Sulawesi Barat (disingkat Sulbar, Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨅᨑ) adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian barat pulau Sulawesi, Indonesia. Daerah ini pernah menjadi bagian dari provinsi Sulawesi Selatan hingga pemekaran provinsi pada 2004. Ibu kota provinsi Sulawesi Barat adalah Mamuju.[5] Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Sulawesi Barat sebanyak 1.460.753 orang.[2][6]

Fakta Singkat Transkripsi bahasa Mandar, • Aksara Lontara ...
Sulawesi Barat
Transkripsi bahasa Mandar
  Aksara Lontaraᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨅᨑ
Thumb
Rumah adat Mamasa
Thumb
Pelabuhan Mamuju
Thumb
Tradisi Mangngaro
Thumb
Tari Tondok
Thumb
Motto: 
Mellete diatonganan
(Mandar) Meniti pada kebenaran
Thumb
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 26 Tahun 2004
Hari jadi22 September 2004[1]
Ibu kotaMamuju
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 6
  • Kota: -
  • Kecamatan: 69
  • Kelurahan: 71
  • Desa: 576
Pemerintahan
  GubernurBahtiar Baharuddin (Pj.)
  Wakil Gubernurlowong
  Sekretaris DaerahMuhammad Idris
  Ketua DPRDSiti Suraidah Suhardi
Luas
  Total16.787,18 km2 (6,481,57 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2]
  Total1.460.753
  Kepadatan87/km2 (230/sq mi)
Demografi
  Agama
  • 83,91% Islam
  • 1,31% Hindu
  • 0,03% Buddha
  • 0,40% Kepercayaan[2]
  Bahasa
  IPMKenaikan 69,80 (2023)
sedang[3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
913xx-915xx
Kode area telepon
Daftar
  • 0422 — Majene
  • 0426 — Mamuju — Mamuju Tengah — Pasangkayu
  • 0428 — Polewali Mandar — Mamasa
Kode ISO 3166ID-SR
Pelat kendaraanDC
Kode Kemendagri76 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS76 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.082.940.636.000,00- (2020)[4]
Lagu daerah
  • "Sayang Sayang Mandar"
  • "Oh Mamuju"
  • "Tenggang - Tenggang Lopi"
  • "Lita Pembolongan"
  • "Pulo Karampuang"
  • "Pasurungai Salili"
  • "Sulbar Malaqbi"
Rumah adat
  • Rumah Boyang (Mandar)
  • Banoa Sibatang (Kalumpang, Mamuju)
  • Banua Sura (Mamasa)
Senjata tradisional
Flora resmiCempaka hutan kasar
Fauna resmiMandar dengkur
Situs webwww.sulbarprov.go.id
Tutup

Pembentukan provinsi Sulawesi Barat merupakan hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 yang disahkan dalam rapat Paripurna antara Pemerintah dan DPR RI, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2004.[7] Sulawesi Barat memiliki daratan dengan luas 16.594,75 km2[5] dan lautan dengan luas 20.342 km2 serta pesisir pantai sepanjang 677 km. Jumlah kecamatan di Sulawesi barat sebanyak 69 dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 649.[8]

Sejarah

Penyatuan kerajaan di Tanah Mandar

Sebelum datangnya Belanda, suku Mandar di Sulawesi Barat terdiri dari berbagai kerajaan. Pada Abad ke-16, Raja Tomepayung dari Kerajaan Balanipa memprakarsai penyatuan kerajaan-kerajaan tersebut menjadi konfederasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketertiban bersama dengan mengontrol perdagangan di pesisir barat Sulawesi. Kerajaan Balanipa, Kerajaan Binuang, Sendana, Tapalang, Banggae, Pamboang, dan Mamuju, bersatu membentuk persekutuan Pitu Babana Binanga (tujuh kerajaan pesisir) melalui Assitalliang Tammajarra atau Perjanjian Tammajarra. Balanipa berstatus sebagai ayah atau ketua, Sendana sebagai ibu atau wakil ketua dan kerajaan lain sebagai anak atau anggota. Kerajaan Mandar pesisir melakukan perluasan ke utara yang merupakan wilayah Suku Kaili.[9][10]

Thumb
Putri bangsawan di Mandar

Tidak hanya di pesisir, kerajaan-kerajaan di pedalaman juga membentuk persekutuan Pitu Ulunna Salu (tujuh kerajaan hulu) yang terdiri dari Tabulahan, Rantebulahan, Aralle, Mambi, Matangnga, Tabang, dan Bambang. Kedua persekutuan tersebut sering terlibat konflik seperti Perang Lahakang, Sungkiq, dan Damadamaq. Sehingga Raja Tomepayung dari Balanipa sebagai perwakilan Pitu Babana Binanga bertemu dengan Raja Londong Dahata dari Rantebulahan sebagai perwakilan Pitu Ulunna Salu membuat perjanjian allamungan batu di Luyo Balanipa untuk menyatukan wilayah Mandar baik di pesisir maupun di pedalaman. Mandar menjadi kerajaan maritim yang kuat dan disegani.[9][10]

Masa Kolonial

Thumb
Rumah panggung Mandar di tahun 1930-an

Kerajaan di Mandar pesisir merupakan sekutu dari kerajaan besar lain yaitu Gowa (Makassar), terutama dalam konfliknya melawan Bone dan Belanda. Salah satunya adalah penyerangan Pulau Buton yang menampung Raja Bone di tahun 1667. Armada Mandar dan Gowa disambut oleh pasukan Buton dan Belanda yang dipimpin Cornelis Speelman sehingga Gowa mengalami kekalahan dan pasukannya ditawan. Gowa terus mengalami kekalahan sehingga jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1667 melalui Perjanjian Bungaya. Pasukan gabungan Belanda dan Bone kemudian menyerang Mandar hingga mereka mengakui kekuasaan Belanda pada tahun 1674. Namun Belanda tidak benar-benar menguasai Mandar sampai tahun 1905. Tahun 1909, Belanda mulai menata administrasi di wilayah Mandar dengan mendirikan Afdeling Mandar yang mencakup Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babanga Binanga dengan ibu kota di Majene. Afdeling tersebut berada di bawah Gouvernement Celebes en Onderhoorigheden (Kegubernuran Sulawesi dan dependensinya) yang berkedudukan di Makassar. Tahun 1916, Afdeling Mandar kembali ditata sehingga mencakup empat onderafdeling yang terdiri dari Mamuju, Polewali, Mamasa, dan Majene. Afdeling Mandar menjadi cikal bakal Provinsi Sulawesi Barat dan keempat onderafdeling sebagai kabupaten di dalam provinsi tersebut.[9]

Pembentukan provinsi Sulawesi Barat

Setelah merdeka, di wilayah ini dibentuk merupakan bagian dari Kabupaten Mandar terdiri tiga kecamatan yaitu Mamuju, Majene, Polewali Mamasa. Ketiga daerah kabupaten ini masih termasuk wilayah Provinsi Sulawesi. Pembentukan Provinsi Sulawesi bagian Barat telah diperjuangkan sejak tahun 1962. Pada masa itu di pulau Sulawesi terdapat 3 Provinsi yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Sulawesi Utara. Namun, pada tahun 1963 usulan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat tidak disetujui oleh pemerintah pusat karena beberapa alasan. Sebagai gantinya, pemerintah memekarkan Sulawesi bagian selatan menjadi Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat kembali menemukan momentumnya pada tahun 1999 pasca-reformasi. Terbentuknya beberapa provinsi baru di Indonesia seperti Provinsi Banten, Provinsi Bangka Belitung, dan Provinsi Gorontalo menjadi api penyulut perjuangan semesta rakyat untuk membentuk provinsi Sulawesi Barat. Perjuangan panjang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat akhirnya terwujud melalui UU No. 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru pada tanggal 5 Oktober 2004.[11]

Selain pemekaran provinsi, wilayah ini juga mengalami pemekaran kabupaten. Tahun 2002, Polewali Mamasa dipecah menjadi Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa. Kabupaten Mamuju dimekarkan menjadi Mamuju Utara di tahun 2003 dan Mamuju Tengah di tahun 2012. Tahun 2017, Mamuju Utara mengubah namanya menjadi Kabupaten Pasangkayu sehingga sama dengan nama ibukotanya.[12]

Geografi

Thumb
Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Barat

Letak Sulawesi Barat di Pulau Sulawesi dengan garis lintang 00045'59''–03034'00'' Lintang Selatan dan 118048'59''–119055'06'' Bujur Timur.

Provinsi ini perbatasan wilayah Sulawesi Barat yaitu Sulawesi Tengah di bagian utara, Sulawesi Selatan di bagian Timur dan Selatan dan Selat Makassar di bagian Barat.

