Adrenalin
senyawa kimia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Adrenalin atau adrenalina (bahasa Inggris: adrenaline), atau disebut juga epinefrin atau epinefrina (bahasa Inggris: epinephrine) adalah suatu obat dan hormon yang yang terlibat dalam mengatur fungsi organ visceral (organ-organ dalam di rongga dada dan perut), contohnya pernapasan.[1][2] Adrenalin diproduksi oleh kelenjar adrenal dan sejumlah kecil oleh neuron di medula oblongata.[3] Adrenalin memainkan peran penting dalam respons lawan-atau-lari dengan meningkatkan aliran darah ke otot, curah jantung dengan bekerja pada nodus sinoatrial, respons dilatasi pupil, dan kadar gula darah.[4] Adrenalin melakukan aksi tersebut dengan cara berikatan pada reseptor adrenergik: alfa dan beta.[5] Adrenalin ditemukan pada banyak hewan dan beberapa organisme bersel tunggal.[6]
![]() | |
---|---|
![]() | |
Nama sistematis (IUPAC) | |
(R)-4-(1-Hydroxy-2-(methylamino)ethyl)benzene-1,2-diol | |
Data klinis | |
Nama dagang | EpiPen, Adrenaclick, Phinev, dsb. |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a603002 |
Data lisensi | US FDA:link |
Kat. kehamilan | C(US) |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK) ? (US) |
Rute | IV, IM, endotrakeal, IC, nasal, tetes mata |
Data farmakokinetik | |
Metabolisme | sinapsis adrenergik (MAO and COMT) |
Waktu paruh | 2 menit |
Ekskresi | Urin |
Pengenal | |
Nomor CAS | 51-43-4 |
Kode ATC | A01AD01 B02BC09 C01CA24 R01AA14 R03AA01 S01EA01 |
PubChem | CID 5816 |
Ligan IUPHAR | 479 |
DrugBank | DB00668 |
ChemSpider | 5611 |
UNII | YKH834O4BH |
KEGG | D00095 |
ChEBI | CHEBI:28918 |
ChEMBL | CHEMBL679 |
Data kimia | |
Rumus | C9H13NO3 |
Massa mol. | 183.204 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Penggunaan Medis
Ringkasan
Perspektif
Sebagai obat, adrenalin digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, termasuk reaksi alergi anafilaksis, henti jantung, dan perdarahan superfisial.[7] Adrenalin yang dihirup dapat digunakan untuk meredakan gejala krup.[8] Obat ini juga dapat digunakan untuk asma ketika pengobatan lainnya tidak efektif. Adrenalin diberikan secara intravena, melalui penyuntikan intramuskuler, dengan inhalasi, atau melalui penyuntikan subkutan.[7]
Efek samping yang umum meliputi gemetar, kecemasan, dan berkeringat. Denyut jantung yang cepat dan tekanan darah tinggi mungkin terjadi. Kadang-kadang, adrenalin dapat menyebabkan irama jantung abnormal. Meskipun keamanan penggunaannya selama kehamilan dan menyusui belum diketahui, manfaatnya bagi ibu harus dipertimbangkan.[7]
Ada argumen yang mendukung penggunaan infus adrenalin sebagai pengganti pengobatan inotrop yang umum digunakan untuk bayi prematur dengan gangguan kardiovaskular klinis. Meskipun data yang ada cukup kuat merekomendasikan infus adrenalin sebagai pengobatan yang layak, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan secara pasti apakah infus ini akan berhasil mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas di antara bayi prematur dengan gangguan kardiovaskular.[9]
Adrenalin juga dapat digunakan untuk mengobati glaukoma sudut terbuka karena dapat meningkatkan aliran keluar dari cairan mata (aqueous humor). Hal ini menurunkan tekanan intraokular di mata dan membantu dalam pengobatan glaukoma.[10]
Efek Fisiologis
Ringkasan
Perspektif
Medula adrenal adalah produsen utama katekolamin dalam sirkulasi darah dan menyumbang lebih dari 90% adrenalin dalam darah.[11] Hanya sedikit adrenalin yang dapat ditemukan di jaringan lain, umumnya pada sel kromafin dan beberapa neuron yang menggunakan adrenalin sebagai neurotransmiter.[12] Setelah operasi pengangkatan adrenal (adrenalektomi), kadar adrenalin dalam darah turun di bawah batas deteksi.[13]
Dosis farmakologis adrenalin menstimulasi adrenoreseptor α1, α2, β1, β2, dan β3 dari sistem saraf simpatis. Reseptor saraf simpatis diklasifikasikan sebagai adrenergik, karena respons mereka terhadap adrenalin.[14] Istilah "adrenergik" sering disalahartikan karena neurotransmiter utama dari saraf simpatis sebenarnya adalah noradrenalin, bukan adrenalin, seperti yang ditemukan oleh Ulf von Euler pada tahun 1946.[15][16] Adrenalin memiliki efek melalui reseptor β2 pada metabolisme dan saluran napas, tanpa koneksi saraf langsung dari ganglia simpatis ke saluran napas.[17][18][19]
Walter Bradford Cannon pertama kali mengusulkan bahwa medula adrenal dan sistem saraf simpatis terlibat dalam respon lari, melawan, dan ketakutan.[20] Namun, medula adrenal, berbeda dengan korteks adrenal, tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup. Pada pasien yang telah menjalani adrenalektomi, respon hemodinamik dan metabolik terhadap rangsangan seperti hipoglikemia dan olahraga tetap normal.[21]


Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.