Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pangeran Djaija Samitra/Semitra (ejaan 1860)[31] atau Pangeran Djaja Samitra/Soemitra (Ejaan Van Ophuijsen 1901) atau PANGERAN DJAYA SUMITRA (Ejaan Republik 1947) atau Pangeran Jaya Sumitra (EBI 2015)[32] adalah Sekretaris (penulis) pribadi Sultan Adam Raja Banjar, termasuk dalam staff pemerintahan Kesultanan Banjar.[31][32]
PANGERAN DJAYA SUMITRA Pangeran Djaija Samitra | |||||
---|---|---|---|---|---|
RAJA KUSAN V & RAJA PULAU LAUT I + RAJA BATU LICIN | |||||
Berkuasa | 1850 – 1 Januari 1861 | ||||
Penobatan | 1850 | ||||
Pendahulu | Pangeran Muhammad Nafis (1840-Wafat 10 April 1845) | ||||
Penerus | Pangeran Abdoel Kadir (1 Januari 1861- Wafat 1873 | ||||
Raja Kusan V[4][5][6] | |||||
Berkuasa | 10 April 1845 – 1850 | ||||
Penobatan | 10 April 1845 | ||||
Kelahiran | Goesti Djaya Sumitra 1815 | ||||
Kematian | 1 Januari 1861 45–46)[7][8][9] Desa Sigam,Pulau Laut Sigam,Kotabaru Sigam, Jalan Barangas, km 3,5, Pulau Laut Utara.[10][11] | (umur||||
Pemakaman | |||||
Pasangan | |||||
Keturunan | ♂Pangeran Kasoema Giri (Goesti Abdoellah) anak :
1, ♂ Pangeran Muhammad Abi bin Pangeran Kasoema Giri bin Pangeran Djaija Samitra (kepala distrik Martapura)
| ||||
| |||||
Wangsa | Dinasti Pulau Laut | ||||
Ayah | Pangeran Haji Musa bin Pangeran Haji Muhammad bin Pangeran Mangku bin Pangeran Kasuma Nagara bin Pangeran Dipati (Pangeran Dipati Desa Bumi) bin Seri Sultan Amarullah Bagus Kasuma/Tahlilullah/Tahirullah/Tahlil-Lillah Tahlilullah | ||||
Ibu | ♀ Nyai Dimalu / Nyai Abuk [18][19] [20][21][22] [23][24][25][26] [27][28][29] [30] | ||||
Agama | Islam Sunni |
Pangeran Jaya Sumitra dan Gusti Umi (Puteri Kecil) merupakan anak Pangeran Haji Musa dengan Nyai Mabuk atau Nyai Ambuk. Saudaranya sepihak (sebapak) adalah Pangeran Muhammad Nafis, Pangeran Abdoel Kadir, Pangeran Panji, Gusti Awang, Gusti Jamaluddin dan Gusti Pengulu. Rupanya hanya 4 orang putera tertua dari Pangeran Haji Musa yang bergelar Pangeran dan masing-masing pernah memiliki kedudukan sebagai pemilik Tanah Badatu / apanase yaitu Pangeran Jaya Sumitra pemilik Tanah Badatu / apanase Pulau Laut, Pangeran Panji pemilik Tanah Badatu / apanase Batulicin, Pangeran Muhammad Nafis sebagai Raja Kusan sekaligus pewaris Batulicin dari almarhum Pangeran Panji yang tidak memiliki anak dan terakhir Pangeran Abdoel Kadir, Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.[33]
Silsilah Pangeran Jaya Sumitra ini ternyata masih keturunan dari petinggi dua kesultanan di Borneo dan Raja Kusan.Dalam darah Pangeran Jaya Sumitra mengalir trah Kesultanan Banjar dan Kerajaan Paser[34]RAJA KUSAN V & RAJA BATU LICIN, asal usulnya putra Pangeran Haji Musa bin Pangeran Haji Muhammad juriat Seri Sultan Amarullah Bagus Kasuma Tahlilullah . PANGERAN DJAYA SUMITRA Berkuasa 10 April 1845 – 1850 Penobatan 10 April 1845 dibantu saudaranya Pangeran Abdoel Kadir, sebagai Pangeran Mangkubumi NYA.Pendahulunya adalah Pangeran Muhammad Nafis (berkuasa 1840-Wafat 10 April 1845) Penerusnya ialah Pangeran Abdoel Kadir (berkuasa 1 Januari 1861- Wafat 1873).Dengan diusirnya Pangeran Amir maka pemerintahan kerajaan Kusan kemudian beralih kepada keturunan Panembahan Batu dari dinasti Tamjidullah I yaitu dilanjutkan oleh Ratu Sepuh Ratu Salamah Hadji Musa bin Sultan Sulaiman dari Banjar menjadi Raja Kusan III. Raja-raja Kusan merupakan trah Sultan Sulaiman dari Banjar. Ketika pemerintahan raja ke-V Pangeran Djaija Samitra, pusat kerajaan dipindahkan ke daerah Sigam, Pulau Laut. Pangeran Djaija Samitra kemudian bergelar Raja Pulau Laut I dan Batu Licin II.Wilayah kerajaan Kusan yang ditinggalkan ini digabung ke dalam kerajaan Pagatan sehingga Raja Kusan selanjutnya dipegang oleh Raja Pagatan. Federasi kedua negeri ini kemudian disebut kerajaan Pagatan dan Kusan.[35]
Bagan Silsilah Pangeran Jaya Sumitra juriat Tuan Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Amarullah Bagus Kasuma/ Tahlilullah /Tahirullah/Tahlil-Lillah Leluhur
16. ♂ Pangeran Kasuma Nagara Dipati | ||||||||||||||||
8. Pangeran Mangku | ||||||||||||||||
17. ♀ Putri Ratu Kasuma Nagara | ||||||||||||||||
4. ♂ Pangeran Hadji Moehamad | ||||||||||||||||
18. | ||||||||||||||||
9. ♀ Putri Ratu Mangku | ||||||||||||||||
19. | ||||||||||||||||
2. ♂ Pangeran Haji Musa | ||||||||||||||||
