Remove ads
perusahaan asal Amerika Serikat Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
The Boeing Company (/ˈboʊ.ɪŋ/) adalah perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket, dan satelit. Perusahaan ini juga menyediakan jasa penyewaan dan dukungan produk. Boeing adalah salah satu produsen pesawat terbesar dunia; juga kontraktor pertahanan terbesar kedua di dunia berdasarkan pendapatan tahun 2015,[5] serta merupakan eksportir terbesar di Amerika Serikat berdasarkan nilai dolar.[6][7] Saham Boeing adalah komponen dari Dow Jones Industrial Average.
Publik | |
Kode emiten | |
Industri | |
Didirikan | 15 Juli 1916 Seattle, Washington, AS[1] | (sebagai Pacific Aero Products Co.)
Pendiri | William Edward Boeing |
Kantor pusat | , Amerika Serikat[2] |
Wilayah operasi | Seluruh dunia[1] |
Tokoh kunci | Dave Calhoun (Pemimpin, Presiden dan CEO) Raymond Conner (Wakil Pemimpin) |
Produk |
|
Produksi | |
Jasa |
|
Pendapatan | US$66.61 Miliar (2022) |
US$−3.55 Miliar (2022) | |
US$−5.05 Miliar (2022) | |
Total aset | US$137.1 Miliar (2022) |
Total ekuitas | US$−15.85 Miliar (2022) |
Karyawan | 156,921 (28 Juli 2016)[3] |
Divisi |
|
Anak usaha |
|
Situs web | boeing |
Catatan kaki / referensi [4] |
Kantor pusat perusahaan The Boeing Company berlokasi di Chicago dan dipimpin oleh Presiden dan CEO Dennis Muilenburg.[8][9][10][11] Boeing diorganisir menjadi lima divisi utama: Boeing Commercial Airplanes (BCA); Boeing Defense, Space & Security (BDS); Engineering, Operations & Technology; Boeing Capital; dan Boeing Shared Services Group. Pada tahun 2015, Boeing mencatat penjualan sebesar $96.11 miliar, menduduki peringkat ke-27 dalam daftar "Fortune 500" (2015) di majalah Fortune,[12] peringkat ke-90 dalam daftar "Fortune Global 500" (2015), dan peringkat ke-27 dalam daftar "World's Most Admired Companies" ("Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia") tahun 2015.[13]
Pada bulan Maret 1910, William E. Boeing membeli galangan kapal Heath di Sungai Duwamish, Seattle, yang kemudian menjadi pabrik pesawat pertamanya.[14] Boeing didirikan di Seattle oleh William Boeing, pada tanggal 15 Juli 1916, sebagai "Pacific Aero Products Co". Boeing kemudian membentuk badan hukum di Delaware, sertifikat pendirian perusahaan yang asli diajukan ke Secretary of State of Delaware pada 19 Juli 1934. Boeing, yang kuliah di Universitas Yale, awalnya bekerja di industri kayu, di mana ia menjadi kaya dan belajar tentang struktur kayu. Pengetahuan ini terbukti sangat berharga dalam desain dan perakitan pesawat terbangnya. Perusahaan menetap di Seattle untuk mengambil manfaat dari pasokan lokal kayu cemara lokal.[15]
William Boeing mendirikan perusahaannya beberapa bulan setelah penerbangan perdana salah satu dari dua pesawat amfibi "B&W" pada 15 Juni yang dibangun dengan bantuan dari George Conrad Westervelt, seorang insinyur Angkatan Laut AS. Boeing dan Westervelt memutuskan untuk membangun pesawat amfibi B&W setelah terbang dengan pesawat Curtiss. Boeing membeli pesawat amfibi Glenn Martin "Flying Birdcage" (disebut demikian karena semua kabel kawat memegangnya bersama-sama) dan diajarkan untuk terbang oleh Glenn Martin sendiri. Birdcage itu kemudian jatuh dan ketika Martin memberitahu Boeing bahwa suku cadang tidak akan tersedia untuk beberapa bulan, Boeing menyadari bahwa ia bisa membangun pesawat sendiri dalam waktu selama itu. Dia dan temannya, Cdr. G.C. Westervelt sepakat untuk membangun pesawat yang lebih baik dan segera memproduksi B&W Seaplane.[16] Pesawat pertama Boeing ini dirakit di hanggar pinggir danau yang terletak di pantai timur laut dari Seattle Lake Union. Banyak dari pesawat awal Boeing merupakan pesawat amfibi.
Pada tanggal 6 April 1917, AS menyatakan perang kepada Jerman dan kemudian memasuki Perang Dunia I pada tahun yang sama. Pada tanggal 9 Mei 1917, perusahaan ini menjadi "Boeing Airplane Company".[17] Dengan Amerika Serikat memasuki perang tersebut, Boeing tahu bahwa Angkatan Laut AS membutuhkan pesawat amfibi untuk pelatihan. Jadi, Boeing mengirimkan dua Model C baru ke Pensacola, Florida di mana pesawat-pesawat tersebut diterbangkan untuk Angkatan Laut. Angkatan Laut menyukai Model C dan memesan 50 unit lebih.[18] Perusahaan ini memindahkan operasinya ke bekas fasilitas galangan kapal yang lebih besar yang dikenal sebagai Boeing Plant 1, terletak di Sungai Duwamish, negara bagian Washington.
Ketika Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918, surplus besar membuat harga pesawat menjadi murah, pesawat militer bekas membanjiri pasar pesawat komersial, mencegah perusahaan-perusahaan pesawat menjual setiap pesawat baru, menyebabkan banyak perusahaan pesawat gulung tikar. Tetapi perusahaan lain, termasuk Boeing, mulai menjual produk lain. Boeing membuat meja rias, konter, dan perabotan, bersama dengan perahu layar berlambung datar yang disebut Sea Sleds.[18]
Pada tahun 1919, Boeing B-1 melakukan penerbangan pertama. Ini adalah perahu terbang yang menampung satu pilot dan dua penumpang serta beberapa surat. Selama delapan tahun, pesawat ini melakukan penerbangan pos udara internasional dari Seattle ke Victoria, British Columbia.[19] Pada tanggal 24 Mei 1920, Boeing Model 8 melakukan penerbangan pertamanya. Pesawat itu adalah pesawat pertama yang terbang di atas Gunung Rainier.[20]
Pada tahun 1923, Boeing memasuki persaingan menyaingi Curtiss untuk mengembangkan sebuah pesawat tempur pengejaran untuk Layanan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat. Meskipun Curtiss menyelesaikan desain pertama dan dianugerahi kontrak, Boeing terus mengembangkan pesawat tempur PW-9-nya. Pesawat itu, bersama dengan pesawat tempur Boeing P-12/ F4B,[21] membuat Boeing menjadi produsen pesawat tempur terkemuka selama dekade berikutnya.
