Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sindrom inflamasi multisistem pada anak (Inggris: Multisystem inflammatory syndrome in children disingkat MIS-C) adalah sebuah respon pada sistem kekebalan tubuh manusia terkait adanya virus yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini bisa terjadi setidaknya dalam kurun waktu dua minggu setelah seseorang terinfeksi virus COVID-19. Gangguan kesehatan ini banyak memengaruhi kesehatan usia anak dan remaja. Penyakit yang terkait dengan pandemi COVID-19 ini juga disebut dengan Sindrom inflamasi multisistem pediatrik atau paediatric inflammatory multisystem syndrome (PIMS / PIMS-TS).[6]
Paediatric multisystem inflammatory syndrome (PMIS/PIMS/PIMS-TS) | |
---|---|
Gambar Mikroskop elektron transmisi (Transmission electron microscope (TEM)) dari SARS-CoV-2, virus korona COVID-19: PMIS / MIS-C diduga disebabkan oleh respons biologis yang tidak biasa terhadap infeksi pada anak-anak | |
Informasi umum | |
Nama lain | |
Spesialisasi | Pediatri (ilmu kesehatan anak) |
Penyebab | Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Demam, sakit perut, diare / muntah, tekanan darah rendah, suplai darah tidak mencukupi (syok), mata merah muda, "lidah stroberi", ruam, kelenjar getah bening besar, tangan/kaki bengkak, gangguan neurologis, dan lainnya |
Komplikasi | Cardiac dysfunction; coronary artery abnormalities, including aneurysms; acute kidney injury; coagulopathy |
Awal muncul | antara 2–6 minggu[4] setelah terkontaminasi COVID-19 |
Diagnosis | Clinical evaluation by specialists |
Kondisi serupa | Penyebab infeksi / non infeksius alternatif, penyakit Kawasaki |
Perawatan | Intravenous immunoglobulin (IVIG); corticosteroids; oxygen, supportive care |
Prognosis | Respon terhadap pengobatan, umumnya baik; prognosis jangka panjang, tidak jelas[5] |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | Langka |
Kematian | <2% dari kasus yang dilaporkan |
Ada beberapa penyebutan atau nama untuk menyebutkan sindrom ini, beberapa nama yang dimaksud termasuk diantaranya:
Wabah COVID-19 diprediksi terjadi pertama kali pada 17 November 2019, yang menjangkit seorang pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok.[9] Data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, hingga tanggal 18 Maret 2021, pandemi COVID-19 ini telah menjangkit sebanyak 120.915.219 orang di 223 negara, dengan tingkat kematian terkonfirmasi sebanyak 2.674.078 orang.[10] Dalam pengembangan penelitian kasus ini, para peneliti di Amerika Serikat telah menemukan adanya gejala baru yang muncul pada anak-anak penderita Covid-19. Gejala ini dinamakan Sindrom inflamasi multisistem pada anak atau Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C).[11]
Sejak tanggal 7 April 2020, kasus penyakit Kawasaki dan infeksi SARS-CoV-2 yang terjadi secara bersamaan, dialami oleh anak-anak terinfeksi COVID-19 di Eropa dan juga di Amerika Serikat. Hal ini terungkap dalam laporan yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics mengenai kasus penyakit Kawasaki 'klasik' yang terjadi pada seorang anak berusia enam bulan yang dikonfirmasi positif mengidap COVID-19 di California, Amerika Serikat.[3][12]
Pada tanggal 12 Mei 2020, kasus ini dicurgai telah menjangkit sekitar 100 kasus di Inggris Raya,[13] kemudian ada sekitar 135 kasus di Prancis,[14] 20 kasus di Belanda,[15] 10 kasus di Swiss,[16] dan ada 10 kasus di Jerman.[17]). Pada pertengahan bulan Mei 2020, kasus ini terjadi pada lebih dari 200 orang di Amerika Serikat.[18] termasuk 145 kasus di New York;[19][20] dan 186 kasus dikonfirmasi terjadi antara tanggal 15 Maret hingga 20 Mei 2020.[21] Hingga tanggal 15 Juli 2020, ada sekitar 342 kasus pengidap MIS-C yang dikonfirmasi terjadi di Amerika Serikat diantara 36 negara bagian termasuk Washington DC.[22] Sementara itu, American Academy of Pediatrics (AAP) memperkirakan sekitar 853.000 anak di seluruh wilayah negara Amerika Serikat terinfeksi SARS-CoV-2, virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19, dengan sekitar 200.000 kasus baru per Oktober kena Covid-19 dengan sekitar 200 ribu kasus baru per bulan Oktober 2020.[23]
Ciri-ciri yang muncul bagi penderita Sindrom inflamasi multisistem pediatrik memiliki kemiripan bagi penderita penyakit Kawasaki. Beberapa gejala yang muncul dari penyakit langka ini pada anak-anak diantaranya;[24]
Dalam penelitian yang melibatkan 35 anak penderita Covid-19 sebagai relawan, beberapa gejala yang muncul dialami oleh anak dengan berbagai macam keluhan. Di antara 35 anak tersebut, 8 orang diantaranya menunjukkan tanda lidah stroberi, kemudian 7 orang anak menderita mata merah dan mengalami pembengkakan, sementara ada 6 orang anak mengalami pipi memerah. Kemudian ada sekitar 18 anak mengalami telapak tangan merah, dan 17 anak menderita hiperemia bibir dimana adanya peningkatan aliran darah yang menyebabkan kemerahan dan peradangan.[11]
Sindrom ini merupakan hasil diagnosis baru yang langka terjadi, sehingga informasi pengobatannya masih minim. Pengobatan MIS-C masih mengacu pada sistem manajemen klinis yang sebagian besar didasarkan pada pendapat ahli yang lebih memahami penyakit ini. Pengobatan MIS-C juga dikaitkan tentang pengetahuan para ahli dalam pengobatan penyakit Kawasaki dan juga gangguan inflamasi sistemik lainnya yang umum terjadi pada masa anak-anak, selain juga pengalaman dalam menangani kasus COVID-19 pada orang dewasa.[8] Pengobatan dapat disesuaikan berdasarkan masukan dari berbagai konsultasi para spesialis, dan pendekatannya bisa bervariasi.[25]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.