Loading AI tools
film Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Rentjong dan Surat | |
---|---|
Sutradara | Basuk Effendi dan Rendra Karno |
Produser | Haryoto |
Ditulis oleh | Turino Djunaidy |
Pemeran | Turino Djunaidy Djuriah Karno Lies Noor Ismail Saleh Iskandar Sucarno Shambudha Chaidir Sakti Sjamsu |
Tanggal rilis | 1953 |
Durasi | 58 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1955 |
|
Rentjong dan Surat adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1953 yang dibintangi oleh Turino Djunaidy (sekaligus sebagai penulis cerita) dan Djuriah Karno.
Film ini meraih penghargaan Festival Film Indonesia 1955 untuk Penyunting terbaik.[1]
Film ini menceritakan tentang bangkitnya rakyat Aceh yang mengangkat senjata untuk menentang penjajah Belanda dalam sebuah kisah fiktif. Antara lain Meutia (Djuriah Karno). Tetapi juga ada pengkhianat, diantaranya Panglima Husin (Ismail Saleh), yang menaruh hati pada Tjut Kemala (Lies Noor), tetapi Kemala memilih Djohan (Turino Djunaidy). Kesempatan Husin untuk menyingkirkan saingannya itu terbuka waktu Djohan diutus membawa surat kepada Panglima Him digunung. Usaha untuk membunuh Djohan gagal, Djohan hanya terluka. Djohan dirawat Meutia, yang kemudian mengantarkannya ke Panglima Him. Di pihak lain Husin berhasil memperistri Kemala. Kemala masih bersimpati pada perjuangan untuk merdeka. Dia menentang suaminya, meski akhirnya tewas oleh rencongnya sendiri. Atas petunjuk Kemala, Djohan memburu dan menangkap Husin.[2]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.