Remove ads
Bapak pendiri Amerika Serikat Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Alexander Hamilton (11 Januari 1755 atau 1757 – 12 Juli 1804) adalah Bapak Pendiri Amerika Serikat, kepala ajudan Jenderal George Washington, salah satu penerjemah dan pendukung Konstitusi A.S. paling berpengaruh, pendiri sistem keuangan Amerika Serikat, pendiri Partai Federalis, partai politik berbasis pemilih pertama di dunia, pendiri Penjaga Pantai Amerika Serikat, dan pendiri surat kabar The New York Post. Sebagai Menteri Keuangan pertama, Hamilton merumuskan kebijakan ekonomi pemerintahan George Washington. Hamilton memimpin program pembayaran utang negara bagian oleh pemerintah federal, pendirian bank nasional, sistem tarif, dan hubungan dagang bersahabat dengan Britania Raya. Ia mengetuai Partai Federalis yang dibentuk untuk mendukung pandangan-pandangan Hamilton. Ia menentang Partai Demokrat-Republik pimpinan Thomas Jefferson dan James Madison; keduanya membenci Britania dan khawatir kebijakan pemerintahan pusat yang kuat di bawah Hamilton akan melemahkan komitmen Republikanisme Amerika Serikat.
Alexander Hamilton | |
---|---|
Menteri Keuangan Amerika Serikat ke-1 | |
Masa jabatan 11 September 1789 – 31 Januari 1795 | |
Presiden | George Washington |
Pendahulu Jabatan dibentuk Pengganti Oliver Wolcott, Jr. | |
Perwira Senior Angkatan Darat | |
Masa jabatan 14 Desember 1799 – 15 Juni 1800 | |
Presiden | John Adams |
Pengganti James Wilkinson | |
Delegasi Kongres Konfederasi dari New York | |
Masa jabatan 3 November 1788 – 2 Maret 1789 | |
Pendahulu Egbert Benson Pengganti Jabatan dihapus | |
Masa jabatan 4 November 1782 – 21 Juni 1783 | |
Pendahulu Jabatan dibentuk Pengganti Jabatan dihapus | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Charlestown, Nevis, Hindia Barat | 11 Januari 1755
Meninggal | 12 Juli 1804 49) New York City, New York, A.S. | (umur
Partai politik | Federalis |
Suami/istri | Elizabeth Schuyler (m. 1780) |
Anak | |
Almamater | Kings College, New York (Universitas Columbia) |
Tanda tangan | |
Karier militer | |
Pihak | New York Amerika Serikat (1777–1800) |
Dinas/cabang | New York Company of Artillery Angkatan Darat Kontinental Angkatan Darat Amerika Serikat |
Masa dinas | 1775–1776 (Milisi) 1776–1781 1798–1800 |
Pangkat | Mayor jenderal
|
Pertempuran/perang | Perang Revolusi Amerika Serikat • Pertempuran Harlem Heights • Pertempuran White Plains • Pertempuran Trenton • Pertempuran Princeton • Pertempuran Brandywine • Pertempuran Germantown • Pertempuran Monmouth • Pengepungan Yorktown • Quasi-War |
Penghargaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Lahir di luar pernikahan, dibesarkan di Hindia Barat, dan yatim piatu sejak kecil, Hamilton melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi lewat bantuan orang-orang kaya di daerahnya. Berkat kemampuan dan bakatnya, ia dikirim ke King's College (sekarang Universitas Columbia) di New York City. Hamilton memainkan peran penting dalam Perang Revolusi Amerika Serikat. Ketika perang pecah tahun 1775, ia bergabung dengan kelompok milisi. Pada awal 1776, ia membentuk tentara artileri daerah dan diangkat sebagai kapten. Ia kemudian ditunjuk sebagai pembantu senior