Wahyu 7 (disingkat "Why 7") adalah pasal ketujuh Wahyu kepada Yohanes, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Pengarangnya diyakini adalah Yohanes bin Zebedeus, seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[3][4][5]
Fakta Singkat Kitab, Kategori ...
Tutup
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Pasal ini dibagi atas 17 ayat.
- Berisi penglihatan Yohanes akan peristiwa yang terjadi di sorga setelah keenam meterai pertama dibuka.
Pembagian isi pasal:
- Wahyu 7:1–8 = Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israeli
- Wahyu 7:9–17 = Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya
- Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (TB)[6]
- Kemudian daripada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. (TB)[7]
- Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. (TB)[8]
Merrill C. Tenney. 1995. Survei Perjanjian Baru. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.
Peter Wongso. 1999. Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.
Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.