Surah At-Taubah (سورة التوبة) terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surah-surah Madaniyyah. Surah ini dinamakan At Taubah yang bermaksud pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang bermaksud berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.
Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surah ini.
Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, kerana surat ini adalah pernyataan perang dengan makna bahawa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.
Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad SAW kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Sayidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu, maka surat ini mengandung pula pokok-pokok isi sebagai berikut:
1. Keimanan:
Allah selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beriman; pembalasan atas amalan-amalan manusia hanya dari Allah; segala sesuatu menurut sunnatullah; perlindungan Allah bagi orang-orang yang beriman; kedudukan Nabi Muhammad s.a.w. di sisi Allah.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menafkahkan harta; macam-macam harta dalam agama serta penggunaannya; jizyah; perjanjian dan perdamaian; kewajiban umat Islam terhadap Nabinya; sebab-sebab orang Islam melakukan perang total; beberapa dasar politik kenegaraan dan peperangan dalam Islam.
3. Kisah-kisah:
Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di suatu gua di bukit Tsur ketika hijrah; perang Hunain (perang Authas atau perang Hawazin); perang Tabuk.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang beriman dan tingkatan-tingkatan mereka.
Penutup
Surah At-Taubah mengandungi pernyatan pembatalan perjanjian damai oleh Nabi Muhammad ﷺ dengan kaum musyrikin, kerana mereka tidak memenuhi syarat-syarat perjanjian damai pada perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya Surah At Taubah mengandungi hukum peperangan dan perdamaian, hukum kenegaraan, keadaan Nabi Muhammad ﷺ sewaktu hijrah, dan kewajipan menafkahkan harta dan orang-orang yang berhak menerimanya.
Hubungan Surah At-Taubah dengan Surah Yunus
Akhir surah At-Taubah ditutup dengan menyebutkan tentang risalah Nabi Muhammad s.a.w. dan hal-hal serupa disebutkan pula pada akhir surat Yunus.
Surat At-Taubah menyebutkan keadaan orang-orang munafik serta menerangkan perbuatan mereka di waktu al-Quran diturunkan, sedang surat Yunus menerangkan sikap orang kafir terhadap Al Quran.
- [1] (Ini adalah) pemutusan tanggungjawab (pembatalan perjanjian) dari Allah dan RasulNya terhadap kaum kafir musyrik yang kamu mengikat perjanjian setia (dengan mereka).
- [2] Oleh itu hendaklah kamu (hai kaum musyrik) bergerak di muka bumi (dengan bebasnya) selama empat bulan, dan ketahuilah bahawa kamu tidak terlepas dari (azab seksa) Allah. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah akan menghina orang-orang yang kafir (dengan bala bencana di dunia dan azab seksa di akhirat).
- [3] Dan inilah perisytiharan dari Allah dan RasulNya kepada umat manusia, (diisytiharkan) pada Hari Raya Haji yang terbesar, bahawa sesungguhnya Allah dan RasulNya memutuskan tanggungjawab terhadap orang-orang musyrik; oleh itu jika kamu (wahai kaum musyrik) bertaubat (dari kufur) maka yang demikian adalah baik bagi kamu; dan jika kamu berpaling (ingkar), maka ketahuilah sesungguhnya kamu tidak akan dapat melepaskan diri dari (azab seksa) Allah. Dan khabarkanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang kafir (bahawa mereka akan ditimpakan) dengan azab yang tidak terperi sakitnya.
- [4] Kecuali mereka yang kamu mengikat perjanjian setia (dengannya) dari orang-orang musyrik, kemudian mereka tidak mencabuli perjanjian kamu itu sedikitpun, dan mereka tidak menolong seorangpun yang memusuhi kamu, maka sempurnakanlah kepada mereka perjanjian mereka sehingga (habis) tempohnya. Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaqwa.
- [5] Kemudian apabila habislah (masa) bulan-bulan yang dihormati itu maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana sahaja kamu menemuinya, dan tawanlah mereka, dan juga keponglah mereka, serta tunggulah mereka di tiap-tiap tempat mengintipnya. Kemudian jika mereka bertaubat (dari kekufurannya) dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat, maka biarkanlah mereka (jangan diganggu). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- [6] Dan jika seseorang dari kaum musyrik meminta perlindungan kepadamu (untuk memahami Islam), maka berilah perlindungan kepadanya sehingga ia sempat mendengar keterangan-keterangan Allah (tentang hakikat Islam itu), kemudian hantarlah dia ke mana-mana tempat yang ia beroleh aman. Perintah yang tersebut ialah kerana mereka itu kaum yang tidak mengetahui (hakikat Islam).
- [7] Bagaimanakah dapat diakui adanya perjanjian (keamanan) di sisi Allah dan RasulNya bagi orang-orang musyrik (sedang mereka mencabulinya)? Kecuali orang-orang (musyrik) yang kamu telah mengikat perjanjian setia dengan mereka dekat Masjid Al-Haraam. Maka selagi mereka berlaku lurus terhadap kamu, hendaklah kamu berlaku lurus pula terhadap mereka; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaqwa.
- [8] Bagaimana (boleh dikekalkan perjanjian kaum kafir musyrik itu) padahal kalau mereka dapat mengalahkan kamu, mereka tidak akan menghormati perhubungan kerabat terhadap kamu, dan tidak akan menghormati perjanjian setianya. Mereka menjadikan kamu bersenang hati hanya dengan mulut mereka, sedang hati mereka menolaknya; dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
- [9] Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit (dari faedah-faedah dunia), lalu mereka menghalangi (dirinya dan orang-orang lain) dari ugama Allah; sesungguhnya amatlah buruknya apa yang mereka telah kerjakan.
