Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Prof. ds. Taco Roorda (19 Juli 1801 – 5 Mei 1874 [1]) adalah seorang teolog dan orientalis Belanda, guru besar Akademi Royal Delft (kini Universitas Teknologi Delft) di bidang ilmu bahasa, negara, dan bangsa, serta profesor di Institut Ilmu Bahasa, Negara, dan Bangsa di Leiden.[2] Spesialisasinya adalah bahasa-bahasa timur, termasuk bahasa-bahasa daerah di Indonesia.[1]
Taco Roorda | |
---|---|
Lahir | 19 Juli 1801 Britsum |
Meninggal | 5 Mei 1874 Leiden |
Kebangsaan | Belanda |
Pekerjaan | Teolog, orientalis, guru besar |
Suami/istri | Maria de Jong |
Taco Roorda adalah anak satu-satunya pasangan Gerrit Roorda (1760–1836[3]), seorang penceramah, dan Martina Gravius.[4] Ia menikah dengan Maria de Jong pada 14 Juni 1826.[1]
Taco mendapatkan gelar doktor dalam bidang teologi pada tahun 1824, saat umurnya masih 23 tahun, dari Universitas Groningen.[5] Disertasinya berjudul Diss. exhibens commentarios in aliquot Jeremiae loca.[1] Setahun setelahnya, ia mendapatkan gelar doktor honoris causa dalam bidang sastra (letteren) dengan disertasi Specimen hist. crii. exhibens vitam Amidas Tulonidis.[1] Ia ditawarkan menjadi dosen luar biasa dalam bidang bahasa timur di Amsterdam. Di situ, ia membawakan sebuah pidato berbahasa Latin tentang para penyair perempuan Ibrani. Pada tahun 1835 ia menjadi seorang dosen yang mengajar filsafat spekulatif.[5]
Taco menjadi anggota kelas tiga Koninklijk Instituut pada tahun 1833 dan Akademi Sains Kerajaan Belanda pada tahun 1855.[6]
Pada tahun 1834, Raja Willem II mengangkatnya sebagai guru besar bahasa Jawa di Akademi Royal Delft dan pada tahun 1864, ia diangkat menjadi profesor di Institut Ilmu Bahasa, Negara, dan Bangsa di Leiden.[5]
Pada tahun 1848, Taco memberikan saran kepada J.C. Rijk, Menteri Koloni ad interim Belanda, bahwa bahasa Melayu tidak bisa diabaikan sebagai lingua franka di kepulauan Nusantara, sambil menyatakan bahwa penggunaan bahasa Jawa juga penting untuk berkomunikasi dengan kepala-kepala Pribumi. Hal ini berkaitan dengan politik bahasa di Hindia-Belanda, saat pemerintah Hindia-Belanda pada waktu itu sedang menentukan bahasa pengantar dan bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah baru untuk amtenar pribumi.[7]
Berikut ini adalah karya-karyanya yang berhubungan dengan Javanologi:[1]
Selain itu, ada pula karyanya yang berhubungan dengan puisi epik Jawa Barata Yuda.[5]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.