Loading AI tools
jalur kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru adalah jalur kereta api nonaktif antara Muaro Kalaban sampai dengan Pekanbaru sepanjang 246 kilometer yang dibangun oleh dua pihak dan masa yang berbeda, Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust pada masa Hindia-Belanda dan Rikuyu Sōkyoku pada masa Pendudukan Jepang dengan menggunakan tenaga rōmusha maupun tahanan perang (Prisoner of War).
Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ikhtisar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis | Jalur lintas utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sistem | Jalur kereta api rel berat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Tidak beroperasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terminus | Muaro Kalaban Pekanbaru | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibangun oleh | Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (Segmen Muaro Kalaban–Muaro) Rikuyu Sokyoku (Segmen Muaro–Pekanbaru) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mulai konstruksi |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | Wilayah Aset Divre II Sumatera Barat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Panjang rel | 246 km | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sebagian dari jalur tersebut (hanya segmen Muaro Kalaban–Muaro), dioperasikan oleh Wilayah Aset Divre II Sumatera Barat. Untuk segmen kelanjutannya masih dalam proses penggodokan untuk dibangun lagi sebagai bagian dari megaproyek jalur kereta api Trans-Sumatra.
Setelah sukses membangun jalur kereta api Padangpanjang–Sawahlunto, Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS) melakukan perencanaan pembangunan jalur kereta api dari Muaro Kalaban menuju Tembilahan (Riau). Dalam perencanaan pembangunan jalur kereta Muaro Kalaban–Tembilahan nantinya di jalur tersebut terdapat cabang menuju Muaro – Lahat, Muara Lembu (Kuantan Singingi), dan Air Molek.[1] Dalam pelaksanaan pembangunannya, dibangunlah segmen Muaro Kalaban – Padang Sibusuk (6,2 km) dan dilanjutkan dengan pembangunan segmen Padang Sibusuk–Muaro (19,9 km) yang diresmikan pada 1 Maret 1924.[2] Akan tetapi sebagai akibat terjadinya Depresi Besar pada tahun 1933 pembangunan jalur kereta api Muaro Kalaban–Tembilahan dihentikan dan hanya selesai sampai dengan Muaro, proyek jalur ini pun tak pernah berjalan hingga terjadinya peralihan kekuasaan antara Hindia-Belanda dengan Jepang.
Jalan kereta api dari Muaro ke Pekanbaru di provinsi Riau dibangun pekerja paksa antara bulan September 1943 sampai dengan 15 Agustus 1945. Jalur ini dikerjakan oleh rōmusha dan tawanan perang. Menurut laporan Palang Merah Internasional, sekitar 80.000 dari 102.300 orang rōmusha yang didatangkan dari Jawa meninggal dan sekitar 700 orang tawanan perang Eropa meninggal.
Rencana pembangunan jalur kereta api antara Muaro dan Pekanbaru sudah dimulai sejak awal abad ke-20, tetapi karena berbagai hal pemerintah pusat di Belanda belum tertarik untuk menindaklanjuti rencana ini. Pada tahun 1920, Staatsspoorwegen melanjutkan kembali penjajakan yang telah dilakukan sebelumnya, SS menugaskan Ir. W.H. de Grave dan Ir. W.J.M. Nivel untuk mengkaji serta meneliti kemungkinan dibangunnya rute terbaik jalur kereta api ke pantai timur Sumatra. Dia menuliskan laporan penelitian dan pedoman teknis pembangunan jalur ini dalam dokumen Staatsspoorwegen No. 19 tahun 1927.[3]
Akhirnya rencana pembangunan jalur kereta api ini ditunda setelah mempertimbangkan bahwa eksploitasi jalur kereta api ke arah Pekanbaru yang sebagian besar hanya mengandalkan batu bara maka menurut perhitungan, biaya pembangunan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari eksploitasi. Selain itu, medan yang dilalui cukup berat dan banyaknya sarang nyamuk malaria yang dapat membuat biaya pembangunan membengkak.
Namun pada saat masa pendudukan Jepang, jalur Muaro – Pakanbaru menjadi prioritas utama karena kebutuhan energi batu bara untuk perang yang amat mendesak. Lebih dari itu, Jepang memiliki sumber daya manusia yang banyak dan murah, yaitu rōmusha dan tawanan perang.
