Pengguna:Kenrick95/Sandbox/Halaman Utama/watch
From Wikipedia, the free encyclopedia
Hapus singgahan Halaman Utama/Perlindungan
Sistem noken adalah sebuah sistem pemilihan umum yang digunakan khusus untuk sejumlah kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan, Indonesia. Sistem ini dinamai dari noken (gambar), yaitu sebuah tas anyaman dari serat kulit kayu yang memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat Papua. Sistem noken digunakan di wilayah adat Mee Pago (Papua Tengah) dan La Pago (Papua Pegunungan). Walaupun tidak ada definisi umum untuk menentukan sistem pemilihan mana yang dapat dianggap sebagai sistem noken, secara umum terdapat dua pola sistem noken. Pola pertama, yaitu sistem big man (pria berwibawa), menyerahkan pilihan sepenuhnya kepada kepala suku. Kepala suku dapat melakukan pencoblosan untuk warganya atau sekadar memberitahukan pilihan masyarakatnya kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Pola kedua, yaitu sistem "noken gantung", dilandaskan pada hasil kesepakatan bersama masyarakat dengan kepala suku setelah melalui proses deliberasi. (Selengkapnya...)
Artikel pilihan sebelumnya: Dinasti Tang – Rainilaiarivony – Turk (mesin)
Penindasan Diokletianus adalah penganiayaan atau penindasan terakhir dan yang paling berat terhadap umat Kristen di Kekaisaran Romawi. Pada tahun 303, Kaisar Diokletianus, Maximianus, Galerius, dan Konstantius mengeluarkan serangkaian maklumat atau dekret yang mencabut hak hukum umat Kristen dan meminta agar mereka mengikuti praktik-praktik keagamaan Romawi tradisional. Maklumat-maklumat berikutnya menyasar kaum klerus dan memerintahkan semua penduduk untuk mempersembahkan kurban kepada para dewa Romawi (suatu kebijakan yang dikenal sebagai kurban universal). Penganiayaan ini bervariasi intensitasnya di seluruh kekaisaran—yang teringan di Galia dan Britania, tempat diberlakukannya maklumat pertama saja, dan yang terberat di provinsi-provinsi Timur. Putra Konstantius, Konstantinus naik takhta kekaisaran pada tahun 306, memulihkan sepenuhnya kesetaraan hukum umat Kristen dan mengembalikan milik mereka yang disita selama masa penganiayaan. Penganiayaan yang telah terjadi gagal menghentikan bangkitnya Gereja. Pada tahun 324, Konstantinus merupakan penguasa tunggal kekaisaran dan Kekristenan telah menjadi agama favoritnya. Meskipun penganiayaan mengakibatkan kematian, penyiksaan, pemenjaraan, ataupun dislokasi bagi banyak umat Kristen, sebagian besar umat Kristen di dalam kekaisaran terhindar dari hukuman. Namun penganiayaan menyebabkan banyak gereja terbagi antara mereka yang mematuhi otoritas kekaisaran (traditores, "pengkhianat"), dan mereka yang tetap "murni". Para sejarawan modern berupaya untuk memastikan apakah sumber-sumber Kristen membesar-besarkan ruang lingkup penganiayaan Diokletianus. (Selengkapnya...)
Artikel pilihan sebelumnya: Sistem noken – Dinasti Tang – Rainilaiarivony
Amir Hamzah adalah sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir dari keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat di Sumatera Utara, ia dididik di Sumatra dan Jawa. Saat berguru di SMA di Surakarta sekitar 1930, pemuda Amir terlibat dengan gerakan nasionalis dan jatuh cinta dengan seorang teman sekolahnya, Ilik Soendari. Bahkan setelah Amir melanjutkan studinya di sekolah hukum di Batavia (sekarang Jakarta) keduanya tetap dekat, hanya berpisah pada tahun 1937 ketika Amir dipanggil kembali ke Sumatra untuk menikahi putri sultan dan mengambil tanggung jawab di lingkungan keraton. Meskipun tidak bahagia dengan pernikahannya, dia memenuhi tugas kekeratonannya. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, ia menjabat sebagai wakil pemerintah di Langkat. Namun siapa nyana, pada tahun pertama negara Indonesia yang baru lahir, ia meninggal dalam peristiwa konflik sosial berdarah di Sumatra yang disulut oleh faksi dari Partai Komunis Indonesia dan dimakamkan di sebuah kuburan massal. (Selengkapnya...)
Artikel pilihan sebelumnya: Penindasan Diokletianus – Sistem noken – Dinasti Tang
(ukuran asli: 2.736 × 3.648 piksel, 5,96 MB)
Arsip Gambar Pilihan
« Kormoran besar (Phalacrocorax carbo), Kuntul kecil (Egretta garzetta) dan bebek Gadwell (Mareca strepera) di Danau Taudaha, dekat Katmandu, Nepal.
Oleh: Дар Ветер
Lisensi: CC BY-SA 4.0
Oleh: Imadedana
Lisensi: CC BY-SA 4.0
(ukuran asli: 4.016 × 6.016 piksel, 26,63 MB)
Oleh: Jakubhal
Lisensi: CC BY-SA 4.0
Arsip Gambar Pilihan
« Pemandangan Pura Luhur Poten dan lautan pasir di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Oleh: Zde
Lisensi: CC BY-SA 4.0
(ukuran asli: 3.000 × 2.000 piksel, 3,47 MB)
Oleh: HarfiBimantara
Lisensi: CC BY-SA 4.0
(ukuran asli: 5.044 × 3.379 piksel, 6,51 MB)
Arsip Gambar Pilihan
« Tradisi mekepung merupakan atraksi karapan sapi yang berasal dari Kabupaten Jembrana, Bali
Oleh: Crisco 1492
Lisensi: CC BY-SA 4.0
(ukuran asli: 2.592 × 1.944 piksel, 1,13 MB)
Arsip Gambar Pilihan
« Tiga meriam yang masih utuh di Benteng Marlborough yang dibangun oleh Perusahaan Hindia Timur Britania
Oleh: Aiman titi
Lisensi: CC BY-SA 4.0
(ukuran asli: 1.836 × 2.704 piksel, 818 KB)
Oleh: AWG97
Lisensi: CC BY-SA 4.0