Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Fitriya Nur Annisa Dewi

peneliti asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, PhD adalah seorang akademisi dan peneliti di bidang kedokteran hewan, khususnya dalam biomedis dan comparative medicine. Ia merupakan staf pengajar di Divisi Penyakit Dalam, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor (SKHB-IPB), serta peneliti di Pusat Studi Satwa Primata LPPM-IPB. Selain itu, ia menjabat sebagai Ketua Komisi Etik Hewan di lembaga yang sama dan Asisten Direktur bidang Publikasi Ilmiah di Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis IPB. Ia mulai dikenal sejak menemukan obat anti kanker payudara berbahan dasar daun katuk (Sauropus androgynus).[3][4]

Fakta Singkat Lahir, Kebangsaan ...
Remove ads
Remove ads

Pendidikan

Fitriya memperoleh gelar Dokter Hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007. Ia kemudian melanjutkan studi doktoralnya di bidang Patologi Molekuler dan Kedokteran Perbandingan (Comparative Medicine) di Wake Forest University, North Carolina, Amerika Serikat, dan meraih gelar Doktor pada tahun 2013. Pada tahun 2017, ia mendapatkan sertifikasi dalam Kedokteran Hewan Laboratorium (Laboratory Animal Medicine) dari University of Guelph, Ontario, Kanada.[5]

Remove ads

Karier

Fitriya aktif sebagai staf pengajar di Divisi Penyakit Dalam, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor (SKHB-IPB) dan sebagai peneliti di Pusat Studi Satwa Primata LPPM-IPB. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Peneliti dan Pengguna Hewan Laboratorium Indonesia (P3HLI) serta Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (ADHPHLI). Selain itu, Fitriya merupakan pengurus cabang Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) wilayah Jawa Barat II. Sejak tahun 2019, ia dipercaya sebagai ad-hoc specialist wilayah Asia Pasifik untuk AAALAC International, sebuah organisasi yang melakukan asesmen dan akreditasi internasional terhadap fasilitas hewan laboratorium.[6]

Remove ads

Kontribusi dan Penelitian

Fitriya aktif menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan akademik dan penelitian di Indonesia, khususnya dalam:

  • Pengembangan model hewan untuk penelitian biomedis[7]
  • Pengelolaan fasilitas riset yang melibatkan hewan laboratorium[8]
  • Komisi etik hewan dalam penelitian ilmiah[9]
  • Revitalisasi program penelitian dan pengujian in vivo[10]
  • Penyusunan pedoman dan peraturan nasional terkait kesejahteraan hewan dan standar pengujian dengan hewan laboratorium[11]

Publikasi Ilmiah

Beberapa publikasi ilmiah yang telah diterbitkan oleh Fitriya, antara lain:

  • Taopan HH, Dewi FN, Mariya S, Darusman HS, Permanawati, Sajuthi D, Suparto IH. Characterization of Mesenchymal Stem Cells from White Adipose Tissue of Macaca fascicularis. Jurnal Kedokteran Hewan. 2021, 15(4):112-117.[12]
  • Sandrasari DA, Andarwulan N, Faridah DN, Dewi FN. Indonesian Indigenous Plants as a Source of Antioxidants to Treat Gastrointestinal Disorders. Food Research. 2021, 5(5): 195-204.[13]
  • Dewi FN and Cline JM. Nonhuman Primate Model in Mammary Gland Biology and Neoplasia Research. Lab Animal Research. 2021, 37.[14]
Remove ads

Penghargaan dan Hibah

Fitriya telah menerima berbagai penghargaan dan hibah penelitian, di antaranya:

  • Japanese Association for Laboratory Animal Science Association International Award (2017)[15]
  • National Fellowship L’oreal-UNESCO for Women in Science (2014)[16]

Referensi

Pranala luar

Loading content...
Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads