Gajah asia

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Gajah asia

Gajah asia (Elephas maximus), kadang dikenal dengan nama salah satu subspesiesnya, gajah india, adalah satu dari tiga spesies gajah yang masih hidup, dan merupakan satu-satunya spesies gajah dari genus Elephas yang masih hidup. Hewan ini adalah hewan darat terbesat di Asia.[3] Gajah Asia adalah spesies terancam karena habitat yang terus berkurang dan perburuan liar,[4] populasi gajah di alam liar tersisa antara 41,410 sampai 52,345.[2] Gajah asia cenderung berumur panjang, dengan usia tertua yang diketahui mencapai 86 tahun.

Fakta Singkat Status konservasi, Klasifikasi ilmiah ...
Gajah asia[1]
Thumb
Bong Su, seekor gajah asia jantan di Kebun Binatang Melbourne
Thumb
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Proboscidea
Famili: Elephantidae
Genus: Elephas
Spesies:
E. maximus
Nama binomial
Elephas maximus
Linnaeus, 1758
Thumb
Penyebaran gajah Asia
(cokelat — daerah asal, hitam — asal belum jelas)
Tutup

Hewan ini banyak didomestikasi. dan telah digunakan dalam kehutanan di Asia Selatan dan Tenggara selama berabad-abad dan digunakan juga untuk tujuan seremonial. Sumber-sumber sejarah mengindikasikan bahwa hewan ini kadang digunakan selama musim panen dalam kegiatan penggilingan. Gajah liar dapat dimanfaakatn untuk menarik wisatawan, namun hewan ini juga merusak panen, dan dapat memasuki perkampungan untuk merusak perkebunan.

Penyebaran dan habitat

Gajah asia menghuni kawasan padang rumput, hutan hijau tropis, hutan semi-hijau, hutan gugur lembap, hutan gugur kering dan hutan berduri kering. Selain itu mereka juga biasa hidup di hutan tanaman, hutan sekunder dan semak belukar. Beberapa dari tipe habitat gajah ini bisa mencapai ketinggian 3.000 m (9.800 ft) di atas permukaan laut.

Ada tiga subspesies gajah asia yang dikenal:[2][3]

Di China, gajah asia hanya terdapat di prefektur Xishuangbanna, Simao, dan Lincang di selatan Yunnan. Di Bangladesh, hanya terdapat sebagian populasi gajah yang terpencil di Bukit Chittagong.[5]

Ekologi dan perilaku

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Seekor anak gajah (5 bulan) dan sepupunya (17 bulan) di sebuah suaka di Laos

Gajah merupakan hewan krepuskular.[3] Mereka dikelompokkan sebagai megafauna dan mengkonsumsi sekitar 150 kg (330 pon) pakan tanaman per hari.[6] Mereka adalah pemakan segala tumbuhan; pemakan rumput (grazer) dan juga pemakan pohon (browser) sekaligus. Tercatat 112 spesies tanaman yang berbeda menjadi santapan hewan ini. Kebanyakan tumbuhan dari bangsa Malvales, suku polong-polongan, pinang-pinangan, teki-tekian dan padi-padian.[7] Mereka memakan pohon (browsing) lebih banyak pada musim kemarau, dengan kulit pohon menjadi porsi utama.[8] Mereka minum setidaknya sekali sehari dan tidak pernah tinggal jauh dari sumber air murni.[3] Mereka membutuhkan 80–200 liter air dalam satu hari.

Anak gajah biasanya bergabung dalam kawanan gajah betina dewasa. Namun gajah jantan akan memisahkan mereka saat sang anak mencapai masa remaja.[9]

Gajah mampu mengenal suara dengan amplitudo rendah.[10] Mereka menggunakan infrasonik unutk berkomunikasi satu sama lain; hal ini pertama kali diketahui dan dicatat oleh naturalis asal India, Madhaviah Krishnan, yang dipelajari lebih lanjut oleh Katharine Payne kemudian.[11]

Pemangsaan harimau terhadap gajah Asia jarang terjadi dan hanya terbatas pada anak gajah yang masih kecil.[12]

Perilaku

Gajah secara luas dipandang sebagai salah satu hewan paling cerdas di Bumi. Bagian otak mereka mirip dengan kera besar dan lumba-lumba. Mereka juga dapat menunjukkan beberapa perilaku kognitif tingkat lanjut, seperti kasih sayang, mimikri, kesedihan, altruisme, dan kesadaran diri. Gajah Asia menggunakan belalai mereka - sebenarnya hidung yang panjang - untuk menjelajahi dunia mereka. Ini digunakan untuk mencium, bernapas, membuat terompet, minum, dan meraih sesuatu-terutama makanan. Mereka juga akan menyentuh belalai untuk meyakinkan satu sama lain, yang oleh para ahli digambarkan setara dengan pelukan. [13]

Gajah menyukai air dan senang mandi dengan menghisap air ke dalam belalainya dan menyemprotkannya ke seluruh tubuhnya. Belalainya sendiri mengandung sekitar 100.000 otot yang berbeda. Gajah Asia memiliki fitur seperti jari di ujung belalainya yang dapat mengambil benda-benda kecil.

Lihat pula

Catatan kaki

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.