Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."[10]
Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.[11]
Bahasa Ibrani (dibaca dari kanan ke kiri): וימן יהוה דג גדול לבלע את־יונה ויהי יונה במעי הדג שלשה ימים ושלשה לילות׃
Transliterasi Ibrani (dari kiri ke kanan): way·man Yah·wehdāḡgā·ḏōl liḇ·lō·a‘’eṯ-yō·nāh; way·hî yō·nāh bim·‘êi ha·dāḡšə·lō·šāhyā·mîm ū·šə·lō·šāh lêi·lōṯ
Allah menyediakan seekor ikan besar untuk menyelamatkan nyawa Yunus. Banyak yang menduga ikan itu adalah ikan paus yang besar, tetapi kata yang dipakai hanya menunjukkan istilah "ikan" (bahasa Ibrani:דג, dāḡ) yang umum, tanpa menjelaskan jenisnya.[12] Secara ajaib Allah memelihara Yunus tetap hidup selama tiga hari dalam perut ikan tersebut.
1) Orang tidak percaya di dunia dan para guru palsu dalam gereja telah menolak mukjizat ini, dan menyebutnya khayalan. Akan tetapi, YesusKristus memandangnya sebagai fakta sejarah; Ia memakai peristiwa Yunus di dalam ikan itu untuk menggambarkan kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya sendiri (lihat Matius 12:39–41). Secara khusus YesusKristus menyebutkan peristiwa ini sebagai suatu tanda mengenai diri-Nya sendiri, yaitu kelak pada saat Ia dikuburkan tiga hari tiga malam setelah mati disalibkan. Kata-katanya dicatat dalam Injil Matiuspasal 12:40:
"Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam."[13]
2) Dengan kata lain, Yesus menempatkan pengalaman Yunus dalam perut ikan besar itu dalam kategori yang sama dengan kematian dankebangkitan-Nya. Yesus menerimanya sebagai mukjizat dari Allah yang terjadi sesuai dengan rencana-Nya dalam sejarah penebusan. Bagi semua orang percaya sejati, hal itu seharusnya menyelesaikan soal mengenai kebenaran peristiwa ini.[9]
Kemungkinan adanya ikan yang cukup besar untuk menelan manusia sudah menjadi objek perdebatan dan penelitian yang lama. Alkitab Ibrani tidak menyebutkan jenis ikan tersebut, selain mencatat sebagai "ikan besar" (bahasa Ibrani:דג גדול, dāḡgā·ḏōl). Sejumlah pendapat telah dikemukakan mengenai macam ikan yang mungkin terlibat dalam peristiwa ini:[14]
"Paling sedikit ada dua monster di kedalaman yang dapat dengan mudah menelan Yunus, yaitu Balaenoptera musculus atau "ikan paus biru" atau "paus dasar belerang" (sulphur-bottom whale), dan Rhinodon typicus/Rhincodon typus atau "ikan hiu paus" (whale shark). Kedua monster di kedalaman ini sama-sama tidak bergigi. Mereka makan dengan cara yang menarik yaitu membuka mulut lebar-lebar, dengan rahang bawah di dalam air, lalu meluncur di air dengan kecepatan luar biasa. Setelah menyaring keluar airnya, mereka menelan apa yang tersisa. Seekor paus biru, dengan panjang 100 kaki (30m), telah ditangkap di lepas pantai Cape Cod, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1933. Mulutnya selebar 10-12 kaki (3,3-4 meter) - sedemikian besarnya sehingga dapat menelan seekor kuda. Ikan paus jenis ini mempunyai empat sampai enam ruang dalam perutnya, di salah satunya sekelompok orang dapat menginap, bahkan mempunyai pilihan ruangan, karena di kepala ikan paus jenis ini terdapat ruang penyimpan udara yang baik, pembesaran dari sinus hidung, sering kali berukuran 7 kaki (2,7 meter) tingginya, 7 kaki lebarnya kali 14 kaki panjangnya. Kalau ikan ini menelan sesuatu yang menyebabkan sakit kepala, ia akan berenang ke pantai terdekat dan memuntahkan benda itu seperti Yunus."[14]