Pemerintahan

Gubernur

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Barat dalam dua periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB Steady 1 Kenaikan 2
Gerindra Kenaikan 6 Penurunan 4
PDI-P Kenaikan 4 Kenaikan 6
Golkar Penurunan 9 Penurunan 8
NasDem (baru) 2 Kenaikan 6
PKS Steady 2 Penurunan 0
PPP Kenaikan 2 Penurunan 1
PAN Kenaikan 5 Penurunan 2
Hanura Kenaikan 3 Kenaikan 4
Demokrat Kenaikan 10 Penurunan 9
PKPI (termasuk PKP) Kenaikan 1 Penurunan 0
Perindo (baru) 3
Jumlah Anggota Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai Penurunan 11 Steady 10
Tutup

Kabupaten

Informasi lebih lanjut No., Kabupaten/kota ...
No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[13] Jumlah penduduk (2020)[13] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1Kabupaten MajeneBanggaeAndi Achmad Syukri Tammalele 900,92 181.360820/62
Thumb
2Kabupaten MamasaMamasaMuhammad Zain (Pj.) 3.015,95 170.3541713/168
Thumb
3Kabupaten MamujuMamujuSitti Sutinah Suhardi 4.942,25 292.3951115/88
Thumb
4Kabupaten Mamuju TengahTobadakAras Tammauni 2.758,34 142.4555-/54
Thumb
5Kabupaten PasangkayuPasangkayuYaumil Ambo Djiwa 2.903,18 199.142124/59
Thumb
6Kabupaten Polewali MandarPolewaliIlham Borahima (Pj.) 2.074,12 495.3711623/144
Thumb
Tutup

Kecamatan, Desa, dan Kelurahan

Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 6 kabupaten, 69 kecamatan, 74 kelurahan dan 576 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 1.536.115 jiwa dengan total luas wilayah 16.787,18 km².[14][15]

Informasi lebih lanjut No., Kode Kemendagri ...
No. Kode
Kemendagri
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wilayah
(km2)
Penduduk
(jiwa)
2017
KecamatanKelurahanDesa
1 76.02 Kab. Mamuju Mamuju 4.999,69 297.096 11 13 88
2 76.01 Kab. Pasangkayu Pasangkayu 3.043,75 208.325 12 4 59
3 76.04 Kab. Polewali Mandar Polewali 1.775,65 517.677 16 23 144
4 76.03 Kab. Mamasa Mamasa 3.005,88 203.599 17 13 168
5 76.05 Kab. Majene Banggae 947,84 166.505 8 20 62
6 76.06 Kab. Mamuju Tengah Tobadak 3.014,37 142.913 5 - 54
TOTAL 16.787,18 1.536.115 69 73 575
Tutup

Ekonomi

Sulawesi Barat dikenal memiliki banyak objek lokasi wisata. Selain kakao, daerah ini juga penghasil kopi robusta ataupun kopi arabika, kelapa dan cengkih. Di sektor pertambangan terdapat kandungan emas, batubara dan minyak bumi.

Demografi

Pada semester 1 tahun 2024, penduduk Sulawesi Barat berjumlah 1.460.753 jiwa dengan kepadatan 86 jiwa/km.

Bahasa

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Barat adalah bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 10 bahasa daerah di Sulawesi Barat.[16] Kesepuluh bahasa tersebut adalah: (1) Baras, (2) Benggaulu, (3) Budong-Budong, (4) Kone-Konee, (5) Mamasa, (6) Mamuju, (7) Mandar, (8) Pannei, (9) Pattinjo, dan (10) Kalumpang.[17]

Thumb
Pakaian Adat Sulawesi Barat (Mandar)

Suku bangsa

Thumb
Prangko Lambang Sulawesi Barat

Masyarakat Sulawesi Barat merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Sulawesi Barat dan juga pendatang. Penduduk asli provinsi Sulawesi Barat termasuk suku Mandar, Mamasa, Pattae dan Kalumpang.[18] Suku Mandar tersebar di semua wilayah kabupaten di Sulawesi Barat, kemudian suku Toraja Mamasa kebanyakan berada di kabupaten Mamasa. Sementara suku Makki berada di kecamatan Kalumpang dan Bonehau. Suku Pattae berada di Kabupaten Polewali Mandar, dan suku lainnya, tersebar di wilayah kabupaten, termasuk suku pendatang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010 dengan jumlah penduduk 1.157.565 jiwa, penduduk asli Sulawesi merupakan etnis terbanyak yakni sebanyak 896.597 jiwa (77,46%). Adapun rincian yakni suku Mandar sebanyak 565.762 jiwa (45,42%), kemudian Mamasa 126.299 jiwa (10,91%), Mamuju 93.958 jiwa (8,12%), Pattae 30.260 jiwa (2,61%) dan Kalumpang 18.005 jiwa (1,56%), kelima suku ini adalah asli Sulawesi Barat. Selebihnya adalah suku Kaili sebanyak 50.724 jiwa (4,38%), Toraja 22.728 jiwa (1,96%) dan suku lain Sulawesi 28.861 jiwa (2,49%).[18]

Kemudian etnis lainnya adalah Bugis sebanyak 169.911 jiwa (14,49%), kemudian Jawa sebanyak 56.955 jiwa (4,92%). Selain itu ada juga suku, Bali 14.657 jiwa (1,27%), Sasak 6.111 jiwa (0,53%), asal Nusa Tenggara Timur 5.106 jiwa (0,44%) dan suku lainnya 0,71% .[18][19]

