Loading AI tools
kecamatan di Maros, Sulawesi Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Tanralili
| |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 5.1022032°S 119.5549399°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Maros | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Andi Irfan Paharuddin (sekarang) | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode pos | 90553[1] | ||||
Kode Kemendagri | 73.09.07 | ||||
Kode BPS | 7308050 | ||||
Desa/kelurahan | 8 (total) 7 desa 1 kelurahan | ||||
|
Tanralili (Bugis: ᨈᨛᨋᨒᨗᨒᨗ, translit. Tênraliliʼ, Makassar: ᨈᨑᨒᨗᨒᨗ, translit. Tanraliliʼ) adalah nama sebuah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini berada di Amma'rang, Kelurahan Borong dengan jarak 10 km dari Kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Maros. Kecamatan Tanralili kala itu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1992 Pasal 7 dari hasil pemekaran wilayah Kecamatan Mandai tertanggal 23 Mei 1992 dengan membawahi 6 desa.
Daerah ini merupakan wilayah bekas Kerajaan Tanralili yang diperintah oleh seorang raja bergelar Karaeng Tanralili, adapun susunan raja yang memerintah dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
Tanralili merupakan kerajaan terbesar kedua dalam jajaran Toddo Limayya ri Marusu, kekuasaannya meliputi 40 buah kampung dengan pusat pemerintahan awal berada di Masale dan selanjutnya dipindahkan ke Ammarang saat pemerintahan raja Tanralili ke-VI. Wilayah Tanralili didiami oleh kelompok masyarakat yang terkenal memiliki tempramen dan watak yang keras dan mudah tersinggung sehingga daerah itu dinamakan tenrilili (tanralili) yang berarti "tak dapat di tundukkan".
Pada tahun 1986, mulai dilakukan perencanaan pemekaran kecamatan dari empat menjadi tujuh kecamatan. Pada tahun 1989, terjadi pemekaran wilayah kecamatan dengan dibentuknya 3 Kecamatan Perwakilan, yakni:
Kecamatan Tanralili bersama dua kecamatan lainnya akhirnya resmi dibentuk dan diundangkan pada tanggal 23 Mei 1992 menjadi kecamatan definitif yang berkekuatan hukum. Alasan pembentukan tersebut karena semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kabupaten Maros dalam wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan, dan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu membentuk kecamatan baru di wilayah tesebut. Pembentukan kecamatan definitif dalam wilayah Kabupaten Maros juga berpedoman kepada ketentuan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah, pembentukan kecamatan harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.[2]
Wilayah Kecamatan Tanralili merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kecamatan Mandai (Desa Allaere, Desa Kurusumange, Desa Toddopulia, Desa Lekopancing, Desa Benteng Gajah, dan Desa Tompobulu) dengan pusat pemerintahan berada di Desa Allaere. Hal ini didasarkan pada dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 1992 Pasal 7 Ayat 1, 2, dan 3 dan Pasal 9 Ayat 7.[2]
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per 23 Mei 1992:
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per tahun 1993:
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per tahun 1995
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per tahun 1996
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per tahun 1997
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per 17 September 1998:
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili per tahun 1999:
Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Tanralili sejak 30 Desember 2000 sampai sekarang:
Kecamatan Tanralili memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah | Berbatasan |
---|---|
utara | Kecamatan Simbang |
selatan | Kecamatan Pattallassang dan Kecamatan Parangloe (Kabupaten Gowa) |
barat | Kecamatan Mandai dan Kecamatan Moncongloe |
timur | Kecamatan Tompobulu |
Penduduk kecamatan Tanralili mayoritas adalah suku Makassar dan suku Bugis.
Kecamatan Tanralili memiliki luas 84,46 km² dan penduduk berjumlah 32.021 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 379,13 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Tanralili pada tahun tersebut adalah 101,35. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 101 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Kecamatan Tanralili dari tahun ke tahun:
Tahun | Laki-laki | Perempuan | Rasio Jenis Kelamin | Jumlah Rumah Tangga | Total Penduduk (jiwa) | Pertumbuhan Penduduk (jiwa) | Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) | Referensi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2009 | 12.235 | 12.140 | 100,78 | N/A | 24.375 | N/A | 288,60 | [4] |
2010 | 12.314 | 12.142 | 101,42 | 6.714 | 24.456 | 81 | 289,56 | [4] |
2011 | 12.438 | 12.264 | 101,42 | 5.725 | 24.702 | 246 | 292,47 | [5] |
2012 | 12.462 | 12.269 | 101,57 | 5.780 | 24.731 | 29 | 292,81 | [6] |
2013 | 12.628 | 12.476 | 101,22 | 5884 | 25.104 | 373 | 297,23 | [7] |
2014 | 12.949 | 12.286 | 105,40 | 5.963 | 25.235 | 131 | 298,78 | [8] |
2015 | 13.090 | 12.738 | 102,76 | 6.019 | 25.828 | 593 | 299,34 | [9] |
2016 | 13.234 | 12.867 | 102,85 | 6.083 | 26.101 | 273 | 309,03 | [10] |
2017 | 13.367 | 12.924 | 103,43 | 6.145 | 26.291 | 190 | 311,28 | [11] |
2018 | 13.498 | 13.015 | 103,71 | 6.145 | 26.513 | 222 | 313,91 | [12] |
2019 | 13.629 | 13.095 | 104,08 | 6.265 | 26.724 | 211 | 316,41 | [13] |
2020 | 15.515 | 15.449 | 100,43 | 7.331 | 30.964 | 4.240 | 366,61 | [14] |
2021 | 16.118 | 15.903 | 101,35 | 9.848 | 32.021 | 1.057 | 379,13 | [15] |
2022 | 32.067 |
Pusat pemerintahan atau lokasi Kantor Kecamatan Tanralili berada di Jl. Poros Amma'rang–Maccopa, Lingkungan Amma'rang, Kelurahan Borong.