Pada tahun 1925, Boeing membangun pesawat surat Model 40 untuk pemerintah Amerika Serikat untuk digunakan pada rute pos udara. Pada tahun 1927, sebuah versi yang ditingkatkan dari pesawat ini dibangun, Model 40A yang memenangkan kontrak Kantor Pos AS untuk mengantarkan surat antara San Francisco dan Chicago. Model 40A juga memiliki kabin penumpang yang menampung dua penumpang.[22]
Pada tahun yang sama, Boeing menciptakan sebuah maskapai bernama Boeing Air Transport, yang merger setahun kemudian dengan Pacific Air Transport dan Boeing Airplane Company. Penerbangan pos udara pertama untuk maskapai itu adalah tanggal 1 Juli 1927.[22] Perusahaan ini berganti nama menjadi United Aircraft and Transportasi Corporation pada tahun 1929 dan mengakuisisi Pratt & Whitney, Hamilton Standard Propeller Company, dan Chance Vought. United Aircraft kemudian membeli National Air Transport pada tahun 1930.
Pada tanggal 27 Juli 1928, pesawat bersayap ganda Boeing 80 berkapasitas 12 penumpang melakukan penerbangan pertamanya. Dengan tiga mesin, pesawat itu menjadi pesawat pertama Boeing yang dibangun dengan tujuan tunggal menjadi angkutan penumpang. Versi yang ditingkatkan, 80A, membawa delapan belas penumpang, melakukan penerbangan perdana pada September 1929.[22]
Pada tahun 1930, Monomail, monoplane sayap rendah yang mengangkut surat, dibangun. Pesawat ini dibangun sepenuhnya dari logam, berkecepatan cepat dan aerodinamis, dan memiliki roda pendaratan yang bisa ditarik. Faktanya, walau desainnya sangat revolusioner tetapi mesin dan baling-balingnya waktu itu tidak bisa mengangkat pesawat. Pada saat pengendali arah baling-baling dikembangkan, Boeing sedang membangun pesawat Model 247. Dua Monomail dibangun. Yang kedua, Model 221, memiliki kabin berkapasitas 6 penumpang.[23][24]
Pada tahun 1933, Boeing 247 diperkenalkan, pesawat pertama yang benar-benar modern. Boeing 247 adalah monoplane sayap rendah yang sepenuhnya logam yang jauh lebih cepat, lebih aman, dan lebih mudah untuk diterbangkan daripada pesawat penumpang lainnya. Sebagai contoh, pesawat itu adalah pesawat penumpang bermesin ganda pertama yang bisa terbang dengan satu mesin. Dalam era mesin yang tidak dapat diandalkan, ini meningkatkan tingkat keselamatan penerbangan. Boeing membangun enam puluh pesawat pertama yang khusus untuk operasional anak perusahaan United Airlines miliknya. Ini sangat mencederai persaingan maskapai, dan itu adalah tipikal dari perilaku perusahaan anti-kompetitif yang berusaha dilarang oleh pemerintah AS pada saat itu.
Air Mail Act tahun 1934 melarang maskapai dan produsen berada di bawah payung perusahaan yang sama, sehingga perusahaan dibagi menjadi tiga perusahaan yang lebih kecil – Boeing Airplane Company, United Airlines, dan United Aircraft Corporation, pendahulu United Technologies. Akibatnya, William Boeing menjual saham dan meninggalkan Boeing. Claire Egtvedt, yang telah menjadi presiden Boeing pada tahun 1933, merangkap sebagai pemimpin perusahaan juga. Dia percaya masa depan perusahaan itu adalah membangun pesawat yang lebih besar.[25][26] Pekerjaan dimulai pada tahun 1936 di Boeing Plant 2 untuk mengakomodasi produksi pesawat modern yang lebih besar.
Tak lama setelah itu, sebuah perjanjian dengan Pan American World Airways (Pan Am) tercapai, untuk mengembangkan dan membangun perahu terbang komersial yang mampu mengangkut penumpang pada rute lintas samudera. Penerbangan pertama Boeing 314 dilakukan pada Juni 1938. Itu adalah pesawat sipil terbesar pada masanya, dengan kapasitas 90 penumpang pada penerbangan siang, dan 40 penumpang pada penerbangan malam. Satu tahun kemudian, layanan penumpang reguler pertama dari AS ke Inggris diresmikan. Kemudian rute lainnya dibuka, sehingga Pan Am terbang dengan Boeing 314 ke berbagai destinasi di seluruh dunia.
Pada tahun 1938, Boeing menyelesaikan pengerjaan Model 307 Stratoliner. Ini adalah pesawat pertama dengan kabin bertekanan di dunia, dan mampu menjelajah di ketinggian 20.000 kaki (6.100 m) – ketinggian aman dari gangguan cuaca. Pesawat ini dikembangkan dari B-17, menggunakan sayap, ekor dan mesin yang sama.
Selama Perang Dunia II, Boeing membangun sejumlah besar pesawat pengebom B-17 dan B-29. Boeing menduduki peringkat kedua belas di kalangan perusahaan Amerika Serikat dalam nilai kontrak produksi masa perang.[27] Banyak dari pekerjanya adalah perempuan yang suaminya pergi berperang. Pada awal Maret 1944, produksi telah ditingkatkan sedemikian rupa hingga lebih dari 350 pesawat dibangun setiap bulan. Untuk mencegah serangan dari udara, pabrik pembuatan ditutupi dengan tanaman hijau dan benda-benda lahan pertanian. Selama tahun-tahun perang, perusahaan pesawat terkemuka AS saling bekerja sama. Pesawat pengebom Boeing B-17 juga dirakit oleh Lockheed Aircraft Corp. dan Douglas Aircraft Co., sedangkan B-29 dirakit juga oleh Bell Aircraft Co. dan oleh Glenn L. Martin Company.[28]
Setelah perang, sebagian besar pesanan pesawat pengebom dibatalkan dan 70.000 orang kehilangan pekerjaan di Boeing.[butuh rujukan] Perusahaan bertujuan pulih dengan cepat dengan menjual Stratocruiser-nya (Model 377), pesawat komersial mewah yang dikembangkan dari B-29. Namun, penjualan pesawat ini tidak seperti yang diharapkan dan Boeing harus mencari peluang lain untuk mengatasi situasi tersebut.[butuh rujukan] Perusahaan berhasil menjual turunan militer dari Stratocruiser, seperti C-97 yang disesuaikan untuk transportasi pasukan dan KC-97 untuk pengisian bahan bakar di udara.[butuh rujukan]
Boeing mengembangkan jet militer seperti pesawat pengebom B-47 Stratojet[29] dan B-52 Stratofortress pada akhir 1940-an dan menuju tahun 1950-an. Selama awal 1950-an, Boeing menggunakan dana perusahaan untuk mengembangkan pesawat jet demonstrator 367–80 yang merupakan cikal-bakal KC-135 Stratotanker dan Boeing 707. Beberapa pesawat ini dibangun di fasilitas Boeing di Wichita, Kansas, yang eksis dari tahun 1931 hingga 2014.
Pada pertengahan 1950-an teknologi telah maju secara signifikan, yang memberi Boeing peluang untuk mengembangkan dan memproduksi produk-produk baru. Salah satu yang pertama adalah rudal jarak pendek berpemandu yang digunakan untuk mencegat pesawat musuh. Pada saat itu Perang Dingin telah menjadi kenyataan hidup, dan Boeing menggunakan teknologi rudal jarak pendek untuk mengembangkan dan membangun sebuah rudal antarbenua.