20. | ||||||||||||||||
10. | ||||||||||||||||
21. | ||||||||||||||||
5. ♀ Ratoe Sela Selilau | ||||||||||||||||
22. | ||||||||||||||||
11. | ||||||||||||||||
23. | ||||||||||||||||
1. ♂ Pangeran Djaija Samitra | ||||||||||||||||
24. ♂ Amarullah Bagus Kasuma Tamjidillah I | ||||||||||||||||
12. ♂ Pangeran Wira Nata Panembahan Batuah Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah | ||||||||||||||||
25. ♀ Putri Ratu Amarul Kasuma Tamjidillah I | ||||||||||||||||
6. ♂ Sultan Sulaiman Rahmatullah | ||||||||||||||||
26. ♂ Sultan Muhammad Illah Muhammad dari Banjar Aliuddin Aminullah bin Sultan Hamidullah dari Banjar Sultan Kuning | ||||||||||||||||
13. ♀ Putri Ratu Lawiyah | ||||||||||||||||
27. ♀ Putri Ratu Aminullah binti Amarullah Bagus Kasuma Tamjidillah I | ||||||||||||||||
3. ♀ Ratu Salamah Hadji Musa | ||||||||||||||||
28. | ||||||||||||||||
14. ♂ Kiai Adipati Singasari | ||||||||||||||||
29. | ||||||||||||||||
7. ♀ Njahi Ratoe Intan Sarie | ||||||||||||||||
30. | ||||||||||||||||
15. ♀ Aluh Arijah | ||||||||||||||||
31. | ||||||||||||||||
Perkawinan Pangeran Musa dan Ratu Salamah dianugerahi keturunan sebanyak 7 orang yaitu[36][37][38] [39][40][41] [42][43]
1. Pangeran Muhammad Nafis anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[44] ia menikahi Alooh Sinah binti Alooh Angool binti Kiai Adipati Singasari melahirkan Goesti Ratna (Ratna Nafis) Bergelar Ratoe wira Kasoema (Ratoe Pangeran Mangko Boemi Ira kasoema) Njahi Ratoe Ratna Nafis menikahi Pangeran Wira kasoema nama lahir Gusti mayur Wirakusuma II dari Banjar Pangeran Mangkubumi Wira kasoema bin Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar bin Sultan Adam dari Banjar
2. Pangeran Mangkubumi Djamaluddin Djamaloedin anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[45] [46]
3. Pangeran Abdoel Kadir anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[47] [48]
4. Pangeran Panji
(beristeri ♀ Aji Landasan binti Raja Aji Jawi, tidak memiliki keturunan). anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[49] [50]
5. Pangeran Saputra anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[51] [52]
6. Pangeran kasuma Indra anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[53] [54]
7. Pangeran Bendahara anak dari Ratu Salamah Hadji Musa[55] [56]
Perkawinan Pangeran Musa dan ♀ Nyai Dimalu / Nyai Abuk [57][58] [59][60][61] [62][63] dianugerahi keturunan yaitu
1. Pangeran Jaya Sumitra [64]
Makam Pangeran Djaija Samitra (Pangeran Jaya Sumitra) dan Raja-raja Pulau Laut lainnya terletak di desa Sigam, Jalan Barangas, km 3,5, Pulau Laut Utara.
Pangeran Djaija Samitra,[65] atau Pangeran Djaja Samitra[66] atau Pangeran Djaya Simitra[67] adalah sekretaris pribadi Sultan Adam, Raja Banjar. Sebagai Staff Sultan Adam,Pangeran Djaija (Djaja) Samitra memperoleh hasil pungutan tanah apanage sebagai penghasilannya. Dalam tahun 1860, Pangeran Djaija (Djaja) Samitra (Sumitra) berusia 45 tahun dan kerabatnya yang juga menjadi staff Sultan Adam yaitu Pangeran Aminullah berusia 30 tahun.[65][67]
Leluhur Silsilah Nazab Kerajaan KUSAN- PULAU LAUT-BATULICIN dari Trah Sultan Tahlilullah | succession = RAJA PULAU LAUT I
DAFTAR RAJA PERGANTIAN
LAST RAJA OF PULAU LAUT WAS ALLOWED TO RULE ON UNTIL 1-1-1905.MAYBE LATER AS REGENT? DP TICK SECR. PUSAT DOKUMENTASI KERAJAAN2 DI INDONESIA "PUSAKA" PUSAKA.TICK@KPNMAIL.NL FACEBOOK: DONALD TICK[68][69].[70]'
HOOFD VAN HET LANDSCHAP POELOE LAUT (KEPALA LANDSCHAP PULAU LAUT)
pada tahun 1845, Jaya Sumitra menjadi Raja Kusan V.Pangeran kemudian mengambil keputusan untuk memindahkan pusat kekuasaannya ke Pulau Laut. Tepatnya di Salino, yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Pulau Laut Tengah.Meski begitu, sambungnya lagi, wilayah kekuasaannya masih membawahi wilayah Kusan dan Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu.setahun lebih memimpin kerajaan Pulau Laut, Jaya Sumitra kemudian diminta langsung oleh pamannya Sultan Adam untuk menjadi penasihat Kesultanan Banjar.Menerima titah langsung dari Sultan Adam, Jaya Sumitra akhirnya mengiyakan dan membantu pemerintahan di lingkup Kesultanan Banjar."Lalu kala itu, kepemimpinan Raja Pulau Laut II digantikan oleh sang adik Jaya Sumitra, yakni Abdul Kadir.Selanjutnya setelah dirasa cukup mengabdikan diri menjadi penasihat raja, pada tahun 1861, Jaya Sumitra kemudian kembali ke Pulau Laut hingga wafat.Menjabat sebagai penasihat, Pangeran Jaya Sumitra tercatat lebih satu tahun, dan pengabdiannya lebih dominan di lingkup Kesultanan Banjar.Menariknya, saat menjadi sosok penasihat raja pun secara otomatis Jaya Sumitra juga menjadi penghubung langsung dengan di kerajaan Pulau Laut."Nah, saat Kerjaan Banjar mengalami gejolak, Kerajaan Pulau Laut lah yang banyak membantu saat itu,"[75] [76][77]
