Tanaman pagar

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Tanaman pagar

Tanaman pagar adalah tumbuhan yang ditanam ditepi-tepi untuk bermacam-macam kegunaan, di antaranya pembatas antara ladang dengan jalan setapak dan pembatas antara petak ladang dengan petak lainnya, juga untuk keindahan. Tanaman yang ditanam dapat berupa tanaman yang bisa dipanen seperti sayuran, biasanya beluntas dipakai untuk diambil daunnya untuk pengobatan atau sayur-sayuran.[1] Pada masa lalu, tanaman pagar memiliki fungsi sebagai kandang dan pelindung dari serangan hewan maupun manusia.[2]

Thumb
Serumpun kembang telang (Clitoria ternatea Linn.) yang dipakai sebagai tanaman pagar
Thumb
Kombinasi pohon Fagus sylvatica dengan semak sebagai pagar di Jerman
Thumb
Tanaman pagar dari semak pohon genus Fagus sebagai pagar rumah
Thumb
Tanaman pagar di antara ladang yang juga berfungsi sebagai penenang angin, di North Dakota
Thumb
Pagar rumah atau pekarangan dengan tanaman
Thumb
Pagar pekarangan dengan tanaman hidup teh tehan

Tanaman-tanaman pagar ini selain dipakai untuk mempercantik pagar tanaman dan dipakai pula untuk pengobatan. Seperti katuk/daun katuk, tanaman ini ditanam di tepi-tepi rumah sebagai tanaman pagar untuk sayuran dan obat-obatan. Daun katuk, selain dipakai untuk melancarkan ASI, dipakai pula untuk mengobati orang sakit gila pada tahun 80-an.[3] Adapun, tanaman yang khusus ditanam sebagai tanaman pagar yang dipakai sebagai tanaman hias sekalian penghias makanan pastel dan kimlo, salah satunya adalah bunga terulak (Calonytion aculeatum [L.] Hous.). Biasa ditanam di dekat pot atau merambat sebagai tanaman pagar yang merambat di bambu-bambu. Kembang telang (Clitoria ternatea Linn.), selain dipakai tanaman pagar yang merambat, dipakai pula akarnya untuk mengeluarkan dahak dari bronkitis. Namun, harus berhati-hati, akarnya tetap saja beracun bisa menyebabkan perut kembung dan kalau kebanyakan, bisa menyebabkan hilang ingatan.[4][5]

Secara tidak langsung tanaman pagar memiliki manfaat bagi ekosistem seperti menjadi sumber makanan dan habitat bagi tupai dan burung, juga menjadi sumber makanan bagi para polinator sehingga memperkaya keanekaragaman hayati pertanian.[2]

Penanaman

Tanah harus digali 20 cm, beri pupuk organik 2–4 kg/m dan 30gram NPK/m. Setelah itu tutup kembali lubang tanam dan biarkan selama dua minggu, supaya pupuk dapat terlarut ke tanah. Untuk bibitnya, pilih dari bibit yang masih kecil, setelah itu siram sampai benar-benar basah. Agar pagar tanaman tumbuh subur, sebaiknya beri pupuk sebulan sekali. Untuk pagar tanaman berbunga, gunakan pupuk NPK yang kandungan phospornya tinggi. Sedangkan untuk pagar tanaman yang berdaun, gunakan pupuk NPK yang kandungan nitratnya tinggi.[6]

Tanaman harus dipangkas dengan teratur agar tetap terlihat indah dan rapi. Pemangkasan dilakukan 2-3 minggu sekali, atau paling tidak sebulan sekali. Pemangkasan dapat dilakukan dengan merentangkan tali setinggi batas tinggi tanaman yang diinginkan lalu dicukur hingga batas bentangan tali.[7]

Dalam sejarah

Ringkasan
Perspektif

Peradaban awal manusia, terutama setelah ditemukannya pertanian akan membutuhkan berbagai jenis pagar perlindungan untuk mencegah hewan yang dipelihara keluar dari tempat pemeliharaan. Pagar juga dibutuhkan untuk melindungi diri dari serangan hewan lain maupun manusia.[2] Awalnya hanya memotong dan membentuk semak yang telah ada dan membangun tempat tinggal di dalamnya, perlahan mereka mempelajari pembuatan pagar dari tanaman dan membentuknya hingga tumbuh dengan rapat.[8]

Pada tahun 55 SM Julius Caesar mendapati bahwa suku Nervii di tempat yang sekarang merupakan Belgia, telah "merebahkan pohon dan memangkasnya hingga menjadi sama panjang; mereka lalu menanam semak di antaranya sehingga membentuk semacam tembok yang tak dapat dilalui, bahkan tidak bisa melihat apa yang ada di baliknya"[8]

Tanaman pagar telah ada di Inggris sejak ratusan tahun yang lalu, setidaknya pada abad pertengahan. Charles the Bald pada tahun 864 tercatat pernah mengeluh bahwa ketika sebagian besar pagar berupa palisade dari kayu, beberapa orang yang tidak dipekerjakan justru membangun pagar dari semak hawthorn (Crataegus monogyna).[9]

Palisade yang terbuat dari pohon dedalu dibangun pada abad ke 17 di China untuk mengendalikan pergerakan manusia dan mengumpulkan pajak hasil bumi berupa kayu dan ginseng di sebelah selatan Manchuria.[10] Pagar ini perlahan mati sepanjang abad ke 18 dan 19, dan sisa tanaman willow yang masih hidup ditebang di zaman peperangan antara Jepang dan Rusia pada tahun 1904-1905.[10]

Di India, pemerintahan kolonial Inggris telah membangun Inland Customs Line pada tahun 1800an, yang merupakan tanaman pagar sepanjang 4000 km dan tumbuh hingga 3.7 m yang bertujuan untuk menggiring para pedagang garam untuk membayar pajak. Awalnya dibuat dari bagian tanaman rukam (Flacourtia indica) yang telah mati, tetapi ternyata pagar tersebut menjadi "hidup".[11]

Islam:Analisis hadits

Menurut sejarahnya dahulu, pernah unta milik Barra' bin 'Azib menyerang pemilik tanaman pagar. Sehingga Rasulullah SAW memutuskan bahwa "pemilik tanaman pagar harus menjaganya di siang hari. Sedang kerusakan yang diakibatkan oleh ternak di malam hari menjadi tanggungan pemilik ternak."[12][a][b]

Lihat pula

Referensi

Bahan bacaan terkait

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.