Pada tahun 1958, Boeing memulai pengiriman 707-nya, pesawat jet komersial pertama Amerika Serikat, sebagai jawaban terhadap De Havilland Comet Inggris, Sud Aviation Caravelle Prancis, dan Tupolev Tu-104 Soviet, yang merupakan pesawat jet komersial generasi pertama di dunia. Dengan 707, sebuah pesawat empat mesin, berkapasitas 156 penumpang, AS menjadi pemimpin dalam pembuatan jet komersial. Beberapa tahun kemudian, Boeing menambahkan versi kedua pesawat ini, Boeing 720, yang sedikit lebih cepat dan memiliki jangkauan lebih pendek.
Boeing adalah produsen utama mesin turbin kecil selama tahun 1950-an dan 1960-an. Mesin-mesin itu mewakili salah satu upaya utama perusahaan untuk memperluas basis produknya di luar pesawat militer setelah Perang Dunia II. Pengembangan pada mesin turbin bensin dimulai tahun 1943 dan turbin bensin Boeing tersebut adalah model 502, 520, 540, 551 dan 553. Boeing membuat 2.461 mesin sebelum produksi berhenti pada bulan April 1968. Banyak penerapan dari mesin turbin bensin Boeing dianggap sebagai yang pertama, termasuk helikopter dan kapal bertenaga turbin pertama.[30]
Vertol Aircraft Corporation diakuisisi oleh Boeing pada tahun 1960,[31] dan direorganisasi sebagai Boeing Vertol. Helikopter rotor ganda CH-47 Chinook, diproduksi oleh Vertol, terbang perdana pada tahun 1961. Helikopter angkut berat ini masih menjadi kuda beban hingga hari ini. Pada tahun 1964, Vertol juga memulai produksi CH-46 Sea Knight.
Pada bulan Desember 1960, Boeing mengumumkan model pesawat jet Boeing 727, yang masuk ke layanan komersial sekitar tiga tahun kemudian. Varian penumpang, barang dan kargo convertible dikembangkan untuk Boeing 727. Boeing 727 adalah pesawat jet komersial pertama yang mencapai 1.000 penjualan.[32]
Boeing memenangkan kontrak pada tahun 1961 untuk memproduksi tahap S-IC dari roket Saturn V, diproduksi di Michoud Assembly Facility di New Orleans, Louisiana.
Pada tahun 1966, presiden Boeing William M. Allen meminta Malcolm T. Stamper untuk mempelopori produksi pesawat baru Boeing 747 di mana masa depan perusahaan bergantung. Ini adalah sebuah rekayasa monumental dan tantangan manajemen, dan termasuk pembangunan pabrik terbesar di dunia untuk membangun Boeing 747 di Everett, Washington, sebuah pabrik yang berukuran 40 kali lapangan sepak bola.[33]
Pada tahun 1967, Boeing memperkenalkan pesawat jarak pendek dan menengah lainnya, pesawat mesin ganda Boeing 737. Pesawat ini telah menjadi pesawat jet komersial dengan penjualan terbaik dalam sejarah dunia penerbangan.[34] Beberapa versi telah dikembangkan, terutama untuk meningkatkan kapasitas tempat duduk dan jarak tempuh. 737 masih diproduksi hingga kini.
Upacara roll-out untuk 747-100 pertama berlangsung pada tahun 1968, di pabrik besar baru di Everett, sekitar satu jam perjalanan dari markas Boeing di Seattle. Pesawat tersebut melakukan penerbangan perdana setahun kemudian. Penerbangan komersial pertamanya dilaksanakan pada tahun 1970. 747 memiliki jangkauan antarbenua dan kapasitas tempat duduk lebih besar dibanding pesawat Boeing sebelumnya.
Boeing juga mengembangkan hidrofoil pada tahun 1960-an. Screw-driven USS High Point (PCH-1) adalah kapal selam pemburu eksperimental. Hidrofoil patroli USS Tucumcari (PGH-2) lebih sukses. Hanya satu yang dibangun, tetapi pernah terlihat berada di Vietnam dan Eropa sebelum kandas pada tahun 1972. Jet air dan foil terbangnya itu adalah contoh untuk hidrofoil patroli kelas Pegasus selanjutnya dan feri Jetfoil Model 929 pada 1980-an. Tucumcari dan kapal selanjutnya diproduksi di Renton. Sementara hidrofoil Angkatan Laut ditarik dari layanan pada akhir 1980-an, jetfoil Boeing masih dalam pelayanan di Asia.
Pada awal 1970-an Boeing menderita kemerosotan simultan di pengeluaran militer Perang Vietnam, melambatnya program luar angkasa saat Proyek Apollo hampir selesai, resesi tahun 1969-1970,[35] dan utang perusahaan sebesar $2 miliar karena membangun pesawat baru 747.[35] Boeing tidak memperoleh pemesanan untuk lebih dari satu tahun. Taruhannya untuk masa depan, 747, tertunda produksinya hingga tiga bulan karena adanya masalah dengan mesin Pratt & Whitney. Masalah lain adalah bahwa pada tahun 1971, Kongres AS memutuskan untuk menghentikan pendanaan untuk pengembangan supersonik 2707, jawaban Boeing untuk Concorde buatan Inggris-Prancis, memaksa perusahaan untuk menghentikan proyek tersebut.[butuh rujukan]
Jumlah karyawan Commercial Airplane Group, unit terbesar dari Boeing, menyusut dari 83.700 karyawan pada tahun 1968 menjadi 20.750 karyawan pada tahun 1971. Setiap karyawan Boeing yang di-PHK dibayar setidaknya dengan satu pekerjaan lain, pengangguran naik menjadi 14 persen, tertinggi di Amerika Serikat.[butuh rujukan] Karyawan yang dirumahkan naik menjadi 16 persen dari awalnya 1 persen pada tahun 1967.[butuh rujukan] Dealer U-Haul kehabisan trailer karena begitu banyak orang yang pindah. Sebuah baliho muncul di dekat bandara:[35]
Will the last person
leaving SEATTLE -
Turn out the lights.[35]
Pada bulan Januari 1970, 747 yang pertama, pesawat empat mesin jarak jauh, menerbangkan penerbangan komersial pertamanya bersama Pan American World Airways. 747 mengubah industri penerbangan, menyediakan kapasitas tempat duduk lebih besar daripada pesawat lainnya saat itu. Perusahaan ini telah mengirim lebih dari 1.500 Boeing 747. 747 telah mengalami peningkatan terus menerus agar tetap berteknologi mutakhir. Versi yang lebih besar juga telah dikembangkan dengan memanjangkan dek atas. Versi terbaru dari 747, 747-8, masih diproduksi hingga saat ini.
