Mikroorganisme

organisme berukuran mikroskopik Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Mikroorganisme

Mikroorganisme, juga disebut mikrob[1] atau jasad renik,[2] adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.[3] Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.[3]

Thumb
Cawan agar yang ditumbuhi mikroorganisme yang diisolasi dari perairan dalam.
Informasi lebih lanjut Biologi ...
Tutup

Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) namun ada juga yang bersel banyak (multiseluler).[3] Beberapa protista bersel tunggal masih dapat terlihat oleh mata telanjang, sementara beberapa spesies multiseluler tidak terlihat dengan mata telanjang.[4] Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.[3]

Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.[3] Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.[5]

Definisi

Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik.[6] Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.[7] Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.[7]

Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme.[8] Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.[9] Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.[3]

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Awal abad modern

Ilmuwan Turki Akshamsaddin menyebut mikroba dalam Maddat ul-Hayat sekitar dua abad sebelum penemuan Antonie van Leeuwenhoek.[10][11]Pada tahun 1546, Girolamo Fracastoro mengusulkan penyakit epidemi disebabkan oleh entitas mirip benih yang dapat menularkan infeksi.[12]

Thumb
Makam Akshamsaddin, yang menyebutkan mikroorganisme dalam bukunya Maddat ul-Hayat pada abad ke-15, di Bolu, Turki.
Thumb
Antonie van Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mempelajari organisme mikroskopis.

Antonie van Leeuwenhoek menemukan dan melakukan eksperimen mikroorganisme pada tahun 1673 dengan menggunakan mikroskop rancangannya. Robert Hooke, mengamati kehidupan mikroba dan menciptakan istilah "sel" dalam bukunya Micrographia pada tahun 1665.[13][14][15][16][17]

Abad ke-19

Louis Pasteur (1822–1895) bereksperimen merebus kaldu dalam wadah dengan filter dan tabung melengkung. Tidak ada mikroorganisme dalam kaldu di awal eksperimen dan tidak ada yang tumbuh selama eksperimen. Ini membuktikan organisme hidup berasal dari spora yang menempel pada debu, bukan muncul secara spontan. Jadi, Pasteur menolak teori pembentukan spontan dan ia mendukung teori kuman penyakit..[18]

Thumb
Robert Koch membuktikan bahwa mikroorganisme menyebabkan penyakit.

Pada tahun 1876, Robert Koch (1843–1910) membuktikan mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit melalui eksperimennya dengan menggunakan darah sapi yang terinfeksi antraks. Ia mengembangkan postulat Koch [19] untuk menghubungkan mikroorganisme dengan penyakit. Meskipun tidak selalu berlaku, postulat ini penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.[20]

Penemuan mikroorganisme seperti Euglena yang tidak termasuk dalam hewan atau tumbuhan menyebabkan penamaan kerajaan ketiga, Protoctista oleh John Hogg pada tahun 1860 dan Protista oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866.[21][22][23] Pada akhir abad ke-19, Martinus Beijerinck menemukan virus dan mengembangkan teknik kultur pengayaan. Sergei Winogradsky mengembangkan konsep kemolitotrof dan mengungkap peran penting mikroorganisme dalam proses geokimia serta mengisolasi bakteri nitrifikasi dan fiksasi nitrogen.Felix d'Herelle ikut menemukan bakteriofag dan menjadi salah satu mikrobiolog terapan awal.

Klasifikasi

Mikroorganisme dapat ditemukan hampir di mana saja di Bumi. Bakteri dan archaea hampir selalu berukuran mikroskopis, sementara beberapa protista, jamur, mikrohewan, dan tumbuhan juga berukuran mikroskopis. Virus umumnya dianggap tidak hidup sehingga tidak termasuk mikroorganisme, meskipun virologi, merupakan subbidang mikrobiologi yang mempelajari tentang virus.[24][25][26]

Penggunaan

Mikroorganisme berguna dalam memproduksi makanan, mengolah air limbah, membuat biofuel, dan berbagai macam bahan kimia serta enzim.[27][28] Mikroorganisme juga sangat penting dalam penelitian sebagai organisme model.[29] Mikroorganisme dapat dijadikan senjata dan terkadang digunakan dalam peperangan dan bioterorisme.[30] Mikroorganisme sangat penting bagi pertanian, melalui perannya dalam menjaga kesuburan tanah dan menguraikan bahan organik.[28] Mikroorganisme juga berguna dalam akuakultur, seperti dalam teknologi bioflok.[31]

Referensi

Lihat pula

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.