George Washington, komandan tertinggi militer Amerika Serikat. Washington mengutusnya dalam berbagai misi penting untuk menyampaikan keinginan Washington ke para jenderal di lapangan. Seusai perang, Hamilton terpilih sebagai anggota Kongres Konfederasi dari New York. Ia mengundurkan diri untuk terjun ke dunia hukum dan mendirikan Bank of New York. Hamilton merupakan salah satu tokoh yang tidak menyukai pemerintahan nasional yang lemah. Ia memimpin Konvensi Annapolis yang berhasil meminta Kongres untuk menyelenggarakan Konvensi Philadelphia dalam rangka perumusan undang-undang dasar baru. Ia sangat aktif di Konvensi Philadelphia dan membantu proses ratifikasi dengan menulis 51 dari 85 bagian The Federalist Papers, kumpulan dokumen yang sampai sekarang masih dijadikan acuan penafsiran undang-undang dasar Amerika Serikat.[1]
Hamilton menjadi anggota kabinet berpengaruh di jajaran pemerintahan Washington. Hamilton adalah seorang nasionalis yang menegaskan pentingnya pemerintahan pusat yang kuat. Ia berpendapat bahwa kekuasaan tersirat dalam Konstitusi mengizinkan pemerintah mendanai utang nasional, mengambil alih utang negara bagian, dan mendirikan Bank of the United States milik negara. Program-program ini didanai oleh tarif impor, lalu dibantu oleh pajak wiski yang cukup kontroversial. Menghadapi penolakan dari Jefferson dan Madison, Hamilton mengerahkan teman-temannya di pemerintahan, khususnya bankir dan pebisnis, untuk mendirikan Partai Federalis. Isu utama yang membelah partai ini adalah Perjanjian Jay yang sebagian besar isinya dirumuskan oleh Hamilton pada tahun 1794. Perjanjian ini meresmikan hubungan ekonomi bersahabat dengan Britania Raya yang kelak dicerca oleh Prancis dan pendukung Revolusi Prancis. Hamilton memegan posisi penting di Partai Federalis; partai ini mendominasi politik tingkat nasional dan negara bagian sampai tahun 1800, ketika Jefferson dari Partai Demokrat-Republik terpilih sebagai presiden.
Pada tahun 1795, ia membuka praktik hukum di New York. Ia mencoba mengendalikan kebijakan Presiden Adams (1797–1801). Tahun 1798 dan 1799, Hamilton mengumumkan mobilisasi pasukan untuk melawan Prancis setelah Skandal XYZ dan diangkat sebagai komandan pasukan baru yang ia persiapkan untuk ber perang. Namun demikian, Perang Kuasi yang pecah di laut tidak pernah diumumkan secara resmi dan sama sekali tidak melibatkan angkatan darat. Pada akhirnya, Adams mengusulkan diplomasi untuk menghindari perang melawan Prancis. Penolakan Hamilton terhadap pencalonan kembali Adams membuatnya kalah pemilu tahun 1800. Ketika Jefferson dan Aaron Burr memiliki jumlah wakil elektoral yang sama pada tahun 1801, Hamilton membantu Jefferson mengalahkan Burr yang ia anggap tidak berprinsip dan memilih Jefferson meski berbeda pandangan. Hamilton melanjutkan aktivitas hukum dan bisnisnya di New York City, tetapi kalah pamor di kalangan anggota Partai Federalis. Saat Wakil Presiden Burr mencalonkan diri sebagai gubernur New York tahun 1804, Hamilton mencap Burr tidak layak menjadi gubernur. Karena tersinggung oleh komentar Hamilton, Burr menantangnya untuk adu tembak pada tahun 1804. Tembakan Burr melukai Hamilton, dan Hamilton meninggal dunia keesokan harinya.