Boeing meluncurkan tiga hidrofoil Jetfoil 929-100 yang diakuisisi pada tahun 1975 untuk layanan di Kepulauan Hawaii. Ketika layanan berakhir pada tahun 1979, ketiga hidrofoil itu diakuisisi oleh Far East Hydrofoil untuk layanan antara Hong Kong dan Macau.[36]
Selama tahun 1970, Boeing juga mengembangkan US Standard Light Rail Vehicle, yang telah digunakan di San Francisco, Boston, dan Morgantown, Virginia Barat.[37]
Pada tahun 1983, situasi ekonomi mulai membaik. Boeing merakit pesawat penumpang 737-nya yang ke-1000. Selama tahun-tahun berikutnya, pesawat komersial dan versi militer mereka menjadi perlengkapan dasar maskapai penerbangan dan angkatan udara. Sebagaimana lalu lintas penerbangan meningkat, persaingan lebih sulit, terutama dari Airbus, pendatang baru Eropa di bidang manufaktur pesawat komersial, Boeing telah menawarkan pesawat baru, dan mengembangkan pesawat lorong tunggal 757, pesawat lorong ganda 767, dan versi pembaruan dari 737. Sebuah proyek penting dari dekade ini adalah Pesawat Ulang-alik, di mana Boeing berkontribusi dengan pengalamannya di roket ruang angkasa yang diperoleh selama era Apollo. Boeing juga berpartisipasi dengan produk lain dalam program luar angkasa, dan merupakan kontraktor pertama untuk program Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Selama dekade ini beberapa proyek militer mulai diproduksi, termasuk dukungan Boeing pada pengebom siluman B-2. Sebagai bagian dari tim industri yang dipimpin oleh Northrop, Boeing membangun bagian luar sayap pada pengebom siluman B-2, buritan bagian tengah badan pesawat, roda pendarat, sistem bahan bakar, dan sistem pengantaran senjata. Pada puncaknya pada tahun 1991, B-2 adalah program militer terbesar di Boeing, mempekerjakan sekitar 10.000 orang. Pada tahun yang sama, Asosiasi Aeronatik Nasional Amerika Serikat menganugerahkan tim perancangan B-2 dengan Trofi Collier untuk pencapaian terbesar dalam kedirgantaraan di Amerika. Pembom B-2 yang pertama diluncurkan dari fasilitas perakitan akhir di Palmdale, California, pada bulan November 1988 dan terbang untuk pertama kalinya pada 17 Juli 1989.[38]
Sistem pertahanan udara The Avenger dan generasi baru rudal jarak pendek juga mulai diproduksi. Selama tahun ini, Boeing sangat aktif dalam memutakhirkan peralatan militer yang ada dan mengembangkan yang baru. Boeing juga berkontribusi untuk pengembangan tenaga angin dengan percobaan Turbin Angin MOD-2 untuk NASA dan Departemen Energi Amerika Serikat, dan MOD-5B untuk Hawaii.[39]
Boeing adalah salah satu dari tujuh perusahaan yang bersaing untuk menawarkan Pesawat Tempur Taktis Lanjutan. Boeing sepakat untuk bekerjasama dengan General Dynamics dan Lockheed, sehingga ketiga perusahaan akan berpartisipasi dalam pengembangan jika desain salah satu dari tiga perusahaan terpilih. Desain Lockheed akhirnya dipilih dan dikembangkan menjadi F-22 Raptor.[40]
Pada bulan April 1994, Boeing memperkenalkan pesawat jet komersial yang paling modern pada saat itu, pesawat bermesin ganda 777, dengan kapasitas tempat duduk sekitar 300-370 penumpang dalam tipikal konfigurasi tiga kelas, di antara 767 dan 747. Pesawat bermesin ganda berjarak tempuh terpanjang di dunia, Boeing 777 adalah pesawat Boeing pertama yang memiliki fitur sistem "fly-by-wire" dan digagas sebagai tanggapan terhadap terobosan yang dibuat oleh Airbus ke dalam pasar tradisional Boeing. Pesawat ini mencapai tonggak penting dengan menjadi pesawat pertama yang dirancang sepenuhnya dengan menggunakan teknik computer-aided design (CAD).[41] Boeing 777 juga merupakan pesawat pertama yang disertifikasi untuk 180 menit ETOPS saat masuk ke masa layanan oleh FAA.[42] Juga di pertengahan 1990-an, perusahaan ini mengembangkan versi baru dari 737, dikenal sebagai 737 "Next-Generation", atau 737NG. Sejak itu, versi ini menjadi versi 737 yang paling cepat terjual dalam sejarah, dan pada tanggal 20 April 2006 penjualannya melampaui "737 Classic", dengan pesanan 79 pesawat dari Southwest Airlines.
Pada tahun 1995, Boeing memilih untuk menghancurkan kompleks markas di East Marginal Way South daripada memperbaruinya agar sesuai dengan standar seismik terbaru. Markas dipindahkan ke bangunan yang berdekatan dan fasilitas tersebut dihancurkan pada tahun 1996.[43] Pada tahun 1997, Boeing bermarkas di East Marginal Way South, di dekat Bandara King County, di Seattle.[44]
Pada tahun 1996, Boeing mengakuisisi unit kedirgantaraan dan pertahanan Rockwell. Unit bisnis Rockwell tersebut menjadi anak perusahaan Boeing, bernama Boeing North American, Inc. Pada bulan Agustus 1997, Boeing merger dengan McDonnell Douglas dalam pertukaran saham sebesar US$13 miliar di bawah nama The Boeing Company. Akan tetapi nama ini sebenarnya sudah menjadi nama resmi Boeing yang sebelumnya diadopsi pada 21 Mei 1961.[45] Setelah merger, McDonnell Douglas MD-95 berganti nama menjadi Boeing 717, dan produksi MD-11 terbatas pada versi kargo. Boeing memperkenalkan identitas baru perusahaan dengan selesainya merger, menggabungkan logo Boeing dan versi stilasi dari simbol McDonnell Douglas, yang berasal dari logo Douglas Aircraft dari tahun 1970-an.
Analis kedirgantaraan Scott Hamilton mengritik CEO dan wakilnya, Philip M. Condit dan Harry Stonecipher, karena memikirkan keuntungan pribadi mereka lebih dulu, dan dengan itu menyebabkan masalah yang memukul Boeing bertahun-tahun kemudian. Alih-alih menginvestasikan cadangan kas besar untuk membangun pesawat baru, mereka memulai sebuah program untuk membeli kembali saham Boeing lebih dari US$10 miliar.[46][pentingkah?]
Pada bulan Januari 2000, Boeing memutuskan untuk memperluas kehadirannya di bidang kedirgantaraan lainnya dari komunikasi satelit dengan membeli Hughes Electronics.[47] Hughes Space and Communications Company adalah perusahaan yang merintis bidang komunikasi satelit.
Pada bulan September 2001, Boeing memindahkan kantor pusatnya dari Seattle ke Chicago. Chicago, Dallas, dan Denver – yang berlomba-lomba untuk menjadi rumah baru dari kedirgantaraan terbesar di dunia – semua telah menawarkan paket keringanan pajak jutaan dolar.[48] Kantornya berlokasi di Fulton River District, Chicago tepat di luar Loop, Chicago.[11]
Pada tanggal 10 Oktober 2001, Boeing kalah bersaing dengan Lockheed Martin dalam persaingan sengit untuk kontrak Pesawat Tempur Serang Gabungan bernilai miliaran dolar. Masukan dari Boeing, X-32, ditolak karena dukungan berpihak pada Lockheed Martin X-35. Boeing terus melayani sebagai kontraktor utama pada proyek Stasiun Antariksa Internasional dan telah membangun beberapa komponen utama.
Boeing memulai pengembangan pesawat tanker KC-767 di awal 2000-an. Italia dan Jepang memesan masing-masing empat KC-767. Setelah penundaan pengembangan dan sertifikasi FAA, Boeing mengirimkan pesawat tanker itu ke Jepang dari tahun 2008[49][50] dengan KC-767 yang kedua dikirim pada tanggal 5 Maret[51] ke tahun 2010.[52] Italia menerima empat KC-767 selama tahun 2011.[53][54][55]
Pada tahun 2004, Boeing mengakhiri produksi dari 757 setelah 1.050 pesawat diproduksi. Lebih lanjut, versi pemanjangan dari 737 mulai bersaing dengan 757, dan 787-3 direncanakan untuk mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan 757. Juga pada tahun itu, Boeing mengumumkan bahwa 717, pesawat sipil terakhir yang dirancang oleh McDonnell Douglas, akan berhenti diproduksi pada tahun 2006. Boeing 767 juga dalam bahaya pembatalan pesanan, dengan 787 yang akan menggantinya, tetapi pesanan untuk versi kargo telah memperpanjang program tersebut.
Setelah beberapa dekade dalam kesuksesan, Boeing kehilangan basisnya atas Airbus dan kemudian kehilangan kepemimpinannya di pasar pesawat pada tahun 2003. Beberapa proyek Boeing dikejar dan kemudian dibatalkan, terutama Sonic Cruiser, sebuah pesawat jet usulan yang akan melakukan perjalanan tepat di bawah kecepatan suara, memotong waktu perjalanan antarbenua sebanyak 20 persen. Ini diluncurkan pada tahun 2001 bersama dengan kampanye iklan baru untuk mempromosikan semboyan baru perusahaan, "Forever New Frontiers", dan untuk merehabilitasi citranya. Namun, nasib pesawat itu tertutupi oleh perubahan di pasar penerbangan komersial menyusul serangan 11 September dan ekonomi yang melemah serta kenaikan harga bahan bakar.
Selanjutnya, Boeing menyederhanakan produksi dan mengalihkan perhatiannya ke model baru, Boeing 787 Dreamliner, menggunakan banyak teknologi yang dikembangkan untuk Sonic Cruiser, namun dengan pesawat yang lebih konvensional yang dirancang untuk efisiensi maksimum. Perusahaan ini juga meluncurkan varian baru dari model 737 dan 777. 787 terbukti menjadi pilihan yang sangat populer di kalangan maskapai penerbangan, dan memenangkan rekor jumlah pesanan prapeluncuran. Dengan keterlambatan program Airbus A380, beberapa maskapai mengancam untuk mengalihkan pesanan A380 mereka kepada versi baru Boeing 747, 747-8.[56] Jawaban Airbus untuk 787, A350, mendapat respon hangat pada awalnya ketika diumumkan sebagai versi pengembangan dari A330, dan kemudian memperoleh pesanan yang signifikan ketika Airbus menjanjikan desain yang sama sekali baru. Program 787 telah mengalami penundaan, dengan penerbangan perdana tidak dilakukan sampai akhir 2009.[57]
Setelah persetujuan dari regulator, Boeing membentuk perusahaan patungan, United Launch Alliance bersama kompetitornya, Lockheed Martin, pada tanggal 1 Desember 2006. Perusahan baru itu adalah penyedia terbesar jasa peluncuran roket kepada pemerintah Amerika Serikat.[58]
Pada tanggal 2 Agustus 2005, Boeing menjual divisi mesin roket Rocketdyne miliknya kepada Pratt & Whitney. Pada tanggal 1 Mei 2006, Boeing setuju untuk membeli Aviall, Inc. yang berbasis di Dallas, Texas sebesar $1.7 miliar dan mempertahankan $350 juta dalam hutang. Aviall, Inc. dan anak perusahaannya, Aviall Services, Inc. dan ILS membentuk anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Boeing Commercial Aviation Services (BCAS).[59]
Menyadari bahwa peningkatan jumlah penumpang telah menjadi andalan komputer mereka untuk tetap terhubung, Boeing memperkenalkan Connexion by Boeing, layanan konektivitas Internet berbasis satelit yang menjanjikan pelancong udara akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke World Wide Web. Perusahaan ini memulai debut produknya itu kepada wartawan pada tahun 2005, menerima ulasan menggembirakan secara umum. Namun, menghadapi kompetisi dengan pilihan yang lebih murah, seperti jaringan seluler, terbukti terlalu sulit untuk menjual produk ini kepada sebagian besar maskapai penerbangan. Pada bulan Agustus 2006, setelah pencarian pelanggan yang singkat untuk bisnis tersebut dan tidak berhasil, Boeing memilih untuk menghentikan layanan tersebut.[60][61]
Pada tanggal 18 Agustus 2007, NASA memilih Boeing sebagai kontraktor manufaktur untuk tahap atas berbahan bakar cair dari roket Ares I.[62] Tahap itu, berbasis pada teknologi Apollo-Saturn dan Pesawat Ulang-Alik, dibangun di Fasilitas Perakitan Michoud milik NASA di dekat New Orleans; Boeing mengonstruksi tahap S-IC dari roket Saturn V di tempat ini pada tahun 1960-an.
Boeing meluncurkan 777 Freighter pada Mei 2005 dengan pesanan dari Air France. Varian kargo ini berbasis pada 777-200LR. Pelanggan lainnya mencakup FedEx dan Emirates. Boeing secara resmi mengumumkan pada bulan November 2005 bahwa akan memproduksi varian yang lebih besar dari 747, 747-8, dalam dua versi, dimulai dengan versi Freighter (kargo) dengan pesanan untuk dua operator kargo. Versi kedua, bernama Intercontinental, adalah untuk maskapai penumpang. Kedua versi 747-8 ini adalah 747 dengan badan yang diperpanjang, baru, mesin dan sayap yang canggih, dan penggabungan teknologi lainnya yang dikembangkan untuk 787.
Boeing juga menerima kontrak peluncuran dari Angkatan Laut AS untuk pesawat maritim multimisi P-8 Poseidon, sebuah pesawat patroli anti-kapal selam. Dan, juga telah menerima pesanan untuk pesawat 737 AEW&C "Wedgetail". Perusahaan ini juga telah memperkenalkan versi extended range baru dari 737. Ini mencakup 737-700ER dan 737-900ER. Boeing 737-900ER adalah yang terbaru dan akan memperluas jangkauan 737-900 ke rentang yang sama dengan 737-800 dengan kemampuan menerbangkan penumpang lebih banyak, dan penambahan dua pintu darurat tambahan.
Boeing 777-200LR Worldliner memulai tur demonstrasi global yang diterima dengan baik di paruh kedua tahun 2005, memamerkan kemampuannya untuk terbang lebih jauh daripada pesawat komersial lainnya. Pada tanggal 10 November 2005, 777-200LR menetapkan rekor dunia untuk penerbangan tanpa henti terpanjang. Pesawat itu berangkat dari Hong Kong ke London, mengambil rute yang lebih panjang, termasuk terbang melintasi Amerika Serikat. Pesawat itu terbang sejauh 11.664 mil laut (21,601 km) selama 22 jam 42 menit penerbangannya, diterbangkan oleh pilot Pakistan International Airlines dan PIA merupakan maskapai pertama yang menerbangkan 777-200LR Worldliner.
Pada tanggal 11 Agustus 2006, Boeing sepakat untuk membentuk perusahaan patungan dengan produsen titanium Rusia terbesar, VSMPO-Avisma untuk pemesinan dari tempa titanium. Tempa itu akan digunakan pada program 787.[63] Pada 27 Desember 2007, Boeing dan VSMPO-Avisma menciptakan perusahaan patungan, Ural Boeing Manufacturing, dan menandatangani kontrak pada pengiriman produk titanium sampai dengan tahun 2015, dengan perencanaan Boeing untuk investasi $27 miliar di Rusia selama 30 tahun ke depan.[64]
Pada bulan Februari 2011, Boeing menerima kontrak untuk 179 pesawat tanker KC-46 Angkatan Udara AS bernilai $35 miliar.[65] Pesawat tanker KC-46 berbasis pada KC-767.
Boeing bersama-sama dengan Science Applications International Corporation (SAIC), adalah kontraktor utama di program militer Future Combat Systems (FCS) Amerika Serikat.[66] Program FCS dibatalkan pada bulan Juni 2009 dengan semua sistem yang tersisa tersapu ke program BCT Modernization.[67] Boeing bekerja sama dengan SAIC dalam program BCT Modernization seperti program FCS tetapi Angkatan Darat AS akan memainkan peran lebih besar dalam menciptakan kendaraan dasar dan hanya akan membuat kontrak lainnya untuk aksesori.
Menteri pertahanan Robert M. Gates yang mengalihkan anggaran pertahanan untuk, "membuat pilihan sulit mengenai sistem tertentu dan prioritas pertahanan didasarkan pada kepentingan nasional dan kemudian mematuhi keputusan-keputusan itu dari waktu ke waktu"[68] memukul Boeing sangat keras, karena keterlibatan besar mereka pada proyek Angkatan Udara dibatalkan.[69]
Pada bulan Mei 2003, Angkatan Udara Amerika Serikat mengumumkan akan menyewa 100 pesawat tanker KC-767 untuk menggantikan 136 KC-135 yang menua. Pada November 2003, menanggapi kritik yang berpendapat bahwa sewa lebih mahal daripada pembelian langsung, Departemen Pertahanan AS mengumumkan revisi menjadi sewa 20 pesawat dan pembelian 80 pesawat. Pada bulan Desember 2003, Pentagon mengumumkan proyek itu harus dibekukan, sementara penyelidikan dugaan korupsi oleh salah satu mantan staf pengadaan, Darleen Druyun (yang mulai bekerja di Boeing pada bulan Januari) dimulai. Dampak dari ini mengakibatkan pengunduran diri CEO Boeing Philip M. Condit dan penghentian CFO Michael M. Sears.[70] Harry Stonecipher, mantan CEO McDonnell Douglas dan COO Boeing, menggantikan Condit secara sementara. Druyun mengaku bersalah menggembungkan harga kontrak untuk mendukung masa depan kariernya dan untuk memberikan informasi dalam menyaingi tawaran Airbus A330 MRTT. Pada bulan Oktober 2004, ia menerima hukuman penjara karena korupsi.[71]
Pada bulan Maret 2005, dewan Boeing memaksa Presiden dan CEO Harry Stonecipher untuk mengundurkan diri. Boeing mengatakan penyelidikan internal mengungkapkan suatu hubungan "konsensus" antara Stonecipher dan seorang eksekutif wanita yang "tidak konsisten dengan Kode Etik Boeing" dan "akan merusak kemampuannya untuk memimpin perusahaan".[72] James A. Bell menjabat sebagai CEO interim (di samping tugas biasanya sebagai CFO Boeing) sampai penunjukan Jim McNerney sebagai Pimpinan, Presiden, dan CEO yang baru pada tanggal 30 Juni 2005.
Pada bulan Juni 2003, Lockheed Martin menggugat Boeing, menyatakan bahwa perusahaan itu telah melakukan spionase industri pada tahun 1998 untuk memenangkan kompetisi Evolved Expendable Launch Vehicle (EELV). Lockheed Martin mengklaim bahwa mantan karyawan Kenneth Branch, yang bekerja untuk McDonnell Douglas dan Boeing, memberikan hampir 30.000 halaman dokumen paten kepada para atasan barunya. Lockheed Martin menyatakan bahwa dokumen-dokumen ini memungkinkan Boeing untuk memenangkan 19 dari 28 peluncuran satelit militer yang ditenderkan.[73][74]
Pada Juli 2003, Boeing dihukum, dengan Pentagon melucuti tujuh peluncuran dari perusahaan ini dan menghadiahkannya untuk Lockheed Martin.[73] Selain itu, perusahaan ini dilarang untuk mengajukan tawaran untuk kontrak roket untuk jangka waktu dua puluh bulan, yang berakhir pada Maret 2005.[74] Pada awal September 2005, dilaporkan bahwa Boeing juga bernegosiasi untuk suatu penyelesaian dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat di mana perusahaan ini akan membayar hingga $500 juta untuk menutupi masalah ini serta skandal Darleen Druyun.[75]
Sampai akhir tahun 1970, Amerika Serikat hampir memonopoli sektor Pesawat Sipil Besar (Large Civil Aircraft atau LCA).[76] Konsorsium Airbus (yang dibentuk pada tahun 1969) mulai bersaing secara efektif pada tahun 1980-an. Pada tahap itu AS menjadi khawatir tentang kompetisi Eropa dan menduga subsidi dibayar oleh pemerintah Eropa untuk pengembangan model awal dari keluarga Airbus. Ini menjadi isu utama pertentangan, sebagaimana pihak Eropa sama-sama prihatin dengan subsidi yang diperoleh produsen LCA Amerika Serikat melalui program NASA dan Pertahanan.
Uni Eropa dan AS memulai negosiasi bilateral untuk pembatasan subsidi pemerintah di sektor LCA pada akhir 1980-an. Negosiasi disimpulkan pada tahun 1992 dengan ditandatanganinya Perjanjian EC-AS dalam Perdagangan Pesawat Sipil Besar yang menetapkan disiplin pada dukungan pemerintah di kedua sisi Atlantik yang secara signifikan lebih ketat daripada peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang relevan: Khususnya, perjanjian ini mengatur secara rinci bentuk dan batas-batas dukungan pemerintah, mengatur kewajiban transparansi dan mengomitmenkan pihak-pihak itu untuk menghindari sengketa perdagangan.[77]
Pada tahun 2004, Uni Eropa dan AS setuju untuk membahas kemungkinan revisi Perjanjian Uni Eropa-AS 1992 asalkan ini akan mencakup semua bentuk subsidi termasuk yang digunakan di AS, dan khususnya subsidi untuk Boeing 787; pesawat baru pertama diluncurkan oleh Boeing selama 14 tahun. Pada bulan Oktober 2004, AS memulai proses hukum di WTO dengan meminta konsultasi WTO pada peluncuran investasi Eropa untuk Airbus. AS juga secara sepihak menarik diri dari Perjanjian Uni Eropa-AS 1992.[78] AS mengklaim Airbus telah melanggar kesepakatan bilateral 1992 ketika Airbus menerima apa yang Boeing anggap sebagai subsidi yang "tidak adil" dari beberapa pemerintah Eropa. Airbus menanggapinya dengan mengajukan keluhan terpisah, menggugat bahwa Boeing juga telah melanggar kesepakatan itu ketika menerima keringanan pajak dari Pemerintah AS. Selain itu, Uni Eropa juga mengeluh bahwa subsidi investasi dari maskapai penerbangan Jepang telah melanggar kesepakatan itu.
Pada tanggal 11 Januari 2005, Boeing dan Airbus sepakat bahwa mereka akan mencoba untuk menemukan solusi sengketa itu di luar WTO. Namun, pada bulan Juni 2005, Boeing dan pemerintah Amerika Serikat membuka kembali sengketa perdagangan dengan WTO, mengklaim bahwa Airbus telah menerima subsidi ilegal dari pemerintah Eropa. Airbus juga telah menanggapi klaim ini menentang Boeing, membuka kembali sengketa dan juga menuduh Boeing menerima subsidi dari Pemerintah AS.[79]
Pada tanggal 15 September 2010, WTO memutuskan bahwa Boeing telah menerima miliaran dolar dalam subsidi pemerintah.[80] Boeing menanggapi dengan menyatakan bahwa keputusan itu adalah sebagian kecil dari ukuran kuasanya melawan Airbus dan bahwa hal itu memerlukan beberapa perubahan dalam operasinya.[81] Boeing telah menerima dukungan $8,7 miliar dari negara bagian Washington.[82]
Pada bulan Mei 2006, empat desain konsep sedang ditelaah oleh Boeing yang diuraikan dalam The Seattle Times berdasarkan dokumen internal perusahaan. Penelitian ini tertuju dalam dua arah: pesawat murah, dan pesawat ramah lingkungan. Dengan nama sandi dari karakter terkenal Muppets, tim desain yang dikenal sebagai Green Team berkonsentrasi terutama pada pengurangan penggunaan bahan bakar. Keempat desain mengilustrasikan rancangan pesawat rear-engine.[83]
Seperti kebanyakan konsep, desain ini hanya dalam tahap eksplorasi, dimaksudkan untuk membantu Boeing mengevaluasi potensi teknologi radikal tersebut.[83]
Boeing baru-baru ini mematenkan teknologi medan gayanya sendiri, juga dikenal sebagai sistem redaman gelombang kejut, yang akan melindungi kendaraan dari gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan di dekatnya.[84] Boeing belum mengonfirmasi kapan mereka berencana untuk membangun dan menguji teknologi tersebut.[85]
Pada tahun 2010, Boeing menyelesaikan akuisisi Argon ST Inc. Berbasis di Fairfax, Virginia, Argon ST mengembangkan C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) dan sistem tempur. Pada tanggal 30 Juni 2010, Boeing mengumumkan niatnya untuk mengakuisisi Argon ST sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas kemampuan menangani pasar C4ISR, cyber, dan intelijen.[86]
Pada tanggal 17 November 2011, dilaporkan bahwa Lion Air telah berkomitmen untuk memesan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 737-900ER. Pesanan ini, ketika difinalisasikan, bernilai $21.7 miliar pada daftar harga. Ini lebih besar daripada setiap penjualan pesawat komersial Boeing sebelumnya. Kesepakatan itu termasuk opsi untuk lebih dari 150 pesawat.[87][88]
Pada tanggal 5 Januari 2012, Boeing mengumumkan rencana untuk menutup fasilitas di Wichita, Kansas dengan 2.160 pekerja sebelum 2014, lebih dari 80 tahun setelah didirikan. Boeing telah memekerjakan sebanyak 40.000 orang di sana.[89][90][91]
Boeing mengumumkan pada 13 Mei 2013 akan memangkas 1.500 pekerja TI di Seattle, Washington selama tiga tahun ke depan dalam kombinasi PHK, pengurangan, dan relokasi. Kebanyakan dari mereka akan direlokasi (sekitar 600 pekerjaan masing-masing) ke St. Louis, Missouri, dan North Charleston, Carolina Selatan.[92][93]
Perusahaan ini mengumumkan kenaikan 26 persen laba—total US$1.23 miliar—untuk Q4 2013, mengutip permintaan yang lebih tinggi untuk pesawat komersial.[94]
Pada bulan April 2014, Boeing mengumumkan fasilitas pabrik mereka di Long Beach akan ditutup pada akhir tahun. Fasilitas ini bertanggung jawab untuk membangun pesawat angkut militer Boeing C-17 Globemaster III. C-17 yang terakhir, #276, meninggalkan perakitan akhir tahun 2015. Tempat perakitan itu resmi ditutup pada bulan Februari 2015, dan menjelang April, Boeing telah melelang manufaktur pabrik untuk dibongkar. Sekitar 2.200 pekerja terkena dampaknya.[95]
NASA memberikan kontrak kepada Boeing dan SpaceX untuk mengangkut astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.[96]
Pada bulan Juni 2015, Boeing mengumumkan bahwa James McNerney akan mengundurkan diri sebagai CEO dan digantikan oleh COO Boeing, Dennis Muilenburg, pada tanggal 1 Juli 2015.[8][97][98][99] Pada bulan Februari 2016, Boeing mengumumkan bahwa Presiden dan CEO Boeing, Dennis Muilenburg terpilih sebagai ketua dewan ke-10, menggantikan James McNerney.[100]
Pada bulan Maret 2016, Boeing mengumumkan akan memangkas 4.000 pekerjaan dari divisi pesawat komersial pada pertengahan tahun.[101]
Boeing membuka pabrik seluas 27 acre (11 hektar) yang bernilai $1 miliar di negara bagian Washington pada 13 Mei 2016 yang akan digunakan untuk membuat sayap karbon-komposit untuk 777X, suatu langkah kunci menuju pengiriman pesawat pertama tersebut pada tahun 2020.[102]
