![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/48/Religions.svg/langid-640px-Religions.svg.png&w=640&q=50)
Perenialisme agama
From Wikipedia, the free encyclopedia
Perenialisme agama adalah sebuah sudut pandang dalam filsafat agama yang meyakini bahwa setiap agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal dan universal, serta menjadi dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius. Gagasan ini sudah ada sejak zaman kuno dan dapat ditemui dalam berbagai agama dan filsafat dunia. Namun, sudut pandang gagasan tersebut bertentangan dengan saintisme dalam masyarakat sekuler modern. Istilah philosophia perennis (filsafat perenial) sendiri pertama kali digunakan oleh Agostino Steuco (1497–1548), yang mendasarkannya dari tradisi filosofis sebelumnya, yaitu dari Marsilio Ficino dan Giovanni Pico della Mirandola.[1] Pada akhir abad ke-19, gagasan ini dipopulerkan oleh pemimpin masyarakat teosofis seperti H.P. Blavatsky dan Annie Besant dengan nama "kebijaksanaan agama" atau "kebijaksanaan kuno". Selanjutnya, gagasan ini dipopulerkan oleh Aldous Huxley pada abad ke-20 melalui bukunya berjudul The Perennial Philosophy, serta juga tulisan dari para pemikir yang saat ini dikenal dengan nama mazhab tradisionalis.[2]
![]() | artikel mengandung terlalu banyak istilah teknis. Tolong bantu mengembangkannya agar dapat dipahami oleh orang awam, tanpa harus menghilangkan aspek teknisnya. |
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/48/Religions.svg/320px-Religions.svg.png)