Kecamatan Tanralili memiliki delapan wilayah pembagian administrasi dengan rincian satu berstatus kelurahan dan tujuh berstatus desa sebagai berikut:
No. | Desa/Kelurahan | Luas (km²) |
1 | Desa Allaere | 6,16 |
2 | Desa Damai | 8,30 |
3 | Desa Kurusumange | 15,52 |
4 | Desa Lekopancing | 13,17 |
5 | Desa Purna Karya | 5,34 |
6 | Desa Sudirman | 4,36 |
7 | Desa Toddo Pulia | 32,12 |
8 | Kelurahan Borong | 4,49 |
Jumlah | 84,46 |
Kecamatan Tanralili memiliki tiga puluh dua wilayah di bawah kelurahan/desa dengan rincian dua berstatus lingkungan dan tiga puluh berstatus dusun sebagai berikut:
Berikut ini adalah daftar camat di Kecamatan Tanralili dari masa ke masa:
No. | Foto | Nama | Awal Menjabat | Akhir Menjabat | Keterangan | Referensi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | - | - | 1 September 1989 | - | Posisi Baru; Camat Perwakilan | |
2 | - | - | - | - | Camat | |
3 | Drs. H. Andi Paharuddin, B.A. | - | - | Camat | [16] | |
4 | - | - | - | - | Camat | |
5 | - | - | - | 13 Maret 2009 | Camat | |
6 | Drs. H. Erhan Haris, M.Si. (–2022) |
13 Maret 2009 | 15 November 2010 | Camat | [17] | |
7 | - | H. Bonto Burhan, S.H., M.H. | 15 November 2010 | 30 Januari 2013 | Camat | |
8 | Mulyadi, S.STP | 30 Januari 2013 | 19 Januari 2015 | Camat | [18] | |
9 | Andi Rais Noval, S.E. | 19 Januari 2015 | 3 Januari 2017 | Camat | [19] | |
10 | Drs. Abdullah Sudjayatma Djabir, M.Si. | 3 Januari 2017 | 31 Januari 2019 | Camat | [20] | |
11 | Andi Irfan Paharuddin, S.STP, M.H. | 1 Februari 2019 | 8 September 2021 | Camat | [21] | |
12 | Sudarmin, S.E., M.Si. | 8 September 2021 | sedang menjabat | Camat | [22] |
Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan (IKL). Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa. Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan berkelanjutan. Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Indeks Desa Membangun memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan dukungan dana desa serta pendamping desa. Indeks Desa Membangun mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan dengan korelasi intervensi pembangunan yang tepat dari Pemerintah sesuai dengan partisipasi masyarakat yang berkorelasi dengan karakteristik wilayah desa, yaitu tipologi dan modal sosial.
Tahun | Nilai Rata-Rata IDM Kecamatan | Status IDM Kecamatan | Peringkat | Referensi | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Dalam Kabupaten | Dalam Provinsi | Nasional | ||||
2010 | ||||||
2011 | ||||||
2012 | ||||||
2013 | ||||||
2014 | ||||||
2015 | ||||||
2016 | 0,6476 | berkembang | 2 | 17 | 900 | [23] |
2017 | ||||||
2018 | 0,6516 | berkembang | 1 | 31 | 1.272 | [24] |
2019 | 0,6973 | berkembang | 1 | 11 | 819 | [25] |
2020 | 0,6806 | berkembang | 4 | 70 | 2.040 | [26] |
2021 | 0,6921 | berkembang | 7 | 94 | 2.189 | [27] |
2022 | 0,7700 | maju | 962 | |||
IDM Kecamatan Tanralili Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI |
||||||
Lembaga pendidikan formal di kecamatan Tanralili adalah sebagai berikut:
Adat masyarakat Kecamatan Tanralili pada dasarnya dipengaruhi oleh Kebudayaan Makassar (Mangkasara'). Adat Angngarru' dan A'langiri' Kalompoang atau acara pencucian/pembersihan benda pusaka rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Lembaga Adat Jariminassa.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.