Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Rumah Sakit Panti Rapih

rumah sakit di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Rumah Sakit Panti Rapihmap
Remove ads

Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta di Yogyakarta, Indonesia. Didirikan pada tahun 1929 oleh lima saudari dari St. Carolus Borromeus. Dikelola oleh Yayasan Panti Rapih.[1]

Fakta Singkat Geografi, Lokasi ...
Remove ads
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif
Thumb
RS Panti Rapih ca tahun 1956

Bangunan rumah sakit ini dirancang serupa dengan biara utama ordo St. Carolus Borromeus di Maastricht, Belanda. Batu pertama RS ditandatangani oleh Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels. Pada Januari 1929, lima suster Katolik Belanda dari ordo Carolus Borromeus datang ke Yogyakarta dalam tugas pelayanan untuk orang-orang sakit. Kelima suster tersebut adalah: Sr. Gaudentia Brand, Sr. Judith de Laat, Sr. Ignatia Lemmens, Sr. Simonia, and Sr. Ludolpha de Groot.[2]

Pada 15 September 1928, Peletakan batu pertama dilakukan oleh C.T.M.Schmutzer van Rijckevorsel bersama dengan perwakilan Ordo Katolik Carolus Borromeus cabang Yogyakarta.

Gedung rumah sakit baru selesai dibangun secara keseluruhan tanggal 25 Agustus 1929. Hal ini ditandai dengan pemberkatan gedung oleh uskup Katolik Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, S.J. Pada 14 September 1929, rumah sakit dibuka secara resmi oleh Sultan Hamengkubuwono VIII sebagai Rumah Sakit Onder de Bogen ("di bawah lengkungan/gereja"). Beberapa tahun kemudian, Sultan Hamengkubuwono VIII memberikan hadiah sebuah mobil ambulans kepada RS.

Kebanyakan pasien yang dirawat adalah orang-orang Belanda dan pejabat/keluarga Kraton. Untuk menolong orang yang tidak mampu, didirikan klinik rawat jalan oleh ordo Brothers of Christian Instruction (FIC). Pada tahun 1942, Jepang menguasai Indonesia dan banyak suster serta dokter warga negara Belanda yang bekerja di rumah sakit ini ditangkap dan ditawan di kamp konsentrasi. Dinas kesehatan Tentara Jepang mengambil alih rumah sakit dan memaksa pengelola untuk mengganti nama rumah sakit dari bahasa Belanda menjadi bahasa Indonesia. Oleh Uskup Semarang Mgr. Soegijapranata, S.J., nama rumah sakit diganti menjadi RS Panti Rapih ("Pengobatan"). Suster Sponsaria dipilih sebagai ketua rumah sakit.

Tahun 1945, setelah Jepang menyerah kalah terhadap Sekutu dalam Perang Pasifik, ordo Suster Carolus Borromeus kembali mengelola RS Panti Rapih. Pada saat perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, RS Panti Rapih banyak merawat para pejuang yang terluka dalam pertempuran. Salah satu pasien yang dirawat pada tahun 1948 adalah Jenderal Soedirman.

Remove ads

Data tempat tidur

Jumlah tempat tidur per tahun 2023 berdasarkan data Rumah Sakit Online, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut No., Kelas ...
Remove ads

Lokasi

Jalan Cik Di Tiro, di depan pintu masuk utama Universitas Gadjah Mada (UGM).

Referensi

Loading content...

Pranala luar

Loading content...
Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads