Remove ads
Raja Permaisuri Agong Malaysia sejak 2024 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Raja Zarith Sofiah binti Almarhum Sultan Idris Shah (Jawi: راج زاريث صوفية بنت المرحوم سلطان إدريس شاه; lahir 14 Agustus 1959 ) merupakan Raja Permaisuri Agong Malaysia dan Permaisuri Johor sebagai istri Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar Al-Haj. Terlahir dalam keluarga kerajaan Perak, ia menikah dengan Sultan Ibrahim, yang saat itu masih menjadi penerus takhta Johor, ketika sedang berkuliah di Somerville College, Oxford. Kini, ibu dari enam anak ini aktif terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi non-pemerintah serta universitas, dan juga rutin menulis kolom untuk surat kabar.
Raja Zarith Sofiah راجا زاريث صوفية | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Raja Permaisuri Agong XVII | |||||||||
Periode | 31 Januari 2024 – sekarang | ||||||||
Penobatan | 20 Juli 2024 | ||||||||
Pendahulu | Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah | ||||||||
Permaisuri Johor | |||||||||
Periode | 23 Januari 2010 – sekarang | ||||||||
Pendahulu | Sultanah Zanariah (sebagai Sultanah) | ||||||||
Pendamping Putra Mahkota Johor | |||||||||
Periode | 22 September 1982 – 23 Januari 2010 | ||||||||
Pendahulu | Tengku Zanariah | ||||||||
Penerus | Che’ Puan Mahkota Khaleeda | ||||||||
Kelahiran | Raja Zarith Sofiah binti Raja Idris Shah 14 Agustus 1959 Rumah Sakit Batu Gajah, Batu Gajah, Perak, Malaya | ||||||||
Pasangan | |||||||||
Keturunan | |||||||||
| |||||||||
Wangsa |
| ||||||||
Ayah | Sultan Idris Shah II | ||||||||
Ibu | Raja Perempuan Muzwin | ||||||||
Agama | Islam Sunni |
Raja Zarith Sofiah binti Raja Idris Shah lahir di Rumah Sakit Batu Gajah, di Perak, pada tanggal 14 Agustus 1959 dari pasangan Sultan Idris Shah II dari Perak dan Raja Perempuan Muzwin binti Raja Ariff Shah sebagai anak ketiga dan putri kedua dari lima bersaudara.[1][2] Saudara-saudara seibunya bernama Raja Nazhatul, Raja Iskandar, Raja Jamil, dan Raja Radziatul. Orang tuanya masih bersepupu dekat; kakeknya dari pihak ibu adalah sepupu Sultan Idris Shah II. Selain itu, Raja Zarith Sofiah juga merupakan sepupu kedua Sultan Azlan Shah dari Perak. Kakek Sultan Azlan, Raja Zarith Sofiah, serta Raja Perempuan Muzwin adalah anak Sultan Idris Shah I, namun semuanya berlainan ibu.[3]
Raja Zarith Sofiah menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Kuala Kangsar, mulai dari bersekolah di SK Datin Khadijah, lalu di SMK Raja Perempuan Kelsom. Setelah itu, ia pindah ke Cheltenham Ladies' College di Cheltenham, Gloucestershire, Inggris, untuk menamatkan pendidikan menengahnya. Raja Zarith Sofiah berkuliah di Somerville College, Oxford dan memperoleh gelar Bachelor of Arts jurusan Studi Tiongkok pada tahun 1983, lalu gelar Master of Arts pada tahun 1986.[1][2][4]
Pada tanggal 22 September 1982, Raja Zarith Sofiah menikah dengan Tunku Ibrahim Ismail, yang kala itu masih menjadi Tunku (Pangeran) Mahkota Johor.[5] Gelarnya setelah menikah adalah Yang Amat Mulia Raja Zarith Sofiah, Isteri Tunku Mahkota Johor.
