![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d3/Surat_Lampung.png/640px-Surat_Lampung.png&w=640&q=50)
Surat Lampung
jenis aksara untuk menuliskan sebuah bahasa / From Wikipedia, the free encyclopedia
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0a/Lam_ya.png/25px-Lam_ya.png)
Surat Lampung[2] adalah sekumpulan aksara tradisional Indonesia yang berkembang di pulau Sumatra bagian selatan. Aksara ini digunakan untuk menulis rumpun bahasa Lampung dan bahasa Melayu.[1] Surat Lampung merupakan turunan dari aksara Kawi. Surat Lampung aktif digunakan dalam tulisan sehari-hari masyarakat Lampung sejak pertengahan abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20 sebelum fungsinya berangsur-angsur tergantikan dengan huruf Latin. Aksara ini masih diajarkan di Provinsi Lampung sebagai bagian dari muatan lokal,[3][4] namun dengan penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari.
Surat Lampung πππππππππππ | |
---|---|
![]() Rupa huruf aksara Lampung rekaan Koninklijke Joh. EnschedΓ© (1907) | |
Jenis aksara | |
Bahasa | Rumpun bahasa Lampung, Melayu[1] |
Aksara terkait | |
Silsilah | Menurut hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:
Dari aksara Brahmi diturunkanlah:
|
Aksara kerabat | Bali Batak Baybayin Bugis Incung Jawa Lampung Makassar Rejang Sunda |
Pengkodean Unicode | |
Rentang Unicode | Belum terdaftar |
Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan β¨ β©, Lihat IPA Β§ Tanda kurung dan delimitasi transkripsi. |
Surat Lampung adalah aksara abugida yang terdiri dari tiga unsur, yaitu kelabai surat (19 aksara dasar), benah surat (10 diakritik), dan tanda baca. Seperti aksara Brahmi lainnya, setiap konsonan merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren [a], [Ι], dan [o] yang dapat diubah dengan pemberian diakritik tertentu. Arah penulisan surat Lampung adalah kiri ke kanan. Aksara ini termasuk dalam rumpun aksara Sumatra selatan (Surat Ulu). Rumpun aksara ini memiliki ciri khas, yaitu bentuknya lebih sederhana daripada keturunan aksara Kawi di Jawa dan Bali serta tidak memiliki pasangan.[5]