4Q252 (atau Pesher mengenai Kitab Kejadian; bahasa Inggris: Pesher on Genesis atau 4QCommentary on Genesis A menurut penamaan penyunting terakhir George Brooke; Pesher artinya "tafsir; komentari") adalah salah satu naskah di antara Gulungan Laut Mati. Mengandung kode teknis untuk kumpulan fragmen gulungan yang diketemukan di dalam Gua 4 di Qumran, dekat Laut Mati. Semua fragmen ini sekarang juga dinamakan 4Q Commentary on Genesis A ("4Q Komentari atas Kitab Kejadian nomor A") atau 4QComm Gen A. Diperkirakan tarikh pembuatannya berdasarkan metode paleografi pada permulaan era Herodian atau paruh kedua abad pertama SM. 4Q252 sebelumnya digambarkan sebagai suatu pesher, komentari atau tafsir, atau pengulangan kisah. Elemen-elemen dari masing-masing ini didapati dalam teks.
4Q252 terdiri dari enam fragmen yang memuat enam kolom komentari atau pesher perikop-perikop tertentu dalam Kitab Kejadian. Keenam fragmen itu membentuk suatu gulungan yang hampir lengkap yang asalnya ditulis pada satu lembaran perkamen.[1] Selama hampir satu dekade hanya kolom 5 dari 4Q252 yang dikenali oleh para pakar. Dua fragmen diyakini merupakan 4QPatriarchal Blessings ("Berkat-berkat Leluhur") tetapi J. T. Milik, Gerbern S. Oegema dan pakar-pakar lain kemudian mengenali fragmen-fragmen yang seharusnya digabungkan dengan fragmen ini untuk membentuk 4QCommentary on Genesis A.[2]
Karena perbedaan dekomposisi naskah-naskah, ukuran asli gulungan-gulungan ini agak berbeda sejalan dengan waktu:
- Fragmen 1 sekitar 20,3 cm x 13 cm
- Fragmen 2 sekitar 2,5 cm x 2,3 cm
- Fragmen 3 sekitar 3,8 cm x 3,6 cm
- Fragmen 4 sekitar 2,6 cm x 2,2 cm
- Fragmen 5 sekitar 8,3 cm x 4,5 cm
- Fragmen 6 sekitar 9,2 cm x 4,6 cm[3]
Terdapat 6 kolom yang terlestarikan pada 4Q252, beberapa di antaranya lebih kecil-kecil potongannya dibandingkan dengan yang lain.
- Kolom 1 dan 2 baris 1-7 kebanyakan pengulangan kisah dan sedikit penjabaran dari cerita tentang Nuh dan air bah dari Kejadian 6-9. Dalam bagian ini, penulis umumnya berfokus pada penambahan perincian tarikh daripada yang tertulis dalm Kitab Kejadian.
- Kolom 2 baris 8-14 dan seluruh kolom 3 berfokus pada kisah Abraham, termasuk penghakiman atas Sodom dan Gomora serta pengobanan Ishak.
- Kolom 3 dalam keadaan sangat terpotong-potong, dengan sejumlah lubang.
- Kolom 4-6 memuat Kejadian 49, berkat terakhir Yakub untuk kedua belas putranya.
- Kolom 4 berisi berkat Yakub kepada Ruben. Komentar penulis terhadap pemberkatan ini sangat negatif mengenai Ruben.
- Kolom 5, dulu dikenal sebagai "Patriarchal Blessing" ("Berkat Leluhur"), memuat berkat Yakub atas Yehuda. Berisi kutipan dari Yeremia 33:17.[4] Penulis mengkaitkan berkat ini dengan pengharapan kedatangan Mesias dan "Perjanjian Kerajaan" ("covenant of royalty") yang diberikan kepada Daud. Tafsir ini berfungsi ganda sebagai polemik anti-Hasmonean dan penegasan akan pengertian komunitas Qumran bahwa mereka adalah keturunan rohani Daud.