Tunku Ibrahim Ismail diangkat menjadi Sultan Johor ke-25 setelah ayahnya mangkat pada tanggal 23 Januari 2010. Bertepatan dengan perayaan ulang tahun Sultan Ibrahim yang ke-52 pada tanggal 22 November 2010, Raja Zarith Sofiah mendapatkan gelar Duli Yang Maha Mulia.[6] Gelar ini disandangnya hingga penobatannya pada tanggal 23 Maret 2015. Pada hari penobatannya, Raja Zarith Sofiah resmi dianugerahi gelar Permaisuri Johor[7][8] dengan sebutan Duli Yang Maha Mulia.[9]
Raja Zarith Sofiah dan Sultan Ibrahim memiliki enam orang anak:[10]
Raja Zarith Sofiah saat ini memegang sejumlah jabatan, di antaranya rektor Universiti Teknologi Malaysia,[11] Penasihat Kerajaan untuk Bulan Sabit Merah Malaysia, Ketua Yayasan Raja Zarith Sofiah Negeri Johor (YRZSNJ), serta Ketua Yayasan Kanker Tunku Laksamana Johor (TLJCF). Selain itu, ia juga merupakan Anggota Sekolah Studi Bahasa dan Linguistik Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).[12] Ia juga pernah menyampaikan pidato kunci di Konferensi Bahasa Internasional UKM 2011.[13] Sejak Michaelmas 2011, ia menjadi Pelindung Kerajaan untuk Oxford University Malaysia Club (OUMC).[14] Raja Zarith Sofiah juga merupakan penggagas utama dalam upaya meningkatkan penggunaan bahasa Inggris di Malaysia.[15][16] Selain fasih berbahasa Melayu dan Inggris, ia juga menguasai bahasa Mandarin, Italia, dan Prancis.[4]
Raja Zarith Sofiah juga menulis (dan turut menggambar ilustrasi) sejumlah buku anak-anak, di antaranya Puteri Gunung Ledang. Di samping itu, ia juga menyumbangkan tulisan untuk kolom "Mind Matters" di koran The Star (sebelumnya juga menulis di koran New Straits Times).[4]
Raja Zarith Sofiah aktif mendukung berbagai organisasi amal dan non-pemerintah dengan menjadi pelindung beberapa organisasi, seperti Asosiasi Anak Spastik Johor, Yayasan Jantung Klub Rotary Tebrau, dan Asosiasi Pengajaran Bahasa Inggris Malaysia.[1][16] Selain itu, ia juga merupakan Ketua Komite Layanan Masyarakat di Bulan Sabit Merah Malaysia.[12]
Raja Zarith Sofiah juga berperan aktif dalam kegiatan keagamaan. Terdapat sebuah yayasan yang mengambil namanya, yaitu Yayasan Raja Zarith Sofiah Negeri Johor (YRZSNJ), yang resmi diluncurkan pada tanggal 28 November 2012 di kampus Universiti Teknologi Malaysia, Kuala Lumpur.[17] Yayasan ini bertujuan untuk menggalang dana untuk berbagai program pendidikan.[18] Yayasan ini didirikan setelah sang Sultan dan Permaisuri Johor menyetujui proposal dari Universiti Teknologi Malaysia, sejalan dengan tujuan Royal Johor Institution untuk mengembangkan ajaran Islam.[18]
Gelar bangsawan untuk Raja Zarith Sofiah | |
---|---|
Gaya referensi | Kebawah Duli Yang Maha Mulia |
Gaya penyebutan | Kebawah Duli Tuanku |
Gaya alternatif | Tuanku |
Gelar lengkap Raja Zarith Sofiah dalam bahasa Melayu adalah Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Raja Permaisuri Agong Raja Zarith Sofiah, D.K. (I), D.K. (II), D.M.N., S.P.M.J., S.M.I.J., P.S.I., D.K. (Perak), S.P.C.M.[21][20]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.