2°12′58.4″S 113°54′49.2″E

Fakta Singkat Negara, Provinsi ...
Kota Palangka Raya
Thumb
Kawasan Bundaran Besar
Thumb
Jembatan Kahayan
Thumb
Bundaran Burung
Thumb
Julukan: 
Kota Cantik
Motto: 
Isen mulang
(Dayak Ngaju/Sangen) Pantang mundur
Thumb
Letak Palangka Raya di Kalimantan Tengah
Thumb
Kota Palangka Raya
Letak Palangka Raya di Kalimantan Tengah
Thumb
Kota Palangka Raya
Kota Palangka Raya (Indonesia)
Koordinat: 2.21°S 113.92°E / -2.21; 113.92
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
Tanggal berdiri17 Juli 1957; 67 tahun lalu (1957-07-17)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 5
  • Kelurahan: 30
Pemerintahan
  Wali KotaAkhmad Husain (Pj.)
  Wakil Wali Kota-
  Sekretaris DaerahArbert Tombak (Pj.)
  Ketua DPRDSubandi
Luas
  Total2.853,12 km2 (1,101,60 sq mi)
Peringkat1
Populasi
 (31 Desember 2024)[1]
  Total315.153
  Peringkat47
  Kepadatan110/km2 (290/sq mi)
Demografi
  Agama
  • 70,66% Islam
  • 1,21% Hindu
  • 0,17% Buddha
  • 0,01% Lainnya[2]
  BahasaIndonesia (resmi)
- Dayak (daerah)
- Banjar
- Jawa
- Lainnya
  IPM 81,95 (2023)
  sangat tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6271
Kode area telepon+62 536
Pelat kendaraanKH xxxx A*, Q* , T* , Y*
Kode Kemendagri62.71
Kode SNI 7657:2023PLK
DAURp. 680.283.100.000,- (2020)
Situs webpalangkaraya.go.id
Tutup

Kota Palangka Raya (terkadang ditulis: Palangkaraya) adalah sebuah kota sekaligus ibu kota provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan jumlah penduduk pada akhir tahun 2024 sebanyak 315.153 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 110 jiwa/km².[1] Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit.[4] Pusat Kota Palangka Raya berada di 2 kecamatan yaitu Jekan Raya dan Pahandut yang memiliki penduduk sekitar 268.005 jiwa dan luas sekitar 587,26 km².

Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat kota ini mulai dibangun, Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibu kota negara di masa depan, menggantikan Jakarta.[5][6] Kota Palangka Raya merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia atau setara 3,6 kali luas Jakarta.[7]

Sejarah

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Tugu Soekarno, Palangka Raya

Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[8] Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.

Tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna:

  • Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.
  • Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.
  • Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.

Sejarah Pemerintah Kota Palangka Raya

Sejarah pembentukan pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957 yang selanjutnya disebut Undang-undang Pembentukan Daerah Swatantra provinsi Kalimantan Tengah.[9]

Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 yang menetapkan pembagian provinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959.[butuh rujukan]

Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya.[butuh rujukan] Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J.M. Nahan.[butuh rujukan]

Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri,[butuh rujukan] dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi.[butuh rujukan] Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. Nahan.[butuh rujukan] Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. Coenrad dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya.[butuh rujukan]

Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) kecamatan, yaitu:[butuh rujukan]

  • Kecamatan Palangka di Pahandut.
  • Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.
  • Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.

Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) kecamatan, yaitu:[butuh rujukan]

  • Kecamatan Pahandut di Pahandut.
  • Kecamatan Palangka di Palangka Raya

Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan dan 17 (tujuh belas) kampung yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun 1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah Kotapraja Palangka Raya yang otonom.[butuh rujukan]

Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S. Handoko Widjojo, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M. Panggabean, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.[butuh rujukan]

Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.[butuh rujukan]

Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas) orang, dibawah pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. Dahlan, mantan paratrop AURI yang terjun di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak pesawat yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M. Soejoto (juga mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta.[butuh rujukan]

Selanjutnya, lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak Tjilik Riwut ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka Raya.[butuh rujukan]

Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,Penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Wali kota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.[butuh rujukan]

Pemindahan Ibu Kota Negara

Thumb
Jembatan Kahayan pada malam hari

Wacana pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan berkembang di setiap masa pemerintahan. Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya’ karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi Palangka Raya, Kalimantan Tengah — untuk melihat langsung potensi kota itu menjadi pusat pemerintahan. Wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kota Palangka Raya juga pernah diungkapkan Presiden pertama RI Soekarno. Saat meresmikan Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalteng pada 1957, Soekarno ingin merancang menjadi ibu kota negara.[10]