- Kolom 6 terdiri dari beberapa baris dan hanya sedikit kata-kata, tampaknya dari berkat Yakub atas Naftali.[1]
Diterjemahkan dari bahasa Inggris[5]
4Q252 Fragmen 1
Kolom 1
(nomor baris diberikan di antara tanda kurung)
- [Dalam] tahun ke-480 kehidupan Nuh, Ia sampai pada akhirnya, dan Allah berfirman, "Rohku tidak akan tinggal selamanya bersama manusia, hari-hari mereka akan ditentukan 120 (3) tahun sampai air bah datang." Dan air bah datang meliputi bumi, pada tahun ke 600 (4) kehidupan Nuh; pada bulan kedua, hari Minggu (=hari pertama), hari ketujuh belas. Pada hari itu (5) semua sumber-sumber dari kedalaman pecah dan tingkap-tingkap di langit terbuka. Dan hujan turun ke atas (6) bumi empat puluh hari dan empat puluh malam sampai hari kedua puluh enam bulan ketiga, (7) hari Kamis. Air meliputi bumi seratus lima puluh hari (8) sampai hari keempat belas bulan ketujuh, hari Selasa. Dan dii akhir seratus lima puluh (9) hari itu, air mulai surut selama dua hari, Rabu dan Kamis, dan pada hari Jumat, bahtera itu mendarat pada gunung Ararat. I(ni adalah) hari ketujuh belas dalam bulan ketujuh. dan air terus surut sampai bulan kesepuluh. Pada hari pertama bulan itu, pada hari Rabu, tampaklah puncak-puncak gunung. Pada akhir empat puluh hari, pada penampakan puncak-puncak gunung, Nuh [mem]buka tingkap bahtera. Pada hari Senin, hari kesepuluh pada bulan keseb[elas]. Ia melepaskan merpati untuk melihat apakah air benar-benar surut, tetapi ia tidak menemukan tempat untuk hinggap sehingga kembali kepadanya ke dalam bahtera. Ia menunggu tujuh hari l[agi] dan melepaskan burung itu lagi, dan burung itu kembali kepadanya dan pada paruhnya terdapat sehelai daun zaitun yang baru dipetik. [Ini adalah hari keduapuluh] empat dari bulan kesebelas, pada hari Minggu. [Maka Nuh tahu bahwa air sudah surut] (l5) dari muka bumi. Pada akhir tujuh hari la[gi] ia melepaskan merpati itu dan burung itu tidak (19) kembali lagi kepadanya. Itu adalah hari pertama bulan ked[ua belas], [hari Minggu]. (20) Dan pada akhir hari ketig[a puluh satu dari pelepasan burung merpa]ti yang tidak kembali lagi itu, air sudah kering [dari muka bumi, dan] Nuh menyingkirkan penutup bahtera (22) dan melihat dan mengamati bahwa tanah sudah kering. [Pada hari Rabu,] hari pertama bulan pertama.
Kolom 2
- Pada tahun keseratus* satu dari kehidupan Nuh, pada hari ketujuh belas dari bulan kedua, (2) bumi sudah kering, pada hari Minggu. Pada hari itu Nuh keluar dari bahtera, pada akhir tahun penuh, (3) tiga ratus enam puluh empat hari, pada hari Minggu. Pada hari ketujuh, (4) satu dan enam (kesalahan penyalinan membingungkan teks ini), Nuh keluar dari bahtera, pada hari itu juga, (5) setelah satu tahun penuh.
[Catatan: * 4Q252 memuat hanya "keseratus satu" sedangkan 4Q254a tampaknya ditulis untuk membetulkan menjadi "keenam ratus satu"]
Kutukan atas Kanaan, cucu Nuh[6]
- Dan Nuh bangun dari anggurnya dan mengetahui apa (6) yang dilakukan putra bungsunya terhadapnya, ia berkata, "Terkutuklah Kanaan, ia akan menjadi budak terendah bagi saudara-saudaranya." Dan ia tidak mengutuk Ham, melainkan putranya, karena Allah sudah memberkati putra-putra Nuh. "Dan biarlah ia diam dalam kemah-kemah Sem.":
[Catatan: Kronologi Kejadian 11:31–12:4. Usia Terah sesuai dengan Teks Masoret (205 tahun) daripada Taurat Samaria (145 tahun).]
- Ia memberikan tanah itu kepada Abraham, yang dikasihi-Nya. Terah berusia seratus empat puluh tahun ketika ia meninggalkan (9) Ur Kasdim dan pergi ke Haran dan Ab[ram berusia tu]juh puluh. Dan ia tinggal lima tahun di Haran. Maka [Terah mati] ena[m puluh tahun setelah Abram] berangkat [ke] tanah Kanaan. "Lembu, domba, dan kam[bing . . . ] Abram~ epada Allah [ . . . ] api ketika ia menyeberangi [ . . . ] ia mengambil bagi dirinya [ . . . ] (3) kepada Ab[ram] untuk pergi ke [tanah ~ Kanaan ke [ . . . ]
Kolom 3
Sodom (Kejadian 18:1–33).