- [10] Mereka tidak menghormati pertalian kerabat dan perjanjian terhadap orang-orang yang beriman, dan merekalah orang-orang yang menceroboh.
- [11] Oleh itu, jika mereka bertaubat (dari kekufuran), dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat, maka mereka itu adalah saudara kamu yang seugama; dan Kami menjelaskan ayat-ayat keterangan Kami satu persatu bagi kaum yang mahu mengetahui.
- [12] Dan jika mereka mencabuli sumpahnya sesudah mengikat perjanjian setia, dan mereka pula mencela ugama kamu, maka perangilah ketua-ketua dan pemimpin-pemimpin kaum yang kafir itu, kerana sesungguhnya mereka tidak menghormati sumpah janjinya, supaya mereka berhenti (dari kekufuran dan bertaubat).
- [13] Mengapa kamu tidak memerangi suatu kaum yang telah mencabuli sumpah janjinya, dan mereka pula telah berazam hendak mengusir Rasulullah, dan merekalah juga yang mula-mula memerangi kamu? Tidak patut kamu takut kepada mereka (sehingga kamu tidak mahu memeranginya) kerana Allah jualah yang berhak kamu takuti (melanggar perintahNya), jika betul kamu orang-orang yang beriman?
- [14] Perangilah mereka, nescaya Allah akan menyeksa mereka dengan (perantaraan) tangan kamu, dan Allah akan menghinakan mereka serta menolong kamu menewaskan mereka, dan Ia akan memuaskan hati orang-orang yang beriman.
- [15] Dan Ia juga akan menghapuskan kemarahan hati orang-orang yang beriman itu, dan Allah akan menerima taubat orang-orang yang dikehendakiNya; dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
- [16] Adakah kamu menyangka, bahawa kamu akan dibiarkan (dalam keadaan kamu yang ada itu), padahal belum lagi terbukti kepada Allah (sebagaimana yang diketahuiNya) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan yang tidak mengambil teman-teman rapat (untuk mencurahkan rahsia kepada mereka), selain daripada Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman? Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui secara mendalam akan apa yang kamu kerjakan.
- [17] Tidaklah layak orang-orang kafir musyrik itu memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah, sedang mereka menjadi saksi (mengakui) akan kekufuran diri mereka sendiri. Mereka itu ialah orang-orang yang rosak binasa amal-amalnya dan mereka pula kekal di dalam neraka.
- [18] Hanyasanya yang layak memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah, (dengan adanya sifat-sifat yang tersebut) maka adalah diharapkan mereka menjadi dari golongan yang mendapat petunjuk.
- [19] Adakah kamu sifatkan hanya perbuatan memberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan Haji, dan (hanya perbuatan) memakmurkan Masjid Al-Haraam itu sama seperti orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta berjihad pada jalan Allah? Mereka (yang bersifat demikian) tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak memberikan hidayah petunjuk kepada kaum yang zalim.
- [20] (Sesungguhnya) orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dengan harta benda dan jiwa mereka adalah lebih besar dan tinggi darjatnya di sisi Allah (daripada orang-orang yang hanya memberi minum orang-orang Haji dan orang yang memakmurkan masjid sahaja); dan mereka itulah orang-orang yang berjaya.
- [21] Mereka digembirakan oleh Tuhan mereka dengan pemberian rahmat daripadanya dan keredaan serta Syurga; mereka beroleh di dalam Syurga itu nikmat kesenangan yang kekal.
- [22] Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah, menyediakan di sisiNya pahala yang besar.
- [23] Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan bapa-bapa kamu dan saudara-saudara kamu sebagai orang-orang yang didampingi jika mereka memilih kufur dengan meninggalkan iman; dan sesiapa di antara kamu yang menjadikan mereka orang-orang yang didampingi, maka merekalah orang-orang yang zalim.
- [24] Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk ugamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azab seksaNya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka).
- [25] Sesungguhnya Allah telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam banyak medan-medan perang dan di medan perang Hunain, iaitu semasa kamu merasa megah dengan sebab bilangan kamu yang ramai; maka bilangan yang ramai itu tidak mendatangkan faedah kepada kamu sedikitpun; dan (semasa kamu merasa) bumi yang luas itu menjadi sempit kepada kamu; kemudian kamu berpaling undur melarikan diri.
- [26] Kemudian Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan tentera yang kamu tidak melihatnya, serta Ia menyeksa orang-orang kafir itu (dengan kekalahan yang membawa kehancuran); dan yang demikian itu ialah balasan bagi orang-orang yang kafir.
- [27] Kemudian Allah menerima taubat orang-orang yang dikehendaki (dengan memberi taufiq untuk memeluk Islam), sesudah (orang-orang kafir itu ditimpakan dengan azab); dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- [28] Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (kepercayaan) orang-orang kafir musyrik itu najis, oleh itu janganlah mereka menghampiri Masjid Al-Haraam sesudah tahun ini; dan jika kamu bimbangkan kepapaan, maka Allah akan memberi kekayaan kepada kamu dari limpah kurniaNya, jika dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
- [29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari akhirat, dan mereka pula tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak berugama dengan ugama yang benar, iaitu dari orang-orang yang diberikan Kitab (kaum Yahudi dan Nasrani), sehingga mereka membayar "Jizyah" dengan keadaan taat dan merendah diri.