Geografi

Ringkasan
Perspektif

Kota Palangka Raya merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak di antara 113°30'–114°04' Bujur Timur dan 1°30'–2°30' Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Palangka Raya secara keseluruhan adalah 284.250 Ha atau 2.842,5 km².[11]

Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]

UtaraKabupaten Gunung Mas
TimurKabupaten Pulang Pisau
SelatanKabupaten Pulang Pisau
BaratKabupaten Katingan

Topografi

Secara topografi, seluruh wilayah Kota Palangka Raya berada di bawah 100 mdpl. Kecamatan dengan wilayah tertinggi adalah Kecamatan Rakumpit dengan ketinggian ±75 mdpl, sedangkan kecamatan dengan wilayah terendah adalah Kecamatan Sebangau dengan ketinggian kurang dari 20 mdpl. Berdasarkan tingkat kemiringan lahan, Kota Palangka Raya merupakan wilayah dengan tingkat kemiringan datar hingga landai. Di wilayah utara kota ini, tingkat kemiringan lahan sebesar ≤40%, sedangkan di wilayah selatan tingkat kemiringan lahan berkisar antara 0–8% dan berada pada tingkat ketinggian 16–25 mdpl.[11]

Geologi

Secara geologi, wilayah Palangka Raya terbentuk dari batuan endapan dan batuan beku. Struktur geologi kota ini terbentuk atas batuan endapan permukaan (Qa), sedimen (TQd), dan plutonik (Kgr). Ditinjau dari formasi bahan material pembentukannya, di daerah ini terdapat Formasi Aluvium (Qa) yang tersusun dari material gambut berwarna coklat kehitaman (endapan rawa), pasir lepas berwarna kekuningan halus-kasar, tak berlapis (endapan sungai); lempung kelabu kecoklatan, mengandung sisa tumbuhan, sangat lunak (daerah pasang surut), dan lempung kaolinan warna putih kekuningan, bersifat liat, tebal sekitar dari50–100 m, Formasi Dahor (TQd) yang terdiri dari material Konglomerat, coklat kehitaman, agak padat, komponen terdiri dari fragmen kuarsit dan basal, berukuran 1–3 cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir. Berselingan dengan batu pasir, berwarna kekuningan sampai kelabu, berbutir sedang sampai kasar, setempat berstruktur sedimen silang siur. Batu lempung warna kelabu, agak lunak, karbonan setempat mengandung lignit, tersingkap sebagai sisipan dalam batu pasir dengan ketebalan 20–60 cm.[11]

Iklim

Suhu udara di wilayah Kota Palangka Raya berkisar antara 22°–32 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±83%. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kota Palangka Raya beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan di wilayah Palangka Raya berkisar antara 2.300–2.700 mm per tahun dan jumlah hari hujan berada di antara 140 hingga 190 hari hujan per tahun. Curah hujan maksimum terjadi di bulan Desember dengan curah hujan bulanan lebih dari 330 mm per bulan dan curah hujan minimum terjadi di bulan Agustus dengan curah hujan bulanan sebesar 111 mm per bulan.

Informasi lebih lanjut Data iklim Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia, Bulan ...
Data iklim Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.3
(84.7)
30
(86)
30.4
(86.7)
30.9
(87.6)
31
(88)
30.7
(87.3)
31.3
(88.3)
31.7
(89.1)
32.3
(90.1)
31.5
(88.7)
30.8
(87.4)
30.1
(86.2)
30.83
(87.51)
Rata-rata harian °C (°F) 25.7
(78.3)
26.3
(79.3)
26.6
(79.9)
27
(81)
27
(81)
26.5
(79.7)
26.7
(80.1)
27.1
(80.8)
27.3
(81.1)
26.9
(80.4)
26.7
(80.1)
26.4
(79.5)
26.68
(80.1)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.2
(72)
22.7
(72.9)
23
(73)
23
(73)
22.9
(73.2)
22.4
(72.3)
22.3
(72.1)
22.6
(72.7)
23
(73)
22.7
(72.9)
22.6
(72.7)
22.4
(72.3)
22.65
(72.68)
Curah hujan mm (inci) 337
(13.27)
304
(11.97)
341
(13.43)
331
(13.03)
257
(10.12)
197
(7.76)
131
(5.16)
107
(4.21)
133
(5.24)
214
(8.43)
328
(12.91)
338
(13.31)
3.018
(118,84)
Rata-rata hari hujan 16 13 15 14 11 9 7 6 7 10 15 17 140
 % kelembapan 86 85 85 84 83 83 82 80 80 81 84 86 83.3
Rata-rata sinar matahari harian 4.5 5.1 5.9 7.0 6.9 6.8 7.2 8.3 7.5 7.4 6.5 4.7 6.48
Sumber #1: Climate-Data.org[12] & BMKG[13]
Sumber #2: Weatherbase[14]
Tutup

