Vincentius Sutikno Wisaksono

Uskup Gereja Katolik Roma untuk Keuskupan Surabaya Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Vincentius Sutikno Wisaksono

Vincentius Sutikno Wisaksono (26 September 1953  10 Agustus 2023 )[2][4] adalah Uskup Surabaya sejak 29 Juni 2007 sampai wafatnya pada 10 Agustus 2023, menggantikan Johannes Sudiarna Hadiwikarta yang meninggal dunia pada 13 Desember 2003,[1] sehingga sempat terjadi kekosongan jabatan Uskup di Keuskupan Surabaya. Mottonya sebagai Uskup adalah "Ego veni ut vitam habeant et abundantius habeant." (Yohanes 10:10), yang berarti Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.[3] Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dari ayah Stephanus Oei Kok Tjia (Widiatmo Wisaksono) dan ibu Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono).[2][3][5]

Fakta Singkat Yang Mulia, Gereja ...
Yang Mulia

Vincentius Sutikno Wisaksono
Uskup Surabaya
Thumb
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanSurabaya
Penunjukan3 April 2007
(53 tahun, 189 hari)
Masa jabatan berakhir
10 Agustus 2023
(69 tahun, 318 hari)
PendahuluJohannes Sudiarna Hadiwikarta[1]
PenerusAgustinus Tri Budi Utomo
Imamat
Tahbisan imam
21 Januari 1982
(28 tahun, 117 hari)
oleh Jan Antonius Klooster, C.M.
Tahbisan uskup
29 Juni 2007
(53 tahun, 276 hari)
oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
Informasi pribadi
Nama lahirOei Tik Hauw[2][3]
Lahir(1953-09-26)26 September 1953
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Meninggal10 Agustus 2023(2023-08-10) (umur 69)
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
MakamPemakaman Puhsarang, Semen, Kediri, Jawa Timur
KewarganegaraanIndonesia
DenominasiKatolik Roma
Orang tuaAyah: Stephanus Oei Kok Tjia (Widiatmo Wisaksono)[2][3]
Ibu: Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono)[2][3]
Jabatan sebelumnya
  • Anggota Dewan Moneter KWI (2018–2021)
  • Anggota Keurusan Keuangan dan Ketua Dana Solidaritas Antar Keuskupan KWI (2015–2018)
SemboyanEgo veni ut vitam habeant et abundantius habeant (Yohanes 10:10)
(Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan)
LambangLambang Vincentius Sutikno Wisaksono
Tutup

Riwayat hidup

Ringkasan
Perspektif

Ia menempuh pendidikannya di SDK Santo Michael Surabaya. Pada masa mudanya, ia terinspirasi oleh Romo Herman Kock, C.M.,[6] sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMPK Angelus Custos dan masuk ke Seminari Menengah Garum, lalu mengikuti studi teologinya di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Fakultas Teologi Wedabhakti, Yogyakarta.[3]

Ia ditahbiskan menjadi Imam pada 21 Januari 1982 pada usia 28 tahun, oleh Penahbis Mgr. Drs. Jan Antonius M. Klooster C.M. di Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya. Ia pertama kali bertugas di Paroki Santo Yosef, Kediri, Jawa Timur.[7] Sejak tahun 2004 hingga 2007, ia menjadi pastur bantu di Katedral Surabaya.[8]

Pada 3 April 2007, dalam Misa Krisma di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya yang dipimpinnya, Nuncio Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia dan juga untuk Timor Leste, Mgr. Leopoldo Girelli mengumumkan terpilihnya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono sebagai Uskup Surabaya, setelah sebelumnya Paus Benediktus XVI menyatakan hal tersebut.[9] Pada 29 Juni 2007, dalam usia 53 tahun, ia ditahbiskan dalam upacara pentahbisan di Stadion Jala Krida Mandala Akademi Angkatan Laut, Kompleks Bumimoro, Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur.[7] Bertindak sebagai Penahbis Utama adalah Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, sementara bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo dan Uskup Malang, Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro.[7]

Sebagai Uskup, ia sempat melarang adanya Misa khusus dalam rangka Perayaan Imlek di wilayah Keuskupan Surabaya meskipun ia seorang keturunan Tionghoa dengan dasar peraturan yang diambil dari Redemptionis Sacramentum.[10][11]

Pada masa jabatan 2009–2012, ia menjadi anggota presidium Konferensi Waligereja Indonesia.[12] Ia juga menjadi Moderator Sekretariat Jaringan Mitra Perempuan Konferensi Waligereja Indonesia.[13] Pada kepengurusan periode 2015–2018, Mgr. Sutikno menjadi Anggota Keurusan Keuangan dan Ketua Dana Solidaritas Antar Keuskupan.[14]

Dalam pentahbisan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. sebagai Uskup Malang, Mgr. Sutikno bertindak sebagai Pentahbis Pendamping bersama Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C.. Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo menjadi Pentahbis Utama.

Meninggal dunia

Mgr. Sutikno meninggal dunia pada hari 10 Agustus 2023 pukul 10.29 di Rumah Sakit RKZ Surabaya.[15][16] Ia sempat didiagnosa mengalami kanker prostat.[17] Ia dimakamkan pada 12 Agustus 2023 di Mausoleum, Puhsarang, Kediri, Jawa Timur[18]

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.