- [30] Dan orang-orang Yahudi berkata: "Uzair ialah anak Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al-Masih ialah anak Allah". Demikianlah perkataan mereka dengan mulut mereka sendiri, (iaitu) mereka menyamai perkataan orang-orang kafir dahulu; semoga Allah binasakan mereka. Bagaimanakah mereka boleh berpaling dari kebenaran?
- [31] Mereka menjadikan pendita-pendita dan ahli-ahli ugama mereka sebagai pendidik-pendidik selain dari Allah, dan juga (mereka mempertuhankan) Al-Masih ibni Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan melainkan untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.
- [32] Mereka hendak memadamkan cahaya Allah (ugama Islam) dengan mulut mereka, sedang Allah tidak menghendaki melainkan menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak suka (akan yang demikian).
- [33] Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad) dengan membawa petunjuk dan ugama yang benar (ugama Islam), untuk dimenangkan dan ditinggikannya atas segala ugama yang lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.
- [34] Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak di antara pendita-pendita dan ahli-ahli ugama (Yahudi dan Nasrani) memakan harta orang ramai dengan cara yang salah, dan mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah (ugama Islam). Dan (ingatlah) orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak membelanjakannya pada jalan Allah, maka khabarkanlah kepada mereka dengan (balasan) azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
- [35] (Iaitu) pada hari dibakar emas perak (dan harta benda) itu dalam neraka jahanam, lalu diselar dengannya dahi mereka, dan rusuk mereka, serta belakang mereka (sambil dikatakan kepada mereka): "Inilah apa yang telah kamu simpan untuk diri kamu sendiri, oleh itu rasalah (azab dari) apa yang kamu simpan itu.
- [36] Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah ugama yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya); dan perangilah kaum kafir musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.
- [37] Sesungguhnya perbuatan mengundurkan (kehormatan itu dari satu bulan ke satu bulan yang lain) adalah menambah kekufuran yang menjadikan orang-orang kafir itu tersesat kerananya. Mereka menghalalkannya pada satu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, supaya mereka dapat menyesuaikan bilangan (bulan-bulan yang empat) yang telah diharamkan Allah (berperang di dalamnya); dengan itu mereka menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah. Perbuatan buruk mereka itu dihias dan dijadikan indah (oleh Syaitan) untuk dipandang baik oleh mereka. Dan (ingatlah) Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
- [38] Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu, apabila dikatakan kepada kamu: "Pergilah beramai-ramai untuk berperang pada jalan Allah", kamu merasa keberatan (dan suka tinggal menikmati kesenangan) di tempat (masing-masing)? Adakah kamu lebih suka dengan kehidupan dunia daripada akhirat? (Kesukaan kamu itu salah) kerana kesenangan hidup di dunia ini hanya sedikit jua berbanding dengan (kesenangan hidup) di akhirat kelak.
- [39] Jika kamu tidak pergi beramai-ramai (untuk berperang pada jalan Allah - membela ugamaNya), Allah akan menyeksa kamu dengan azab seksa yang tidak terperi sakitnya dan Ia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat mendatangkan bahaya sedikitpun kepadaNya. Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
- [40] Kalau kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad) maka sesungguhnya Allah telahpun menolongnya, iaitu ketika kaum kafir (di Makkah) mengeluarkannya (dari negerinya Makkah) sedang ia salah seorang dari dua (sahabat) semasa mereka berlindung di dalam gua, ketika ia berkata kepada sahabatnya: "Janganlah engkau berdukacita, sesungguhnya Allah bersama kita". Maka Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada (Nabi Muhammad) dan menguatkannya dengan bantuan tentera (malaikat) yang kamu tidak melihatnya. Dan Allah menjadikan seruan (syirik) orang-orang kafir terkebawah (kalah dengan sehina-hinanya), dan Kalimah Allah (Islam) ialah yang tertinggi (selama-lamanya), kerana Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- [41] Pergilah kamu beramai-ramai (untuk berperang pada jalan Allah), sama ada dengan keadaan ringan (dan mudah bergerak) ataupun dengan keadaan berat (disebabkan berbagai-bagai tanggungjawab); dan berjihadlah dengan harta benda dan jiwa kamu pada jalan Allah (untuk membela Islam). Yang demikian amatlah baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.
- [42] Kalau apa yang engkau serukan kepada mereka (wahai Muhammad) sesuatu yang berfaedah yang sudah didapati, dan satu perjalanan yang sederhana (tidak begitu jauh), nescaya mereka (yang munafik itu) akan mengikutmu; tetapi tempat yang hendak dituju itu jauh bagi mereka. Dan mereka akan bersumpah dengan nama Allah dengan berkata: "Kalau kami sanggup, tentulah kami akan pergi bersama kamu". (Dengan sumpah dusta itu) mereka membinasakan diri mereka sendiri, sedang Allah mengetahui bahawa sesungguhnya mereka itu orang-orang yang berdusta (tentang tidak sanggupnya mengikutmu).
- [43] Allah memaafkanmu (wahai Muhammad), mengapa engkau izinkan mereka (tidak turut berperang) sebelum nyata bagimu orang-orang yang benar dan (sebelum) engkau mengetahui orang-orang yang berdusta?
- [44] Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak turut) berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang bertaqwa.
- [45] Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan yang hati mereka (sangat) ragu-ragu. Oleh itu mereka sentiasa bingung teragak-agak dalam keraguannya.
- [46] Dan kalaulah mereka mahu keluar (untuk turut berperang), tentulah mereka menyediakan persiapan untuknya; tetapi Allah tidak suka pemergian mereka, lalu dilemahkanNya semangat mereka, dan dikatakan (oleh Syaitan): "Tinggalah kamu bersama-sama orang-orang yang tinggal".
