Kontroversi ras Kleopatra
From Wikipedia, the free encyclopedia
Ras Kleopatra VII, penguasa Helenistik terakhir dari Dinasti Ptolemaik bangsa Makedonia (Yunani) di Mesir, telah menyebabkan perdebatan di beberapa kalangan, baik di kalangan ilmiah maupun non-ilmiah.[2][3] Sebagaimana contoh artikel yang menyatakan "Was Cleopatra Black?"" ["Apakah Kleopatra Berkulit Hitam?"] yang dipublikasikan oleh Majalah Ebony tahun 2012.[4] Seorang Profesor Emeritus dari studi Klasika di Wellesley College, Mary Lefkowitz menelusuri asal-usul klaim Kleopatra berkulit hitam dalam buku J. A. Rogers tahun 1872, berjudul "Orang-orang Kulit Berwarna Hebat Dunia".[5][6] Mary Lefkowitz membantah hipotesis Rogers dengan berbagai alasan ilmiah. Klaim Kleopatra berkulit hitam yang kemudian dihidupkan kembali dalam sebuah esai yang bertajuk "African Warrior Queens" [Ratu-ratu Pejuang Afrika] oleh John Henrik Clarke, seorang Afrosentris dan Ketua Sejarah Afrika di Hunter College.[7] Mary Lefkowitz mencatat bahwa esai tersebut termasuk klaim bahwa Kleopatra menggambarkan dirinya sebagai orang yang berkulit hitam dalam Kisah Para Rasul di Perjanjian Baru, walaupun sebenarnya Kleopatra telah meninggal lebih dari enam puluh tahun sebelum wafatnya Yesus Kristus.[7]
Para ahli mengidentifikasi bahwa pada dasarnya Kleopatra berasal dari keturunan bangsa Makedonia dengan beberapa keturunan Bangsa Persia, berdasarkan fakta bahwa keluarga Makedonia-nya (Dinasti Ptolemaik) telah menikah silang (intermarry) dengan Aristokrat Kekaisaran Seleukia pada masa itu.[8][9][10][11][12][13][14][15] Michael Grant menyatakan bahwa Kleopatra mungkin tidak memiliki darah Mesir dan dia "menggambarkan dirinya sebagai orang Yunani".[16] Duane W. Roller memberikan catatan bahwa "tidak ada bukti sama sekali" mengenai klaim Kleopatra adalah orang dengan ras berkulit hitam sebagaimana yang ia tolak secara umum bukan dari "sumber ilmiah yang kredibel".[17]
Mata uang logam resmi Kleopatra (yang telah diakui) dan tiga buah patung dada dirinya yang dianggap asli oleh para ahli (yang cocok dengan koin logamnya) menggambarkan Kleopatra dengan gaya seorang wanita Yunani.[18][19][20][21] Polo menulis bahwa mata uang logam Kleopatra menampilkan citranya dengan pasti dan menegaskan bahwa pahatan patung kepala "Berlin Cleopatra" dipastikan memiliki profil yang serupa.[19] Lukisan dinding Romawi di Pompeii dan Herculaneum yang mirip dengan patung marmer di Berlin dan Vatikan telah diidentifikasi sebagai kemungkinan gambaran patung Kleopatra berdasarkan perbandingan penampilan wajah dan ikonografi kerajaan.
Pada tahun 2009, sebuah film dokumenter BBC berspekulasi bahwa mungkin Kleopatra adalah bagian dari Afrika Utara. Hal ini sebagian besar berdasarkan pemeriksaan kerangka tanpa kepala seorang anak perempuan di sebuah makam 20 SM di Ephesos, bersamaan dengan catatan kuno dan foto-foto tengkorak yang saat ini hilang. Jenazah tersebut dihipotesiskan menjadi milik saudari tiri Kleopatra, Arsinoe IV.[22][23] dan dugaan berdasarkan proses diskredit menunjukkan bahwa jenazah tersebut milik seorang gadis yang "ras"-nya mungkin berasal dari "Afrika Utara". Klaim ini ditolak oleh para ahli berdasarkan jenazah yang tidak mungkin diidentifikasi sebagai Arsinoe, ras jenazah tidak mungkin dapat diidentifikasi sama sekali, fakta bahwa jenazah milik seorang anak yang jauh lebih muda dari Arsinoe ketika dia meninggal dan fakta bahwa Arsinoe dan Kleopatra memiliki Ayah yang sama yakni Ptolemaios XII Auletes tetapi beda Ibu.[24][25][26][27]