Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Retinopati diabetik (bahasa Inggris: diabetic retinopathy) adalah penyakit mata retinopati pada penderita diabetes yang menyebabkan kerusakan retina dan merupakan penyebab utama kebutaan. Retinopati diabetik dialami oleh 80 persen mereka yang menderita diabetes 20 tahun atau lebih. Setidaknya 90 persen dari penderita retinopati diabetik bisa ditekan jika dilakukan perawatan dan pengawasan yang tepat pada mata. Semakin lama seseorang menderita diabetes, makin besar kemungkinan ia menderita retinopati diabetik.
Retinopati diabetik | |
---|---|
![]() | |
Gambar fundus, menunjukkan beberapa tanda umum retinopati diabetik | |
Informasi umum | |
Nama lain | Penyakit mata diabetes |
Pelafalan |
|
Spesialisasi | Oftalmologi, optometri |
Penyebab | Kontrol diabetes melitus jangka panjang yang buruk |
Faktor risiko | Diabetes melitus, kontrol gula darah yang buruk, merokok, peradangan |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Seringkali tidak bergejala, tetapi dapat menyebabkan bintik pada mata dan kehilangan penglihatan. |
Komplikasi | Perdarahan vitreus, Ablasi retina, Glaukoma, Kebutaan |
Durasi | Seumur hidup |
Diagnosis | Pemeriksaan mata[2] |
Perawatan | Koagulasi laser, Bedah vitreoretinal[2] |
Pengobatan | Injeksi anti VEGF[2] |
Prevalensi | Hampir semua pasien diabetes melitus tipe 1 dan >60% pasien diabetes melitus tipe 2[3] |
Durasi lamanya seorang penderita diabetes juga menentukan komplikasi retinopati diabetik, yaitu sebesar 75% dari penderita yang sudah mengidap diabetes selama 20 tahun. Komplikasi retinopati diabetik terjadi tanpa melalui munculnya gejala yang terasa oleh penderita, bersifat lambat, namun perjalanan penyakit ini berpotensi besar menyebabkan kebutaan.[4]
Klasifikasi retinopati diabetik:
Komplikasi retinopati diabetik biasanya memiliki gejala yang berhubungan dengan pembuluh darah baik pembuluh darah besar atau kecil (vaskulopati), karena kadar gula dalam darah (HbA1C), distimulus oleh perubahan kekentalan darah (trombosit, inflamasi). Bentuk akutnya antara lain hipoglikemi, ketoasidosis, hiperosmolar non-ketotik. Adapun bentuk kronisnya yaitu makro dan mikroangiopati pada ginjal (nefropati), saraf (neuropati), dan organ lainnya. Keadaan HbA1C yang lebih dari atau sama dengan 11,5 menentukan adanya komplikasi retinopati diabetik secara signifikan. Komplikasi ini semua terjadi mlalui berbagai mekanisme antara lain terbentuknya radikal bebas, perubahan struktur trombosit, inflamasi, terbentuknya senyawa poliol, produk akhir glikasi lanjut, pengaktifan jalur heksosisamin, diasil-gliserol-PKC,[5]
Pada tahap awal, kebanyakan orang tidak mengalami gejala retinopati diabetik. Dan, mungkin tidak mengalami perubahan penglihatan sampai kondisinya parah. Bagi sebagian orang, gejalanya bervariasi, seperti:[6][7]
Penyakit mata ini sangat berhubungan erat dengan diabetes. Oleh karena itu, Anda dapat mulai langkah pencegahannya dengan mengontrol kadar gula darah.
Jika Anda menderita diabetes, Anda dapat menurunkan risiko terkena retinopati diabetik dengan:[7]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.