- [47] Kalaulah mereka keluar bersama kamu, tidaklah mereka menambahkan kamu melainkan kerosakan, dan tentulah mereka segera menjalankan hasutan di antara kamu, (dengan tujuan) hendak menimbulkan fitnah (kekacauan) dalam kalangan kamu; sedang di antara kamu ada orang yang suka mendengar hasutan mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.
- [48] Sesungguhnya mereka telah lakukan fitnah semenjak dahulu lagi, dan mereka merancangkan terhadapmu (wahai Muhammad) berbagai tipu daya, sehingga datanglah kebenaran, dan nyatalah (kemenangan) ugama Allah (Islam), sedang mereka tidak suka kepadanya.
- [49] Dan di antara mereka (yang munafik itu) ada yang berkata: "Izinkanlah aku (supaya tidak pergi berperang) dan janganlah engkau menjadikan daku dipengaruhi oleh fitnah ". Ketahuilah, mereka telah pun tercebur ke dalam fitnah (dengan dalihan yang dusta itu). Dan sesungguhnya azab Jahannam meliputi orang-orang yang kafir.
- [50] Jika engkau (wahai Muhammad) beroleh sesuatu kebaikan, (maka) kebaikan itu menyebabkan mereka sakit hati; dan jika engkau ditimpa sesuatu bencana, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telahpun mengambil keputusan (tidak turut berperang) sebelum itu", dan mereka berpaling (meninggalkanmu) sambil mereka bergembira.
- [51] Katakanlah (wahai Muhammad): "Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal".
- [52] Katakanlah: "(Sebenarnya) tidak ada yang kamu tunggu-tunggu untuk kami melainkan salah satu dari dua perkara yang sebaik-baiknya (iaitu kemenangan atau mati syahid); dan kami menunggu-nunggu pula untuk kamu bahawa Allah akan menimpakan kamu dengan azab dari sisiNya, atau dengan perantaraan tangan kami. Oleh itu tunggulah, sesungguhnya kami juga menunggu bersama-sama kamu".
- [53] Katakanlah: "Dermakanlah harta kamu sama ada dengan sukarela atau kerana terpaksa, tidak sekali-kali akan diterima daripada kamu, (kerana) sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik".
- [54] Dan tidak ada yang menghalangi mereka, untuk diterima derma-derma mereka melainkan kerana mereka kufur kepada Allah dan RasulNya, dan (kerana) mereka tidak mengerjakan sembahyang melainkan dengan keadaan malas dan mereka pula tidak mendermakan hartanya melainkan dengan perasaan benci.
- [55] Oleh itu, janganlah engkau tertarik hati kepada harta benda dan anak-anak mereka, (kerana) sesungguhnya Allah hanya hendak menyeksa mereka dengan harta benda dan anak-anak itu dalam kehidupan dunia, dan hendak menjadikan nyawa mereka tercabut sedang mereka berkeadaan kafir (untuk mendapat azab akhirat pula).
- [56] Dan mereka (yang munafik itu) bersumpah dengan nama Allah bahawa sesungguhnya mereka dari golongan kamu, padahal mereka bukanlah dari golongan kamu, tetapi mereka ialah suatu kaum yang pengecut.
- [57] Kalau mereka dapat tempat perlindungan, atau gua-gua, atau lubang-lubang dalam tanah, nescaya mereka segera menuju ke arahnya serta melompat masuk ke dalamnya.
- [58] Dan di antara mereka ada yang mencelamu (wahai Muhammad) mengenai (pembahagian) sedekah-sedekah (zakat); oleh itu jika mereka diberikan sebahagian daripadanya (menurut kehendak mereka), mereka suka (dan memandangnya adil); dan jika mereka tidak diberikan dari zakat itu (menurut kehendaknya), (maka) dengan serta merta mereka marah.
- [59] Dan (amatlah baiknya) kalau mereka berpuas hati dengan apa yang diberikan oleh Allah dan RasulNya kepada mereka, sambil mereka berkata: "Cukuplah Allah bagi kami; Allah akan memberi kepada kami dari limpah kurniaNya, demikian juga RasulNya; sesungguhnya kami sentiasa berharap kepada Allah"
- [60] Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, dan orang-orang miskin, dan amil-amil yang mengurusnya, dan orang-orang muallaf yang dijinakkan hatinya, dan untuk hamba-hamba yang hendak memerdekakan dirinya, dan orang-orang yang berhutang, dan untuk (dibelanjakan pada) jalan Allah, dan orang-orang musafir (yang keputusan) dalam perjalanan. (Ketetapan hukum yang demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dari Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
- [61] Dan di antara mereka (yang munafik itu) ada orang-orang yang menyakiti Nabi sambil mereka berkata: "Bahawa dia (Nabi Muhammad) orang yang suka mendengar (dan percaya pada apa yang didengarnya)". Katakanlah: "Dia mendengar (dan percaya) apa yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah dan percaya kepada orang mukmin, dan ia pula menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
- [62] Mereka bersumpah kepada kamu dengan nama Allah untuk mendapat keredaan kamu, padahal Allah dan RasulNya jualah yang lebih berhak mereka mendapat keredaanNya, jika betul mereka orang-orang yang beriman.
- [63] Tidakkah mereka mengetahui bahawa sesiapa yang menentang (perintah-perintah) Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya adalah baginya neraka Jahannam serta ia kekal di dalamnya? Balasan yang demikian adalah kehinaan yang besar
- [64] Orang-orang munafik itu takut kalau diturunkan satu surah Al-Quran yang menerangkan kepada mereka (dan kepada ramai) akan apa yang ada dalam hati mereka (dari kekufuran). Katakanlah (wahai Muhammad): "Ejek-ejeklah (seberapa yang kamu suka), sesungguhnya Allah akan mendedahkan apa yang kamu takut (terdedah untuk pengetahuan ramai)"
- [65] Dan jika engkau bertanya kepada mereka (tentang ejek-ejekan itu) tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah berbual dan bermain-main". Katakanlah: "Patutkah nama Allah dan ayat-ayatNya serta RasulNya kamu memperolok-olok dan mengejeknya?"
- [66] Janganlah kamu berdalih (dengan alasan-alasan yang dusta), kerana sesungguhnya kamu telah kufur sesudah kamu (melahirkan) iman. Jika Kami maafkan sepuak dari kamu (kerana mereka bertaubat), maka Kami akan menyeksa puak yang lain, kerana mereka adalah orang-orang yang terus bersalah.
- [67] Orang-orang munafik lelaki dan perempuan, setengahnya adalah sama dengan setengahnya yang lain; mereka masing-masing menyuruh dengan perbuatan yang jahat, dan melarang dari perbuatan yang baik, dan mereka pula menggenggam tangannya (bakhil kedekut). Mereka telah melupakan (tidak menghiraukan perintah) Allah dan Allah juga melupakan (tidak menghiraukan) mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu, merekalah orang-orang yang fasik.
- [68] Allah menjanjikan orang-orang munafik lelaki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu menjadi balasan mereka; dan Allah melaknatkan mereka, dan bagi mereka azab seksa yang kekal.
- [69] (Nasib kamu hai orang-orang munafik) adalah sama dengan nasib orang-orang sebelum kamu (yang telah dibinasakan), mereka lebih kuat serta lebih banyak harta benda dan anak pinak daripada kamu; seterusnya mereka telah bersenang-senang dengan bahagian mereka; maka kamu pula telah bersenang-senang dengan bahagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelum kamu itu bersenang-senang dengan bahagiannya; dan kamu pula telah memperkatakan (perkara yang salah dan dusta) sebagaimana mereka memperkatakannya. Mereka yang demikian, rosak binasalah amal-amalnya (yang baik) di dunia dan di akhirat, dan merekalah orang-orang yang rugi.
- [70] Bukankah telah datang kepada mereka berita orang-orang yang terdahulu daripada mereka, iaitu kaum Nabi Nuh dan Aad dan Thamud dan kaum Nabi Ibrahim, dan penduduk negeri Madyan serta negeri-negeri yang telah dibinasakan? (Semuanya) telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan yang jelas nyata, (lalu mereka mendustakannya dan Tuhan pula membinasakan mereka); Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.
- [71] Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
- [72] Allah menjanjikan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, (akan beroleh) Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; mereka kekal di dalamnya dan beroleh tempat-tempat yang baik di dalam "Syurga Adn" serta keredaan dari Allah yang lebih besar kemuliaannya; (balasan) yang demikian itulah kejayaan yang besar.
- [73] Wahai Nabi, berjihadlah menentang orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bertindak keras terhadap mereka. Dan (sebenarnya) tempat mereka ialah neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
- [74] Mereka bersumpah dengan nama Allah, bahawa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang buruk terhadapmu), padahal sesungguhnya mereka telah mengatakan perkataan kufur, dan mereka pula menjadi kafir sesudah melahirkan Islam, serta mereka berazam untuk melakukan apa yang mereka tidak akan dapat mencapainya (iaitu membunuhmu). Dan tidaklah mereka mencaci dan mencela (Islam) melainkan setelah Allah dan RasulNya memberi kesenangan kepada mereka dari limpah kurniaNya. Oleh itu, jika mereka bertaubat, mereka akan beroleh kebaikan; dan jika mereka berpaling (ingkar), Allah akan menyeksa mereka dengan azab seksa yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat; dan mereka tidak akan mendapat sesiapa pun di bumi ini, yang akan menjadi pelindung dan juga yang menjadi penolong.
- [75] Dan di antara mereka ada yang membuat janji dengan Allah dengan berkata: "Sesungguhnya jika Allah memberi kepada kami dari limpah kurniaNya, tentulah kami akan bersedekah, dan tentulah kami akan menjadi dari orang-orang yang soleh"
- [76] Kemudian setelah Allah memberi kepada mereka dari limpah kurniaNya, mereka bakhil dengan pemberian Allah itu, serta mereka membelakangkan janjinya; dan sememangnya mereka orang-orang yang sentiasa membelakangkan (kebajikan).
- [77] Akibatnya Allah menimbulkan perasaan munafik dalam hati mereka (berkekalan) hingga ke masa mereka menemui Allah, kerana mereka telah memungkiri apa yang mereka janjikan kepada Allah dan juga kerana mereka sentiasa berdusta.
- [78] Tidakkah mereka mengetahui bahawa Allah sentiasa mengetahui apa yang mereka rahsiakan serta apa yang mereka bisikkan, dan bahawasanya Allah Maha Mengetahui akan perkara-perkara yang ghaib?
