Komunisme dan homoseksualitas
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pandangan terhadap hak asasi LGBT dan homoseksualitas dalam sejarah komunisme beragam. Meskipun homoseksualitas dianggap oleh beberapa orang komunis sebagai "salah satu efek sosialitas kapitalis"[1][2] dan produk borjuis,[3][4][5] beberapa orang komunis yang paling terkini berpendapat bahwa kebebasan gay dan kesetaraan LGBT adalah sebuah masalah penting.[6][7][8]
Artikel ini merupakan bagian dari seri mengenai: |
Komunisme |
---|
![]() |
Konsep Filosofi Marxis Ekonomi Marxian Materialisme historis Nilai lebih Mode produksi Perjuangan kelas Masyarakat Tanpa Kelas Internasionalisme proletariat Revolusi Dunia |
Aspek
Negara komunis Partai komunis Revolusi komunis Simbolisme komunis Komunisme dan agama Sejarah komunisme |
Jenis
Marxisme Leninisme Trotskyisme Maoisme Luxemburgisme Titoisme Stalinisme Castroisme Guevarisme Hoxhaisme Juche Komunisme sayap kiri Dewan komunisme Komunisme anarkis Komunisme agamis Komunisme Eropa Komunisme dunia Komunisme tanpa negara Komunisme nasional Komunisme primitif Komunisme ilmiah Marxisme Otonomis |
Hal terkait
Anarkisme Antikapitalisme Antikomunisme Perang Dingin Kritik terhadap komunisme Kritik terhadap kekuasaan partai komunis Sentralisme demokratis Diktatur proletariat Politik sayap kiri Kelas baru · Kiri baru Sosialisme Ekonomi sosialis Uni Soviet Para pekerja seluruh dunia, bersatulah! Homoseksualitas |
Karl Marx sendiri sangat jarang mendiskusikan seksualitas. Pada 1917 di Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Vladimir Lenin mendekriminalisasikan homoseksualitas, dan membolehkan orang homoseksual untuk menjabat dalam pemerintahan. Joseph Stalin mengkriminalisasikan kembali homoseksualitas pada 1933.[9][10]