Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Safia Farkash
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Safia Farkash (bahasa Arab: صفية فركاش; nama lahir: el-Brasai) adalah janda dari mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, serta ibu dari tujuh dari delapan anak biologis Gaddafi. Ia dikenal memiliki kekayaan pribadi yang diperkirakan mencapai 30 miliar dolar Amerika Serikat, termasuk kepemilikan atas 20 ton emas.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Remove ads
Kehidupan awal
Asal-usul Safia Farkash diperdebatkan dan terdapat dua versi utama mengenai latar belakangnya.
Versi pertama menyebutkan bahwa ia berasal dari keluarga suku Barasa di wilayah timur Libya, lahir di kota Bayda, dan menjalani pelatihan sebagai perawat. Versi lain menyatakan bahwa ia lahir di Mostar, Bosnia-Herzegovina, dengan nama Zsófia Farkas, dan memiliki garis keturunan Kroasia serta Hungaria.
Remove ads
Kehidupan pribadi
Safia bertemu dengan Muammar Gaddafi pada tahun 1970 ketika Gaddafi dirawat di rumah sakit karena usus buntu.[1] Pada tahun yang sama, mereka menikah di Tripoli, menjadikan Safia sebagai istri kedua Gaddafi. Tempat tinggal utama keluarga ini berada di kompleks militer Bab al-Azizia, yang terletak di pinggiran selatan Tripoli.
Bisnis dan aktivitas publik
Pada masa awal pernikahannya, Safia Farkash menjaga profil publik yang rendah. Namun, setelah pembebasan Abdul Baset Ali al-Megrahi, terpidana kasus pemboman Lockerbie, pada tahun 2009, ia mulai tampil lebih terbuka di hadapan publik. Ia menyelenggarakan acara perayaan Revolusi 1969 dan menghadiri wisuda mahasiswa polisi wanita pada tahun 2010.
Pada tahun 2008, Safia terpilih sebagai Wakil Presiden Pertama Organisasi Wanita Afrika dalam pertemuan Uni Afrika di Sharm al-Sheikh, meskipun ia tidak hadir dan tidak aktif dalam kegiatan organisasi tersebut.
Safia juga diketahui memiliki maskapai penerbangan swasta bernama Buraq Air, yang berkantor pusat di Bandar Udara Internasional Mitiga. Maskapai ini beroperasi dengan persetujuan Gaddafi dan memonopoli layanan transportasi jemaah haji ke Mekkah, meskipun bersaing dengan maskapai nasional Libya.[1]
Perang saudara Libya
Ringkasan
Perspektif
Selama berlangsungnya Perang Saudara Libya pada tahun 2011, Safia tetap tinggal bersama suami dan keluarganya di Tripoli. Setelah sanksi putaran pertama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membekukan aset luar negeri Libya yang dimiliki secara pribadi oleh Gaddafi, sanksi putaran kedua yang didukung oleh Prancis dan Inggris turut membekukan aset negara dan pribadi milik Safia senilai £18 miliar.
Pada bulan Mei 2011, Safia memberikan wawancara pers pertamanya kepada reporter CNN, Nima Elbagir, melalui sambungan telepon seluler. Ketika pertempuran di Tripoli mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus, keluarga Gaddafi terpaksa meninggalkan kompleks Bab al-Azizia. Pada 27 Agustus, media Mesir melaporkan bahwa enam kendaraan lapis baja Mercedes-Benz yang diduga membawa tokoh-tokoh penting rezim Gaddafi melintasi perbatasan Libya menuju Aljazair melalui kota Ghadames.
Pada 29 Agustus, pemerintah Aljazair secara resmi mengonfirmasi bahwa Safia Farkash, bersama putrinya Aisha dan anak-anaknya Muhammad serta Hannibal, telah menyeberang ke wilayah Aljazair.[2] Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Aljazair, seluruh anggota konvoi tersebut telah berada di Aljazair dan tidak termasuk dalam daftar individu yang dikenai surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
Perwakilan tetap Aljazair untuk PBB, Mourad Benmehidi, menyatakan bahwa kelompok tersebut tiba di titik masuk Gurun Sahara menggunakan kendaraan Mercedes dan sebuah bus pada pukul 08.45 waktu setempat. Jumlah pasti anggota rombongan tidak diungkapkan, tetapi disebutkan bahwa terdapat banyak anak-anak dan tidak termasuk Kolonel Gaddafi. Pemerintah Aljazair mengizinkan masuknya kelompok tersebut atas dasar kemanusiaan dan telah memberi tahu Dewan Transisi Nasional Libya, meskipun belum ada permintaan resmi untuk pemulangan mereka.
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads
