Loading AI tools
perusahaan asal Korea Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Samsung Group[3] (Hangul: 삼성; RR: samseong Pengucapan Korea: [sɐmsʌ̹ŋ]; ditulis sebagai SɅMSUNG) adalah sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Samsung Town, Seoul, Korea Selatan.[1] Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha[1] yang sebagian besar berbisnis dengan merek Samsung, dan perusahaan ini merupakan chaebol terbesar di Korea Selatan.
Nama asli | 삼성 (三星) |
---|---|
Swasta | |
Industri | Konglomerat |
Didirikan | 1 Maret 1938Daegu, Korea Jepang | di
Pendiri | Lee Byung-chul |
Kantor pusat | Lantai 40 Samsung Electronics Building, 11, Seocho-daero 74-gil, , |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Lee Jae-yong (Chairman) |
Produk | Pakaian, otomotif, bahan kimia, elektronik konsumen, komponen elektronik, peralatan medis, semikonduktor, solid state drive, DRAM, memori kilat, kapal, peralatan telekomunikasi, perabot rumah[2] |
Jasa | Periklanan, konstruksi, hiburan, jasa keuangan, penyantunan, teknologi informasi komunikasi, jasa perawatan kesehatan, ritel, pembuatan kapal, pencetakan semikonduktor |
Anak usaha | Samsung Electronics Samsung Engineering Samsung C&T Corporation Samsung Heavy Industries Samsung SDS Samsung Life Insurance Samsung Fire & Marine Insurance Cheil Worldwide |
Situs web | samsung |
Samsung | |
Hangul | |
---|---|
Hanja | |
Alih Aksara | Samseong |
McCune–Reischauer | Samsŏng |
Samsung didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938 sebagai sebuah perusahaan perdagangan. Dalam tiga dekade berikutnya, perusahaan ini berekspansi ke sejumlah sektor, seperti pemrosesan makanan, tekstil, asuransi, sekuritas, dan ritel. Samsung kemudian juga berekspansi ke industri elektronik pada akhir dekade 1960-an, serta ke industri konstruksi dan pembuatan kapal pada pertengahan dekade 1970-an, yang mana ketiga sektor tersebut kemudian menjadi tumpuan pertumbuhan perusahaan ini. Pasca kematian Lee pada tahun 1987, Samsung dibagi menjadi empat grup bisnis, yakni Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group, dan Hansol Group. Sejak tahun 1990, Samsung meningkatkan penjualan produknya di luar Korea Selatan, terutama produk ponsel dan semikonduktornya, yang kemudian menjadi sumber pendapatannya yang paling penting. Hingga tahun 2020, Samsung memiliki nilai merek tertinggi kedelapan di dunia.[4]
Anak usaha Samsung yang paling terkenal antara lain Samsung Electronics (perusahaan teknologi informasi, produsen elektronik konsumen, dan produsen chip dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2017),[5][6] Samsung Heavy Industries (pembuat kapal dengan pendapatan terbesar kedua di dunia pada tahun 2010),[7], dan Samsung Engineering serta Samsung C&T (masing-masing merupakan perusahaan konstruksi terbesar ke-13 dan ke-36 di dunia).[8] Anak usaha Samsung yang lain diantaranya Samsung Life Insurance (perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-14 di dunia),[9] Samsung Everland (operator dari Everland Resort, taman hiburan tertua di Korea Selatan),[10] dan Cheil Worldwide (agen periklanan dengan pendapatan terbesar ke-15 di dunia pada tahun 2012).[11][12]
Samsung memiliki pengaruh kuat pada perkembangan ekonomi, politik, media, dan budaya di Korea Selatan, serta menjadi pendukung utama di balik "Keajaiban di Sungai Han".[13][14] Anak usaha Samsung memproduksi sekitar seperlima dari total ekspor Korea Selatan.[15] Pendapatan Samsung pun setara dengan 17% dari total PDB Korea Selatan yang sebesar $1.082 milyar.[16]
Semua anggota dari dewan direksi Samsung memiliki kekuasaan yang tanpa batas. Tidak heran jika karyawan Samsung kerap menganggap dewan direksinya sebagai ‘dewa’. Jumlah dari dewan direksi yang dianggap sebagai ‘dewa’ hanyalah 0,02% dari total karyawan Samsung. Tidak heran jika karyawan Samsung menghabiskan lebih banyak waktu di kantor, daripada di rumah.
Menurut pendiri Samsung, arti dari kata Samsung (三星) dalam hanja Korea adalah "tiga bintang". Kata "tiga" merepresentasikan sesuatu yang "besar, banyak, dan kuat",[17] sementara "bintang" berarti awet, seperti halnya bintang di langit.[18][19]
Pada tahun 1938, Lee Byung-chul (1910–1987), anak dari keluarga pemilik tanah luas di Uiryeong, pindah ke Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe (삼성상회, 三星商會). Samsung pun mulai berbisnis sebagai sebuah perusahaan perdagangan dengan empat orang pegawai di Su-dong (kini Ingyo-dong).[20] Perusahaan ini awalnya memperdagangkan ikan kering,[20] mie, serta bahan makanan yang ditanam di daerah sekitar. Perusahaan inipun berkembang baik dan kemudian Lee memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Seoul pada tahun 1947. Saat Perang Korea pecah, Lee terpaksa meninggalkan Seoul. Ia pun mendirikan sebuah pabrik gula di Busan dengan nama Cheil Jedang. Pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu. Pabrik tersebut merupakan pabrik wol terbesar di Korea Selatan.[butuh rujukan]
Samsung kemudian berekspansi ke sejumlah sektor. Lee berupaya menjadikan Samsung sebagai pemimpin di berbagai macam industri. Samsung pun berekspansi ke sektor asuransi, sekuritas, dan ritel.
Pada tahun 1947, Cho Hong-jai, pendiri Hyosung Group, bersama pendiri Samsung, Lee Byung-chull berinvestasi pada sebuah perusahaan baru yang diberi nama Samsung Mulsan Gongsa, atau Samsung Trading Corporation. Perusahaan tersebut kini berkembang menjadi Samsung C&T Corporation. Setelah beberapa tahun, Cho dan Lee berpisah karena memiliki gaya manajemen yang berbeda. Samsung Group pun dipisah menjadi Samsung Group, Hyosung Group, Hankook Tire, dan sejumlah perusahaan lain.[21][22]
Pada akhir dekade 1960-an, Samsung Group masuk ke industri elektronik. Perusahaan ini pun membentuk sejumlah divisi yang terkait dengan elektronik, seperti Samsung Electronics Devices, Samsung Electro-Mechanics, Samsung Corning, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications, serta membuat pabriknya di Suwon. Produk elektronik pertama Samsung adalah televisi hitam putih.[butuh rujukan]
Pada tahun 1980, Samsung mengakuisisi Hanguk Jeonja Tongsin asal Gumi dan resmi masuk ke industri perangkat keras telekomunikasi. Produk pertamanya adalah switchboard. Pabriknya kemudian dikembangkan menjadi pusat produksi telepon, LCD dan faksimili, yang lalu menjadi pusat produksi ponsel Samsung. Perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 800 juta unit ponsel hingga saat ini.[24] Samsung kemudian menggabungkan semua aktivitas bisnis yang terkait dengan elektronik ke Samsung Electronics pada dekade 1980-an.
Setelah Lee meninggal pada tahun 1987, Samsung Group dibagi menjadi lima grup bisnis, yakni Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group, Hansol Group, dan JoongAng Group.[25] Shinsegae (toko diskon dan toserba) awalnya merupakan bagian dari Samsung Group, dan resmi dipisah dari Samsung Group pada dekade 1990-an, bersama dengan CJ Group (makanan/bahan kimia/hiburan/logistik), Hansol Group (kertas/telekomunikasi), dan JoongAng Group (media). Saat ini, semua grup tersebut bersifat independen dan bukan merupakan bagian ataupun terkait dengan Samsung Group.[26] Salah satu perwakilan Hansol Group menyatakan bahwa, "Hanya orang yang tidak mengerti hukum yang dapat mempercayai hal yang aneh", dan menambahkan, "Saat Hansol dipisah dari Samsung Group pada tahun 1991, Hansol memutus semua jaminan pembayaran dan hubungan kepemilikan saham dengan Samsung." Salah satu sumber dari Hansol Group pun menegaskan bahwa, "Hansol, Shinsegae, dan CJ telah dikelola oleh manajemen tersendiri sejak resmi dipisah dari Samsung Group". Salah satu direktur eksekutif Shinsegae juga menyatakan bahwa, "Shinsegae tidak memiliki jaminan pembayaran yang terkait dengan Samsung Group".[26]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.