Pemerintahan

Ringkasan
Perspektif

Wali Kota

Thumb
Kantor Wali Kota Palangka Raya

Walikota merupakan pimpinan tertinggi di pemerintahan kota Palangka Raya. Walikota yang menjabat di Palangka Raya ialah Fairid Naparin, didampingi wakil walikota, Umi Mastikah. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Wali Kota Palangka Raya 2018. Farid dan Umi dilantik oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 23 Septemper 2018 di Istana Isen Mulang, Palangka Raya.[15]

Selanjutnya, setelah masa jabatan Farid dan Umi selesai, penjabat wali kota Palangka Raya diberikan kepada Hera Nugrahayu, yang dilantik pada 25 September 2023. Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, melantik Hera Nugrahayu sebagai penjabat wali kota Palangka Raya, di Aula Jaya Tamiang, kantor gubernur Kalimantan Tengah. Sebelumnya, Hera menjabat sebagai sekretaris daerah Palangka Raya.[16][17]

Informasi lebih lanjut Wali Kota, Mulai menjabat ...
Wali Kota Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Wali Kota
Akhmad Husain
(Penjabat)
11 Desember 2024
Petahana
Lowong
Tutup

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Palangka Raya dalam tiga periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[18] 2019–2024[19] 2024–2029
PKB 3 Penurunan 2 Kenaikan 3
Gerindra 4 Penurunan 2 Kenaikan 3
PDI-P 7 Penurunan 6 Penurunan 3
Golkar 4 Kenaikan 6 Steady 6
NasDem 2 Kenaikan 3 Steady 3
PKS 2 Penurunan 0 Steady 0
Hanura 3 Penurunan 2 Penurunan 1
PAN 2 Kenaikan 3 Steady 3
Demokrat 2 Kenaikan 3 Kenaikan 4
PSI (baru) 1 Kenaikan 2
Perindo (baru) 2 Steady 2
PPP 1 Penurunan 0 Steady 0
Jumlah Anggota 30 Steady 30 Steady 30
Jumlah Partai 10 Steady 10 Steady 10
Tutup

Kecamatan

Kota Palangka Raya terdiri dari 5 kecamatan dan 30 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 258.550 jiwa dengan luas wilayah 2.399,50 km² dan sebaran penduduk 107 jiwa/km².[20][21]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Palangka Raya, adalah sebagai berikut:

Demografi

Ringkasan
Perspektif

Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan. Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:[22]

Informasi lebih lanjut Jumlah, 2,853.12 ...
Nomor Kecamatan Luas (km²) Jumlah Penduduk 2010 (jiwa) Jumlah Penduduk 2024 (jiwa) Kepadatan (jiwa/km²)
1Bukit Batu603,1411.93214.68924
2Jekan Raya387,53114.559160.058413
3Pahandut199,7377.211103.865520
4Rakumpit1101,992.9544.1593
5Sabangau640,7314.30627.41142
Jumlah 2,853.12 220.962 310.182 108
Tutup

Perkembangan jumlah penduduk Palangka Raya.[23]

No. Tahun Populasi Pertumbuhan
11960<4.000 jiwa-
21970>30.000 jiwa-
3198372.842 jiwa+142,8%
4198899.400 jiwa+36,2%
51993113.700 jiwa+14,3%
61998133.800 jiwa+17,6%
72003165.190 jiwa+23,4%
82008189.581 jiwa+14,7%
92013244.500 jiwa+28,9%
102018283.612 jiwa+15,9%
112023306.104 jiwa+7,9%

Suku bangsa

Kota Palangka Raya dihuni berbagai macam suku bangsa, dengan 3 suku bangsa dominan, yaitu Dayak (34,49%), Banjar (30,46%) dan Jawa (25,36%). Suku bangsa lainnya yang mendiami Palangka Raya yaitu Batak, Bali, Flores, Madura, Sunda, Melayu, Makassar, Bugis, Mandar, Tionghoa, Minang dan lain-lain.[24]

Komposisi Suku bangsa di kota Palangka Raya antara lain:

Informasi lebih lanjut Jumlah, 310.182 ...
Nomor Suku Bangsa Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase
1Dayak106.98134,49%
2Banjar94.48130,46%
3Jawa78.66425,36%
4Lainnya30.0569,69%
Jumlah 310.182 100%
Tutup