- sebagaimana ada tertulis [ . . . ] dua belas (2) laki-laki [ . . . Gomor]a, dan juga (3) kota ini [ . . . ] saleh (4) Aku tidak [akan] [menghancurkan . . . ] ini hanya untuk dihukum mati dan jika [sepuluh (?)] saja tidak ditemukan di sana [ . . . dan semuanya] yang ditemukan di sana, jarahannya, (6) anak-anaknya, dan sisa dari [ . . . ] selamanya.
Pengorbanan Ishak (Kejadian 22:10–12).
- Dan Abraham mengulurkan (7) tangannya [dan mengambil pisau untuk menyembelih putranya. Tetapi Malaikat TUHAN memanggilnya dari lang]it (8) dan berkata kepadanya: "Sekarang Kuketahui bahwa engkau takut akan Allah, karena engkau tidak menahan putramu, (9) putramu yang tunggal da[ri-Ku." ...]
Bagian ini tampaknya paralel dengan pemberian berkat oleh Yakub kepada Yusuf (Kejadian 49:25–26).
El Shaddai akan mem[berkati engkau dengan berkat dari langit di atas . . .] berkat ayahmu [melebihi berkat gunung-gunung kekal . . . -] (4) [ . . . ] akan [ . . . ]
Kolom 4
Kisah keturunan Esau, yang berakhir dengan kutukan atas Amalek (Kejadian 36:12; Keluaran 17:14; Ulangan 25:19).
- Timna adalah gundik Elifas, putra sulung Esau; ia melahirkan Amalek baginya, ia yang dikalahkan oleh Saul. (2) Sebagaimana difirmankan-Nya kepada Musa, "Pada hari-hari terakhir, ingatan akan Amalek akan dihapuskan dari (3) kolong langit."
Nubuat Israel mengenai Ruben (Kejadian 49:2–4).
- Berkat-berkat Yakub:Ruben, engkaulah anak sulungku, dan buah-buah pertama kegagahanku, (4) yang terutama dalam keluhuran, dan yang terutama dalam kesanggupan. Engkau tidak stabil sebagaimana air, sehingga engkau tidak lagi yang terutama. Engkau telah menaiki (5) tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!
- Penafsirannya adalah: Ia memarahinya karena (6) telah tidur dengan Bilha, gundiknya, sehingga ia [ber]kata, "Ruben, engkaulah anak sulungku," [ . . . ] Ruben adalah (7) yang pertama dalam urutannya . . . [ . . . ]
Kolom 5
Nubuat mengenai Yehuda ditafsirkan telah digenapi dalam Mesias Daud (Kejadian 49:10).
- Seorang pemimpin ti[dak] pergi dari suku Yehuda ketika Israel mendapat kekuasaan. (2) [Dan] dia yang duduk di atas tahta Daud [tidak akan pernah] terputus, karena "tongkat pemerintahan" adalah perjanjian kerajaan, (3) [dan ribu]an Israel adalah "kaki-kakinya", sampai Mesias Saleh, Cabang Daud, telah datang. (4) Karena kepadanya dan keturunannya perjanjian kerajaan umat-Nya telah diberikan untuk keturunan kekal, karena ia telah memegang [ . . . ] Hukum itu dengan orang dari Yahad. Karena (6) [ . . . "kepatuhan uma]t" adalah persekutuan orang-orang dari [ . . . ] ia berikan
Kolom 6
Nubuat-nubuat mengenai Asyer dan Naftali (Kejadian 49:2–21).
[Makanan Asyer akan berlimpah] ia akan memnyediakan makanan terbaik bagi [kerajaan] [ . . . Naftali adalah kijang betina yang lepas dan melahirkan] [kijang-kijang muda] yang cantik [ . . . ] (3) itu [ . . . ]~
Brooke, George; Collins, John; Elgvin, Torleif; Flint, Peter; Greenfield, Jonas; Larson, Erik; Newsom, Carol; Puech, Emile; Schiffman, Lawrence H. (2003). Discoveries in the Judaea Desert: Qumran Cave 4 XVII. United States: Oxford University Press. ISBN 0-19-826936-6.
- Martinez, Florentino Garcia, ed. Dead Sea Scrolls Study Edition, vol. 1. Grand Rapids: Eerdmans, 1997.
- Oegema, Gerbern S. "Tradition-Historical Studies on 4Q252." Pages 165-85 in Qumran-Messianism. Studies on the Messianic Expectations in the Dead Sea Scrolls. Edited by J. H. Charlesworth, H. Lichtenberger, and G. S. Oegema. Tübingen: J.C.B. Mohr (Paul Siebeck), 1998.