Pangeran Djaija (Djaja) Samitra merupakan anak Pangeran Hadji Moesa (bin Pangeran Hadji Moehamad). Pangeran Hadji Moehamad, pemilik tanah apanage Sela-Selilau, Tanah Kusan, dan Kuranji.[66][78]Pangeran Hadji Moesa ini memiliki anak-anak berikut, seperti: Pangeran Djaja Samitra, Mohamad Napis, Pandji dan Ab'doel Kadir dan Goesti Djamal-oedin.[66][78]Pangeran Djaja Samitra, yang ibunya keturunan masyarakat kecil, masih menjadi penulis rahasia Sulthan di Banjarmasin. Pangeran Mohamad Napis pengganti ayahnya sebagai raja Koessan, telah wafat pada tahun 1845 dan kemudian digantikan oleh saudaranya, Abd'oel Kadir. Pangeran Pandji meninggal di Batavia. Goesti Djamal-oedien menjabat mangkubumi negara Koessan saat ini (tahuh 1860).[66]
1. Sayyid Ahmad Rahmatullah Maula Ampel
2. Raden Ali Zainal Abidin Mekkah
3. Ahmad Sunan Serabut Sunan Demak Pangeran Tengah Giri Kedaton
4. Raden Jaya Menteri Malaka
5. Pangeran Suriansyah
6. Sultan Rahmatullah
7. Sultan Hidayatullah I
8. Sultan Mustainbillah
9. Sultan Inayatullah
10. Sultan Saidullah
11. Sultan Tahlilullah
12. Pangeran Dipati Desa Bumi
13. Pangeran Kasuma Nagara
14. Pangeran Mangku
15. Pangeran Haji Muhammad Kepala Sela Selilau Kusambi
16. Pangeran Haji Musa Raja Kusan Batulicin Bangkalan Ketiga (Wafat Dalam Tahanan Belanda)
17. Pangeran Djaija Samitra Raja Pulau Laut Kelima
18. Pangeran Kasoema Giri (Goesti Abdoellah)
Sebagai sekretaris pribadi Sultan Adam, Pangeran Jaya Samitra memperoleh hasil pungutan (tanah apanage) dari Banua Parincahan (nama kampung di Kota Kandangan).[79]
Silsilah Pangeran Dipati [Desa Bumi] bin Sultan Tahlil-Lillah versi hikayat Tutur Candi, yang menurunkan raja-raja Pulau Laut.[80][81]
"Maka Sultan Hidayatullah pun matilah, maka ditanam di Kuin dekat dengan kubur Rakhmatillah. Adapun Sultan Musta'inbillah berputra Sultan Indallah, dan Sultan Indallah berputra Sultan Sa'idillah, berputra Sultan Tahlilillah, berputra enam orang, yang tuha Sultan Tamjidillah dan Pangeran Nullah jadi mangkubumi, dan Pangeran Dipati dan Pangeran Mas dan Pangeran Istana Dipati dan Pangeran Wira Kusuma. ".
— Tutur Candi.[80]
♂ Sultan Suriansyah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Sultan Hidayatullah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Sultan Rakhmatillah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Sultan Indallah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Sultan Sa'idillah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ ♂ Sultan Tahlillillah (Panembahan Tengah) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Istana Dipati | ♂ Pangeran Mas (Pangeran Mas Dipati Gending) | ♂ Sultan Tamjidillah | ♂ Pangeran Nullah (Mangkubumi) | ♂ Pangeran Wira Kasuma Wirakusuma I dari Banjar | ♂ Pangeran Dipati (Pangeran Dipati Desa Bumi) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pangeran Djaija Samitra bin Pangeran Haji Musa bin Pangeran Haji Muhammad bin Pangeran Mangku bin Pangeran Kasuma Nagara bin Pangeran Dipati (Pangeran Dipati Desa Bumi) bin Seri Sultan Amarullah Bagus Kasuma/Tahlilullah/Tahirullah/Tahlil-Lillah Tahlilullah. merupakan anak Pangeran Hadji Moesa, dan juga sekaligus cucu dari Pangeran Hadji Moehamad alias Hadji Pangeran/Aji Pangeran (bin Pangeran Dipati Desa Boemi ?).
Pangeran Hadji Moehamad juga keturunan Pangeran Dipati Toeha raja Tanah Bumbu ke-1. Sekitar waktu itu datang Pangeran Hadji Mohamad, keturunan Pangeran Dipati Toeha. di Tjengal, tempat Goesti Besar tinggal, dan mengajukan proposal untuk tangan ratu ini, yang, bagaimanapun, menolak tawarannya, tetapi setuju untuk mengasosiasikan putranya, bocah lelaki Adji Djawa, dengan seorang putrinya. Namun, karena Pangeran Mohamad hanya ingin menyelesaikan ini dengan syarat Adji Djawa menetap di Bandjarmasin dan Goesti Besar dengan bijak menolak untuk mengakui hal ini, pernikahan ini tidak terjadi.