- [79] Orang-orang (munafik) yang mencela sebahagian dari orang-orang yang beriman mengenai sedekah-sedekah yang mereka berikan dengan sukarela, dan (mencela) orang-orang yang tidak dapat (mengadakan apa-apa untuk disedekahkan) kecuali sedikit sekadar kemampuannya, serta mereka mengejek-ejeknya, - Allah akan membalas ejek-ejekan mereka, dan bagi mereka (disediakan) azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
- [80] (Orang-orang manufik itu) sama sahaja engkau meminta ampun untuk mereka atau engkau tidak meminta ampun bagi mereka. Jika engkau (wahai Muhammad) meminta ampun bagi mereka tujuh puluh kali (sekalipun) maka Allah tidak sekali-kali mengampunkan mereka; yang demikian itu, kerana mereka telah kufur kepada Allah dan RasulNya; dan Allah tidak akan memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang fasik.
- [81] Orang-orang (munafik) yang ditinggalkan (tidak turut berperang) itu, bersukacita disebabkan mereka tinggal di belakang Rasulullah (di Madinah); dan mereka (sememangnya) tidak suka berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah (dengan sebab kufurnya), dan mereka pula (menghasut dengan) berkata: "Janganlah kamu keluar beramai-ramai (untuk berperang) pada musim panas ini". Katakanlah (wahai Muhammad): "Api neraka Jahannam lebih panas membakar", kalaulah mereka itu orang-orang yang memahami.
- [82] Oleh itu bolehlah mereka ketawa sedikit (di dunia ini) dan mereka akan menangis banyak (di akhirat kelak), sebagai balasan bagi apa yang mereka telah usahakan.
- [83] Maka jika Allah mengembalikan engkau kepada segolongan dari mereka (orang-orang yang munafik itu di Madinah), kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk keluar (turut berperang), maka katakanlah: "Kamu tidak sekali-kali akan keluar bersama-samaku selama-lamanya, dan kamu tidak sekali-kali akan memerangi musuh bersama-samaku; sesungguhnya kamu telah bersetuju tinggal pada kali yang pertama, oleh itu duduklah kamu bersama-sama orang-orang yang tinggal".
- [84] Dan janganlah engkau sembahyangkan seorang pun yang mati dari orang-orang munafik itu selama-lamanya, dan janganlah engkau berada di (tepi) kuburnya, kerana sesungguhnya mereka telah kufur kepada Allah dan RasulNya, dan mereka mati sedang mereka dalam keadaan fasik (derhaka).
- [85] Dan janganlah engkau tertarik hati kepada harta benda dan anak-anak mereka, (kerana) sesungguhnya Allah hanya hendak menyeksa mereka dengannya di dunia, dan hendak menjadikan nyawa mereka tercabut sedang mereka dalam keadaan kafir (untuk mendapat azab akhirat pula).
- [86] Dan apabila diturunkan satu surah Al-Quran (yang menyuruh mereka): "Berimanlah kamu kepada Allah, dan berjihadlah bersama-sama dengan RasulNya", nescaya orang-orang yang kaya di antara mereka meminta izin kepadamu dengan berkata: "Biarkanlah kami tinggal bersama-sama orang-orang yang tinggal (tidak turut berperang)".
- [87] Mereka suka tinggal bersama-sama orang-orang yang ditinggalkan (kerana uzur), dan (dengan sebab itu) hati mereka dimeteraikan atasnya, sehingga mereka tidak dapat memahami sesuatu.
- [88] (Mereka tetap tinggal) tetapi Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya, berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka; dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kebaikan, dan mereka itulah juga yang berjaya.
- [89] Allah telah menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; yang demikian itulah kemenangan yang besar.
- [90] Dan datanglah pula orang-orang yang menyatakan uzurnya dari orang-orang "A'raab", memohon supaya mereka diizinkan (tidak turut berperang), sedang orang-orang (munafik di antara mereka) yang mendustakan Allah dan RasulNya, duduk (mendiamkan diri). (Oleh itu) orang-orang yang kafir di antara mereka, akan dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
- [91] Orang-orang yang lemah dan orang-orang yang sakit, dan juga orang-orang yang tidak mempunyai sesuatu yang akan dibelanjakan, tidaklah menanggung dosa (kerana tidak turut berperang) apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan RasulNya. Tidak ada jalan sedikitpun bagi menyalahkan orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya; dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- [92] Dan tidak juga berdosa orang-orang yang ketika mereka datang kepadamu (memohon) supaya engkau memberi kenderaan kepada mereka, engkau berkata: "Tidak ada padaku kenderaan yang hendak kuberikan untuk membawa kamu", mereka kembali sedang mata mereka mengalirkan airmata yang bercucuran, kerana sedih bahawa mereka tidak mempunyai sesuatupun yang hendak mereka belanjakan (untuk pergi berjihad pada jalan Allah).
- [93] Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan dan mengenakan seksa) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu sedang mereka kaya dan mampu. Mereka suka tinggal bersama-sama orang yang ditinggalkan (kerana uzur) dan (dengan sebab itu) Allah meteraikan atas hati mereka, sehingga mereka tidak dapat mengetahui (perkara yang baik).
- [94] Mereka akan menyatakan uzur kepada kamu, apabila kamu kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah (wahai Muhammad): "Janganlah kamu menyatakan uzur lagi, kami tidak sekali-kali akan percaya kepada kamu. Kerana sesungguhnya Allah telah menerangkan kepada kami akan berita-berita perihal kamu; dan Allah serta RasulNya akan melihat amal kamu (sama ada kamu kembali beriman atau tetap kufur); kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata (untuk menerima balasan), lalu Ia menyatakan kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan".
- [95] Mereka akan bersumpah dengan nama Allah kepada kamu apabila kamu kembali kepada mereka (dari medan perang), supaya kamu berpaling dari mereka (tidak menempelak mereka); oleh itu berpalinglah dari mereka kerana sesungguhnya mereka itu kotor (disebabkan mereka telah sebati dengan kufur); dan tempat kembali mereka pula ialah neraka Jahannam, sebagai balasan bagi apa yang mereka telah usahakan.
- [96] Mereka bersumpah kepada kamu supaya kamu reda akan mereka; oleh itu jika kamu reda akan mereka, maka sesungguhnya Allah tidak reda akan kaum yang fasik.
- [97] Orang-orang A'raab lebih keras kufurnya dan sikap munafiknya, dan sangatlah patut mereka tidak mengetahui batas-batas (dan hukum-hukum Syarak) yang diturunkan oleh Allah kepada RasulNya. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
- [98] Dan sebahagian dari orang-orang A'raab (yang munafik) itu memandang apa yang mereka belanjakan (dermakan pada jalan Allah) sebagai satu bayaran yang memberatkan, sambil menunggu peredaran zaman (yang membawa bala bencana) menimpa kamu; atas merekalah (tertimpanya bala bencana yang dibawa oleh) peredaran zaman yang buruk itu. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
- [99] Dan sebahagian dari orang-orang A'raab itu ada yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan memandang apa yang mereka dermakan (pada jalan Allah itu) sebagai amal-amal bakti (yang mendampingkan) di sisi Allah dan sebagai (satu jalan untuk mendapat) doa dari Rasulullah (yang membawa rahmat kepada mereka) Ketahuilah, sesungguhnya apa yang mereka dermakan itu adalah menjadi amal bakti bagi mereka (yang mendampingkan mereka kepada Allah); Allah akan masukkan mereka ke dalam rahmatNya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- [100] Dan orang-orang yang terdahulu - yang mula-mula (berhijrah dan memberi bantuan) dari orang-orang "Muhajirin" dan "Ansar", dan orang-orang yang menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah reda akan mereka dan mereka pula reda akan Dia, serta Ia menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; itulah kemenangan yang besar.
- [101] Dan di antara orang-orang yang di sekeliling kamu dari orang-orang "A'raab" ada yang bersifat munafik dan (demikian juga) sebahagian dari penduduk Madinah; mereka telah berkeras dengan sifat munafik; engkau tidak mengetahui mereka (bahkan) Kamilah yang mengetahui mereka. Kami akan azabkan mereka berulang-ulang, kemudian mereka dikembalikan kepada azab yang besar.
- [102] Dan (sebahagian) yang lain mengakui dosa-dosa mereka. Mereka telah mencampur adukkan amal yang baik dengan amal yang lain, yang buruk. Mudah-mudahan Allah akan menerima taubat mereka; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
- [103] Ambilah (sebahagian) dari harta mereka menjadi sedekah (zakat), supaya dengannya engkau membersihkan mereka (dari dosa) dan mensucikan mereka (dari akhlak yang buruk); dan doakanlah untuk mereka, kerana sesungguhnya doamu itu menjadi ketenteraman bagi mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
- [104] Tidakkah mereka mengetahui bahawa Allah Dia lah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya, dan juga menerima sedekah-sedekah (dan zakat serta membalasnya), dan bahawa sesungguhnya Allah Dia lah Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani?
- [105] Dan katakanlah (wahai Muhammad): Beramalah kamu (akan segala yang diperintahkan), maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kamu kerjakan; dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, kemudian Ia menerangkan kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan".
- [106] Dan segolongan yang lain (dari orang-orang yang tidak turut berperang); ditempohkan keputusan mengenai mereka kerana menunggu perintah Allah; sama ada dia mengazabkan mereka ataupun Ia menerima taubat mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
- [107] Dan (di antara orang-orang munafik juga ialah) orang-orang yang membina masjid dengan tujuan membahayakan (keselamatan orang-orang Islam), dan (menguatkan) keingkaran (mereka sendiri) serta memecah-belahkan perpaduan orang-orang yang beriman, dan juga untuk (dijadikan tempat) intipan bagi orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sebelum itu. Dan (apabila tujuan mereka yang buruk itu ketara), mereka akan bersumpah dengan berkata:" Tidaklah yang kami kehendaki (dengan mendirikan masjid ini) melainkan untuk kebaikan semata-mata ". Padahal Allah menyaksikan, bahawa sesungguhnya mereka adalah berdusta.
- [108] Jangan engkau sembahyang di masjid itu selama-lamanya, kerana sesungguhnya masjid (Qubaa' yang engkau bina wahai Muhammad), yang telah didirikan di atas dasar taqwa dari mula (wujudnya), sudah sepatutnya engkau sembahyang padanya. Di dalam masjid itu ada orang-orang lelaki yang suka (mengambil berat) membersihkan (mensucikan) dirinya; dan Allah Mengasihi orang-orang yang membersihkan diri mereka (zahir dan batin).
- [109] Maka adakah orang yang membangunkan masjid yang didirikannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan (untuk mencari) keredaan Allah itu lebih baik, ataukah orang yang membangunkan masjid yang didirikannya di tepi jurang yang (hampir) runtuh, lalu runtuhlah ia dengan yang membangunkannya ke dalam api neraka? Dan (ingatlah) Allah tidak akan memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
- [110] (Keruntuhan masjid) yang dibina oleh mereka yang munafik itu sentiasa menjadi penyakit syak dan keluh-kesah (lebih daripada yang sedia ada) dalam hati mereka, (dan tidak akan habis) kecuali (apabila) hati mereka hancur-luluh (dalam tanah). Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
- [111] Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
- [112] (Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).