Pada bulan April 1943, rombongan rōmusha dari Pulau Jawa tiba di Pekanbaru. Mereka bertugas membangun emplasemen di Pekanbaru untuk mempermudah pembangunan jalur kereta api menuju pedalaman.[4]
Jepang memimpin pembangunan rel kereta sejauh 220 km dari Pekanbaru sampai Selat Malaka menggunakan rōmusha dan tahanan perang. Pembangunan ini dilakukan selama 15 bulan yang melalui pegunungan, rawa-rawa, dan sungai-sungai yang berarus deras.[5]
Sebanyak 6.500 tahanan perang Belanda (kebanyakan Indo-Eropa) dan Britania Raya ditambah lebih dari 100.000 rōmusha Indonesia (kebanyakan suku Jawa) dikerahkan oleh militer Jepang. Saat proyek ini rampung bulan Agustus 1945, hampir sepertiga tahanan perang Eropa dan lebih dari separuh kuli Indonesia telah meninggal dunia.[3]
Rel kereta ini bertujuan sebagai media pengangkutan batu bara dan tentara dari Pekanbaru ke rel kereta api lain di Muaro di barat pulau Sumatra. Pembangunan rel selesai pada 15 Agustus 1945. Rel ini hanya sekali digunakan untuk membawa tahanan perang keluar dari wilayah tersebut, lalu dibiarkan tertutup hutan.[3][6]
Material rel dan bantalannya diambil dari Deli Spoorweg Maatschappij di Sumatera Utara. Namun ada juga pekerja yang melihat adanya material dari Malang Stoomtram Maatschappij.
Jepang juga mengambil kendaraan rel dan pegawai dari DSM. Ada 3 lokomotif DSM yang diambil. Dua di antaranya adalah lokomotif 1B1 buatan Hanomag.
Pembangunan jalan rel dibangun secara asal-asalan karena masing-masing tentara Jepang dan rōmusha tidak mengerti bagaimana cara membangun jalan rel yang baik. Bantalan rel dibuat dari kayu apa saja yang ada di hutan, sehingga bantalan-bantalan tersebut pecah saat rel ditancapkan pada kayu tersebut.
Apabila jalan rel melintasi rawa, rawa tersebut hanya diuruk ala kadarnya tanpa dipadatkan, sehingga tanah ini sangat rawan ambles apabila dilewati Kereta Api.
Jembatan rel yang dibangun pun dibuat seadanya sehingga konstruksi jembatan amat rapuh dan bisa saja ambruk sewaktu-waktu.
Di daerah Logas, menurut hasil penelitian Ir. W.H. de Grave seharusnya dibangun terowongan menembus Bukit Barisan. Tetapi tentara Jepang tidak mengindahkan pendapat para Insinyur SS dan sebaliknya membuat jalur memutar di samping jurang dan membuat talud yang konstruksinya amat buruk. Beberapa saat sebelum Jepang menyerah kereta yang ditumpangi para romusa anjlok di tempat ini dan jatuh ke jurang.[3]
Tercatat pasca selesainya segmen Muaro–Pekanbaru dibangun, pernah setidaknya ada beberapa kali perjalanan kereta api yakni:
Setelah bulan April 1946 segmen Muaro – Pekanbaru tidak pernah sama sekali digunakan kembali dan meninggalkan jalur rel yang terbengkalai beserta beberapa lokomotif uap yang tertinggal di sepanjang jalur.
George Duffy, satu dari 15 tentara Amerika Serikat sekaligus penyintas MS American Leader yang tenggelam, menceritakan kehidupan dan kematian tahanan perang di Memory Archive; malaria, disentri, pelagra, dan malagizi/beri-beri adalah penyakit utama yang diakibatkan oleh kerja berlebihan dan perlakuan tak layak. Katanya, "harapan hidup rata-rata 700 tahanan perang yang tewas dalam proyek ini adalah 37 tahun 3 bulan."[7]
Rel kereta ini tidak pernah dimanfaatkan sepenuhnya dan masih terbengkalai.[8] Di tempat lain, Jepang memerintahkan pembangunan rel kereta api Burma dan rel kereta api Tanah Genting Kra (dari Chumphon ke Kra Buri).
Tugu Rel Kereta Api Sumatra (Sumatra Railway Memorial) dibuka pada Hari Kemenangan Atas Jepang tahun 2001 di National Memorial Arboretum di Alrewas, dekat Lichfield, Staffordshire, Inggris. Tugu ini memperingati kurang lebih 5.000 tahanan perang dan 30.000 pekerja lokal yang dipaksa membangun proyek rel kereta api Sumatra sejauh 140 mil. Tugu ini terletak dekat Far East Prisoners of War Memorial Building.[6] Pembukaan tugu tersebut dihadiri oleh mantan tahanan perang, duta besar Jepang untuk Britania Raya (Sadayuki Hayashi), dan meliputi peletakan batu perdamaian dan penanaman pohon sebagai simbol perdamaian.[6]
Hingga kini masih dapat dijumpai beberapa peninggalan yang membuktikan bahwasanya jalur ini pernah ada di antaranya:
Tidak terhubung dengan lintas aktif manapun
Tidak ada layanan kereta api yang dijalankan di jalur ini.
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru Segmen Muaro Kalaban–Padang Sibusuk Panjang segmen 6,2 km | Diresmikan pada tanggal 1 Maret 1924 oleh Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust Ditutup pada ? Termasuk dalam Divisi Regional II Sumatera Barat | ||||||
7302 | Muaro Kalaban | MKB | Jalan Lintas Sumatra 184, Muaro Kalaban, Silungkang, Sawahlunto | km 151+442 lintas Teluk Bayur–Padang–Lubuk Alung–Padangpanjang–Muaro Kalaban–Muaro | +223 m | Aktif beroperasi | |
BH - Terowongan Kupitan | panjang: 600 m Dibangun pada tahun 1922 | ||||||
7406 | Padang Sibusuk | PSK | Padang Sibusuk, Kupitan, Sijunjung | km 157+605 | +199 m | Tidak beroperasi | |
Segmen Padang Sibusuk–Muaro Panjang segmen 19,9 km | Diresmikan pada tanggal ? Ditutup pada ? | ||||||
7405 | Pamuatan | PMU | km 160+100 | Tidak beroperasi | |||
7404 | Tanjung Ampalu | TJA | Muaro Bodi, IV Nagari, Sijunjung | km 164+677 | +167 m | Tidak beroperasi | |
7403 | Palaluar | PAL | km 168+960 | Tidak beroperasi | |||
7402 | Padang Lawas | PDW | km 171+091 | Tidak beroperasi | |||
7401 | Muaro | MRO | Muaro, Sijunjung, Sijunjung | km 177+428 lintas Teluk Bayur–Padang–Lubuk Alung–Padangpanjang–Muaro Kalaban–Muaro Kamp 13: km 220 | +153 m | Tidak beroperasi | |
Segmen Muaro–Pekanbaru Panjang segmen 220 km | Diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1945 oleh Rikuyu Sokyoku Ditutup pada September 1945 | ||||||
Kamp 12 | Silokek | - | km 200 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 11 | Padang Tarok | - | km 176 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 10 | Lubuk Ambacang | - | km 160 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 9 | Logas | - | km 142 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 14A | Petai | - | km ? km 0+000 cabang menuju Kamp 14 (Tambang Batu Bara) | Tidak beroperasi | |||
Kamp 8 | Koto Baru | - | km 111 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 7 | Lipat Kain | - | km 75 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 6 | Sungai Pagar | - | km 36 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 5 | Lubuk Sakat | - | km 23 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 4 | Teratak Buluh | - | km 19 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 3 | Kampung Petas | - | km 19 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 3A | Kubang | - | km 15 | Tidak beroperasi | |||
Kamp 2A | Simpang Tiga | - | Puskesmas Simpang Tiga, Jl. Kaharuddin Nasution, Kota Pekanbaru | km 10 | Tidak beroperasi | ||
Kamp 2 | Tangkerang | - | Jl. Jend. Sudirman, seberang Gudang Bulog Jadirejo, Kota Pekanbaru | km 5 | Tidak beroperasi | ||
Kamp 1 | Pekanbaru | - | Pasar Lima Puluh, Jl. Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru | km 0 lintas Pekanbaru–Muaro | Tidak beroperasi | ||
Keterangan:
Referensi: |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.