Pangeran Hadji Mohamad, melihat rencana pemukiman kembali untuk dirinya sendiri atau keturunannya dari tanah Goesti Besar digagalkan, kembali ke Bandjarmasin, tetapi, sebelum meninggalkan Cengal, melamar ke Goesti Besar, untuk meminjam darinya distrik penambangan intan Sèla, Selillau dan Koesampi, sekarang menjadi milik negara-negara Koesan.
Goesti Besar setuju, dengan syarat, bagaimanapun, bahwa negara-negara itu, pada usia Adji Djawa, akan dikembalikan kepada mereka.
Setelah tanah Goesti Besar mematuhi raja-raja Pasir selama lima belas tahun, Adji Djawa, yang telah mencapai usia laki-laki dewasa, mencoba mendapatkan kembali kepemilikan. Untuk tujuan ini dia, dari waktu ke waktu, dengan dalih berdagang, pindah dari Batu-Liljin, tempat dia menetap setelah meninggalkan Tjengal bersama ibunya.
Dalam perjalanan ini, ia diam-diam menjalin hubungan erat dengan para kepala Tjengal, Menoenggul, dan Sampanahan, dan memperoleh penganut yang memungkinkannya untuk mengamankan tanah yang sebelumnya dimiliki oleh ibunya, dengan bantuan Panggawa Tatieop, kembali. Dia menyerang negara-negara tersebut, dan setelah beberapa hari berjuang keras dan keras kepala, dia mengejar para pemimpin Pasir dan menyatakan dirinya penguasa Tjengal dan Menoenggoel.
Selama masa sebelum masa itu, masa kerusuhan dan kelemahan pemerintah, beberapa kepala atau Pembekel, yang sebelumnya ditunjuk oleh Ratoe Intan, telah menganggap diri mereka "penguasa independen distrik". Yaitu, Goesti Moeso tertentu di Tjantoeng dan Goesti Kamír di Bangkala-an telah mengambil alih sebagai tuan. Yang terakhir, yang memerintah dengan nama Pangeran Moeda, memiliki seorang putri bernama Goesti Kamil, dengan siapa Adji Djawa memasuki pernikahan, karena ia memiliki cara untuk mendapatkan kepemilikan mantan juga dengan cara lain. LansdchapBangkalaan milik ibunya. Dengan cara yang sama ia juga memiliki Tjantoeng, karena ia juga menikahi Goesti Katapi, putri Goesti Moeso.
Sebagian karena perang dan sebagian karena perkawinan, dengan demikian Adji Djawa telah menyatukan negara-negara berikut sebagai: Tjengal, Menoenggoel, Sampanahan, Bangkala-an, Tjantoeng dan Batu-litjin.
Sebagai hadiah atas bantuan yang diberikan kepadanya untuk mendapatkan kembali kerajaannya, Adji Djawa memberi Panggawa Tatieop lanskap Menoenggoel sebagai pangkalan dan kepada pamannya yang masih hidup, Paman Goesti Ali, bersama dengan nama dan gelar Pangeran Mangkoe, tanah Sampanahan di warisan Pangeran Mangkoe ini memiliki ahli waris laki-laki bernama Goesti Hina.
Sementara peristiwa yang dijelaskan di atas terjadi, Pangeran Hadji Mohamad meninggal, di mana putranya, Pangeran Hadji Moesa, datang ke tanah Kusan, untuk mempertahankan hak-hak ayah dan ayah almarhum di sana.
Pangeran Hadji Moesa ini memiliki anak-anak berikut, seperti: Pangeran Djaija Samitra, Pangeran Muhammad Nafis, Pangeran Panji dan Pangeran Abdoel Kadir dan Goesti Djamaluddin Djamaloedin.
Dia menyebabkan, melalui intrik yang gigih, banyak kesulitan bagi Adji Djawa, yang, melalui tindakannya, melihat negeri Cantung, yang paling makmur dari Tanah Boemboe, terbaring dalam aseh (1), meskipun dia terpaksa, bahkan bentang Bangkala baginya. -untuk mengembalikan ke negara-negara Koessan dan putranya, Pangeran Mohamad Napis
Buah dari pernikahan Adji Djawa dengan Goesti Kamil adalah Adji Tukul dan Adji Landasan, sedangkan buah pernikahan Adji Djawa dengan Goesti Katapi adalah Adji Mandoera juga disebut Adji Daha. Adji Landasan menikahi putra Pangeran Haji Moesa, bernama Pangeran Pandji, dan menerima daerah Batu-litjin sebagai apanage, sementara Pangeran Haji Musa, berturut-turut menjadi wali ayahnya Pangeran Hadji Mohamad, untuk distrik Sèla dan Selillau.
Setelah kematian Pangeran Pandji, saudara lelakinya, Pangeran Muhammad Nafis, mengambil alih distrik-distrik yang disebutkan di atas, sementara Adji Landasan memasuki pernikahan kedua dengan Daing Magading. Dia meninggal tanpa anak dan setelah suaminya Batu-litjin
Adji Toekoel, putri tertua Adji Djawa dan Goesti Kamil, menikahi Adji Pati, putra Sulthan Soleiman dari Pasir.
