Solo Baru

kawasan bisnis di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Solo Baru atau Kawasan Niaga Solo Baru adalah kawasan bisnis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang terdiri dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, hotel dan pemukiman modern.[1] Solo Baru juga disebut sebagai Kota Satelit dari Surakarta karena lokasinya berbatasan langsung di sebelah selatan. Adapun tanda perbatasannya dengan Kota Solo adalah gapura yang berada dekat anak Sungai Bengawan Solo dan adanya patung Ir. Soekarno.[2]

Fakta Singkat Kawasan Niaga Solo Baru, Indonesia ...
Solo Baru
Kawasan Niaga Solo Baru
Indonesia Indonesia
KecamatanGrogol
KabupatenSukoharjo
ProvinsiJawa Tengah
Dinamai berdasarkanSolo
Luas
  Total30 km2 (10 sq mi)
Bahasa
  ResmiIndonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Tutup

Solo Baru sendiri masuk di wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.[1] Kawasan ini mencakup lima desa yaitu Madegondo, Kwarasan, Langenharjo, Grogol, dan Gedangan. Solo Baru merupakan daerah yang cukup strategis karena berbatasan langsung dengan Kota Surakarta dan juga dilalui oleh akses jalan penghubung yang mudah ke daerah di sekitarnya seperti ke Surakarta, Kartasura, Boyolali, Klaten, Karanganyar, dan ke arah Yogyakarta.

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Awal mula

Sekitar tahun 1990, sebuah perusahaan bernama PT Pondok Solo Permai (PSP) mempunyai gagasan untuk membangun suatu kota mandiri. Pada awalnya, ide ini hanya bertujuan untuk mendirikan pemukiman saja dengan area seluas sekitar 200 hektar. Ketika muncul pertama kali, buah pikiran dari PSP ini sempat menimbulkan pertentangan pendapat.[3][4]

Banyak kalangan yang menyebutkan bahwa gagasan tersebut sangat aneh bahkan gila. Meski demikian PSP tetap berpegang pada pendiriannya. Alasannya, ketersediaan lahan di Kota Surakarta makin terbatas.[3][4]

Sedangkan kawasan yang paling memungkin untuk dikembangkan adalah Solo Baru yang saat itu masih bernama Desa Madegondo yang berada Kecamatan Grogol. Sebelum menggunakan nama 'Solo Baru', ada beberapa nama alternatif yang menjadi pilihan.[3][4]

Di antaranya Grogol Indah, Grogol Permai, Sukoharjo Permai hingga Sukoharjo Indah karena letaknya memang berada di Kabupaten Sukoharjo. Kemudian saat diputuskan bahwa nama yang digunakan adalah 'Solo Baru' banyak pihak yang menentang. Karena dianggap ingin menyaingi keberadaan Kota Solo.[3][4]

Menjadi kawasan bisnis

Thumb
Langit Solobaru Sukoharjo dari Grand Mercure

Saat pertama kali berdiri, Solo Baru memang berhasil menjadi kawasan pemukiman. Tapi ketergantungan penghuninya terhadap Kota Solo masih sangat tinggi. Terlebih mengingat lokasinya yang saling berdekatan. Pada masa tersebut warga Solo Baru harus bolak-balik ke Solo untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan yang lain.[3][4]

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, banyak investor yang mulai tertarik dan ingin membuka usaha di Solo Baru. Apalagi setelah pemukiman ini memiliki banyak sekali fasilitas umum seperti sarana pendidikan, kesehatan atau rumah sakit, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.[3][4]

Sarana berikutnya mulai dari pertokoan, pusat olahraga hingga wisata juga ikut berdiri dengan total investasi mencapai angka triliunan rupiah. Dampaknya, Solo Baru kian berkembang menjadi wilayah urban yang berfungsi sebagai tempat pemukiman, perkotaan dan pemusatan kegiatan ekonomi serta penanaman modal di kawasan ini juga bertambah banyak.[3][4]

Melihat perkembangan pesat ini, kemudian Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menjadi lebih giat membangun sarana lain terutama akses jalan yang merupakan sarana utama transportasi. Tujuannya untuk meningkatkan nilai investasi di Solo Baru.[3][4]

Pada akhirnya Solo Baru berkembang menjadi kota yang benar-benar baru. Daerah ini sekarang sudah tidak lagi hanya sekedar kawasan pemukiman saja melainkan kawasan yang menonjolkan kegiatan bisnisnya.[3][4]

Ekonomi

Thumb
pemukiman penduduk di Solobaru

Perkembangan kegiatan ekonomi perkotaan di Solo Baru cukup pesat dan beragam, terlihat dari besarnya tingkat pendapatan daerah regional bruto Kecamatan Grogol yang selalu meningkat setiap tahunnya. Dalam kurun waktu tahun 2002 hingga tahun 2011, terdapat 3 jenis kegiatan ekonomi yang dominan berkembang di kawasan Solo Baru yaitu industri pengolahan, perdagangan dan jasa.[5]

Pusat perbelanjaan di kawasan Solobaru terdiri dari:

  • Pakuwon Mall Solobaru
  • The Park Lifestyle Mall
  • Sentra Niaga
  • Jumbo
  • Hartono Trade Center
  • JCO Hartono Mall
  • Miniso
  • Mr. DIY
  • Mitra Solo Baru
  • Sunday Market (ekonomi rakyat dan UMKM)

Pendidikan

  1. Akademi Teknologi Warga Surakarta
  2. Universitas Sugeng Hartono
  3. STIKES Panti Kosala
  4. STIKES Nasional
  5. STIE Ekonomi Modern

Penginapan dan perhotelan

  1. Grand Mercure Hotel
  2. Fave Hotel
  3. Hotel Tosan
  4. Hotel Brothers
  5. Hotel BrothersIn
  6. Ommaya Hotel & Resort
  7. The Villa Solo Baru
  8. Solo Grand City Hotel
  9. Grass In Hotel Solo
  10. Nestagar Hotel
  11. WARISAN Heritage Boutique Hotel
  12. Grand Soba Hotel
  13. Griya Surya Solo Guest house
  14. RedDoorz
  15. Inn Home Solobaru
  16. Nestagar Hotel Solo
  17. Apsara Tower
  18. Cendana Co Living
  19. Urban View Syariah Wisma Nabil Solo
  20. OYO

Transportasi

Berikut ini adalah daftar layanan transportasi umum yang melayani kawasan Solo Baru.

Jalur bus

Batik Solo Trans

  • Koridor melayani rute:
    • Terminal Tirtonadi – Solo Baru[6]

Trans Jateng

  • Koridor 7 (S2) melayani rute:
    • Terminal Tirtonadi – Terminal Sukoharjo[7]

Lihat pula

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.