Loading AI tools
Mantan Gubernur DKI Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Wiyogo Atmodarminto, (22 November 1922 – 19 Oktober 2012 ) atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bang Wi adalah tokoh militer dan politisi berkebangasaan Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta periode 1987–1992.[2] Sebelumnya, ia bertugas sebagai Duta besar RI untuk Jepang. Wiyogo pernah menjabat Panglima Kowilhan II (1981–1983) dan Panglima Kostrad (1978–1981).[3][4]
Wiyogo Atmodarminto | |
---|---|
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke-9 | |
Masa jabatan 6 Oktober 1987 – 6 Oktober 1992 | |
Wakil |
|
Panglima Komando Wilayah Pertahanan II | |
Masa jabatan 1981–1983 | |
Presiden | Soeharto |
Panglima Komando Strategi dan Cadangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ke-10 | |
Masa jabatan 19 Januari 1978 – 1 Maret 1980 | |
Presiden | Soeharto |
Duta Besar RI untuk Jepang | |
Masa jabatan 31 Agustus 1983[1] – 1987 | |
Presiden | Soeharto |
Pengganti Yogi Supardi | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Wiyogo Atmodarminto 22 November 1922 Yogyakarta, Hindia Belanda |
Meninggal | 19 Oktober 2012 89) Jakarta | (umur
Alma mater | Militaire Academie (MA) Jogya Angkatan I (1948) |
Pekerjaan | Tentara |
Tanda tangan | |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
Sunting kotak info • L • B |
Wiyogo merupakan salah satu pelaku sejarah pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.[5]
Pada masa kepemimpinannya ia secara rutin berkunjung ke berbagai tempat di Jakarta. Ia dikenal sebagai pemimpin yang terbuka dan bersikap disiplin. Di awal kepemimpinannya, dia memutuskan untuk menerapkan konsep BMW: Bersih, Manusiawi, berwibawa di Jakarta.[6] Ia menerapkan kerja sama pengelolaan sampah antara pemerintah dan swasta. Ia juga menertibkan penyimpangan bangunan. Bahkan, ia juga pernah memerintahkan membongkar bangunan baru di kompleks pertokoan Tanah Abang karena dianggap tak memiliki izin mendirikan bangunan.[3]
Dia juga berhasil direalisasikan sejumlah program, diantaranya, pembebasan kawasan becak, Swastanisasi kebersihan, pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road), perbaikan jalur kereta api, pembangunan dan perluasan jalan arteri, jalan layang dan underpass. Selain itu, Bang Wi juga yang memindahkan Pekan Raya Jakarta yang semula diselenggarakan di Monas ke Kemayoran. Lalu, memindahkan Terminal Cililitan ke Kampung Rambutan juga pengembalian kelestarian Ciliwung.[7]
Wiyogo Atmodarminto meninggal dunia pada usia 89 tahun di Rumah Sakit MMC Jln. HR Rasuna Said, Kuningan, sekitar pukul 20.15 WIB, Jumat 19 Oktober 2012. Mantan Pangkostrad ke 10 (1978–1980) itu, meninggal akibat penyakit tua dan beberapa komplikasi penyakit yang diderita sudah cukup lama. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.[8]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.