Loading AI tools
jintan hitam Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jintan hitam (Nigella sativa) adalah terna, daunnya berbau segar, bijinya mengandung minyak asiri dan lemak, digunakan untuk rempah-rempah dan campuran obat-obatan, misalnya untuk obat sakit perut.[1] Terna ini merupakan rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat.[2] Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Jintan hitam | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Ordo: | Ranunculales |
Famili: | Ranunculaceae |
Genus: | Nigella |
Spesies: | N. sativa |
Nama binomial | |
Nigella sativa | |
Nama lain dari jintan hitam adalah ḥabbatus-saudā' (bahasa Arab: الحبة السوداء), black cumin, nigella, kalojeera, kalonji, atau kalanji)[3][4][5]
Jintan hitam digunakan sebagai pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.
Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Pada Habbatussauda ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut" . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241) meneruskan riwayat Sufyan bin 'Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah.
Dalam Alkitab terbitan Easton's, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata 'ketsah' yang maksudnya adalah black cummin (nama Inggris untuk Habbatussauda) dan dalam terjemahan New World Translation of the Holy Scriptures terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, tertulis black cumin, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai jintan hitam.
Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memasukkan tumbuhan jintan hitam sebagai Generally Recognized as Safe (aman) sebagai bahan rempah-rempah, perisa, atau bumbu masak.[6] Biji jintan hitam digunakan untuk rempah-rempah untuk berbagai hidangan.[7] Di Palestina, bijinya digiling untuk membuat pasta qizha.[8]
Biji jintan dapat disangrai dan digunakan untuk bumbu masakan. Di sejumlah kebudayaan, biji jintan hitam digunakan untuk memberi rasa pada produk roti, dan digunakan dalam campuran rempah-rempah panch phoron, digunakan dalam sejumlah resep masakan Benggala, dan paling dikenal pada naan.[9] Jintan hitam juga digunakan dalam keju yang disebut majdouleh di Timur Tengah.
Bukti arkeologis awal terkait budidaya jintan hitam telah dilakukan 3.000 tahun yang lalu dan jintan hitam ditemukan dalam peradaban Mesir Kuno, seperti di makam Tutankhamun.[3][10] Bijinya juga ditemukan dalam botol dari situs bangsa Het di Turki pada milenium ke-2 SM.[11]
Jintan hitam juga ditemukan dalam bumbu makanan dari Dunia Lama.[7][10] Ibnu Sina dalam Qanun Kedokteran menyebut jintan hitam untuk mengobati dispnea.[12] Jintan hitam merupakan salah satu bahan dalam pengobatan Timur Tengah.[13]
Sekitar 32 hingga 40 persen komposisi jintan hitam adalah minyak asiri.[3][14] Jintan hitam mengandung asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, dan trans-anetol, dan konstituen dalam jumlah sedikit seperti nigellisin, nigellidin, nigellimin, dan nigellimin N-oksida.[3] Senyawa aromatisnya antara lain timokuinon, dihidrotimokuinon, p-kimena, karvakrol, α-thujena, timol, α-pinena, β-pinena, dan trans-anetol.[3] Protein dan alkaloid juga terkandung.[3]
Analisis uji klinis meta menemukan bukti lemah bahwa jintan hitam memiliki manfaat jangka pendek untuk menurunkan tekanan darah, dengan bukti terbatas bahwa ekstrak jintan hitam dapat menurunkan trigliserida dan LDL serta kolesterol total, dan meningkatkan HDL.[15] Disamping penggunaannya untuk pengobatan tradisional Afrika dan Asia, ada bukti klinis berkualitas yang menunjukkan bahwa mengonsumsi biji atau minyaknya sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia.[3]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.