Invasi Mongol ke Kwarezmia
From Wikipedia, the free encyclopedia
Invasi Mongol ke Kwarezmia (Persia: حمله مغول به خوارزمشاهیان) berlangsung tiga tahun, antara tahun 1219 hingga 1221,[2] yang dilancarkan pasukan Kekaisaran Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan atas wilayah Kekaisaran Kwarezmia di Asia Tengah. Invasi tersebut menandai selesainya penaklukan Mongol di Asia Tengah dan dimulainya penaklukan Mongol atas Persia.
Invasi Mongol ke Kwarezmia | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari invasi Mongol ke Asia Tengah dan Persia | |||||||||
Pusat Kekaisaran Khwarezmia dan Khanat Mongol di Asia pada kurun 1215, lima tahun sebelum Mongol melancarkan invasi ke Kharezmia | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kekaisaran Mongol | Kekaisaran Khwarezmia | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
| |||||||||
Pasukan | |||||||||
| Prajurit penjaga benteng | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Perkiraan:
|
Perkiraan:
| ||||||||
Korban | |||||||||
Tidak diketahui | Sekitar 10-15 juta orang[1] |
Kedua pihak yang berperang adalah dua kerajaan yang belum lama terbentuk. Dinasti Khwarezmia, yang berasal dari wilayah Khwarezmia, tumbuh membesar dan menggantikan Kekaisaran Seljuk pada akhir tahun 1100-an dan awal tahun 1200-an; dan di saat hampir bersamaan, Jenghis Khan berhasil menyatukan bangsa Mongol dan menaklukkan dinasti Xia Barat. Hubungan kedua kerajaan merenggang setelah terjadi provokasi diplomatik, terutama pasca eksekusi seorang diplomat senior Mongol oleh Kharezmsyah ʿAlāuddīn Muhammed II. Jenghis Khan mengerahkan sekitar 90.000 dan 200.000 prajurit untuk menyerbu Kharezmia. Syah Muhammad II, yang menyadari bahwa pasukannya kalah jumlah dan tersebar di berbagai wilayah, memutuskan untuk menempatkan kota-kotanya secara individual untuk menghambat pasukan Mongol. Namun, Mongol mampu mengisolasi dukungan atas Khwarezmia dan dengan cepat menaklukkan kota-kota Transoxianan seperti Bukhara, Samarkand, dan Gurganj. Jenghis dan putra bungsunya Tolui kemudian bergerak ke Khorasan dan menghancurkan Herat, Nishapur, dan Merv. Sementara itu, Syah Muhammad II terpaksa melarikan diri dari pengejaran jenderal Mongol Subutai dan Jebe, dan meninggal di sebuah pulau di Laut Kaspia setelah tidak berhasil mencapai benteng kota yang mendukungnya. Putra dan pewarisnya Jalaluddin Mingburnu berhasil mengerahkan kekuatan besar, mengalahkan seorang jenderal Mongol pada Pertempuran Parwan, namun pasukan ini dikalahkan oleh Jenghis pada Pertempuran Indus beberapa bulan kemudian.
Setelah menghabisi sisa-sisa pasukan Kharezmia, Jenghis terpaksa kembali ke wilayahnya untuk berperang melawan Dinasti Jin pada tahun 1223. Penaklukan wilayah Kwarezmia, di kemudian hari, menjadi basis bagi serangan bangsa Mongol atas Georgia dan wilayah Persia lainnya. Kampanye Mongol atas wilayah Kharezmia merupakan momen penting dalam pertumbuhan Kekaisaran Mongol keluar dari wilaya-wilayah yang dipengaruhi tradisi Cina (sinisisasi).