Jalur kereta api Purwosari–Boyolali merupakan salah satu jalur kereta api nonaktif dengan panjang lintas kurang lebih 27 km yang aset jalurnya kini berada dalam kuasa Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Fakta Singkat Ikhtisar, Jenis ...
Jalur kereta api Purwosari–Boyolali
Kereta tetes tebu dari Pabrik Gula Colomadu yang terguling di Jalur KA Purwosari-Boyolali
Ikhtisar
JenisLintas cabang
SistemJalur kereta api rel ringan Jalur trem uap
StatusTidak beroperasi
TerminusPurwosari
Boyolali
Stasiun12
Operasi
Dibangun olehSolosche Tramweg Maatschappij Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij
Dibuka1 Mei 1908, akuisisi oleh NISM dari SoTM
Ditutup1 Agustus 1973
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun)
Karakteristik lintasLintas datar
DepoPurwosari
Data teknis
Panjang rel27 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi20 s.d. 40 km/jam
Peta rute
PWS–WNG
SLO–KTS
Purwosari  KTA–PWS Right arrow
Gembongan
Kartasura
Ngasem
Bangak
Banyudono
Pengging
Sabrangan
Teras
Mojosongo
Boyolali
Boyolali Pasar
Tutup

Sejarah

Pada tahun 1892, perusahaan Solosche Tramweg Maatschappij mulai membangun jalur trem dari Stasiun Jebres ke arah barat menuju Stasiun Purwosari berlanjut hingga Stasiun Kartasura dan berakhir di Stasiun Boyolali, jalur inilah yang menjadi modal awal SoTM berkarier.

Diawal masa operasi jalurnya, Solosche Tramweg Maatschappij menggunakan empat ekor kuda sebagai penarik satu gerbong trem. Trem yang berpenumpang 20 orang tersebut setiap 4 km harus diganti kudanya, mengingat beban yang ditarik. Pada masa itu, pelanggan trem SoTM didominasikan oleh kaum-kaum priyayi maupun juragan perkebunan di Boyolali. Memasuki tahun 1905, SoTM mengalami keterpurukan, banyak kuda-kuda penarik trem yang mati, sehingga pada tahun yang sama, SoTM melakukan kerjasama terhadap NIS untuk melakukan modernisasi berupa pengadaan lokomotif uap, modernisasi armada diumumkan selesai pada 1 Mei 1908, namun hal ini justru membuat SoTM semakin terpuruk hingga akhirnya pada tanggal 1 Januari 1911, SoTM resmi diakuisisi oleh NIS yang membuat jalur ini beralih kepemilikan.[1] Di bawah naungan NIS, jalur ini mengalami revitalisasi dan pembaharuan yang kemudian digunakan untuk meningkatkan pelayanan angkutan dari Pabrik Gula Colomadu, Pabrik Gula Gembongan, Pabrik Gula Cokrotulung, dan Pabrik Gula Bangak; di sisi lain jalur ini juga digunakan untuk layanan penumpang.[2]

Pada tanggal 1 Agustus 1973 Perusahaan Jawatan Kereta Api menutup jalur ini sebagai jalur kereta api umum. Layanan lori tebu diteruskan hingga tahun 1980-an, yang kali itu terjadi pemutusan kontrak pengangkutan dengan Pabrik Gula Colomadu.

Kini bekasnya masih bisa dilihat di perempatan Kartasura. Jalur ini juga sejajar dengan Jalan Raya Boyolali–Solo.

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

  • Trem kuda SoTM Purwosari–Solo Jebres
  • Percabangan ke Pabrik Gula Gembongan
  • Percabangan ke Pabrik Gula Colomadu

Layanan kereta api

Tidak ada layanan kereta api yang dijalankan di jalur ini.

Daftar stasiun

Informasi lebih lanjut Nomor, Nama stasiun ...
NomorNama stasiunSingkatanAlamatLetakKetinggianStatusFoto
PurwosariBoyolali
Diresmikan pada tanggal 1892
oleh Solosche Tramweg Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta
3120 Purwosari PWSJalan Slamet Riyadi 502, Purwosari, Laweyan, Surakartakm 110+750 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Yogyakarta
+98 mBeroperasiThumb
- Bogo -km ?Tidak beroperasi
3551 Gembongan GMGkm 10+703Tidak beroperasi
3552 Kartasura KSRJalan Raya Jenderal Ahmad Yani, Kartasura, Kartasura, Sukoharjokm 12+319Tidak beroperasiThumb
Ngasem NGMkm 15+300Tidak beroperasi
Bangak BGKkm 16+509Tidak beroperasi
Banyudono BNOkm 18+428Tidak beroperasi
Pengging PEGkm 19+250Tidak beroperasi
Sabrangan SBAkm 20+000Tidak beroperasi
Teras TRSkm 21+496Tidak beroperasi
Randusari -km ?Tidak beroperasi
Mojosongo MOSkm 24+550Tidak beroperasi
Boyolali BIJalan Duren, Siswodipuran, Boyolali, Boyolalikm 28+043Tidak beroperasiThumb
Boyolali Pasar BIPkm 28+860Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis tebal miring merupakan stasiun kelas besar atau kelas I yang nonaktif.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi: [3][4][5][6][7]

Tutup

Referensi

Wikiwand in your browser!

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.