Covid-19
penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh SARS Coronavirus 2 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Covid-19 atau Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: corona virus disease 2019, disebut juga sebagai COVID-19)[8][9] adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus.[10][11] Penyakit ini mengakibatkan pandemi.[12][13] Penderita Covid-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas.[6][14][15] Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan.[16] Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.[12][13]
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Artikel ini mungkin terdampak dengan peristiwa terkini: Pandemi COVID-19. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat. Tanda ini diberikan pada Maret 2020 |
Penyakit koronavirus 2019 | |
---|---|
Gejala COVID-19 | |
Informasi umum | |
Nama lain | |
Spesialisasi | Penyakit menular, pulmonologi |
Penyebab | SARS-CoV-2 |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Demam, batuk, kesulitan bernapas[6] |
Komplikasi | Pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, gagal ginjal |
Diagnosis | PCR, imunoasai, pemindaian tomografi terkomputasi |
Tata laksana | |
Pencegahan | Mencuci tangan, memakai masker, karantina, pembatasan sosial[7] |
Perawatan | Pengobatan simtomatik dan suportif |
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan pernapasan dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin.[13][17] Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari.[13][18][19][20] Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rRT-PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan dengan hasil dalam beberapa hari.[21] Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi terkomputasi pada dada yang menunjukkan gejala pneumonia.[22][23]
Mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dari orang yang batuk, dan tidak menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih adalah langkah yang disarankan untuk mencegah penyakit ini.[24] Disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku yang tertekuk ketika batuk.[24] Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan kepada orang-orang yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi untuk memakai masker bedah dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik. Masker juga direkomendasikan bagi mereka yang merawat seseorang yang diduga terinfeksi tetapi tidak untuk digunakan masyarakat umum.[24][25] Beberapa negara telah berhasil membuat vaksin Covid-19. Namun, masih diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Tata laksana yang diberikan meliputi pengobatan terhadap gejala, perawatan suportif, dan tindakan eksperimental.[26] Angka jumlah kasus diperkirakan antara 1–3%.[27][28]