Agama

Data Kementerian Dalam Negeri pada semester 1 2024 mencatat bahwa mayoritas penduduk Sulawesi Barat menganut agama Islam. Sementara agama Kekristenan, mayoritas di Kabupaten Mamasa, dan beberapa kecamatan di Kabupaten Mamuju. Dari data tersebut, penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 83,91%, kemudian Kekristenan sebanyak 14,38%. Kemudian penduduk yang beragama Hindu sebanyak 1,31%, agama Buddha sebanyak 0,03%. Sebanyak 0,40% penduduk Sulawesi Barat menganut agama kepercayaan, yang sebagian besar berada di Kabupaten Mamasa.[2]

Berikut adalah rincian penduduk Sulawesi Barat menurut agama yang dianut menurut kabupaten:[2]

Informasi lebih lanjut Kabupaten/Kota, Islam ...
Agama Menurut Kabupaten di Sulawesi Barat (2024)
Kabupaten/Kota Islam Protestan Katolik Hindu Buddha Kepercayaan
Majene 99,86% 0,09% 0,04% 0,00% 0,01% 0,00%
Mamasa 17,24% 74,98% 3,11% 1,39% 0,00% 3,28%
Mamuju 85,39% 12,90% 0,71% 0,96% 0,03% 0,01%
Mamuju Tengah 84,43% 9,09% 2,32% 4,03% 0,12% 0,01%
Pasangkayu 86,42% 7,06% 2,05% 4,43% 0,01% 0,02%
Polewali Mandar 98,51% 1,14% 0,31% 0,02% 0,02% 0,00%
Sulawesi Barat 83,91% 13,29% 1,09% 1,31% 0,03% 0,40%
Tutup

Pendidikan

Provinsi ini memiliki banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,[20] antara lain:

Negeri dan Kedinasan

Swasta

  • Universitas Tomakaka (UNIKA) di Mamuju
  • Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU)
  • Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN)
  • Universitas Wallacea Mamuju
  • Institut Kesehatan dan Bisnis (IKB) St. Fatimah Mamuju
  • Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar (ITBM Polman)
  • Institut Agama Islam Darud Da'wah Wal Irsyad Polewali Mandar (IAI-DDI Polman)

Kesehatan

Rumah Sakit

Informasi lebih lanjut No., Kode RS ...
No. Kode RS Nama Rumah Sakit Jenis RS Kelas RS Pemilik Total Ranjang
1 7604027 RS Bhayangkara Tk. IV Polda Sulbar RSU C POLRI 47
2 7602046 RS Bhakti Kasih RSU D Perusahaan 64
3 7602045 RS Ibu dan Anak Mifta RSIA C Perorangan 64
4 7604026 RS Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah RSU D Pemkab 65
5 7604024 RS Umum Mitra Mankarra RSU C Swasta 99
6 7603024 RS Umum Daerah Kondosapata Kabupaten Mamasa RSU D Pemkab 76
7 7604023 RS Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat RSU C Pemprov 117
8 7605013 RS Umum Daerah Pasangkayu RSU C Pemkab 54
9 7603022 RS Banua Mamase RSU Belum ditetapkan Organisasi Sosial 44
10 7604012 RS Umum Daerah Kabupaten Mamuju RSU C Pemkab 126
11 7602044 RS Umum Daerah Hajjah Andi Depu RSU C Pemkab 291
12 7601011 RS Umum Daerah Kabupaten Majene RSU C Pemkab 129
13 7604028 RS Ibu dan Anak Mutiara Ibu RSIA C Swasta 32
14 7602048 RS Umum Daerah Wonomulyo RSU D Pemkab 59
15 RS Tk. III Punggawa Malolo RSU Belum ditetapkan TNI AD
Tutup

Budaya

Tarian Tradisional

  • Tari Pattu'du
  • Tari Bulu Londong
  • Tari Toerang Batu

Lagu Daerah

  • Tenggang-Tenggang Lopi
  • Pasurungai Salili
  • Sulbar Malaqbiq
  • Kondo Sapata

Alat Musik

  • Calong
  • Rebana Mandar
  • Kecapi Mandar

Makanan & Minuman Khas Daerah

  • Jepa
  • Golla Kambu/Baye'
  • Pupuq
  • Bau Peapi
  • Paso'
  • Tetu
  • Kue Cucur
  • Sara'ba
  • Ule-Ule Tarreang
  • Wai Dolong
  • Loka Anjoroi
  • Bikang (Serabi Mandar)

Lihat Pula

Referensi

Pranala luar

Wikiwand in your browser!

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.