Prancis: 3 September 1939[2] - Pemerintahan Philippe Pétain secara resmi menyerah pada 22 Juni 1940 dan rezim Vichy nantinya adalah pendukung Poros. Pemerintahan Sementara Republik Prancis diakui secara resmi oleh Sekutu sebagai pemerintahan resmi Prancis pada 23 Oktober 1944. Permintaan menyerah Pétain pada 1940 juga secara hukum ditiadakan, seperti juga rezim Vichy secara keseluruhan.
Finlandia: 3 Maret 1945[10]—bekas sekutu Jerman di Perang Kelanjutan. Pada tanggal 3 Maret 1945, Finlandia secara retroaktif mendeklarasikan perang terhadap Jerman sejak tanggal 15 September 1944.
Chili: Pada tanggal 11 April 1945 mendeklarasikan perang terhadap Jepang[10]
Mongolia: Pada bulan Agustus 1945 mendeklarasikan perang terhadap Jepang
Tidak secara khusus melakukan pada maupun menjadi tujuan deklarasi perang dari blok Poros
Italia: Pada awalnya anggota utama Blok Poros. Setelah gencatan senjata dengan Sekutu pada 8 Oktober 1943, terpecah dalam Perang saudara antara pendukung blok Poros dan blok Sekutu antara 1943-1945, dan juga menjadi sesama-pemerang dari pihak Sekutu.
Albania: Diakui sebagai salah satu "Kekuatan yang Terlibat" pada Konferensi Perdamaian Paris 1946[12] dan secara resmi turut menandatangani perjanjian yang mengakhiri Perang Dunia II antara "Sekutu dan Kekuatan-kekuatan yang Terlibat" dan Italia di Paris, 10 Februari 1947.[13]
Selley, Ron; Cocks, Kerrin (2014). I Won't Be Home Next Summer: Flight Lieutenant R.N. Selley DFC (1917Ð1941). Pinetown: 30 Degrees South Publishers. p. 89. ISBN 9781928211198.
United States Department of State, Foreign
relations of the United States, 1946. Paris Peace Conference: documents
(1946), page 802, Article 26.a) 'Memoranda submitted by Albanian
Government on the Draft Peace Treaty with Italy' "proposed
amendment...For the purposes of this Treaty, Albania shall be considered
as an Associated Power.", web http://images.library.wisc.edu/FRUS/EFacs/1946v04/reference/frus.frus1946v04.i0011.pdf