Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Daniel di Gua Singa merupakan bab 6 dari Kitab Daniel yang menceritakan kisah dari Daniel yang selamat dari singa-singa atas karunia dari Yahwe "karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya" (Daniel 6:22).[1] Kisah ini bersifat paralel dan melengkapi Bab 3 kitab ini yang dimulai atas rasa cemburu atas non-yahudi terhadap Yahudi sukses yang mengakibatkan atas munculnya perintah dari penguasa agar mereka menyesuaikan agama mereka terhadap perintah ini yang diakhiri dengan dikirimkan mukjizat sehingga raja tersebut mengakui kehebatan Dewa Yahudi.[2] Kisah-kisah yang membentuk bab 1–6 dari Kitab Daniel berasal tidak lebih awal dari periode Helenistik (abad ke-3 hingga ke-2 SM).[3] Kemungkinan besar awalnya bab 1-6 diperkirakan berdiri sendiri dan sudah lama tersebar di awal periode Helenistik dan akhir periode Persia dan sisa bab selanjutnya dikembangkan dan bab-bab selanjutnya mengambil inspirasi secara teologi dan sastra dari Bab 7.[4]
Daniel 6 | |
---|---|
Kitab | Kitab Daniel |
Kategori | Nabi-nabi besar |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 27 |
Kisah Daniel dilemparkan ke gua singa terjadi kembali pada Bab 14 dari kitab ini.[5] Namun, bab ini dinyatakan sebagai sebagai deuterokanonika. Kedua bab bersamaan dengan Bab 13, tidak diakui oleh Yahudi Rabinik dan sebagian besar umat Kristen Protestan bahkan dinyatakan sebagai apokrifa. Namun, bagian ini dianggap kanonik oleh umat Katolik dan Kristen Ortodoks Timur[6]
Pada Bab 6 Kitab Daniel, Daniel diangkat ke jabatan tinggi oleh raja Darius orang Media. Namun, para pesaing Daniel yang iri padanya berusaha menjebak Darius agar mengeluarkan dekrit bahwa selama tiga puluh hari, tidak seorang pun boleh berdoa kepada dewa atau manusia mana pun selain kepada Darius sendiri. Siapa pun yang melanggar perintah ini akan dilemparkan ke kandang singa. Meskipun demikian, Daniel yang taat tetap berdoa setiap hari kepada Allah Israel. Raja Darius, meskipun sangat sedih, tidak punya pilihan selain menghukum Daniel dengan hukuman mati, karena hukum orang Media dan Persia tidak bisa dibatalkan. Dengan harapan agar Daniel diselamatkan, Darius memerintahkan Daniel dilemparkan ke dalam kandang singa. Pada waktu fajar, raja bergegas menuju tempat itu dan dengan cemas berseru, bertanya apakah Allah telah menyelamatkan sahabatnya. Daniel menjawab bahwa Allah telah mengirim malaikat-Nya untuk menutup mulut singa-singa itu, "karena aku didapati tidak bersalah di hadapan-Nya." Kemudian, raja memerintahkan agar orang-orang yang telah bersekongkol melawan Daniel, bersama istri dan anak-anak mereka, dilemparkan ke kandang singa sebagai gantinya. Darius juga memerintahkan agar seluruh dunia menghormati dan takut kepada Allah Daniel.[7]
Berdasarkan pekerjaan Wayne S. Towner,[10] John E. Goldingay membagi isi pasal ini dalam struktur khiastik seperti di bawah ini,[11] yang didukung oleh Ernest C. Lucas,[12] serta dibahas oleh Tremper Longman dan David E. Garland.[13]
"Wakil-wakil raja" (dalam bahasa Aram: לאחשדרפניא, la·’ă·khash·dar·pə·na·yā, bentuk tunggal: "akhashdarpenin") ini juga disebut "satrap".[22]
Daniel kadang dilukiskan sebagai seorang muda dalam penggambaran peristiwa di pasal ini, padahal James Montgomery Boice menunjukkan bahwa ia tentunya berusia lebih dari 80 tahun waktu itu.[25]
Seniman yang melukiskan kejadian itu termasuk:
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, pasal ini terdiri dari 29 ayat. Dalam Alkitab bahasa Inggris, pasal ini terdiri dari 28 ayat. Perbandingan penomorannya adalah sebagai berikut:
Alkitab bahasa Indonesia | Alkitab bahasa Inggris | ||
---|---|---|---|
Pasal | Ayat | Chapter | Verse |
6 | 1 | 5 | 31 |
6 | 2-29 | 6 | 1-28 |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.