Remove ads
seri televisi Indonesia tahun 2006 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Ratapan Anak Tiri adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 17 Februari 2006 pukul 20.00 WIB di RCTI berdasarkan film berjudul sama yang diproduksi pada 1973. Serial ini disutradarai oleh Lono Abdul Hamid dan dibintangi oleh Marsha Aruan, Kesha Ratuliu, Nia Ramadhani, dan Thalita Latief.[1]
Ratapan Anak Tiri | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | MD Entertainment |
Ditulis oleh | Dono Indarto |
Skenario | Dono Indarto |
Sutradara | Lono Abdul Hamid |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema | Amanda |
Lagu pembuka | "Untuk Ibuku" oleh Amanda |
Lagu penutup | "Untuk Ibuku" oleh Amanda |
Penata musik |
|
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 2 |
Jmlh. episode | 33 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser | |
Pengaturan kamera | Jun Mahir |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | MD Entertainment |
Distributor | Media Nusantara Citra |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Rilis | 17 Februari – 22 September 2006 |
Acara terkait | |
Wisnu baru saja kehilangan istrinya, Citra, yang meninggal saat melahirkan. Sebelum pergi, Wisnu meluluskan permintaan Citra agar dirinya menikahi Rinda, sahabatnya. Siapa sangka, Rinda bersekongkol dengan Erwin, kekasihnya, untuk mengambil alih harta Wisnu. Selepas menikah, Rinda-pun mulai bersifat kejam terhadap anak-anak Wisnu: Marsha, Fika, dan Rizki.
Sahabat Wisnu bernama Adi mengetahui semua rencana Rinda dan Erwin. Sayangnya, ia keburu dibunuh sebelum memberi tahu Wisnu. Hebatnya Rinda dan Erwin adalah menjadikan Wisnu sebagai tersangka dan dia ditahan. Hal ini membuat anak-anak Wisnu menderita, dan pada akhirnya Marsha, Fika, dan Rizki diusir dari rumah. Mereka berjuang untuk hidup sampai mereka berpisah satu dengan lainnya, sedangkan Wisnu meninggal di penjara.
Akhirnya setelah perjalanan panjang mereka menjalani kehidupan di jalanan, mereka bertemu dengan Reza dan Dewi, yang merupakan orangtua Wisnu. Ketiga kakak beradik tersebut diajak tinggal bersama Kakek Reza dan Nenek Dewi.
Pada suatu malam, diadakan pesta ulang tahun Marsha yang ke-8. Namun seketika pesta yang seharusnya berlangsung meriah, berubah menjadi hitam. Rinda membakar rumah mereka yang menyebabkan kematian Dewi. Sedangkan Marsha yang menggendong Rizki keluar rumah untuk mencari bantuan, tertabrak truk yang dikemudikan oleh Jasman. Kecelakaan tersebut membuatnya menjadi amnesia. Rizki yang tergeletak di jalan kemudian diambil oleh Rissa, seorang janda yang tidak mempunyai anak, untuk dijadikan anak asuhnya. Sejak saat itulah, ketiga kakak beradik tersebut kembali hidup terpisah 10 tahun lamanya.
10 Tahun Kemudian... Fika telah menjelma menjadi gadis SMA dan tinggal bersama kakeknya. Sementara Marsha, sepeninggal Jasman, dia tinggal bersama Wita dan Nola, anak dan istri mendiang Jasman yang kejam. Kerana bingung mau memanggilnya apa, Nola memberinya nama Nina. Sedangkan Rizki yang kini diasuh oleh Rissa, namanya berubah menjadi Didi, sayangnya Didi tumbuh menjadi anak yang nakal kerana faktor lingkungan pergaulannya.
Kepindahan Fika ke sekolah yang baru menjadi awal pertemuan ketiga kakak beradik tersebut setelah terpisah selama 10 tahun. Pada jam istirahat, Fika berniat untuk membeli bakso yang dijual Nina. Namun, handphone Sony Ericsson W800i miliknya dijambret oleh Didi beserta gengnya yang nakal, akan tetapi ketiganya tidak saling mengenal satu sama lain. Di sisi lain, Fika tetap optimis dan berharap suatu saat nanti dia bisa kembali bertemu dengan kakak dan adiknya. Namun, hal tersebut dimanfaatkan oleh Nola yang berhasil mengumpulkan semua data akurat tentang masa lalu Fika, dan berpura-pura menyamar sebagai Marsha, saudarinya yang hilang 10 tahun yang lalu. Padahal semua ini adalah niat jahat Nola (yang juga dibantu oleh ibunya) untuk menguasai harta dan kekayaan Fika dan kakeknya.
Pemeran | Peran |
---|---|
Marsha Aruan | Marsha/Nina [a] |
Kesha Ratuliu | Fika [b] |
Gunawan | Wisnu |
Cut Tari | Rinda |
Alia Miranti | Citra |
Rommy Sulastyo | Erwin |
Dimas Agil | Rizki |
Rio Bhaskara | Joko |
Basuki | Akbar |
Anne J. Cotto | Nanik |
Ferry Anwar | Bang Mono |
Arthur Tobing | Kakek Reza |
Mieke Wijaya | Nenek Dewi |
Yurike Prastika | Wita |
Vinessa Inez | Nola [c] |
Agus Wibowo | N/A |
Egi Fedly | Bos Preman |
Risdo Alaro Matondang | Jasman |
Yogi Nugroho | Arman |
Pemeran | Peran |
---|---|
Nia Ramadhani | Marsha asli/ Nina [d] |
Egi John Foreisythe | Rian |
Thalita Latief | Fika [e] |
Eva Anindhita | Nola/Marsha palsu [f] |
Yurike Prastika | Wita |
Meidian Maladi | Andy |
Arthur Tobing | Kakek Reza |
Agung Pmr | Rizki/Didi [g] |
Sisca Dewi | Mpok Lara |
Dewi Siska | Ibunya Rian |
Budi Anduk | Tito |
Willa Julaiha | Rissa |
Ervan Naro | Alex |
Donny Arifin | N/A |
Geccia Moundy | N/A |
Adhi Pawitra | N/A |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.