Kabupaten Changnyeong
kabupaten di Korea Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
kabupaten di Korea Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Changnyeong (창녕군) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.[1] Kabupaten ini memiliki wilayah perlindungan alam liar yang masih alami dan situs-situs kuno bersejarah.[1] Nakdong-gang, sungai terpanjang di Korea Selatan, mengaliri melewati wilayah ini sebelum bermuara ke Selat Korea.[1]
Rawa Upo (우포늪) adalah sebuah rawa yang terletak di wilayah Kabupaten Changnyeong.[2] Rawa ini merupakan bagian dari dataran basah dan rawa alami terluas di Korea yang berfungsi sebagai tempat pelestarian ekologi.[3] Rawa Upo bersama daerah rawa lainnya di kawasan ini, seperti Mokpo, Sajipo, dan Jjokjibeol dinamakan dengan sistem Rawa Upo .[2] Luas keseluruhan Rawa Upo mencapai 2 juta m².[1]
Changnyeong kaya akan peninggalan sejarah, antara lain:
Hwawangsan atau Gunung Hwawang adalah gunung yang memiliki ketinggian 2.600 meter dan populer sebagai objek wisata sepanjang tahun dikarenakan keindahannya.[1] Pada musim semi Hwawangsan dipenuhi oleh bunga azalea yang berwarna ungu.[6] Sementara pada musim panas, dari celah-celah bebatuannya mengalir mata air.[1] Pada musim gugur, dedaunan di gunung ini menjadi berwarna dan padang rumputnya menjadi kuning keemasan serta dipenuhi bunga eulalia.[1][6] Di gunung ini setiap tahun diselenggarakan festival kembang api.[1]
Di Hwawangsan terdapat Benteng Hwawangsan yang dibangun oleh Jenderal Gwak Jae-u pada masa Dinasti Joseon sebagai perlindungan pada masa Invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592.[6]
Di kaki gunung Hwawang terdapat desa Yeongsan yang dikenal sebagai desa pertama di Korea yang memulai Pergerakan Satu Maret menentang penjajahan Jepang pada tahun 1919.[1] Masyarakat desa Yeongsan menyelenggarakan permainan Yeongsan Seomeorigi yang merupakan Warisan Budaya Nonbendawi Korea Selatan No.25.[1] Permainan ini dilakukan dengan kompetisi dua kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang memanggul ranting-ranting pohon pinus yang dibuat membentuk seekor sapi.[1] Kedua kelompok ini diwakili oleh seorang jenderal, letnan jenderal dan mayor jenderal yang menduduki miniatur sapi itu dan berperang dengan kelompok lain.[1] Kelompok yang jatuh dianggap kalah.[1] Jenis permainan tradisional lainnya yang terkenal adalah Yeongsan Juldarigi, yang merupakan warisan budaya nomor 26.[1]
Mata air panas Bugok adalah sumber air panas yang dikenal sebagai tempat berendam.[7] Mata air Bugok dikenal berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit karena kaya akan kandungan mineral dan sulfur.[7]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.