Kepulauan Karimunjawa
kepulauan di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
kepulauan di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Laut Jawa |
Koordinat | 5°49′9″S 110°27′32″E |
Kepulauan | Kepulauan Sunda Besar |
Jumlah pulau | 27 |
Pulau besar | Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk |
Luas | 71 km2 |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Jepara |
Kecamatan | Karimunjawa |
Kependudukan | |
Penduduk | 9.514 jiwa (2017)[1] |
Kepadatan | 134 jiwa/km2 |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
Situs resmi | karimunjawa |
Menurut legenda lokal, Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Nyamplungan. Kala itu, Sunan Muria memerintahkan Amir Hasan ke sebuah pulau yang terlihat kremun-kremun (kabur) dari puncak Gunung Muria untuk mengembangkan ilmu agamanya. Karena terlihat kremun-kremun, akhirnya pulaunya dinamai "Karimunjawa" hingga kini.[2]
Amir Hasan kelak dikenal sebagai Sunan Nyamplungan karena menanam tanaman Nyamplung di sana, yang ternyata bermanfaat sebagai pemecah angin.[3]
Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah Elang Laut Dada Putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.
Ombak di Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.
Karimunjawa terletak di Laut Jawa, utara Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau:
Selain alamnya, faktor penduduk dan tradisinya membuat wisata Karimunjawa memiliki daya tarik wisata yang dikagumi para pelancong. Jika kita ingin mengunjungi wisata Karimunjawa ada baiknya kita mengetahui lebih dalam apa saja budaya yang terdapat di wisata Karimunjawa. Penduduk wisata Karimunjawa beragam, tetapi mayoritas dipenuhi oleh suku Jawa. Oleh karenanya, berbagai macam kebudayaan dan adat istiadat sering kali mengunakan adat Jawa.
Karimunjawa berpenduduk lebih dari 8.733 jiwa (2011) di lima pulau yang berpenghuni. Tiga suku utama yang menghuni Karimunjawa adalah suku Jawa yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, peternak, pedagang, dan pengusaha yang memproduksi alat kebutuhan rumah tangga serta alat untuk berlaut, suku Bugis kebanyakan adalah pelaut andal sehingga berprofesi sebagai nelayan, dan suku Madura yang juga berprofesi sebagai nelayan, tetapi memiliki kelebihan membuat ikan kering.
Pendidikan di Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki sekitar 10 SD (lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting), Karimunjawa juga memiliki satu SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah di Penghujan.
Transportasi paling umum digunakan untuk ke Karimunjawa adalah kapal dari Semarang dan Jepara. Dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, kapal Kartini I (kapal cepat) berangkat setiap Sabtu pukul 9 pagi ke Karimunjawa dan kembali dari Karimunjawa setiap Minggu siang, lama penyebrangan 2-3 jam.
Dari Pelabuhan Pantai Kartini, Jepara terdapat Kapal Muria yang berangkat setiap dua hari sekali, lama penyeberangan kapal ekonomi ini +/- 6 jam pelayaran. Perlu diperhatikan untuk jadwal kapal dari pelabuhan Jepara biasanya berangkat hari Selasa, Kamis, Sabtu jam 9 pagi dan dari Karimunjawa menuju Jepara Rabu, Jumat, Minggu jam 8 pagi. Jadwal ini bisa berubah sesuai dengan cuaca atau ombak di laut Jawa. Seandainya terjadi gelombang tinggi, pihak perhubungan di pelabuhan tidak akan memberikan izin pelayaran, dan jadwal keberangkatan kapal akan berubah mengikuti perubahan cuaca. Pelabuhan Jepara juga bisa membawa mobil dan motor untuk diseberangkan ke Karimunjawa.
Jalur udara dapat ditempuh dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandar Udara Dewa Daru di Pulau Kemujan dengan pesawat sewa jenis CASA 212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura Resort). Waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
Kecamatan Karimunjawa memiliki banyak tempat wisata, di antaranya yaitu:
Kecamatan Karimunjawa memiliki beberapa tempat wisata alam, yaitu:
Kecamatan Karimunjawa memiliki beberapa tempat wisata kuliner, yaitu:
Kecamatan Karimunjawa memiliki beberapa tempat wisata religi, yaitu:
Masakan khas Karimunjawa, adalah:
Minuman khas Karimunjawa, adalah:
Jajanan khas Karimunjawa, adalah:
Oleh-oleh khas Karimunjawa, adalah:
Kepulauan Karimunjawa memiliki beberapa julukan, di antaranya:
Karimunjawa sangat cocok di jadikan liburan, setelah berbulan-bulan disibukan oleh pekerjaan, sehingga Karimunjawa bisa menyegarkan pikiran. Di Karimunjawa seakan liburan sepanjang waktu, dikarenakan alamnya yang indah nan eksotis.
Karimunjawa terdapat alam yang masih hijau, alami dan asri. Keasrianya itu menjadikan wisatawan betah di Karimunjawa karena suasana yang ramah masyarakatnya, udara masih bersih, bagaikan surganya Pulau Jawa karena masih masuk dalam administrasi Pulau Jawa.
Keindahan Kepulauan Karimunjawa keindahanya seperti di Karibia. Karimunjawa mempunyai kesamaan lain dengan Karibia yaitu terdiri dari beberapa pulau kecil, oleh karena itu Belanda memberi julukan sebagai Caribbean van Java.
Perencanaan yang bisa meningkatkan wisatawan berkunjung, adalah:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.