- [113] Tidaklah dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, meminta ampun bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri, sesudah nyata bagi mereka bahawa orang-orang musyrik itu adalah ahli neraka.
- [114] Dan bukanlah istighfar Nabi Ibrahim bagi bapanya (dibuat) melainkan kerana adanya janji yang dijanjikan kepadanya; dan apabila ternyata kepada Nabi Ibrahim bahawa bapanya musuh bagi Allah, ia pun berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu lembut hati lagi penyabar.
- [115] Dan Allah tidak sekali-kali menjadikan sesuatu kaum itu sesat sesudah Ia memberi hidayah petunjuk kepada mereka, sebelum Ia menerangkan kepada mereka apa yang mereka wajib memelihara dan melindungi diri daripadanya; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
- [116] Sesungguhnya Allah jualah yang menguasai segala alam langit dan bumi; Ia menghidupkan dan mematikan; dan tidaklah ada bagi kamu selain dari Allah sesiapa pun yang menjadi pelindung dan juga yang menjadi penolong.
- [117] Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar yang mengikutnya (berjuang) dalam masa kesukaran, sesudah hampir-hampir terpesong hati segolongan dari mereka (daripada menurut Nabi untuk berjuang); kemudian Allah menerima taubat mereka; sesungguhnya Allah Amat belas, lagi Maha Mengasihani terhadap mereka.
- [118] Dan (Allah menerima pula taubat) tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat mereka) hingga apabila bumi yang luas ini (terasa) sempit kepada mereka (kerana mereka dipulaukan), dan hati mereka pula menjadi sempit (kerana menanggung dukacita), serta mereka yakin bahawa tidak ada tempat untuk mereka lari dari (kemurkaan) Allah melainkan (kembali bertaubat) kepadaNya; kemudian Allah (memberi taufiq serta) menerima taubat mereka supaya mereka kekal bertaubat. Sesungguhnya Allah Dia lah Penerima taubat lagi Maha Mengasihani.
- [119] Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu berada bersama-sama orang-orang yang benar.
- [120] Tidaklah patut bagi penduduk Madinah dan orang-orang yang di sekeliling mereka dari orang-orang "A'raab" ketinggalan daripada (turut berperang bersama) Rasulullah; dan tidaklah patut mereka mengasihi diri mereka sendiri dengan tidak menghiraukan Rasulullah. Yang demikian kerana sesungguhnya (tiap-tiap kali) mereka merasai dahaga, dan merasai penat lelah, dan juga merasai lapar (dalam perjuangan) pada jalan Allah; dan (tiap-tiap kali) mereka menjejak sesuatu tempat yang menimbulkan kemarahan orang-orang kafir; dan juga (tiap-tiap kali) mereka menderita sesuatu yang mencederakan dari pihak musuh - melainkan semuanya itu ditulis bagi mereka: (pahala) amal yang soleh. Sesungguhnya Allah tidak menghilangkan pahala orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
- [121] Dan tidak pula mereka membelanjakan sesuatu perbelanjaan yang kecil, atau yang besar; dan tidak mereka melintas sesuatu lembah, melainkan ditulis pahala bagi mereka, supaya Allah membalas dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.
- [122] Dan tidaklah (betul dan elok) orang-orang yang beriman keluar semuanya (pergi berperang); oleh itu, hendaklah keluar sebahagian sahaja dari tiap-tiap puak di antara mereka, supaya orang-orang (yang tinggal) itu mempelajari secara mendalam ilmu yang dituntut di dalam ugama, dan supaya mereka dapat mengajar kaumnya (yang keluar berjuang) apabila orang-orang itu kembali kepada mereka; mudah-mudahan mereka dapat berjaga-jaga (dari melakukan larangan Allah).
- [123] Wahai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir musyrik yang berdekatan dengan kamu; dan biarlah mereka merasai sikap kekerasan (serta ketabahan hati) yang ada pada kamu; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa (dengan memberikan pertolonganNya).
- [124] Dan apabila diturunkan sesuatu surah (dari Al-Quran) maka di antara mereka (yang munafik) ada yang bertanya (secara mengejek): "Siapakah di antara kamu yang imannya bertambah disebabkan oleh surah ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surah itu menambahkan iman mereka, sedang mereka bergembira (dengan turunnya).
- [125] Adapun orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hati mereka maka surah Al-Quran itu menambahkan kekotoran (kufur) kepada kekotoran (kufur) yang ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir.
- [126] Dan (patutkah) mereka (berdegil) tidak mahu memperhatikan, bahawa mereka dicuba (dengan berbagai-bagai bencana) pada tiap-tiap tahun, sekali atau dua kali; kemudian mereka tidak juga bertaubat, dan tidak pula mereka mahu beringat (dan insaf)?
- [127] Dan apabila diturunkan satu surah dari Al-Quran (mendedahkan keburukan orang-orang munafik itu) setengah mereka memandang kepada setengahnya yang lain sambil berkata: "Adakah sesiapa nampak kamu (kalau kita undur dari sini)?" Kemudian mereka berpaling pergi (dengan meninggalkan majlis Nabi); Allah memalingkan hati mereka (daripada iman), disebabkan mereka kaum yang tidak (mahu) mengerti.
- [128] Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi Muhammad s.a.w), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat tamak (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman.
- [129] Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad): "cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai Arasy yang besar."
- Kerajaan Arab Saudi Kementerian Hal Ehwal Islam, Wakaf, Dakwah dan Nasihat[1]
- International Islamic University Malaysia[2]
Dengar bacaan di sini
|
Wikisource mempunyai teks ayat suci Al-Quran beserta terjemahan bagi:
|