Saumlaki adalah sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Indonesia. Kelurahan Saumlaki berkedudukan sebagai ibu kota Kecamatan Tanimbar Selatan.
Saumlaki | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Maluku | ||||
Kabupaten | Kepulauan Tanimbar | ||||
Kecamatan | Tanimbar Selatan | ||||
Kodepos | 97664 | ||||
Kode Kemendagri | 81.03.01.1001 | ||||
Kode BPS | 8101040009 | ||||
Luas | 11,34 km² | ||||
Jumlah penduduk | 7.999 jiwa (2021)[1] | ||||
Kepadatan | 795 jiwa/km² | ||||
|
Letak Saumlaki tepatnya berada di Pulau Yamdena yang merupakan bagian dari Kepulauan Tanimbar dengan pengaruh kental misionaris Katolik yang hadir sejak tahun 1629. Kota Saumlaki dibangun di sekitar jalan utama tunggal diapit oleh toko Cina.[1]
Sejarah
Usaha Pendudukan Jepang pada PD II
Pada akhir tahun 1942, setelah Darwin, Australia, dibom oleh Jepang pada saat Perang Dunia II, 2 buah kapal perontok dan 1 kapal biasa Jepang memasuki perairan Maluku. Sebelumnya, 13 pasukan KNIL yg telah disiapkan oleh Belanda, di bawah komando sersan Julius Tahija, mendarat di Saumlaki. Pada tgl 30 Juli, 04.00 pagi, sekelompok kapal perang Jepang ini mulai masuk ke Teluk Saumlaki.[2] Sebelum puluhan tentara Jepang ini mendarat, mereka diberondong oleh dua senapan mesin MG. Jepang kocar-kacir dan mengalami banyak korban, sedangkan hanya 8 pasukan Julius yg gugur.
Julius dan sisa pasukannya pun berlayar ke Pulau Bathurst, Australia, untuk kemudian bergabung ke dalam pasukan khusus Australia "Z" forces.[3] Julius Tahija kemudian dielu-elukan sebagai pahlawan perang di Australia dan mendapat medali tertinggi dari kerajaan Belanda, Ridders der Militaire Willems-Orde. Setelah itu, Julius kemudian membantu para pejuang Indonesia, khususnya sebagai menteri kabinet Negara Indonesia Timur, yg aktif untuk memperjuangkan pengakuan Republik Indonesia pada tgl 27 Desember 1949.
Sayang, kegigihan 13 pasukan Indonesia, walaupun di bawah bendera KNIL, untuk mengusir puluhan pasukan Jepang tidak pernah dihargai oleh rakyat Indonesia. Tidak ada tugu peringatan apa pun yang menandakan aksi heroik ini di Saumlaki.
Demografi
Pada tahun 2021, jumlah penduduk kelurahan Saumlaki sebanyak 7.999 jiwa, dengan kepadatan 795 jiwa/km².[1] Kemudian, persentasi penduduk kelurahan Saumlaki berdasarkan agama yang dianut yakni Kekristenan 81,67% di mana Protestan 61,88% dan Katolik 19,79%. Kemudian Islam 18,03%, Hindu 0,17% dan Buddha 0,13%.[1] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 21 gereja Protestan, 16 gereja Katolik dan 5 masjid.[4]
Perekonomian
Menjelang pembangunan Kilang Darat Blok Masela oleh perusahaan minyak dan gas bumi Inpex Masela Ltd dalam beberapa tahun terakhir ini, geliat perekonomian mulai terlihat. Beberapa toko, restoran, hotel dan villa mulai dibangun di pusat kota.
Saumlaki mempunyai potensi alam laut yang melimpah dengan beberapa pusat perdagangan seperti Pasar Lama Olilit, Pasar Omele Sifnana dan Saumlaki Town Square (Satos). Sementara produk industri didatangkan dari Surabaya, Kupang, Ambon dan Timika.
Pelabuhan di Saumlaki sering disandari oleh kapal-kapal dari Australia. Terutama pada kegiatan Sail Darwin-Saumlaki yang diadakan setiap setahun sekali. Biasanya para peserta acara tersebut turun dan menyinggahi pantai dan desa-desa di sekitar Saumlaki. Salah satu desa yang menjadi tujuan adalah desa Tumbur. Desa ini terkenal akan kerajinan patung kayunya.
Telekomunikasi
Operator telekomunikasi di Saumlaki di layani oleh Telkomsel dan Indosat. Saumlaki memiliki jaringan 4G yang menjangkau seluruh Tanimbar Selatan dan di pusat kota.
Bandar Udara
Saumlaki memiliki bandara dengan nama Bandara Mathilda Batlayeri di Amtufu, Desa Tumbur, Kecamatan Wertamrian. Bandara Mathilda Batlayeri dioperasikan pada 9 Mei 2014. Bandara tersebut memiliki panjang 1.640 meter dan lebar 30 meter sehingga bisa didarati pesawat jenis ATR-72. Bandara tersebut dinamai Mathilda Batlayeri karena perempuan asal Tanimbar (MTB) itu gugur dalam pertempuran melawan para pemberontak mempertahankan Markas Kepolisian Kurau Kalimantan Selatan pada 28 September 1953.
Tempat Wisata
- Pantai Weluan. Terletak di desa Olilit, Kampung Olilit Timur merupahkan temapt wisata pantai yang paling populer bagi wisatauan lokal.
- Pantai Kelyar Jaya atau Pantai Pertamina. Terletak di Olilit Barat
- Air Bomaki, suguhan wisata alam, yang menjadi wisata alternatif sungai/air tawar
- Webolar, Lauran
- Pulau Matakus
- Wisata Rohani Kristus Raja Alam Semesta, terletak di Olilit Timur
- Kore-Nusmese, wisata pulau yang terletak di Desa Atubul dan Lorulun
- Wertuleri- Latdalam. Wisata air tawar, yang menyerupai tempat pemandian masyarakat.
- Perahu Megalith, Sangliat
- Pantai Sifnana
- Pantai Lauran
- Wisata tenun Tanimbar di Kota Saumlaki dan Tumbur.
- Pantai Sambunyi[5]
Referensi
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.