Pada musim gugur 1772, Hamilton tiba di Elizabethtown Academy, sekolah di Elizabethtown, New Jersey. Pada tahun 1773, ia berguru kepada Francis Barber di Elizabethtown untuk mempersiapkan diri sebelum menginjak perguruan tinggi. Pemikirannya kala itu dipengaruhi oleh William Livingston, seorang intelek dan revolusioner ternama yang sempat tinggal bersama Hamilton di Liberty Hall.[2] Hamilton kuliah di King's College, New York City (sekarang Universitas Columbia), pada musim gugur 1773 "sebagai mahasiswa tak terdaftar" dan terdaftar secara resmi pada Mei 1774.[3] Pada penampilan terbuka pertamanya tanggal 6 Juli 1774 di King's College, sahabat Hamilton, Robert Troup, memuji kemampuan Hamilton untuk menjelaskan dengan ringkas hak dan alasan kaum patriot melawan Britania Raya.[4] Hamilton, Troup, dan empat mahasiswa lainnya membentuk perkumpulkan sastra tanpa nama yang disebut-sebut sebagai pendahulu Philolexian Society.[5][6]
Ketika biarawan Gereja Inggris Samuel Seabury menerbitkan serangkaian pamflet yang mendukung perjuangan kaum Loyalis tahun 1774, Hamilton menanggapinya secara anonim lewat artikel politik pertamanya, A Full Vindication of the Measures of Congress dan The Farmer Refuted. Seabury mencoba menakut-nakuti penduduk koloni dan mencegah persatuan koloni.[7] Hamilton menulis dua artikel lain yang mengkritik Undang-Undang Quebec[8] dan mungkin juga menulis 15 artikel anonim "The Monitor" di New York Journal.[9] Meski Hamilton merupakan pendukung pihak Revolusi sebelum perang, ia tidak menyetujui kerusuhan bergerombol melawan kaum Loyalis. Pada tanggal 10 Mei 1775, Hamilton mendapat nilai tambahan karena menyelamatkan presiden universitas Myles Cooper, seorang Loyalis, dari serangan kerumunan dengan berbicara panjang lebar sehingga Cooper dapat menyelamatkan diri.[10]
Saat Hamilton bertugas di Morristown, New Jersey, pada musim dingin 1779 dan 1780, ia bertemu Elizabeth Schuyler, putri Philip Schuyler dan Catherine Van Rensselaer. Keduanya menikah pada tanggal 14 Desember 1780 di Schuyler Mansion, Albany, New York.[11] Ia dan Elizabeth dikaruniai delapan anak, termasuk dua anak bernama Philip. Philip senior, anak pertamanya (lahir 22 Januari 1782), tewas tahun 1801 dalam sebuah duel melawan George I. Eacker, orang yang dihina Philip di sebuah teater di Manhattan. Philip junior, anak terakhirnya, lahir tanggal 2 Juni 1802 setelah Philip senior meninggal. Anak-anak Hamilton lainnya adalah Angelica, lahir 25 September 1784; Alexander, lahir 16 Mei 1786; James Alexander (14 April 1788 – September 1878);[12] John Church, lahir 22 Agustus 1792; William Stephen (4 Agustus 1797 – 9 Oktober 1850); dan Eliza, lahir 26 November 1799.[13]
Hamilton juga dekat dengan kakak Elizabeth, Angelica, yang menikah dengan John Barker Church, orang Inggris yang mencari untung di Amerika Utara semasa Revolusi. Ia dan Church menetap di London setelah perang, lalu membina persahabatan dengan Maria Cosway dan Thomas Jefferson.[14]
Saat masih muda di Hindia Barat, Hamilton adalah penganut Presbiterian "Cahaya Baru" ortodoks dan konvensional (berbeda dengan Calvinis "Cahaya Lama"); pembimbingnya adalah murid dari John Witherspoon, pengikut Mazhab Baru.[15] Ia menulis dua atau tiga himne yang kemudian diterbitkan di surat kabar setempat.[16] Robert Troup, teman kuliahnya, menulis bahwa Hamilton "rajin berdoa setiap pagi dan malam."[17]
Gordon Wood mengatakan bahwa Hamilton mulai tidak taat semasa Revolusi dan menjadi "orang liberal konvensional dengan kecenderungan teistik yang kurang rajin ke gereja". Namun demikian, ia menaati kembali ajaran agamanya pada penghujung hidupnya.[18] Chernow mengatakan bahwa ia tercatat sebagai pengikut Episkopalian, tetapi:
Hamilton berkelakar soal Tuhan di Konvensi Konstitusi.[20] Ketika Revolusi Prancis, ia mengambil sikap "taat oportunis"; ia menggunakan agama Kristen untuk meraih ambisi politiknya dan menegaskan bahwa agama Kristen tidak cocok dengan demokrasi Jefferson.[20] Setelah 1801, Hamilton kembali menegaskan kebenaran ajaran Kristen; ia mengusulkan pembentukan Christian Constitutional Society pada tahun 1802 dengan tujuan mengumpulkan "beberapa orang cerdas" untuk mengangkat "orang yang layak" ke jabatan terhormat, lalu menulis tentang "perkumpulan kesejahteraan Kristen" untuk kaum papa. Ia bukan anggota denominasi tertentu. Setelah ditembak, Hamilton menuturkan keyakinannya terhadap belas kasih Tuhan dan keinginannya untuk berhenti duel; Uskup Moore memberi komuni terakhir kepada Hamilton.[note 1]
Hamilton selalu menghormati orang Yahudi. Tempat lahirnya, Charlestown, memiliki banyak penduduk Yahudi. Hamilton pun sering berkomunikasi dengan mereka. Semasa kecil, ia belajar bahasa Ibrani dan hapal Sepuluh Perintah Tuhan dalam bahasa aslinya.[21] Ia percaya bahwa kecerdasan orang Yahudi merupakan karunia Tuhan dan orang-orang yang mencerca orang Yahudi "merusak agama Kristen."[22]
Penafsiran Konstitusi oleh Hamilton yang terkandung dalam Federalist Papers masih berpengaruh hingga saat ini. Tulisan-tulisannya digunakan di berbagai kajian ilmiah dan keputusan pengadilan.[23]
Meski Konstitusi tidak mengatur keseimbangan kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian, Hamilton selalu mendukung perluasan kekuasaan pemerintah federal alih-alih negara bagian.[24] Sebagai Menteri Keuangan, ia mendirikan bank nasional pertama Amerika Serikat, keputusan yang ditentang habis-habisan oleh Menteri Luar Negeri Jefferson. Hamilton beralasan bahwa pendirian bank dan perluasan kekuasaan federal lainnya sesuai dengan kekuasaan konstitusional Kongres untuk mencetak uang, mengatur perdagangan antarnegara bagian, dan melakukan segala tindakan yang "perlu dan layak" demi melaksanakan amanah Konstitusi. Di sisi lain, Jefferson menafsirkan Konstitusi secara ketat; ia tidak menemukan kalimat yang mengizinkan pendirian bank nasional. Kontroversi ini berakhir lewat putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat dalam sidang McCulloch v. Maryland yang mendukung pandangan Hamilton dan membebaskan pemerintah federal mengambil tindakan terbaik untuk melaksanakan kekuasaan konstitusionalnya, khususnya doktrin kekuasaan tersirat.[25] Namun demikian, Perang Saudara Amerika Serikat dan Zaman Progresif mencerminkan segala krisis dan politik yang ingin dihindari republik administratifnya Hamilton.[26]
Kebijakan Hamilton sebagai Menteri Keuangan sangat memengaruhi pemerintah Amerika Serikat dan masih berlaku sampai sekarang. Penafsiran konstitusi versinya, khususnya Klausa Perlu dan Layak, berdampak pada kewenangan federal yang masih digunakan di pengadilan dan dianggap sebagai acuan penafsiran konstitusi. Diplomat Prancis ternama, Charles Maurice de Talleyrand, yang tinggal di Amerika Serikat sepanjang tahun 1794, menulis, "Aku menganggap Napoleon, Fox, dan Hamilton sebagai tiga tokoh termasyhur masa kini, dan bila aku terpaksa memilih satu dari ketiganya, aku pasti akan memilih Hamilton." Ia menambahkan bahwa Hamilton sudah lama mengetahui permasalahan kaum konservatif Eropa.[27]
Opini tentang Hamilton beragam. John Adams dan Thomas Jefferson menganggapnya tak berprinsip dan sangat aristokratik. Reputasi Hamilton cenderung negatif pada masa demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson. Pada zaman Progresif, Herbert Croly, Henry Cabot Lodge, dan Theodore Roosevelt memuji pemerintahannya yang kuat. Beberapa politikus Republik abad ke-19 dan ke-21 terjun ke dunia politik dengan menulis biografi yang memuji Hamilton.[28]
