Pendamaian dalam Kekristenan
doktrin yang mendeskripsikan bagaimana manusia dapat diperdamaikan dengan Allah / From Wikipedia, the free encyclopedia
Dalam teologi Kristen Barat, pendamaian (bahasa Inggris: atonement), yang terkadang secara kurang tepat disebut 'penebusan', mendeskripsikan bagaimana manusia dapat diperdamaikan dengan Allah melalui kematian Kristus sebagai kurban.[1] Pendamaian mengacu pada memaafkan atau mengampuni dosa pada umumnya, dan khususnya dosa asal, melalui kematian dan kebangkitan Yesus,[2] memungkinkan terjadinya rekonsiliasi antara Allah dan ciptaan-Nya.
Secara historis, dalam Kekristenan terdapat tiga[3] atau empat[4] teori utama mengenai bagaimana pendamaian dapat terlaksana:
- Teori tebusan mengenai pendamaian / Kristus Pemenang (yang adalah dua teori berbeda, tetapi secara umum keduanya dianggap sebagai Patristik atau "klasik", menurut nomenklatur Gustaf Aulen; dikemukakan bahwa teori-teori ini adalah pemahaman menurut tradisi para Bapa Gereja awal);
- Teori pemenuhan yang dikembangkan oleh Anselmus dari Canterbury (Aulen menyebutnya pandangan "skolastik");
- Teori pengaruh moral, dikembangkan dalam Abad Pencerahan, yang oleh Aulen disebut pandangan "humanistik" atau "subjektif" dan dianggap dikemukakan oleh Petrus Abelardus sebagai kritik atas teori pemenuhan.
Teori yang lain misalnya teori rekapitulasi, teori "pendamaian bersama"[5] dan teori kambing hitam.
Pendamaian dalam bahasa Inggris disebut atonement yang awalnya berarti "at-one-ment", yaitu menjadi "satu", dalam keselarasan, dengan seseorang.[6] Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan karya keselamatan yang Allah lakukan melalui Kristus untuk mendamaikan dunia dengan diri-Nya sendiri, dan juga keadaan seseorang yang telah diperdamaikan dengan Allah.[2][7] Selama berabad-abad, kalangan Kristen telah menggunakan metafora-metafora berbeda dan diberikan penjelasan yang berbeda-beda mengenai pendamaian untuk mengungkapkan bagaimana pendamaian dapat terlaksana. Berbagai denominasi Kristen mungkin memiliki beragam metafora atau penjelasan yang dianggap paling akurat untuk menyesuaikan dengan perspektif teologis mereka masing-masing. Bagaimanapun semua kalangan Kristen menekankan bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia dan melalui kematian-Nya dosa-dosa manusia diampuni.[8]