Signature Tower Jakarta

gedung pencakar langit di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Signature Tower Jakarta atau Menara Signature Jakarta adalah sebuah gedung pencakar langit yang direncanakan dibangun di Jakarta, Indonesia. Dengan ketinggian 638 m (2.093 ft) setelah selesai, menara ini akan menjadi gedung pencakar langit tertinggi kelima di dunia.[4][5] Gedung ini pertama kali diusulkan pada tahun 2010 dan dijadwalkan untuk mulai dibangun pada tahun 2015. Izin perencanaan untuk menara ini diberikan pada akhir 2015, dan pembangunannya sekarang dijadwalkan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2016 dengan asumsi pinjaman sekitar $1,5 miliar berhasil diperoleh.[6][7]

Fakta Singkat Informasi umum, Jenis ...
Signature Tower Jakarta
Thumb
Informasi umum
JenisKantor dan hotel [1]
LokasiJl. Jendral Sudirman Kav 52–53, Sudirman Central Business District, Kebayoran Baru, Jakarta, Indonesia
Koordinat6.2262°S 106.8098°E / -6.2262; 106.8098
Peletakan batu pertama-
Perkiraan rampung2025[1]
Tinggi
Arsitektural638 m (2.093 ft) [1]
Pucuk638 m (2.093 ft)[1]
Lantai atas515 m (1.690 ft)[1]
Menara pandang515 m (1.690 ft)[1]
Data teknis
Jumlah lantai113 di atas dan 6 di bawah tanah [1]
Desain dan konstruksi
ArsitekSmallwood, Reynolds, Stewart, Stewart,[1] Pandega Desain Weharima[2]
PengembangPT Grahamas Adisentosa[1]
PT Danayasa Arthatama[3]
Tutup

Gedung pencakar langit ini adalah bagian dari proyek pengembangan kembali seluas 50 hektare di dekat Persimpangan Semanggi dan berada tepat di selatan Stadion Gelora Bung Karno. Ia berada di daerah segitiga emas di Jakarta di mana sebagian besar wilayah pengembangan utama berada. Setelah selesai, gedungnya akan mencakup 6 lantai ruang bawah tanah yang digunakan untuk tempat parkir sementara podium akan menghadirkan toko ritel, konvensi, dan tempat hiburan dengan bagian lain gedung pencakar langit yang digunakan sebagai kantor dan tempat hunian.[8]

Teknik dan desain

Karena adanya endapan aluvial yang tidak stabil di dalam Cekungan Jakarta dan daerah rawan gempa dari tempat gedung pencakar langit yang akan dibangun, desainnya harus memenuhi kriteria seismik dengan menggunakan analisis probabilitas risiko seismik (PSHA) yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Teknik Gempa Pasifik (PEER), Ketentuan Bangunan Tinggi, dan Lembaga Insinyur Sipil Amerika (ASCE). Selain itu, tes terowongan angin harus dilakukan berdasarkan peraturan kota karena ketinggian bangunan melebihi 50 lantai dan 200 m (656 ft). Pengujian aerodinamis dilakukan dengan menerapkan kecepatan angin berskala pada model skala 1: 500 dari gedung pencakar langit yang setara dengan penerapan kecepatan angin rata-rata per jam 40 m/s pada desain sebenarnya.[8]

Pondasi

Untuk mengakomodasi lantai ruang bawah tanah, 235 m (771 ft) tanah harus digali dan dikeringkan sebelum konstruksi.

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.