Sungai Martapura
sungai di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
sungai di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sungai Martapura[1] merupakan sebuah sungai yang merupakan anak sungai Barito yang muaranya terletak di kota Banjarmasin dan di hulunya berlokasi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.[2]
Sungai Martapura | |
Sungai Banjar Kecil, Sungai Kayutangi Sungai Cina, Sungai Tatas, Soengai Martapoera | |
Sungai | |
Sungai Martapura dan jukung yang sedang menyusuri sungai | |
Negara | Indonesia |
---|---|
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Anak sungai | |
- kiri | Antasan Kuin; Sungai Tatas |
- kanan | Sungai Kelayan; Sungai Pekapuran |
Sumber | |
- location | pertemuan Sungai Riam Kiwa dan Sungai Riam Kanan, kota Martapura, Kabupaten Banjar |
- elevation | 14 m (46 ft) |
Muara | Sungai Barito |
- lokasi | Kota Banjarmasin |
- elevation | 6 m (20 ft) |
Panjang | 36,566 km (23 mi) |
Zona waktu | WITA (UTC+8) |
Sungai ini dahulu bernama Sungai Banjar Kecil[3][4][5][6] atau Sungai Kayutangi dan karena banyaknya aktivitas pedagang Cina di hilir sungai pada zaman dahulu maka disebut juga Sungai Cina (China river).[7][8][9]
Nama sungai ini diambil dari nama kota Martapura, yang terletak di sebelah hulu kota Banjarmasin. Nama Martapura diberikan oleh raja Banjar ke-4 Sultan Mustain Billah sebagai ibu kota yang baru didirikan kira-kira pada tahun 1630 setelah dipindah dari Banjarmasin ke kawasan Kayu Tangi, tepatnya di sebelah timur dari Kayu Tangi didirikan keraton baru yang disebut Martapura.[10] Karena itu nama kuno sungai Martapura adalah sungai Kayutangi.[11] Nama lainnya yang dahulu digunakan adalah Sungai Tatas,[12] mengacu kepada delta Pulau Tatas, daerah yang pada 13 Agustus 1787 menjadi milik VOC-Belanda (kotta-Blanda) dan sekarang merupakan pusat kota Banjarmasin modern. Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas.
Menurut Hikayat Banjar, di tepi sungai inilah Kerajaan Banjarmasih mendirikan Bandar (sekarang sering disebut Bandar Patih Masih/Bandar Masih) bukan di tepi sungai Barito. Bandar tersebut terletak di sebelah hulu dari muara sungai Kelayan, dimana pada lokasi tersebut terdapat sungai Palabuhan.[10]
Daerah Aliran Sungai Martapura mempunyai luas 453,88 km2 atau 45.388 hektar, dengan sungai utamanya, yang keluar dari sungai Riam Kanan melewati kota Martapura, sepanjang 36.566 m, serta jika dihitung termasuk anak-anak sungainya mempunyai jumlah panjang 375,91 km, sehingga tingkat kerapatan sungainya 0.828 km/km2.[13] Beda tinggi dari Hulu ke Hilir adalah 8,00 m, sehingga diperoleh gradien sungai sebesar 0.022%.[13] DAS Martapura adalah jenis DAS yang berbentuk paralel yang tersusun dari percabangan dua sub-DAS maupun sungai yang cukup besar di bagian hulu, tetapi menyatu di bagian hilirnya. DAS Martapura adalah sub-DAS dari DAS Barito yang merupakan bagian dari WS (Wilayah Sungai) Barito. Daerah hulunya adalah Waduk Riam Kanan.[13]
Sungai ini mengalir di wilayah tenggara pulau Kalimantan yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[14] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Juli, sekitar 24 °C.[15] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2767 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Februari, dengan rata-rata 366 mm, dan yang terendah September, rata-rata 75 mm.[16]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.