Pada tahun 2011, seekor hiu paus terekam dalam video dan foto hampir menyedot seorang penyelam ke dalam mulutnya saat ikan itu membuka mulutnya lebar-lebar untuk menyantap ribuan plankton. Hiu paus ini mulutnya selebar 1,5 meter dan mempunyai 350 set gigi, tetapi sebenarnya tidak membahayakan karena cara makannya adalah dengan menyedot, dan kemudian menahan makanannya, yaitu plankton, dengan gigi sambil mengeluarkan air dari mulutnya. Ikan terbesar jenis ini pernah ditangkap di pantai Pakistan pada tahun 1947 panjangnya 12,65 meter (41,5 kaki), beratnya lebih dari 21,5 ton dengan lingkar pinggang 7 meter.[15]
Cleveland Plain Dealer pernah mengutip sebuah artikel tulisan Dr. Ransome Harvey yang mengatakan kehilangan anjingnya yang terlempar ke laut dari sebuah kapal. Anjing itu ditemukan dalam kepala seekor ikan paus semacam di atas, masih hidup dan menggonggong.[14][16]
Frank Bullen, yang menulis, "The Cruise of the Cachalot," mengatakan bahwa seekor ikan hiu sepanjang 15 kaki (5 meter) ditemukan dalam lambung seekor ikan paus. Juga katanya ketika dalam keadaan sekarat, ikan paus akan memuntahkan isi lambungnya.[14][17]
Kerongkongan ikan paus sperma (sperm whale) yang berukuran sampai 70 kaki (27 meter), lebarnya kira-kira 50cm (20") wide dan "ikan paus sperma tidak harus mengunyah makanannya - sehingga Yunus dapat ditelan utuh."[18] Telah diketahui bahwa paus sperma ini dapat menelan bulat-bulat seekor gurita raksasa (Giant squid) sepanjang 9 meter lebih atau seberat 200kg.[19]
Dr. Dixon menyatakan bahwa dalam museum di Beirut, terdapat kepala ikan hiu paus yang cukup besar untuk menelan seorang manusia berukuran terbesar dalam sejarah! Ia juga mengisahkan seekor ikan hiu putih di Laut Tengah yang menelan utuh seekor kuda; yang lain menelan seekor rusa tanpa tanduknya. Juga di Laut Tengah didapati ikan hiu putih yang menelan hidup-hidup seekor lembu laut (sea cow) berukuran seekor lembu darat.[14] Keith Robinson, seorang instruktur ilmu kelautan senior, and Donna Parham, seorang penulis ilmiah, dari Sea World di San Diego, Amerika Serikat, mengajukan hipotesis bahwa seekor ikan hiu putih raksasa kemungkinan menelan Yunus,[18] karena ikan ini dikenal dapat menelan bulat-bulat seekor paus biru berukuran 2 meter, mempunyai metabolisme yang lambat, serta kadang memuntahkan kembali makanannya.[20]
Pernah beredar informasi mengenai adanya orang yang ditelan ikan paus atau ikan hiu dan kemudian didapati masih hidup dalam lambung ikan tersebut, antara lain yang menyangkut seorang bernama James Bartley. Namun, cerita-cerita itu tidak mempunyai sumber berita tepercaya dan ada yang sudah diteliti secara cermat, lalu dibuktikan hanya cerita buatan.[21][22][23]
VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm.28.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
J. Vernon McGee - "Jonah Dead or Alive?"; juga di J. Vernon McGee - Through The Bible - Vol. 3 - Page 752-753. Mengutip dari Grace W. Kellogg. "Bible Today".
Jonah and the Whale - Is the Jonah and the whale account scientifically and historically plausible? ("Yunus dan ikan paus" - Apakah kisah Yunus dan ikan paus secara ilmiah dan sejarah mungkin terjadi?") oleh Ken Demyer. Diakses 30 September 2013.