Agama

Penduduk Kota Palangka Raya menganut berbagai macam agama, dengan mayoritas menganut agama Islam. Berdasarkan data Kemendagri tahun 2024, penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 71,08%, kemudian Kekristenan sebanyak 27,55% yang meliputi Protestan sebanyak 25,55% dan Katolik sebanyak 2,00%. Penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 1,17%, kemudian sebagian kecil beragama Buddha sebanyak 0,16%, Konghucu 0,003% dan lainnya 0,01%.[2] Untuk saran rumah ibadah, terdapat 201 masjid, 116 mushola, 142 gereja Protestan, 25 gereja Katolik, 4 pura dan 6 vihara.[2] Kaharingan adalah kepercayaan asli suku Dayak di Kalimantan Tengah yang pada Sensus 2010 digabungkan dalam kelompok lainnya, dan kini sudah menjadi bagian dari agama Hindu.[25]

Mayoritas penduduk Kota Palangka Raya menganut agama Islam, umumnya dianut oleh suku-suku pendatang seperti suku Banjar, Jawa, Sunda, Madura, dan sebagian kecil dari suku Dayak. Penduduk agama Kekristenan mayoritas merupakan dari suku asli Kota Palangka Raya yaitu suku Dayak dan juga sebagian kecil suku-suku pendatang seperti suku Flores, Batak, dan Papua. Agama Hindu di Kota Palangka Raya umumnya dianut oleh suku Bali sedangkan sebagian kecilnya dianut oleh suku Dayak. Sebagian kecil penduduk juga menganut agama Buddha, Konghucu, dan kepercayaan lainnya.

Berikut adalah jumlah penduduk kota Palangka Raya menurut agama yang dianut:

Informasi lebih lanjut Jumlah, 310.182 ...
Nomor Agama Jumlah Penduduk (jiwa) Persentase
1Islam220.48171,08%
2Kristen79.27625,55%
3Katolik6.2342,00%
4Hindu3.6331,17%
5Buddha5060,16%
6Konghucu100,003%
7Lainnya420,01%
Jumlah 310.182 100%
Tutup

Kesehatan

Transportasi

Thumb
Sungai Kahayan yang membelah Kota Palangka Raya.

Sungai

Ditengah kota Palangka Raya dibelah oleh sebuah sungai besar, yaitu Sungai Kahayan. Sebagai sarana transportasi dapat menggunakan kapal kecil, seperti jukung, getek dan kelotok.[butuh rujukan] Juga terdapat 3 buah sungai buatan, yaitu Pangaringan I, Pangaringan II dan Pangaringan III.[butuh rujukan]

Darat

Thumb
Jembatan Kahayan pada sore hari.

Saat ini terdapat jalan darat antar provinsi yang menghubungkan antara kota Palangka Raya dengan kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Jembatan Tumbang Nusa dan Jembatan Barito yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-4 jam.[butuh rujukan] Sedangkan jalan darat antar provinsi ke kota Pontianak, Kalimantan Barat, merupakan jalan rintisan melewati kabupaten Sukamara.[butuh rujukan] Di samping itu jalan darat dengan 13 kabupaten di Kalimantan Tengah belum semuanya dapat dilalui dengan baik karena kondisi struktur tanah, kondisi jalan dan curah hujan.[butuh rujukan]

Ditengah kota Palangka Raya sendiri terdapat Jembatan Kahayan diatas Sungai Kahayan yang menghubungkan kedua tempat yang biasa disebut dengan Pahandut dan Pahandut Seberang.[butuh rujukan]

Udara

Bandar Udara Tjilik Riwut (dulu bernama Panarung) merupakan bandar udara yang menghubungkan kota Palangka Raya dengan kota-kota di pedalaman serta antar provinsi di Indonesia. Bandara ini terletak di Jalan Adonis Samad, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.[butuh rujukan]

Pendidikan

Perguruan tinggi

Perguruan tinggi di Palangka Raya, diantaranya adalah:[butuh rujukan]

Pariwisata

Tempat Wisata

Thumb
Taman Pemuda, Palangka Raya
  • Arboretum Nyaru Menteng
  • Borneo Fantasi
  • Bukit Tangkiling (Bukit Baranahu, Doa Karmel, Kalalawit, Tabala, Tunggal, Bulan, Buhis, Liau, Lisin, Tangkiling)
  • Bundaran Besar (Dipusat kota)
  • Danau Tahai
  • Danum Bahandang
  • Dermaga Kereng Bangkirai
  • Museum Balanga
  • Padang Himba Adventure
  • Pesona Alam Lestari (PAL)
  • Surung Danum
  • Taman Nasional Sebangau
  • Taman Pasuk Kameloh
  • Taman Pemuda
  • Taman Wisata Alam Batu Banama
  • Taman Wisata Fantasi Beach
  • Taman Wisata Kum-Kum
  • Taman Wisata Matan Andau

Referensi

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.