Rumpun bahasa Anatolia

rumpun bahasa Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Rumpun bahasa Anatolia

Rumpun bahasa Anatolia adalah rumpun bahasa-bahasa Indo-Eropa yang telah punah yang pernah dituturkan di Asia Kecil (Anatolia), yang paling terkenal di antaranya adalah bahasa Het.

Fakta Singkat Anatolia, Wilayah ...
Anatolia
WilayahAnatolia
Penutur
Bentuk awal
Kode bahasa
ISO 639-3
ISO 639-5ine-ana
LINGUIST List
anat
Glottologanat1257[1]
Lokasi penuturan
Thumb
 Portal Bahasa
L B PW   
    
Tutup

Asal

Thumb
Migrasi Indo-Eropa awal dari stepa Pontus-Kaspia.

Cabang Anatolia sering dianggap yang paling awal terpisah dari bahasa Proto-Indo-Eropa, dari tahap yang disebut sebagai Indo-Anatolia atau "PIE Arkais"; biasanya diasumsikan berlangsung pada pertengahan milenium ke-4 SM. Berdasarkan hipotesis Kurgan, ada dua kemungkinan bagaimana penutur bahasa Anatolia awal dapat mencapai Anatolia: dari utara melalui Kaukasus, atau dari barat, melalui Balkan;[2] yang terakhir dianggap lebih mungkin dilakukan oleh Mallory (1989), Steiner (1990), dan Anthony (2007). Penelitian statistik oleh Quentin Atkinson dan yang lainnya menggunakan interfensi Bayes dan glotokronologis mendukung asal usul Indo-Eropa dari Anatolia, meskipun keabsahan dan ketelitian metode ini masih diperdebatkan.[3][4]

Ada teori bahwa kebudayaan Cernavodă, bersama dengan kebudayaan Sredny Stog, adalah sumber bahasa Anatolia dan memperkenalkannya ke tempat yang kini dikenal sebagai Anatolia melalui Balkan setelah bahasa Anatolia berpisah dari bahasa Proto-Indo-Anatolia, yang oleh beberapa ahli bahasa dan arkeolog ditempatkan di wilayah tersebut dari kebudayaan Sredny Stog.[5][6][7]

Penggolongan

Melchert (2012) mengusulkan penggolongan dalam sebagai berikut:[8]

Thumb
Penggolongan dalam rumpun bahasa Anatolia menurut Alwin Kloekhorst (2022).

Kloekhorst (2022) telah mengusulkan penggolongan yang lebih rinci, dengan perkiraan tahun untuk beberapa tahapan yang direkonstruksi:[9]

  • Proto-Anatolia (menyimpang sekitar abad ke-31 SM)
    • Proto-Luwo-Lidia
      • Proto-Luwo-Pala
        • Proto-Luwik (k. abad ke-21 hingga ke-20 SM)
          • Proto-Luwia (k. abad ke-18 SM)
            • Luwia Paku (abad ke-16 hingga ke-15 SM)
            • Luwia Hieroglif (abad ke-13 hingga ke-8 SM)
          • Proto-Liko-Karia
            • Proto-Karia–Milya
              • Karia (abad ke-7 hingga ke-3 SM)
              • Milya (abad ke-5 SM)
            • Proto-Likia–Side
              • Likia (abad ke-5 hingga ke-4 SM)
              • Side (abad ke-5 hingga ke-2 SM)
          • Pisidia (abad ke-1 hingga ke-2 M)
        • Proto-Pala
          • Pala (abad ke-16 hingga ke-15 SM)
      • Proto-Lidia
        • Lidia (abad ke-8 hingga ke-3 SM)
    • Proto-Het (k. 2100 SM)
      • Het Kanišit (k. 1935–1710 SM)
      • Het Ḫattuša (k. 1650–1180 SM)

Fitur

Ringkasan
Perspektif

Fonologi

Fonologi pada rumpun bahasa Anatolia mempertahankan fitur yang telah hilang di cabang-cabang bahasa Indo-Eropa. Yang terkenal, bahasa-bahasa Anatolia mempertahankan laringeal pada kata-kata seperti ḫāran- dalam bahasa Het (bandingkan ὄρνῑς dalam bahasa Yunani Kuno, eręlis dalam Lituania, ǫrn dalam Nordik Kuno; direkonstruksi sebagai *h₃éron- dalam PIE) dan 𐊜𐊒𐊄𐊀 χuga dalam Likia (bandingkan avus dalam bahasa Latin, awis dalam Prusia Kuno, ᚐᚃᚔ (avi) dalam Irlandia Purba; direkonstruksi sebagai *h₂éwh₂s dalam PIE). Tiga rangkaian konsonan dorsal PIE juga tetap berbeda dalam bahasa Proto-Anatolia dan memiliki refleks yang berbeda dalam bahasa-bahasa Luwik, contohnya dalam bahasa Luwia di mana * > ku-, *k > k-, dan * > z-.[10] Pembeda tiga arah pada konsonan letup dalam bahasa Proto-Indo-Eropa (yaitu *p, *b, *bʰ) dipecah menjadi pembeda fortis-lenis dalam bahasa Proto-Anatolia, yang secara konvensional ditulis sebagai /p/ vs. /b/. Dalam aksara paku berbahasa Het dan Luwia, tanda letup lenis ditulis sebagai konsonan nirsuara tunggal sedangkan tanda letup fortis ditulis sebagai konsonan nirsuara ganda, yang memberi petunjuk pelafalan pemanjangan konsonan. Pada milenium pertama, konsonan-konsonan lenis mungkin terspiranisasi dalam bahasa Lidia, Likia, dan Karia.[11]

Konsonan laring *H pada bahasa Proto-Anatolia berpola dengan konsonan letup pada fortisi dan lenisi dan muncul sebagai -ḫḫ- atau -ḫ- dalam aksara paku. Refleks *H dalam bahasa Het ditafsirkan sebagai frikatif faring dan dalam bahasa Luwian sebagai konsonan geser tekak berdasarkan serapan dalam bahasa Ugarit dan Mesir, serta efek pewarnaan vokal. Laringnya hilang pada bahasa Lidia tetapi menjadi 𐊐 (χ) pada bahasa Likia dan Karia 𐊼 (k), keduanya dilafalkan [k], serta labiovelar 𐊌 (q) pada Likia, 𐊴 (q) pada Karia, ketia terlabialisasi. Saran untuk perwujudan dalam bahasa Proto-Anatolia termasuk geser faringeal, geser tekak, atau Konsonan letup tekak.[12][13]

Catatan kaki

Daftar pustaka

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.