Loading AI tools
bahasa purba hasil rekonstruksi dari bahasa rumpun Melayik, bagian dari rumpun bahasa Austronesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Bahasa Proto-Melayik atau bahasa Purwa-Malayik merupakan rekonstruksi bahasa zaman purwakala yang dituturkan oleh orang-orang rumpun Malayik zaman purwakala sekaligus bahasa induk dari Rumpun bahasa Melayik modern yang dituturkan oleh berbagai etnis di Sumatra, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Kepulauan Selat Melaka, serta Kepulauan Laut China Selatan.[1]
Proto-Melayik | |
---|---|
Reka ulang dari | Rumpun bahasa Melayik |
Leluhur reka ulang | |
Bahasa Melayik tidak berarti bahasa tersebut adalah bahasa Melayu, dialek bahasa Melayu, atau turunan bahasa Melayu misalnya Iban, Kerinci, Minangkabau dianggap bahasa Melayik tetapi bukan berarti secara langsung berasal dari bahasa Melayu atau dialek Melayu, meskipun terkait dengan bahasa Melayu. (Adelaar, 1992)[2] Leluhurnya, bahasa Melayu-Polinesia Purba yang berasal dari bahasa Austronesia Purba, mulai terpecah setidaknya pada tahun 2000 SM akibat orang-orang Austronesia menyebar dari pulau Taiwan ke selatan menuju Filipina, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi.
Bahasa Melayik Purba dituturkan di Kalimantan setidaknya pada tahun 1000 SM dan telah dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa leluhur semua dialek Melayu berikutnya. Ahli bahasa umumnya setuju bahwa tanah air rumpun bahasa Melayik ada di Kalimantan berdasarkan sebaran geografisnya di pedalaman, variasinya yang bukan disebabkan oleh kontak bahasa, dan sifatnya yang kadang kala konservatif.[3] Diduga kuat bahasa ini berasal dari pulau bagian barat Kalimantan dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru kepulauan Nusantara. Sekitar awal milenium pertama, penutur rumpun bahasa Melayik telah mendirikan permukiman di wilayah pesisir Vietnam Tengah-Selatan, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Luzon, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Jawa-Bali modern.[4]
Bahasa Melayik Purba mempunyai 19 konsonan dan 4 vokal.[5] Simbol yang ditulis tebal pada tabel merupakan ortografinya, sedangkan simbol yang ada di dalam tanda kurung merupakan simbol Alfabet Fonetik Internasional.
Bibir | Rongga-gigi | Lelangit | Lelangit-belakang | Celah suara | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Letupan | Nirsuara | *p | *t[lower-alpha 1] | *c | *k | *ʔ |
Bersuara | *b | *d | *j /ɟ/ | *ɡ | ||
Sengauan | *m | *n | *ñ /ɲ/ | *ŋ | ||
Geseran | *s | *r /ɣ/ | *h | |||
Hampiran-sisi | *l | |||||
Hampiran | *w | *y /j/ |
Ada 2 diftong:
Leksem Melayik Purba sebagian besar bersuku kata dua, meskipun beberapa leksem mempunyai satu, tiga, atau empat suku kata. Leksem mempunyai struktur kata berikut:[5]
* [K V (S)] [K V (S)] [K V (S)] S V S
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.