Pandangan Kristian tentang Yesus
From Wikipedia, the free encyclopedia
Umat Kristen mengimani Yesus sebagai Kristus, atau juru selamat (Mesias), dan mempercayai bahwa melalui kematian dan kebangkitan-Nya, manusia dapat didamaikan dengan Allah dan karenanya memperoleh tawaran keselamatan serta janji akan kehidupan kekal.[1] Ajaran-ajaran tersebut menekankan bahwa, dengan kehendak bebas-Nya, Yesus memilih untuk menderita pada kayu salib di Bukit Golgota sebagai tanda ketaatan sepenuhnya atas kehendak Allah Bapa, sebagai seorang "pelayan dan hamba Allah".[2][3] Pilihan yang diambil Yesus menjadikannya seorang "manusia baru" dengan teladan ketaatan total, berlawanan dengan ketidaktaatan Adam.[4]
Sebahagian daripada siri tentang
|
---|
Yesus Kristus |
Yesus Kristus · Kelahiran · Penyaliban · Wafat · Kebangkitan |
Asas |
Gereja · Kerajaan · Pegangan · Perjanjian Baru |
Alkitab |
Wasiat Lama · Wasiat Baru · Injil · Kanun · Kitab · Apokrifa |
Teologi |
Tuhan (Bapa · Anak · Roh Kudus) · Apologetik · Katolikisme · Kristologi · Misi · Pembaptisan · Sejarah teologi · Penyelamatan · Tritunggal |
Sejarah dan tradisi |
Pengikut · Bunda Maria · Santo Petrus · Paulus si Hawari · Bapa Gereja · Awal · Konstantinus Agung · Persidangan · Thomas Aquinas · Perpecahan Timur-Barat · Perang Salib · Reformasi Protestan |
Tajuk umum |
Agama lain · Kesarwabangsaan · Kesenian · Khutbah · Kritikan · Liturgi · Muzik · Simbolik · Sembahyang · Tahun gereja |
Denominasi dan gerakan |
Adventisme · Anabaptis · Anglikan · Baptis · Calvinisme · Evangelikalisme · Kesucian · Katolik Bebas · Luteran · Metodis · Katolik Lama · Roman Katolik · Protestan · Pentekosta
Anti-Tritunggal |
Portal Kristian |
Sebahagian besar denominasi Kristian mempercayai bahawa Yesus, sebagai Anak Allah, mempunyai kudrat manusia sekali gus Illahi. Walaupun terdapat perdebatan teologis mengenai kudrat Yesus, penganut paham Tritunggal meyakini bahawa Yesus ialah sang Firman, Allah yang menjelma, Allah Putera, dan "sungguh Allah sungguh manusia". Yesus telah menjadi manusia sepenuhnya dalam segala aspek, mengalami rasa sakit dan godaan sebagai seorang manusia biasa, namun Ia tidak berbuat dosa. Sebagai Allah yang sepenuhnya, Ia mengalahkan maut (kematian) dan bangkit kembali. Menurut Kitab Suci, Yesus bangkit, naik ke Syurga, dan duduk di sebelah kanan Bapa. Kemudian dikatakan bahawa Yesus akan kembali ke bumi untuk mengadili manusia dan menubuhkan Kerajaan Allah di dunia yang akan datang.