Pada tahun 2006, Pusat Pengurangan Risiko Lingkungan UCLA merilis sebuah studi yang menunjukkan bahwa Santa Susana Field Laboratory milik Boeing, di Simi Hills dari timur Ventura County di California Selatan, telah terkontaminasi dengan toksis dan limbah radioaktif. Studi ini menemukan udara, tanah, air tanah, dan air permukaan di lokasi itu semuanya mengandung radionuklida, logam beracun, dan dioksin; udara dan air tambahan mengandung perklorat, TCE, dan hidrazin, sementara air menunjukkan adanya PCB juga.[103] Studi untuk membersihkannya dan tuntutan hukum sedang berlangsung.[104][105]
Industri penerbangan bertanggung jawab terhadap sekitar 11 persen dari emisi gas rumah kaca oleh sektor transportasi Amerika Serikat.[106] Pangsa aviasi dari emisi gas rumah kaca siap untuk tumbuh, dengan meningkatnya perjalanan udara dan kendaraan darat yang menggunakan bahan bakar alternatif seperti etanol dan biodiesel.[106] Boeing memperkirakan bahwa biofuel dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berhubungan dengan penerbangan sekitar 60 sampai 80 persen.[106] Solusinya adalah memadukan bahan bakar ganggang dengan bahan bakar jet yang ada.[106]
Para eksekutif Boeing mengatakan perusahaan secara informal sedang berkolaborasi dengan pembuat bahan bakar hayati terkemuka Tecbio dari Brasil, Aquaflow Bionomic dari Selandia Baru, dan pengembang bahan bakar lain di seluruh dunia. Sejauh ini, Boeing telah menguji enam bahan bakar dari perusahaan-perusahaan ini, dan mungkin akan telah melewati 20 bahan bakar "pada saat kami selesai mengevaluasi mereka."[106] Boeing juga bergabung sebagai anggota terkait-penerbangan lainnya di Algal Biomass Organization (ABO) pada bulan Juni 2008.[107]
Air New Zealand dan Boeing meneliti tumbuhan jatropha untuk melihat apakah itu adalah alternatif yang berkelanjutan untuk bahan bakar konvensional.[108] Sebuah penerbangan uji dua jam menggunakan campuran 50-50 bahan bakar hayati baru dengan Jet A-1 di mesin posisi nomor satu Rolls Royce RB-211 Boeing 747-400 ZK-NBS, berhasil diselesaikan pada tanggal 30 Desember 2008. Mesin ini kemudian dilepaskan untuk diteliti dan dipelajari untuk mengidentifikasi perbedaan antara campuran pohon jarak dan Jet A1 reguler. Tidak ada efek untuk kinerja yang ditemukan.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, Boeing bekerja dengan Angkatan Udara AS untuk menguji Boeing C-17 berjalan dengan 50 persen JP-8, 25 persen bahan bakar Jet Hidro Terbarukan dan 25 persen dari bahan bakar Fischer-Tropsch dengan hasil yang sukses.[109]
Untuk program pesawat masa depan N+3 NASA, Boeing telah menetapkan bahwa teknologi mesin listrik hibrida sejauh ini adalah pilihan terbaik untuk rancangan subsonik-nya. Propulsi listrik hibrida mempunyai potensi untuk memperpendek jarak lepas landas dan mengurangi kebisingan.[110]
Pada tahun 2008 dan 2009 Boeing berada di urutan kedua dalam daftar 100 Teratas Kontraktor Federal, dengan kontrak sebesar masing-masing $22 miliar dan $23 miliar.[111][112] Sejak tahun 1995, perusahaan telah sepakat untuk membayar $1.6 miliar untuk menyelesaikan 39 kasus pelanggaran, termasuk $615 juta pada tahun 2006 dalam kaitannya dengan perekrutan ilegal pejabat pemerintah dan penyalahgunaan informasi hak milik.[113][114]
Boeing adalah penerima subsidi (disebut sebagai "kesejahteraan perusahaan") terbanyak di Amerika Serikat berdasarkan data tahun 2014, dengan total $13.18 miliar.[115] Perusahaan ini juga menerima keringanan pajak tertinggi pada tingkat negara bagian pada tahun 2013.[116]
Pengeluaran lobi Boeing tahun 2010 pada kuartal ketiga adalah $13.2 juta (total tahun 2009: $16.9 juta).[117][118] Pada Pemilu Presiden Amerika Serikat 2008, Barack Obama "sejauh ini adalah penerima terbesar sumbangan kampanye dari karyawan dan eksekutif Boeing, menarik dana sebesar $197,000 – lima kali banyaknya dana John McCain, dan lebih dari delapan dana anggota partai Republikan teratas yang digabungkan."[119]
Boeing memiliki program kewargaan perusahaan berpusat pada kontribusi amal di lima bidang: pendidikan, kesehatan dan layanan masyarakat, lingkungan, seni dan budaya, dan pelibatan masyarakat.[120][butuh sumber yang lebih baik] Pada tahun 2011, Boeing menghabiskan $147.3 juta di bidang-bidang ini melalui hibah amal dan pensponsoran bisnis.[121] Pada bulan Februari 2012, Boeing Global Corporate Citizenship bermitra dengan Insight Labs untuk mengembangkan model baru bagi yayasan agar lebih efektif memimpin sektor yang mereka layani.[122][butuh sumber yang lebih baik]
Perusahaan ini adalah anggota dari U.S. Global Leadership Coalition, sebuah koalisi yang berbasis di Washington D.C. untuk lebih dari 400 perusahaan besar dan organisasi nonpemerintah yang mendorong untuk Anggaran Urusan Internasional yang lebih besar, yang mendanai upaya diplomatik dan pembangunan Amerika di luar negeri.[123] Serangkaian dari kabel diplomatik Amerika Serikat menunjukkan bagaimana para diplomat dan politisi senior AS ikut campur atas nama Boeing untuk membantu meningkatkan penjualan perusahaan.[124]
Pada tahun 2007 dan 2008, perusahaan diuntungkan dari lebih $10 miliar jaminan pinjaman jangka panjang, membantu membiayai pembelian pesawat komersial mereka di berbagai negara termasuk Brazil, Kanada, Irlandia dan Uni Emirat Arab, dari Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat, sekitar 65 persen dari total pinjaman jaminan bank dibuat dalam periode tersebut.[125]
Pada Desember 2011, organisasi non-partisan Public Campaign mengkritik Boeing karena menghabiskan $52.29 juta untuk pelobian dan tidak membayar pajak selama 2008-2010, malahan mendapatkan pemotongan pajak $178 juta, meskipun memperoleh keuntungan $9.7 miliar, merumahkan 14.862 pekerja sejak tahun 2008, dan meningkatkan gaji eksekutif sebesar 31 persen menjadi $41.9 juta pada tahun 2010 untuk lima eksekutif puncaknya.[126]
Dua divisi terbesar Boeing adalah Boeing Commercial Airplanes dan Boeing Defense, Space & Security (BDS).[127]
Jumlah tenaga kerja perusahaan tercantum di situsnya sebagai berikut.
|
|
Sekitar 1,5 persen dari karyawan Boeing berada di program Technical Fellowship, sebuah program di mana insinyur dan ilmuwan terbaik Boeing menetapkan arah teknis bagi perusahaan.[129] Gaji rata-rata di Boeing adalah $76.784, dilaporkan oleh mantan karyawan.[130]
Jajaran direktur
Pejabat eksekutif tertinggi
|
Ketua dewan
Presiden
|
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.