Kejadian 22 (disingkat Kej 22) adalah bagian dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, kitab pertama yang termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
- Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."[3]
Sejumlah pakar berpendapat bahwa tempat Ishak hampir dikorbankan oleh Abraham ini adalah sama dengan lokasi "gunung Moria" tempat Bait Salomo didirikan.[4]
- Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"[5]
- sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."[6]
Kata-kata dalam bahasa Ibrani untuk "TUHAN menyediakan" adalah "Yahweh Yireh". Dari ujian Abraham kita belajar bahwa:
- Allah kadang-kadang menguji iman anak-anak-Nya (bandingkan 1 Petrus 1:6–7; Ibrani 11:35). Ujian harus dianggap sebagai suatu kehormatan di dalam kerajaan Allah (1 Petrus 4:12–14).
- Allah dapat dipercayai untuk menyediakan kehadiran, kasih karunia, dan segala yang diperlukan bagi setiap situasi yang sesuai dengan kehendak-Nya (Mazmur 46:2–4; 2 Korintus 9:8; 12:9; Efesus 3:20).
- Allah sering melaksanakan maksud penebusan-Nya melalui kehancuran sebuah visi; yaitu, Dia mungkin membiarkan hal-hal terjadi dalam kehidupan kita yang tampaknya menghancurkan harapan dan cita-cita kita (Kejadian 17:15–17; 22:1–12; 37:5–7,28; Markus 14:43–50; 15:25,37).
- Setelah iman teruji, Allah meneguhkan, menguatkan, menegakkan, dan memberikan upah kepada orang percaya itu (ayat Kejadian 22:16–18; 1 Petrus 5:10).
- Cara menemukan kehidupan sejati di dalam Allah ialah melalui kesediaan untuk mengorbankan segala sesuatu yang diminta oleh-Nya (bandingkan Matius 10:37–39; 16:24–25; Yohanes 12:25).
- Setelah suatu ujian penderitaan dan iman, hasil dari semua perlakuan Tuhan terhadap orang percaya ialah "maha penyayang dan penuh belas kasihan" (Yakobus 5:11).[7]
- Dan Betuel memperanakkan Ribka. Kedelapan orang inilah dilahirkan Milka bagi Nahor, saudara Abraham itu. (TB)[10]
Abraham dan Nahor sempat berkomunikasi meskipun mengingat keadaan waktu itu tidaklah mudah untuk saling mengirimkan kabar. Penyebutan nama "Ribka" di sini mengantisipasi kisah yang kemudian, yaitu perkawinannya dengan Ishak.[11]