Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sejarah militer Indonesia meliputi sejarah militer negara modern Republik Indonesia, serta sejarah militer negara-negara yang mendahului dan membentuknya. Ini mencakup kaleidoskop konflik yang melampaui lebih dari ribuan tahun. Sejarah militer zaman kuno dan abad pertengahan dimulai ketika peperangan suku dimulai di antara penduduk asli, dan meningkat ketika kerajaan-kerajaan muncul. Periode modern didefinisikan melalui pendudukan kolonial asing, pertempuran untuk kemerdekaan melalui perang gerilya selama Revolusi Nasional Indonesia, penaklukan regional, dan perselisihan dengan negara-negara tetangga, serta pertempuran antara Republik dan faksi-faksi separatis. Sejak pembentukan Republik, militer telah memainkan peran penting dalam urusan negara. Namun, di era pasca-Suharto, militer Indonesia telah mundur dari politik, tetapi masih memiliki pengaruh tertentu.[2]
Bagian dari seri mengenai |
---|
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Sebagai negara kepulauan, secara historis Indonesia selalu menjadi suatu kekuatan maritim sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit.[3] Kerajaan Sriwiajaya abad ke-7 misalnya, berkembang pesat dengan memaksimalkan potensi kelautan.[4] Selama awal pembentukannya hingga zaman Orde Baru Suharto, militer Indonesia sangat berfokus pada komponen daratnya. Namun, pada abad ke-21, perhatiannya telah bergeser ke ranah maritim, seperti pada tahun 2014 Presiden Joko Widodo telah menyatakan keinginan untuk mengubah Indonesia menjadi suatu "poros maritim".[1]
Temuan arkeologis yang berasal dari zaman prasejarah telah menemukan berbagai senjata batu dan logam, seperti kapak, panah, dan ujung tombak. Biasanya digunakan untuk berburu, mereka juga digunakan oleh suku-suku untuk saling bertempur. Beberapa benda perunggu yang lebih rumit, seperti kapak, tampaknya lebih cocok untuk keperluan upacara, tetapi menunjukkan pengaruhnya sebagai sebuah ikon. Senjata bermata pisau asli, seperti parang, kelewang, mandau, badik, pedang, kujang, golok, dan keris, ditemukan awal.[5]
Perang suku masih terjadi di antara suku-suku Papua di Papua Barat, serta daerah-daerah Nusantara yang lebih terpencil, seperti pedalaman Kalimantan dan Sumatra.[6]
Sumber-sumber Yunani dan Tiongkok menyebutkan bahwa penduduk di nusantara sudah membangun kapal-kapal besar dari setidaknya abad ke-1 M, kapal-kapal itu bisa lebih dari 50 m panjangnya dan memiliki lambung bebas minimum setinggi 5,2–7,8 m.[catatan 1] Kapal-kapal ini disebut kolandiaphonta oleh orang Yunani dan K'un-Lun po oleh orang Tionghoa.[7][8][9]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.