Setelah kematian Adji Djawa, Tanah Boemboe dibagi sebagai berikut:
Saat tahun 1853, Tanah Boemboe dibagi sebagai berikut: Tjengal, Menoenggoel dan Bangkala-an di bawah Pangeran Moeda, putra mendiang Adji Pati dan Adji Toekoel, cucu Adji Djawa;
Sampanahan di bawah Pangeran Mangkoe (Gusti Ali), paman dari ibu Adji Djawa, merupakan saudara dari Goesti Besar, ibu dari Adji Djawa, dan putra Pangeran Praboe, yang, sebagaimana disebutkan di atas, adalah penguasa Sampanahan pada tahun 1780;
Tjantoeng, termasuk Boentar-laut, di bawah Adji Mandoera, putra mendiang Adji Djawa dan Goesti Katapi.[78]
Pememilik [pertama kali] Tanah Bumbu, Pangeran Dipati Toewa (putera mahkota dengan wali Sultan Achmad-ollah/Tantahid-ollah/Raden Alit pemangku raja Banjar), saudara dari Pangeran Dipati Anom (mangkubumi Banjar).[82]
SULTAN BANJAR ♂ Sultan Tahlilullah - Pangeran Kasoema Giri (Goesti Abdoellah)
SULTAN BANJAR ♂ Sultan Tahlilullah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Dipati Desa Boemi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Kasuma Nagara | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Mangku | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
APANAGE SELA SELILAU (1802) ♂ Pangeran Hadji Moehamad | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA BATULICIN-BANGKALAAN (1832) ♂ Pangeran Haji Musa = ♀ Nyai Dimalu Nyai Abuk | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA PULAU LAUT1 ♂ Pangeran Djaija Samitra = ♀ Nyai Ambak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Kasoema Giri (Goesti Abdoellah) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Goesti M.Basoe | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Goesti Abdoellah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Goesti Moehammad | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Sita Rara | ♂ Saudagar Mangkubumi (Saudagar Jantam) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Aria Malingkun | ♀ Sira Manguntur (Déwi Sekar Gading) | RAJA NEGARA DIPA ♂ Ampu Jatmaka[85] Maharaja di Candi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Dayang Diparaja | PEMANGKU RAJA NEGARA DIPA ♂ Lambu Mangkurat (Patih Lamboeng Mangkoerat) (Ratu Kuripan)[86] | ♀ Puteri Bayam Beraja[87] | ♀ Putri Ratna Déwi[88] | ♂ Ampu Mandastana Patih Mandastana Lambu (Lambung) Djaja Wanagiri | ♂ Raja Majapahit | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Bangbang Patmaraga | ♂ Bangbang Sukmaraga | RAJA NEGARA DIPA ♂ Raden Putra Raden Suria-Nata Maharaja Suria-Nata (Pangeran Suria-Nata) (Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa) | RAJA NEGARA DIPA ♀ Putri Junjung Buih Ratu Tunjung Buih (Putri Ratna Janggala Kadiri) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Huripan | RAJA NEGARA DIPA ♂ Maharaja Suria-Gangga-Wangsa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Kalarang | ♂ Pangeran Suria-Wangsa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PEMANGKU RAJA NEGARA DIPA ♀ Putri Kalungsu (Putri Kabu Waringin) | RAJA NEGARA DIPA ♂ Maharaja Carang Laleyan (Arya Dewangsa) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA NEGARA DAHA ♂ Raden Sekar Sungsang Ki Mas Lelana Raden Sari Kaburungan Maharaja Sari Kaburungan (Pandji Agung Rama Nata) | ♀ Poetrie Ratna Minasih[89] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Bangawan | ♀ Nyai..... | ♀ Nyai..... | RAJA NEGARA DAHA ♂ Maharaja Sukarama (Pangeran Sukarama) | ♀ Nyai....... | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Mantri Alu | ♀ Putri Galuh Baranakan | ♂ Pangeran Jayadewa Raden Mambang | RAJA NEGARA DAHA ♂ Pangeran Tumenggung Raden Panjang | RAJA NEGARA DAHA ♂ Maharaja Mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) Raden Paksa | ADIPATI BERANGAS ♂ Pangeran Bagalung Raden Bali | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR I 1500-1546 ♂ Sultan Suryanullah (Sultan Suriansyah) | ♀ Ratu Sultan Suriansyah | ♂ Raden Bagawan | ♀ Dayang Sari Bulan (Putri Sari Bulan) | ♂ Raden Harja | ♀ Raden Lamarsari | ♂ Prabu Tunggul Ametung[90] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Anom Pangeran di Hangsana | SULTAN BANJAR II ♂ Sultan Rahmatillah | ♀ Ratu Sultan Rahmatillah | ♂ Pangeran di Laut | ♀ Putri..... | ♂RAJA DOMPU | RAJA SELEPARANG ♂ Demung Mumbul (Batara Mumbul) Prabu Turunan Prabu Purwawisesa | ♂ Pangeran Kaesari | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Zakaria | ♂ Pangeran Demang | ♀ Nyai Ratu..... binti Tuan Khatib Banun | SULTAN BANJAR III ♂ Sultan Hidayatullah I[91] | ♀ Putri Nur Alam | SULTAN DOMPU II ♂ Sultan Jamaluddin | SULTAN DOMPU I ♂ Sultan Syamsuddin Ma Wa'a Tunggu | RAJA SELEPARANG ♂ Prabu Indra Jaya (Prabu Rangkesari) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Hajang binti Sultan Hidayatullah I | ♂ Pangeran Mancanagara (Raden Gulu 1) | ♂ Raden Aria Sami (Raden Warjo) | PERMAISURI BANJAR ♂ Ratu Agung binti Pangeran Demang | SULTAN BANJAR IV ♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati Pangeran Senapati (Gusti Kacil) | ♂ selir orang Jawa (ibunda Sultan Ri'ayatullah Pangeran Tapasena Raden Halit) | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | SULTAN GOWA ♂ Sultan ..... | ♂ Daeng .... | SULTAN BIMA m. 1620-1640 La Ka’i Sultan Abdul Kahir Mantau Wata Wadu | SULTAN DOMPU III ♂ Sultan Sirajuddin | RAJA SELEPARANG ♂ Prabu Panji Anom (Raden Mas Pakenak) | "Raja Taliwang" (♂ Dewa Lengit Ling Kertasari ?) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR V ♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha | RAJA KOTAWARINGIN 1 MANGKUBUMI BANJAR ♂ Ratu Bagawan dari Kotawaringin | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Panembahan di Darat | PANGERAN BANJAR ♂ Pangeran Dipati Antasari | PUTRI BANJAR ♀ Ratu Hayu Putri Busu | ♂Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari | ♀ Si Jawa | Putri Sumbawa | RAJA SELAPARANG (m. 1648-1660) ♂ Adipati Topati Dewa Maja Paruwa[92][93] | Putri Bali | RAJA TALLO VIII I Manginyarrang Daeng Makkio Karaeng Kanjilo "Sultan Abdul Jafar Muzaffar" Tumammalinga ri Timoro gelar anumerta "Tumenanga ri Tallo" Raja / Ma'gau Tallo ke-8 | SULTAN GOWA ♂ Sultan Hasanuddin | ♀ Ratu .... | ♀ I Pattimang Daeng Nissaking Karaeng Bontoje’ne (adik ipar Sultan Hasanuddin SULTAN GOWA) | SULTAN BIMA m. 1640-1682 I Ambela ♂ Sultan Abi'l Khair Sirajuddin Mantau Uma Jati[94] bin Sultan Abdul Kahir Mantau Wata Wadu b. 1629, wafat + 23-7-1682 | SULTAN DOMPU IV ♂ Sultan Ahmad Manuru Kilo | RAJA SELEPARANG ♂ Deneq Mas Pakel (Dewa Mraja Mas Pekel)[95] | ♂ Raden Mas Panji Tilar Negara | "Putri Taliwang" (♀ Lala Ayu Kencana Dewi) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VI ♂ Sultan Saidillah Pangeran Kasuma Alam | ♂ Raden Kasuma Taruna Pangeran Dipati Kasuma Mandura | ♀ Gusti Hacil | ♂ Pangeran Singamarta Raden Sutasoma | ♂ putri dari Adipati Topati Taliwang | ♂ Raden Pamekas Raden Sutarta | "Putri Taliwang" ♀ Mas Surabaya binti Raja Paruwa | PANGERAN BANJAR "Raja Banjar" ♂ Raden Subangsa Raden Marabut "Pangeran Taliwang" | "Putri Sumbawa" ♀ Mas Panghulu binti Raja Paruwa | RAJA SELEPARANG (m. 1660-1697) ♂ Raden Munda | DATU KAMUTAR SULTAN SUMBAWA (m. 1648-1668) ♂ Dewa Mas Pamayan Pemban Mas Aji Komala Maas Tjini[95][96][97][98][99] | ♂ I Nampa Daeng Niak (Nija') Karaeng Panaikang (janda Katjili Kalamata)[96][100] | ♂ Katjili Kalimata Kaitsjili Kalamatta (saudara Mandar Syah Sultan Ternate)[96] | RAJA TALLO X ♂ I Mappaijo Daeng Mannjauru Sultan Harun Al Rasyid Tumenanga ri Lampana(Taminar Lampana) (cucu Mantau Uma Jati Sirajudin Sultan Bima) | ♀ I Pangka Dampu Karaeng Bonto Matte'ne | SULTAN BIMA m. 1682-1687 Mapparabung Daeng Mattali' Karaeng Panaragang ♂ Sultan Nuruddin Abu Bakar Ali Syah Mawa'a Paju[101] b. 13-12-1651,wafat + 23-7-1687 | ♀ Daeng Mami Ruma Paduka Dompu | SULTAN DOMPU V ♂ Sultan Abdur Rasul I Manuru Dorongao | RAJA SELEPARANG ♂ Dewa Mas Kertajagat (Raden Dipati Prakosa) | ♂ Raden Untalan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VII ♂ Sultan Amarullah Bagus Kasuma (Raden Bagus) Pangeran Suria Angsa dari Banjar | ♂ Raden Pajang Raden Suta Kasuma | ♀ Gusti Pandara | ♂ Pangeran Laya Kesuma | DATU TALIWANG "Raja Taliwang" Raden Mataram ♂ Mas Mataram (yang hilang di Tallo)[102] | SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05) Raden Bantan ♂ Dewa Mas Bantan Datu Loka Dewa Dalam Bawa Sultan Harunnurrasyid I | ♀ Siti Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga | ♂ Rumata Sangaji Bolo | SULTAN BIMA m. 1687-1696 ♂ Sultan Jamaluddin 'Inayat Syah Rumata Mawa'a Romo[103] b. 1673, wafat + 6-7-1696 di pengasingan Batavia | SULTAN DOMPU VI ♂ Sultan Ahmad Syah Manuru Kambu | SULTAN DOMPU VII ♂ Sultan Usman Manuru Goa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN NEGARA ♂ Panembahan Kusuma Dilaga[104] | SULTAN (KAYU TANGI) BANJAR VIII ♂ Sultan Tahmidullah 1 Sultan Suria Alam dari Banjar Panembahan Kuning[105][106] | ♂ Pangeran Laya Kesuma | RAJA BONE XX m. 1724-1749 ♀ We Bataritoja Datu Talaga Arung Timurung Sultanah Zainab Zulkiyahtuddin | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..) ♂ Mas Madina Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I | ♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740) | DATU JEREWEH Mas Palembang ♂ Dewa Maja Jereweh | ♀ Karaeng Bontoje'ne | ♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola | ♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone | DATU SERAN PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725) ♂ Raja Tua Datu Bala Sawo Dewa Loka Ling Sampar | ♀ Ince' Bagus | SULTAN BIMA m. 1696-1731 Mapatalli' Syaad Syah ♂ Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah Rumata Mantau Bata Baharu (Bou)[107] b. 7-9-1689, wafat + 23-1-1731 bin Sultan Jamaluddin 'Inayat Syah Rumata Mawa'a Romo | ♀ Dewa Iya Datu Balasao Datu Tengah (Karaeng Bonto Pa'ja)[108] | ♂ Datu Budi | SULTAN DOMPU X ♂ Sultan Syamsuddin Manuru Sampela | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangku Delaga (Pangeran Sepuh) pangerang Souria delaga[109] | SULTAN BANJAR IX.a (m. 1730 - 1734) ♂ Sultan il-Hamidillah (Koning Dachmet Door) Sultan Kuning Pangeran Dipati Sena | WALI SULTAN BANJAR
♂ Sultan Tamjidillah I Panembahan Sepuh Panembahan Kesuma Alam Pangeran Kesuma Ningrat | Pangeran Wira Kasuma 01 | PANGERAN BANJAR "Raja Banjar" ♂ Datu Aria | DATU TALIWANG "Raja Taliwang" ♂ Gusti Amin | KARAENG BONTOLANGKASA 6 ♂ I Mappasempa' Daeng Mamaro Opu Mangnguluang | SULTANAH SUMBAWA VII ♀ Sultanah Siti Aisyah Datu Bini[110] | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA VI ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin I Datu Susun | PERMAISURI BINAMU ♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang Datu Pampang | RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814 ♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu | DATU JEREWEH ♂ Aka-eo-dienie[100] Sultan Hasanuddin[111] (keponakan Santombong Datoe Goenoeng, raja Selaparang) | ♂ Abdullah/Datu Dollah Yang "Hilang"/Meninggal (Muslimin) Di Selaparang Rumata Mambora Ipa Bali | ♀ PADUKA TALLO' (Mambora di Tallo) Datu Siti Maryam | ♂ Manuru Daha [112]Rumata Mantau Uma Kapenta (b. 1706, + 17 atau 27 Mei 1748) SULTAN BIMA VI m. 1731-1748 Abdul Muslimin Ali Syah Abdullah Sulaiman Ali Syah ♂ Sultan Alauddin Muhammad Syah Zillullah fi al-'Alam [100][113][114] | ♂ Datu Seppe | SULTAN DOMPU XI ♂ Sultan Abdur-Rahman Manuru Kempo | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Mas Aria Sukma/Kusuma | DATU TALIWANG ♂ Gusti Aceh | SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765 ♂ Gusti Mesir Abdurrahman (Sultan Abdurrahman) Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II Datu Pengantin Datu Pangeran Taliwang | RAJA PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khadijah Datu Bonto Paja (Karaeng Bonto Masugi) | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data | ♀ Putri..... | ♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes | ♀ Lala Saragialu Daeng Talebang Karaeng Talebang | ♂ Pangeran Dipati (Pangeran Dipati Desa Bumi) (bin Sultan Tahlil Raja Banjar) | DATU SERAN SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791 ♂ Sultan Harun Ar Rasyid II (Hasan Rasyid) Datu Budi (Badeh) Lalu Mahmud | PUTRI SERAN ♀ Ran Tambas Lala Tambas binti Datu Seran | SULTAN BIMA VIII m. 1751-1773 Sri Nawa ♂ Sultan Abdul Kadim Muhammad Syah Rumata Mawa'a Taho[115] b. 10-6-1735, wafat + 31-8-1773[116] | SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752 ♂ Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima | SULTAN DOMPU XII ♂ Sultan Abdul Wahab Ma Wa'a Ca'u | SULTAN DOMPU XIII ♂ Sultan Abdullah Ma Wa'a Saninu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Wiramanggala | SULTAN BANJAR X.A. Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar | ♀ Ratu Sultan Muhammad | SULTAN BANJAR X.B 1761-1801 ♂ Sunan Nata Alam Panembahan Batu Sultan Tahhmid Illah II Sunan Sulaiman Saidullah 1 (b. 1727,[117] | MANGKUBUMI BANJAR (m.1762-1787) ♂ Pangeran Prabujaya / Pangeran Mangkudilaga | ♀ Ratoe Laija (Ratu Laya)[118] | SULTAN SUMBAWA X 1765 ♂ Dewa Masmawa Sultan Mahmud (yang besar badannya) | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaengta Cilallang | ♂ Karaëng Manipi Datu Bonto Mangape | ♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir | ♂ Pangeran Kasuma Nagara | ♀ Ratu Kasuma Nagara | SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795 ♀ Sultanah Shafiyatuddin Daeng Massiki | Raja Paduka Sumbawa ♀ Datu Sagiri | SULTAN BIMA IX m. 1773-1817 ♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Zillullah fi al-'Alam [119] Mantau Asi Saninu[120] (b. 1762, wafat + 14-7-1817)[121] | ♂ Lalu Abdullah Syahbandar | SULTAN DOMPU XVII ♂ Sultan AbdurRasul II | SULTAN DOMPU XVI ♂ Sultan Muhammad Tajul Arifin Sirajuddin I | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Datu Kabul | WAKIL PUTRA MAHKOTA (SULTAN BANJAR XI.A.2) ♂ Pangeran Amir (Sultan Amir) | PUTRA MAHKOTA (SULTAN BANJAR XI.A.1) Sri Pangeran Abdullah (Amirul Mukminin Abdullah) | ♀ Ratu Siti Air Mas | ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipati Singasari | ♀ Lala Siti Fatimah | SULTAN SUMBAWA ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II | ♀ Lala Amatolah | ♂ Pangeran Mangku | ♀ Ratu Mangku | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Kiai Ngabehi Jaya Negara (Pambakal Karim) | ♀ Alooh Oengka | ♂ Tumenggung Dipa Nata | ♂ Kiai Temenggung Warga Nata | ♀ Nyai Ratu Sepuh Nyai Ratna Njahi Ratoe Intan Sarie | SULTAN BANJAR XI.B. Sulaiman dari Banjar[122] | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Ratoe Anom Ismail Ratu Anom Mangkubumi Sukma Dilaga | SULTAN SUMBAWA ♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Mesir | SULTAN SUMBAWA ♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Muhammad Amaroe'llah | KEPALA SELA SELILAU-KUSAMBI ♂ Pangeran Haji Muhammad | ♀ Ratu Haji Muhammad | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Nyai Sutadipa | ♀ Nyai Rami | ♂ Pangeran Kasir | ♀ Nyai Ratu Koemala Sarie | SULTAN BANJAR ♂ Sultan Adam | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin) | Nyai Intan (saudari Kiai Adipatie Danoe Radja) | ♂ Pangeran Sungging Anum | ♀ Ratu Sungging Anum | ♂ Pangeran Perbatasari | ♀ Ratu Haji Musa (binti Sultan Sulaiman Raja Banjar) | RAJA KUSAN BATULICIN BANGKALAAN ♂ Pangeran Haji Musa (wafat dalam tahanan Belanda) | ♀ Nyai...... | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ADIPATI BANUA LIMA Kiai Adipatie Danoe Radja | Nyai Aminah | Pangeran Djantara Kasoema | Ratu Djantara Kasoema (anak Nyai Peah) | SULTAN MUDA BANJAR ♂ Sulthan Moeda Abdoel Rachman (Pangeran Ratu) | ♀ Ratoe Sulthan Abdoel Rachman (Ratoe Siti) anak Nyai Intan[122] | ♂ Pangeran Amir (anak Nyai sepuh) | ♂ Pangeran Kasoema Ningrat (anak Nyai Udningasih) | ♀ Gusti Abun Sari | RAJA KUSAN BATULICIN PULAU LAUT ♂ Pangeran Abdoel Kadir | KEPALA BATULICIN ♂ Pangeran Pandji (wafat di Batavia) | ♀ Adji Landasan (binti Adji Djawa bin Adji Mandoera) | MANGKUBUMI KUSAN BATULICIN ♂ Gusti Jamaluddin | RAJA KUSAN BATULICIN ♂ Pangeran Muhammad Nafis (ditahan di Batavia) | RAJA PULAU LAUT ♂ Pangeran Djaija Samitra | ♀ Nyai Ambak (adik Nyai Ratu Kamala Sari) | ♀ Ratu Safura | ♂ Hadjie Achmad Muftie | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR ♂ Pangeran Ratu Sultan Tamjidillah II al-Watsiq Billah | ♂ Pangeran Sjerief Oemar | ♀ Ratoe Sjerief Oemar | ♀ Goestie Sitie Ayer Maas binti Pangeran Tahhmid bin Sultan Sulaiman | SULTAN BANJAR ♂ Pangeran Mangkubumi Sultan Hidayatullah II Halil Illah (Gusti Andarun) | ♀ Nyai Rahamah | ♀ Ratoe Djaya Kesoema (Ratoe Rampit) | ♂ Pangeran Djaya Kesoema (Radin Toeyong) bin Pangeran Amir bin Pangeran Mangkoe Boemi Nata | ♂ Goesti Sopie | ♀ Nyai... | RAJA PULAU LAUT ♂ Pangeran Brangta Kasoema | ♀ Putri Hasiah (binti Pangeran Antasari) | ♂ Pangeran Wira Kasoema | ♀ Ratoe Wira Kasoema | ♂ Pangeran Kasoema Giri (Goesti Abdoellah) | ♂ Gusti Ahmad | ♂ Gusti Aman | ♂ Pangeran Abdurrasul | ♂ Gusti Bagu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Amin | ♀ Poetri Boelan | ♂ Pangeran Kesoema Indra bin Pangeran Kassir bin Sultan Sulaiman | ♀ Ratoe Kesoema Indra | ♀ Goesti Serief Banoen | ♂ Pangeran Muhammad | ♀ Ratoe Saléha | ♂ Pangeran Mohhamad Ali Bassa (Goesti Isa) | ♀ Ratu Besse (binti Adji Daha/Mandoera) | RAJA PULAU LAUT ♂ Pangeran Amir Husin Kasuma | ♂ Pangeran Ali | ♀ Ratu Intan | ♂ Goesti M. Basoe | Gusti Mulia | Gusti Udan | ♂ Pangeran Arga Kasuma | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
... | ♂ Pangeran Mohhamad Hanafia | ♂ Pangeran Shashra Kesuma (anak Nyai Noerain) | ♂ Pangeran Abdullah | ♀ Ratu Halimah | ♀ Ratu Tajeng | RAJA PULAU LAUT ♂ Pangeran M. Aminullah | ♂ Pangeran Mohammad Noor | ♂ Goesti Abdoellah | ♂ patih Gusti Ahmad M | ♀ Putri Hj. Zubaedah binti Pangeran Arga Kasuma | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
.... | ♂ Gusti Dawud | ♀ R.A. Zakiyah | ♂ Gusti Amin | ♀ Putri Jahra Kasoema | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
.... | ♂ Raden Yusuf Dawud | ♀ Ning Munifah | Gusti Rohana | Gusti Chaldoen | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
.... | ♂ Ismail Hasyim | Gusti Helyadi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.