Para sejarawan umumnya mengambil satu dari dua pandangan utama Hamilton. Wilentz menulis:
Para pengikut Jefferson yang lebih tua mencerca Hamilton sebagai pendukung pemerintah pusat, bahkan sampai menuduhnya sebagai pendukung monarki.[30]
Sejak Perang Saudara Amerika Serikat pecah, Hamilton merupakan tokoh yang paling banyak muncul di mata uang Amerika Serikat. Wajahnya muncul di $2, $5, $10, $20, $50, dan $1,000, serta prangko Amerika Serikat tahun 1870. Wajah Hamilton sampai sekarang masih terbit di prangko dan mata uang A.S., terutama uang kertas $10. Pada tanggal 18 Juni 2015, wajah Hamilton rencananya akan diganti menjadi tokoh perempuan sebagai simbol perubahan demokrasi dan masyarakat Amerika Serikat, tetapi rencana ini dibatalkan. Hamilton juga muncul di $500 Series EE Savings Bond. Wajahnya di uang $10 berasal dari lukisan Hamilton harya John Trumbull tahun 1805 yang saat ini dipamerkan di New York City Hall.[31]
The first postage stamp to honor Hamilton was issued by the U.S. Post Office in 1870. The portrayals on the 1870 and 1888 issues are from the same engraved die, which was modeled after a bust of Hamilton by Italian sculptor Giuseppe Ceracchi.[32] The Hamilton 1870 issue was the first U.S. postage stamp to honor a Secretary of the Treasury. The three-cent red commemorative issue, which was released on the 200th anniversary of Hamilton's birth in 1957, includes a rendition of the Federal Hall building, located in New York City.[33] On March 19, 1956, the United States Postal Service issued the $5 Liberty Issue postage stamp honoring Hamilton.[34]
Satu-satunya rumah yang pernah dimiliki Hamilton adalah puri bergaya Federal yang dirancang oleh John McComb Jr. Rumah tersebut dibangun di tanah seluas 32 are di Hamilton Heights, Upper Manhattan. Rumah yang selesai dibangun tahun 1802 diberi nama "Grange", nama rumah kakeknya di Ayrshire, Skotlandia. Rumah ini dimiliki keluarga Hamilton sampai tahun 1833 ketika istrinya menjualnya ke Thomas E. Davis, pengembang perumahan asal Britania Raya, senilai $25.000.[35] Sebagian hasil penjualannya digunakan Eliza untuk membeli rumah baru dari Davis (Hamilton-Holly House) di Greenwich Village bersama putranya, Alexander.[35] Grange, sempat pindah dari tanah awalnya tahun 1889, dipindahkan lagi pada tahun 2008 ke lahan di St. Nicholas Park yang pernah menjadi bagian dari tanah Hamilton di Hamilton Heights, Upper Manhattan. Pada tahun 2011, strukturnya dikembalikan sesuai wujud aslinya tahun 1802[36] dan dikelola oleh National Park Service dengan nama Hamilton Grange National Memorial.[37][38][39]
Alexander Hamilton menjabat sebagai salah satu pengawas pertama Hamilton-Oneida Academy di New York. Ketika akademi ini menerima surat izin perguruan tinggi pada tahun 1812, namanya diubah menjadi Hamilton College.[40] Universitas Columbia, alma mater Hamilton, memiliki tugu peringatan resmi untuk Hamilton di kampusnya di New York City. Gedung kelas utama jurusan humaniora di Columbia diberi nama Hamilton Hall. Di depannya terdapat patung Hamilton berkuran besar.[41][42] Columbia University Press telah menerbitkan tulisan-tulisan Hamilton dalam edisi cetak relief multivolume.[43] Himpunan mahasiswa Columbia untuk kadet ROTC dan calon perwira Marinir diberi nama Alexander Hamilton Society.[44]
Gedung administrasi utama Coast Guard Academy di New London, Connecticut, diberi nama Hamilton Hall untuk memperingati pembentukan United States Revenue Cutter Service, salah satu pendahulu Penjaga Pantai Amerika Serikat, oleh Hamilton.[45] Nama Fort Hamilton milik Angkatan Darat A.S. di Brooklyn berasal dari nama Alexander Hamilton.
Pada tahun 1990, U.S. Custom House di New York City diberi nama Hamilton.[46]
Tahun 1880, putranya, John Church Hamilton membayar Carl Conrads untuk membuat patung granit yang saat ini terletak di Central Park, New York City.[47][48]
Sebuah patung Alexander Hamilton di Chicago diliputi kontroversi, setidaknya terkait dengan arsitektur sekitarnya. Kate Sturges Buckingham (1858–1937) dari keluarga Buckingham Fountain memerintahkan pembuatan monumen tersebut. Alasannya adalah Menteri Keuangan Hamilton "menjamin masa depan keuangan bangsa" dan memungkinkan keluarganya bertahan hidup dari industri mesin gandum dan perbankan. John Angel dikontrak untuk merancang patungnya dan arsitek Finlandia Eliel Saarinen dikontrak untuk membuat "latar arsitektur kolosal" untuk patung tersebut. Rancangan pedestal setinggi 80 kaki mendapat tanggapan yang kurang memuaskan. Saat Buckingham meninggal dunia tahun 1937, latar, lokasi, dan desain patung pun tidak jelas. Berbagai tuduhan konspirasi pun muncul, dan pembangunannya diwarnai tuntutan hukum. Setelah pengadilan memerintahkan agar pembangunannya diselesaikan tahun 1953, pewarisnya mempekerjakan arsitek Samuel A. Marx. Strukturnya selesai, namun memiliki masalah struktural dan dirobohkan tahun 1993. Patungnya disepuh dan masih dipamerkan sampai sekarang.[49]
Sebuah patung karya James Earle Fraser diresmikan pada tanggal 17 Mei 1923 di teras selatan Treasury Building di Washington.[50]
Hamilton County, New York, Hamilton County, Florida, Hamilton County, Illinois, Hamilton County, Indiana, Hamilton County, Kansas, Hamilton County, Nebraska, Hamilton County, Ohio, dan Hamilton County, Tennessee diberi nama demikian sebagai bentuk penghormatan kepadanya.
Sebelumnya, para sejarawan menganggap Hamilton, layaknya Bapak Pendiri lainnya, tidak peduli dengan perbudakan. John Patrick Diggins menelusuri ketidaksukaan sejarawan dengan Hamilton hingga tulisan Vernon L. Parrington tahun 1920-an yang memuji Jefferson dan Renaisans serta mencap Hamilton sebagai sosok kolot, rakus, dan kejam.[51] Sean Wilentz menegaskan bahwa para sejarawan mulai mengubah pendapatnya tentang Hamilton dalam beberapa tahun terakhir.[52] Misalnya, Michael D. Chan berpendapat bahwa Menteri Keuangan A.S. pertama berjanji akan mengakhiri perbudakan,[53] Chernow menjulukinya "abolisionis mati-matian",[54] David O. Stewart menyatakan bahwa Hamilton "seumur hidupnya adalah penentang perbudakan",[55] dan Braun menyatakan bahwa Hamilton "adalah pendukung anti-perbudakan ternama".[56] Sejarawan Manning Marable mengatakan bahwa Hamilton "bersikeras menentang perdagangan budak dan perluasan [program] perbudakan."[57]
Polemik pertama antara Hamilton dengan menteri-menteri Raja George melibatkan paragraf tentang kerugian yang diterima rakyat Amerika Serikat apabila mau saja "diperbudak orang Britania". McDonald memandangnya sebagai serangan terhadap institusi perbudakan. David Hackett Fischer yakin istilah tersebut digunakan secara simbolis waktu itu.[58][note 2]
Semasa Perang Revolusi, Hamilton mengusulkan agar budak dipersenjatai, dibebaskan, dan pemiliknya diberi kompensasi. Tahun 1779, Hamilton bersama temannya, John Laurens dari South Carolina, mengusulkan agar pasukan seperti itu dibentuk di bawah pimpinan Laurens. Hamilton meminta Kongres Kontinental membentuk empat batalyon budak untuk diterjunkan ke medan perang dan dibebaskan. Kongres menyarankan South Carolina (dan Georgia) untuk mengumpulkan tiga ribu budak siap tempur. Meski gubernur South Carolina dan delegasi Kongres mendukung rencana ini di Philadelphia, mereka tidak melaksanakannya.[59] [note 3]
Hamilton percaya bahwa sifat alamiah orang kulit hitam sama dengan orang kulit putih yang bebas. Ia memperingatkan bahwa Britania akan mempersenjatai budak apabila Amerika tidak melakukannya. Dalam biografi Hamilton, Chernow mengutip insiden ini sebagai bukti bahwa Hamilton dan Laurens memandang bahwa Revolusi Amerika Serikat tidak terpisahkan dengan perjuangan melawan perbudakan.[60] Hamilton menyerang lawan politiknya karena menuntut kebebasan bagi dirinya namun menolak membebaskan orang kulit hitam.[61]
Pada Januari 1785, Hamilton menghadiri pertemuan kedua New York Manumission Society (NYMS). John Jay menjabat presiden dan Hamilton sekretaris pertama; ia kelak diangkat sebagai presiden.[62] Chernow menulis bahwa banyak teman dan rekan Hamilton yang menjadi anggota perkumpulan ini. Hamilton adalah anggota panitia perkumpulan yang mengirim petisi ke DPR untuk mengakhiri perdagangan budak dan berhasil mendorong pengesahan undang-undang yang melarang ekspor budak dari New York.[63] Pada saat yang sama, Hamilton merasa terikat oleh aturan hukum waktu itu. Firma hukumnya membantu pemulangan budak buronan kepada Henry Laurens dari South Carolina.[64] Ia menolak kompromi Konvensi Konstitusi 1787 yang menyatakan bahwa pemerintah federal tidak dapat menghentikan perdagangan budak selama 20 tahun. Ia pun kecewa karena kalah suara.[65]
Hamilton tidak pernah mendukung emigrasi paksa bagi budak yang bebas. Horton berpendapat bahwa Hamilton merasa nyaman dengan masyarakat multiras, dan sikap inilah yang membedakan Hamilton dengan tokoh-tokoh di masanya.[66] Di tingkat internasional, ia mendukung pemerintahan kulit hitam Toussaint L'Ouverture di Haiti setelah rezim Prancis digulingkan lewat pemberontakan dan memberi bantuan kepada pemilik budak pada tahun 1791—kedua tindakan ini merugikan Prancis.[67] Ada bukti kecil yang tampaknya menunjukkan bahwa Hamilton memiliki budak rumah tangga seperti orang kaya lainnya di New York. Akan tetapi, buktinya bersifat tidak langsung; McDonald menulis bukti tersebut mengacu pada pembantu yang diberi upah.[65]
Hamilton digambarkan sebagai "santo pelindung" filsafat ekonomi Mazhab Amerika yang mendominasi kebijakan ekonomi Amerika Serikat sejak 1861 menurut seorang sejarawan.[68] Ia mulai percaya dengan intervensi pemerintah yang mendukung perkembangan bisnis, sesuai tulisan Jean-Baptiste Colbert, sejak musim gugur 1781.[69] Hamilton menentang gagasan perdagangan bebas Britania yang ia yakini lebih menguntungkan negara penjajah. Ia mendukung proteksionisme yang menurutnya dapat membantu membangun ekonomi Amerika Serikat. Henry C. Carey terinspirasi oleh tulisan-tulisannya. Hamilton memengaruhi gagasan dan tulisan Friedrich List.[70] Dalam pandangan Hamilton, sosok eksekutif yang kuat dan didukung rakyat dapat menjadi pemimpin republik administratif.[71] Dominasi eksekutif dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan perlu dilakukan demi mencegah hancurnya pemerintahan republik.[72] Ian Patrick Austin meneliti kesamaan antara usulan Hamilton dengan perkembangan Jepang Meiji setelah tahun 1860.[73]
Selain uang $10 dan film tahun 1931, Hamilton kurang menarik perhatian industri hiburan Amerika Serikat[74] sampai musikal Broadway Hamilton dipentaskan tahun 2015. Musikal yang musik, lirik, dan naskahnya dikarang Lin-Manuel Miranda ini diangkat dari biografi karya Ron Chernow. The New Yorker menyebut musikal ini "pencapaian rekonstruksi ulang sejarah dan budaya. Mennurut Miranda, perjalanan panjang seorang imigran mandiri merupakan kisah Amerika Serikat."[75] Hamilton versi off-Broadway memenangi Drama Desk Award for Outstanding Musical dan tujuh Drama Desk Awards lainnya pada tahun 2015. Tahun 2016, Hamilton dianugerahi Pulitzer Prize for Drama dan 16 nominasi Tony Award.[76]
Hamilton juga ditulis sebagai tokoh penting di berbagai karya populer yang mengisahkan tokoh politik Amerika Serikat pada masanya. Ia menjadi tokoh utama dalam novel sejarah Burr karya Gore Vidal tahun 1973[77][78] dan episode miniseri PBS The Adams Chronicles tahun 1976.[79]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.